Lompat ke isi

1 Timotius 6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
1 Timotius 6
Lembaran yang memuat 1 Timotius 2:2-6 pada Codex Coislinianus, yang dibuat sekitar tahun 550 M.
KitabSurat 1 Timotius
KategoriSurat-surat Paulus
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
15
pasal 5

1 Timotius 6 (disingkat 1Tim 6) adalah bagian terakhir dari Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus[3] dan ditujukan kepada Timotius.[4]

Pembagian isi pasal:

Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.[5]

Kata-kata ini mengungkapkan kemahatinggian Allah. Allah berbeda dan tidak bergantung pada ciptaan-Nya—apakah itu manusia, malaikat, roh, ataupun hal fisik atau materiel (Keluaran 24:9–18; Yesaya 6:1–3; 40:12–26; 55:8–9; Yehezkiel 1:1–22).

  • 1) Janganlah Allah ditempatkan setingkat dengan manusia atau salah satu makhluk lain yang diciptakan-Nya. Wujud-Nya dan keberadaan-Nya itu dalam suatu dunia yang lain sama sekali. Ia berdiam dalam keberadaan yang sempurna dan murni, jauh di atas ciptaan-Nya. Ia tidak merupakan bagian dari ciptaan-Nya, demikian pula ciptaan-Nya tidak merupakan bagian dari diri-Nya. Lagi pula, orang percaya bukanlah Allah dan takkan pernah menjadi "allah". Kita selalu akan menjadi mahkluk yang terbatas dan bergantung kepada-Nya, di akhirat pun demikian.
  • 2) Walaupun ada perbedaan yang radikal di antara Allah dan seluruh dunia, Allah juga hadir dan aktif di seluruh dunia. Ia berdiam dan menyatakan diri-Nya di dalam umat-Nya yang bertobat dari dosa mereka serta hidup oleh iman pada Kristus (Keluaran 33:17–23; Yesaya 57:15; Matius 10:31; Roma 8:28; Galatia 2:20).[6]
Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan[7]

Untuk keempat kalinya, Paulus menugaskan Timotius untuk menjaga iman yang telah dipercayakan kepadanya (1 Timotius 1:18–19; 4:6–11; 6:13–16, 20). Bahasa Yunaninya berarti "memelihara deposito" dan menunjuk kepada kewajiban suci untuk mengamankan milik berharga yang telah dipercayakan kepada seseorang. Injil Kristus telah diserahkan kepada kita oleh Roh Kudus (2 Timotius 1:14; 3:16). Kita harus memberitakan Injil sepenuh yang murni dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:4), selalu sedia untuk mempertahankan kebenaran-kebenaran berharga itu bila diserang, diputarbalikkan atau disangkal.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  3. ^ 1 Timotius 1:1
  4. ^ 1 Timotius 1:2
  5. ^ 1 Timotius 6:16
  6. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ 1 Timotius 6:20

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]