Lompat ke isi

Qotzman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Qotzman adalah salah seorang sahabat nabi yang bunuh diri setelah berjihad karena tidak tahan dengan rasa sakit dari luka yang dialaminya.

Setelah berjihad dalam perang Uhud, Nabi Muhammad dan para sahabat telah berkumpul dan membincangkan tentang pertempuran yang telah lewat itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di dalam benak mereka. Dalam perbincangan itu, mereka sangat kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka, yaitu Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor harimau lapar yang ingin terus memangsa musuh. Dengan keberaniannya itu, dia telIah menjadi buah bibir di kala itu.

Kisah dari Luqman al-Hakim

[sunting | sunting sumber]

Kisah ini telah dirawikan oleh, "Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman.", kata salah seorang sahabat. Mendengar perkataan itu, nabi Muhammad pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka." Para sahabat menjadi heran setelah mendengar jawaban tersebut. Bagaimana mungkin seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan satu sama lain Setelah mendengar jawaban itu. Nabi sadar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas ia pun berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, kemudian mata pedang itu dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya. Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya, dia mati bukan karena melawan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Terlihatlah keadaannya yang parah, orang-orang menyangka yang dia akan masuk surga. Namun, dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka." Menurut Nabi, sebelum dia mati, Qotzman pernah berkata, "Demi Allah aku berperang bukan karena agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan berperang."

Kisah dari Sahl bin Sa’ad

[sunting | sunting sumber]

Kisah lain mengatakan, Imam Bukhari meriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad ia mengatakan bahwa nabi Muhammad bertemu dengan orang-orang musyrik sehingga mereka saling menyerang. Ketika Muhammad menuju ke kampnya, dan yang lain juga menuju ke kamp mereka, sementara di antara para sahabat nabi ada seseorang yang tidak membiarkan seorang pun kaum musyrik lepas dari regunya, kecuali dia kejar dan dia tebas dengan pedangnya.

Akhirnya, para sahabat mengatakan: "Tidaklah seorangpun dari kita pada hari ini mencukupi seperti yang dicukupi orang tersebut." Maka Muhammad mengatakan, "Sesungguhnya dia termasuk penduduk Neraka." Dalam sebuah riwayat lain, maka para sahabat mengatakan, "Siapa di antara kita menjadi penghuni Al-Jannah, bila dia saja termasuk penghuni An-Nar?"

Maka seseorang di antara orang-orang mengatakan, "Aku akan menguntitnya terus." Ia pun keluar bersamanya, setiap kali orang itu berhenti ia ikut berhenti dan jika dia bergerak cepat ia pun bergerak dengan cepat. Ia berkisah bahwa orang itu terluka dengan luka yang parah, maka ia ingin segera mati sehingga ia letakkan gagang pedangnya di tanah dan ujungnya di antara dua dadanya kemudian dia mengayunkan dirinya di atas pedangnya, sehingga ia pun membunuh dirinya. Kemudian orang yang menguntitnya itu datang kepada Muhammad seraya mengatakan, "Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah." Dia mengatakan, "Kenapa?" Ia menjawab, "Orang yang engkau sebutkan tadi bahwa dia termasuk penghuni neraka." Lalu orang-orang tercengang dengan hal itu. Ia melanjutkan perkataannya, "Aku akan membuktikan untuk kalian tentangnya. Aku keluar menguntitnya sampai ia terluka dengan luka yang parah sehingga ia ingin cepat mati. Akhirnya, ia letakkan gagang pedangnya ke tanah dan ujungnya di antara dua dadanya, lalu ia ayunkan dirinya di atas pedangnya sehingga ia pun membunuh dirinya."

Maka Muhammad bersabda, "Sesungguhnya seseorang benar-benar beramal dengan amalan penghuni surga yang tampak bagi manusia, sementara dia termasuk penghuni neraka. Dan sungguh seseorang beramal dengan amalan penghuni neraka yang tampak bagi manusia, sementara dia termasuk penghuni surga."[1]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hadits shahih, diriwayat Bukhari dan Muslim

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]