Menara separuh
Menara separuh, atau separuh-menara, atau menara terbuka,[1] atau menara berongga terbuka[2] (bahasa Jerman: Schalenturm, Halbschalenturm, atau Schanzturm) adalah menara batu yang dibangun pada sisi luar tembok benteng atau enceinte (tembok keliling) puri dengan sisi belakang yang terbuka atau berdinding tipis. Menara-menara semacam ini sering kali dibangun pada tembok kota. Gerbang kota dapat pula dibangun dalam bentuk sebuah menara separuh.
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Tidak seperti menara-menara tertutup, yang sepenuhnya bertembok, menara-menara separuh memiliki sisi belakang yang terbuka, lazimnya sisi yang menghadap ke dalam kota atau tembok lingkar dalam puri. Pada sisi ini dipasang pagar kayu di tiap lantai untuk mencegah orang atau barang terjatuh. Kadang-kadang sisi terbuka ini ditutupi papan atau dinding tipis berangka kayu. Menara-menara yang sepenuhnya terbuka pada sisi puncak dan sisi belakang adalah 'menara-menara terbuka, sementara menara-menara yang hanya terbuka pada lantai-lantai bawah (lantai puncak bertembok dan beratap) adalah menara-menara terbuka sebagian.[1]
Sebagian besar menara separuh dirancang berdenah setengah lingkaran, tetapi ada pula yang berdenah persegi panjang.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Kaufmann, J.E. and Kaufmann, H.W. (2001). The Medieval Fortress. Castles, Forts and Walled Cities of the Middle Ages, Da Capo, Cambridge, MA, p. 27. ISBN 978-0-306-81358-0.
- ^ Hull, Lise. Understanding the Castle Ruins of England and Wales: How to Interpret the History and Meaning of Masonry and Earthworks. London: MacFarland, 2009. p. 137. ISBN 978-0-7864-3457-2.
Kepustakaan
[sunting | sunting sumber]- Carl Rhoen (1894), Die Befestigungswerke der freien Reichsstadt Aachen (dalam bahasa German), Aachen: Verlag von Anton Creutzer, pp. 18f (Online version, pdf, 6.61MB[pranala nonaktif permanen])