Pulau Manado Tua
1°37′55″N 124°41′52″E / 1.631936°N 124.697914°E
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Indonesia |
Koordinat | 1°38′N 124°42′E / 1.633°N 124.700°E |
Luas | 10 km2 |
Titik tertinggi | 764 m |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Pulau Manado Tua adalah sebuah pulau yang berada di teluk Manado dan merupakan bagian dari Kecamatan Bunaken Kepulauan, kota Manado, Sulawesi Utara, Indonesia.
Pulau Manado Tua memiliki luas 89.065 ha dan garis pantai sepanjang 12.280 m dan merupakan pulau berbentuk gunung berstatus aktif. Puncak gunung memiliki ketinggian 655 m dan ditemukan tanda aktif gunung berapi di kedalaman 150 kaki.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pulau Manado Tua sudah dikenal sejak 1514 yang menjadi asal mula peradaban di kota Manado. Penduduknya berasal dari Filipina dan suku Minahasa yang berpindah ke Wenang atau Manado pada 1523.
Sesudah tahun 1682, pulau ini barulah dinamakan pulau Manado Tua setelah daratan Wenang di Minahasa yang menghadap pulau ini diberi nama Manado.
Akses
[sunting | sunting sumber]Pulau Manado Tua bisa diakses menggunakan perahu motor selama 45 melewati Teluk Manado.
Ekosistem
[sunting | sunting sumber]Di daratan pulau hampir ditutupi oleh pepohonan khas hutan hujan tropis seperti pohon Durian, Jati dan Matoa. Beberapa dijadikan komoditas perkebunan oleh warga seperti Pisang, Ubi dan Kelapa.
Adapun biota laut yang dijumpai di pulau ini adalah ikan kupu-kupu, Raja bao, ikan kakak tua, ikan pari, big emperors, ikan kelelawar, ikan badut, bobara, ikan napoleon, ikan kuning, angel fish, barakuda sirip hitam dan tuna. Di beberapa titik penyelaman juga kadang ditemui Hiu ekor putih, hiu abu-abu dan hiu martil.
Gugusan pulau
[sunting | sunting sumber]Pulau Manado Tua berdekatan dengan pulau Bunaken, Siladen, Mantehage dan Naen yang menjadi satu kawasan Taman Laut.
Wisata
[sunting | sunting sumber]Terdapat lima titik selam di kawasan pulau Manado Tua, yaitu di Muka Gereja (bualo), Negeri, Tanjung Kopi, Pangalingan dan Benny's Point. Hanya penyelam berlisensi yang diperbolehkan menyelam dikarenakan arus perairan yang cukup kuat.
Terumbu karang di perairan pulau ini berada di kawasan dangkal sampai lebih dari 50 m di sepanjang lereng landai. Terdapat bunga karang yang menjadi habitat ikan-ikan, anemon, bintang laut dan udang.
Selain area selam bawah laut, juga terdapat wisata berupa hutan lindung dan kawasan kuburan Raja Mokodokek, Raja Mokodompis dan Raja Wulangkalangi, Pantai Raja atau Apeng Datu yang merupakan bekas istana raja Manakalangi, Apeng Gugu atau pantai istana wakil raja, Pantai Apeng Salah, Batu senggo atau batu layar, Batu Kadera, Pangilolong atau batu tempat peristirahatan dan Bua Alo yang menjadi ibu kota kelurahan Manado Tua.[2]
Galeri
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Batubara, Rido; Rusandi, Andi; Yusuf, Muhammad; Roroe, Pingkan Katharina; Sidqi, Muhandis; Sinaga, Simon Boyke; Solihin, Akhmad (2015). Sulawesi Utara Manikam Nusa di Tepian Minahasa dan Bolaang Mongondow. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-588-8.
- ^ Pemerintah Kota Manado (2017-05-17). "Manado Tua dan Pesona Alam Bawah Lautnya". manadokota.go.id. Diakses tanggal 2023-09-03.