Lompat ke isi

Linux

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Linux
Tux, simbol umum Linux
Perusahaan / pengembangLinus Torvalds dan beragam kontributor; Mulai dari perusahaan teknologi hingga pengembang individu[1][2]
Diprogram dalamC, bahasa rakitan
Status terkiniAktif
Model sumberSumber terbuka
Rilis perdana17 September 1991; 33 tahun lalu (1991-09-17)[3]
Target pemasaranKomputasi awan, komputer bingkai utama, komputer pribadi, peladen, ponsel cerdas, sistem terbenam, superkomputer
Ketersediaan bahasaMulti-bahasa
Kernel typeMonolitik
Ruang penggunaGNU
LisensiGNU GPLv2
Situs web resmiwww.kernel.org

Linux adalah keluarga sistem operasi mirip Unix bebas dan sumber terbuka yang didasarkan pada kernel Linux,[4][5] yaitu sebuah kernel sistem operasi yang pertama kali dikembangkan oleh Linus Torvalds pada 1991.[6] Linux dirilis di bawah Lisensi Publik Umum GNU versi 2.[7] Linux aslinya dikembangkan untuk komputer pribadi berarsitektur Intel x86, tetapi seiring waktu Linux telah diportasi ke berbagai arsitektur, lebih banyak daripada sistem operasi lainnya.[8]

Secara teknis, Linux dapat merujuk pada kernel-nya itu sendiri.[9] Kernel Linux yang dilengkapi dengan bermacam perangkat lunak lainnya membentuk sebuah distribusi Linux.[10] Beberapa orang, terutama dari anggota Yayasan Perangkat Lunak Bebas (FSF) seperti Richard Stallman, merujuk Linux sebagai GNU/Linux karena banyak alat-alat yang digunakan untuk menunjang utilitasnya berasal dari Proyek GNU besutan Stallman. Ini memunculkan kontroversi terkait nama tersebut.[11]

Sejak pertengahan 1990-an hingga 2000-an, Linux menjadi sistem operasi yang mendominasi di pasar peladen, komputasi awan, dan superkomputer (dan sejak 2017, Linux adalah sistem operasi yang satu-satunya digunakan dalam daftar superkomputer TOP500).[12][13][14][15] Linux juga mendominasi di pasar ponsel melalui sistem operasi Android buatan Google, yang digunakan sekitar 72.7 persen secara global per 2021.[16][17] Dalam beberapa tahun terakhir, Linux semakin banyak digunakan di komputer pribadi meskipun Windows tetap mendominasi.[18][19]

Linux digunakan oleh berbagai macam pengguna, termasuk pengguna pribadi, pemerintah, hingga organisasi dan perusahaan.[20][21]

Unix dan mirip Unix

[sunting | sunting sumber]

Unix adalah sistem operasi yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1960-an di Bell Laboratories oleh sebuah kelompok dari AT&T. Dennis Ritchie dan Ken Thompson, yang merupakan pengembang utamanya, adalah bagian dari kelompok ini.[22] Unix bermula dari frustasi para anggota proyek sistem operasi Multics akan ukuran dan kompleksitasnya. Ritchie dan Thompson, bersama Douglas McIlroy dan Joe Ossanna, mulai mengerjakan untuk mencari alternatif baru dari Multics. Sistem berkas dan komunikasi antar proses adalah salah satu implementasi utama yang membawa pada pengembangan pertama Unix.[23]

Unix kemudian menjadi cukup populer karena didesain dengan baik dan bisa diporta ke beberapa platform. Pada waktu itu juga Unix memiliki fitur-fitur inovatif yang tidak dimiliki oleh sistem operasi lain. Namun, Unix adalah perangkat lunak miliki perorangan dan untuk menggunakannya harus membeli lisensinya terlebih dahulu. Sejak itu, perusahaan dan universitas yang ingin memakainya mulai mengembangkan sistem operasi yang kerjanya mirip Unix.[22] Beberapa sistem operasi mirip Unix ini adalah Proyek GNU dan MINIX.

Proyek GNU dimulai pada 1984 oleh Richard Stallman. Proyek ini memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.[24] Pada 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU. Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix, dan sistem jendela) telah diselesaikan pada tahun 1990, tetapi komponen tingkat rendah seperti device driver, daemon dan kernel masih belum selesai pada saat itu.[25]

MINIX adalah sistem operasi mirip Unix yang dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987 untuk menbantunya mengajari sistem operasi.[26] Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun mudah didapatkan, modifikasi dan disribusi ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall.[27] Desain versi 16-bit dari MINIX tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.

Penciptaan dan awal perkembangan Linux

[sunting | sunting sumber]
Linus Torvalds

Linux dimulai pertama kali pada 25 Agustus 1991 oleh Linus Torvalds sebagai proyek hobi komputernya. Ia mengumumkan Linux di newsgroup comp.os.minix. Saat itu ia sedang menempuh jurusan ilmu komputer di Universitas Helsinki.[28]

Hello everybody out there using minix -

I’m doing a (free) operating system (just a hobby, won’t be big and professional like gnu) for 386(486) AT clones. This has been brewing since april, and is starting to get ready. I’d like any feedback on things people like/dislike in minix, as my OS resembles it somewhat (same physical layout of the file-system (due to practical reasons) among other things).

I’ve currently ported bash(1.08) and gcc(1.40), and things seem to work. This implies that I’ll get something practical within a few months, and I’d like to know what features most people would want. Any suggestions are welcome, but I won’t promise I’ll implement them:-)

Sebelumnya, pada 3 Juli 1991, Torvalds mengatakan bahwa proyeknya bernama "Linux".

Hello netlanders,

Due to a project I’m working on (in minix), I’m interested in the posix standard definition. Could somebody please point me to a (preferably) machine-readable format of the latest posix rules? Ftp-sites would be nice.

The project was obviously linux, so by July 3rd I had started to think about actual user-level things: some of the device drivers were ready, and the harddisk actually worked. Not too much else.

Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".[29] Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.[29]

Linus Torvalds pernah mengatakan bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (pada 1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya sendiri.[30]

Merek dagang Linux

[sunting | sunting sumber]

Di Amerika Serikat, Linux adalah merek dagang terdaftar atas nama Linus Torvalds.[31] Sebelumnya tidak yang mendaftarkannya, tetapi pada 15 Agustus 1994, William R. Della Croce Jr. mengajukan merek dagang Linux di bawah namanya sendiri, kemudian menuntut pembayaran royalti dari pengembang distribusi Linux. Torvalds dan beberapa organisasi yang terkena mengambil tindakan dengan melayangkan gugatan terhadap merek dagang Della Croce. Gugatan dimenangkan Torvalds, dan pada tahun 1997 kasus ditutup dengan pemberian merek kepada Linus Torvalds.[32]

Tux adalah maskot resmi kernel Linux dan simbol umum Linux. Tux dibuat oleh Larry Ewing pada tahun 1996 dengan GIMP.[33]

Linux menggunakan kernel monolitik dengan desain modul (bisa memuat modul kernel). Desain monolitik memungkinkan Linux untuk menangani sistem berkas, penggerak perangkat, jaringan, dan periferal.[34]

Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.

Karena pada dasarnya Linux adalah kernel, maka seiring berkembangnya teknologi, berbagai komponen dimasukkan dalam sistem Linux. Diantaranya adalah:

Antarmuka pengguna

[sunting | sunting sumber]
Fluxbox yang berjalan di Arch Linux

Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).

Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer,[38] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.

GUI yang lain memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.

Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.

Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, seperti userland GNU, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.

Penggunaan komersil dan populer

[sunting | sunting sumber]
Red Hat Enterprise Linux, produk utama Red Hat

Red Hat Inc. dan SUSE GmbH adalah dua perusahaan teknologi terkenal yang menyediakan dukungan komersial dan menjual produk Linux bagi perusahaan yang ingin menggunakan Linux.

Sekarang, Linux banyak digunakan di berbagai sistem, terutama penggunaannya di peladen karena pemasangan aplikasi peladen yang aman dan fleksibel, seperti Apache HTTP Server dan Nginx dengan basis data MySQL, MariaDB, dan PostgreSQL serta bahasa sisi peladennya seperti Python, PHP, dan Perl. Semua superkomputer dalam daftar TOP500 berjalan dengan Linux.[39]

Mungkin kesuksesan Linux di pasar konsumen adalah ranah ponsel, dengan Android mendominasi sebesar 74.6% di pangsa pasar.[40] Meskipun di dunia barat, versi Google Android lebih populer, penggunaan AOSP mulai meningkat di Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand.[41] Berbagai vendor juga menggunakan AOSP untuk membangun Android versinya sendiri, seperti Xiaomi dengan MIUI.

Pengembangan

[sunting | sunting sumber]
Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi mirip Unix. Walaupun Linux memiliki konsep dan desain arsitektur yang sama, ia tidak memiliki ikatan langsugn pada Unix.

Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.

Kebanyakan sistem Linux patuh pada standar POSIX,[42] SUS,[43] ISO, dan ANSI. EulerOS dan Inspur K-UX, masing-masing dibuat oleh Huawei dan Inspur, adalah distribusi Linux yang disertifikasi POSIX dan SUS.[44][45]

Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengizinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.

Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.

Komunitas

[sunting | sunting sumber]

Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.

Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contohnya LinuxQuestions.org dan Ubuntu Forum. Distribusi Linux memiliki milis dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.

Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.[46][47]

Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

Pemrograman di Linux

[sunting | sunting sumber]
KDevelop versi 5

Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Secara historis, Linux lebih dekat ke proyek GNU berkat pengembangan Linux itu sendiri. Karena itu, GNU menyediakan GNU Toochain yang berisi koleksi peralatan pengembangan seperti GCC, glibc, autotools, dan GDB.[48]

Linux juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.[49]

Pengembangan web juga didukung Linux. Google Chrome dan Opera tersedia untuk Linux, sementara untuk peramban berbasis WebKit terdapat GNOME Web meskipun tidak memiliki beberapa API khusus Safari sepeti Apple Pay.[50] Node.js memiliki manajer paket yang bekerja di kebanyakan distro Linux, seperti NPM, Yarn, dan PNPM.[51]

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.[52]

Linux adalah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam arsitektur komputer antara lain di perangkat handheld iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon bergerak hingga superkomputer.[53] Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah unit manajemen memori.

Komputer meja

[sunting | sunting sumber]
Wine versi 2.0.5 yang menjalankan SumatraPDF dan MPC-HC

Walaupun masih terdapat kekurangan dalam hal portasi Linux untuk beberapa perangkat lunak macOS dan Windows untuk domain seperti penerbitan desktop[54] dan audio profesional,[55][56][57] aplikasi yang secara kasar sama dengan aplikasi-aplikasi untuk Mac dan Windows tersebut tersedia di Linux.[58]

Kebanyakan distribusi Linux menyediakan sebuah program untuk melihat daftar ribuan perangkat lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak ada seorangpun yang menambahkan virus atau spyware ke program-program tersebut.

Banyak perangkat lunak bebas yang populer di Linux juga tersedia di Windows, seperti Pidgin, Apache OpenOffice, dan GIMP. Jumlah perangkat lunak milik perorangan di Linux juga semakin bertambah seperti Adobe Flash Player, Acrobat Reader, Matlab, Nero Burning ROM, Opera, RealPlayer, dan Skype.[59] Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga perangkat lunak di Linux seperti halnya Windows seperti AutoDesk Maya, Softimage XSI dan Apple Shake. CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar berbasis proyek sumber terbuka Wine yang dapat menjalankan versi lama dari Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui dapat dijalankan melalui layar ini[60][61]

Hak cipta dan merek dagang

[sunting | sunting sumber]

Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.”[62] Komponen penting lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window System menggunakan MIT License.

Linus Torvald telah menyatakan ke publik bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen hak digital (Inggris: Digital rights management).[63][64]

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritme model biaya konstruktif, penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut, jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.[65]

Sebagian besar kode (71%) ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti C++, Assembly, Perl, Python, Fortran, dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.[65]

Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0.[66] Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai perangkat lunak tertutup.

Di Amerika Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor Linux dan megklaim trademark Linux adalah hakmiliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong agar trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.

Pengucapan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata Linux:

'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt. Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus' minix menjadi linux.

Torvalds membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia.[67] Namun, sebuah wawancara dari film dokumenter Revolution OS (2001) mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.[68]

Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].

Distribusi Linux

[sunting | sunting sumber]

Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).

Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.

Contoh-contoh distribusi Linux yang terkenal:

Aplikasi sistem operasi Linux

[sunting | sunting sumber]

Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer desktop.

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.

Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara berkembang.

Dengan lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersial.

Pasar serta kemudahan pemakaian

[sunting | sunting sumber]

Saat ini, linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah digunakan (user-friendly), dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam aplikasi yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya sebatas baris perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan proyek program bebas masih belum mencapai faktor "kemudahanan dalam pemakaian" yang memuaskan. Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada

Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset lembaga tentang ke'mudahan'an program, serta servis web) telah membuat kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan menggunakan komputer meja adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.

Linux juga sering dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan minat penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Disamping itu, ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan membingungkan konsumer, dan vendor program.

Instalasi

[sunting | sunting sumber]

Proses instalasi Linux yang sukar sering kali menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pabrikan komputer pribadi besar, komputer terpasang (built up) dengan distribusi Linux siap pakai saat ini banyak tersedia. Selain itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan (boot) secara langsung dari cakram optik (CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (hard disk); hal ini dikenal dengan istilah Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/Ubuntu dan Gentoo. Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya. ISO image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut biasanya dapat diunduh dari Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai CD yang siap untuk proses boot. Bahkan ISO image untuk beberapa distro dapat langsung dijalankan tanpa perlu membakar kedalam CD/DVD.

Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa suite, yaitu di mana penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar, seperti pemutar MP3, Office Suite, dan pengolah gambar.

Konfigurasi

[sunting | sunting sumber]

Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di direktori /etc. Pada perkembangan selanjutnya, utilitas seperti Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati demikian, baris perintah (command line) tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.

Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan melalui peer (dalam konteks ini maksudnya kelompok pengguna linux/KPLI) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, IRC, newsgroup dan mailing list. Kelompok Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini tergabung dalam KPLI daerah seperti KPLI Jakarta, KPLI Bandung Diarsipkan 2010-08-17 di Wayback Machine., KPLI NTB Diarsipkan 2021-01-19 di Wayback Machine., KPLI Palu Diarsipkan 2017-05-12 di Wayback Machine. dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi, penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.

Dukungan resmi Linux di Indonesia dapat diperoleh di Linux User Group (LUG) Indonesia Diarsipkan 2007-11-14 di Wayback Machine. atau http://linux.or.id Diarsipkan 2021-01-26 di Wayback Machine. atau http://www.infolinux.or.id Diarsipkan 2011-09-03 di Wayback Machine.b

Dukungan komersial bagi distribusi Linux secara umum menggunakan model bisnis dengan menyediakan dukungan teknis. Dukungan pihak ketiga juga sudah tersedia.

Pada Maret 2003 Grup SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan gugatan terhadap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebagian besar bahan intelektual milik SCOG (kode sumber) ke dalam kernel Linux, padahal ini merupakan pelanggaran terhadap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh Kelompok SCO. Tambahan lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi ancaman tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kelompok SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa bahwa mereka akan menggugat pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh Kelompok SCO terhadap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain gugatan balik oleh Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "The Top 10 Developers and Companies Contributing to the Linux Kernel in 2015-2016". The Linux Foundation (dalam bahasa Inggris). 2016-08-22. Diakses tanggal 2021-06-21. 
  2. ^ Das, Ankush (2021-01-05). "Guess Who Contributed the Most to Linux Kernel 5.10 Development? It's Huawei (and Intel)". It's FOSS News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  3. ^ Bhartiya, Swapnil (2016-09-21). "Linus Torvalds Confirms the Date of the First Linux Release". Linux Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-20. 
  4. ^ Eckert, Jason (2012-07-24). Linux+ Guide to Linux Certification (dalam bahasa Inggris). Cengage Learning. hlm. 33. ISBN 978-1-133-41662-3. Diakses tanggal 2021-06-20. The shared commonality of the kernel is what defines Linux; the differing OSS applications that can interact with the common kernel are what differentiates Linux distributions 
  5. ^ "Linux". SUSE Defines (dalam bahasa Inggris). Linux is a free, open-source software operating system (OS) built on the Linux kernel. 
  6. ^ "Linux Timeline". Linux Journal. 2006-05-31. Diakses tanggal 2021-06-21. 
  7. ^ "COPYING - kernel/git/torvalds/linux.git - Linux kernel source tree". git.kernel.org. Diakses tanggal 2021-06-21. 
  8. ^ Levine, Barry (2013-08-26). "Linux' 22th Birthday Is Commemorated - Subtly - by Creator". SMG/CMSWire (dalam bahasa Inggris). Simpler Media Group, Inc. Diakses tanggal 2021-06-21. Originally developed for Intel x86-based PCs, Torvalds’ “hobby” has now been released for more hardware platforms than any other OS in history. 
  9. ^ "What is Linux?". Opensource.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  10. ^ "What is a Linux Distribution?". SUSE Defines (dalam bahasa Inggris). 
  11. ^ Stallman, Richard. "Linux dan GNU". gnu.org. Diakses tanggal 2021-06-20. 
  12. ^ "Linux Took Over the Web. Now, It's Taking Over the World". Wired (dalam bahasa Inggris). ISSN 1059-1028. Diakses tanggal 2021-06-21. 
  13. ^ Rayome, Alison DeNisco (2019-07-01). "How Linux took over everything, including Microsoft Azure". TechRepublic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  14. ^ Germain, Jack M. (2014-02-12). "Has Linux Conquered the Cloud?". LinuxInsider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  15. ^ Vaughan-Nichols, Steven J. (2017-11-14). "Linux totally dominates supercomputers". ZDNet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  16. ^ "Mobile Operating System Market Share Worldwide". StatCounter GlobalStats (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  17. ^ Says, Jymm (2020-09-03). "Linux: 29 Years and Counting as a Powerhouse OS". LinuxInsider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  18. ^ Ayres, Jed (2018-10-08). "Council Post: How Linux Is Changing The Face Of End-User Computing". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-28. 
  19. ^ Vaughan-Nichols, Steven J. (2020-05-06). "Most popular operating systems of 2020: The more things change..." ZDNet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-28. 
  20. ^ Krane, Jim (2010-07-28). "Linux Grows on Government Systems". GovTech (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21. 
  21. ^ Heath, Nick (2014-08-27). "Five big names that use Linux on the desktop". TechRepublic. Diakses tanggal 2021-06-21. 
  22. ^ a b Ardi, Calvin; Chu, Jonathan (2009-05-11). "Introduction to UNIX" (PDF). Beginning Unix System Administration DeCal. 
  23. ^ Ritchie, D. M. (1979). "The Evolution of the Unix Time-sharing System" (PDF). Diakses tanggal 29 April 2022. 
  24. ^ Tentang Proyek GNU - Pengumuman Awal
  25. ^ "Sekilas Sistem GNU". gnu.org. Yayasan Perangkat Lunak Bebas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-29. Diakses tanggal 2021-06-22. 
  26. ^ "What is the relationship between MINIX and Linux? - Frequently Asked Questions". MINIX 3 Wiki. Diakses tanggal 2021-06-22. 
  27. ^ Tanenbaum, Andrew Stuart; Woodhull, Alfred (1997). Operating Systems: Design and Implementation. New Jersey: Prentice Hall. ISBN 978-0-13-638677-3. 
  28. ^ "LINUX's History by Linus Torvalds". Alan W Black. Diakses tanggal 2019-05-03. 
  29. ^ a b Open Sources: Voices from the Open Source Revolution, Januari 
  30. ^ Vervloesem, Koen (201-07-07). "The Hurd: GNU's quest for the perfect kernel". LWN.net. Diakses tanggal 2021-06-22. 
  31. ^ "USPTO Assignments on the Web". assignments.uspto.gov. Diakses tanggal 2022-04-28. 
  32. ^ "Linux Timeline". Linux Journal. 2006-05-31. Diakses tanggal 2022-04-28. 
  33. ^ "Linux 2.0 Penguins". isc.tamu.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-21. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  34. ^ "architecture - Why is Linux called a monolithic kernel?". Stack Overflow. Diakses tanggal 2020-08-28. 
  35. ^ "Inside the Linux boot process". web.archive.org. 2013-10-17. Archived from the original on 2013-10-17. Diakses tanggal 2020-08-28. 
  36. ^ comments, 16 Apr 2020 David BothFeed 234up 21. "Learning to love systemd". Opensource.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-28. 
  37. ^ "Software Architecture - The Chromium Projects". sites.google.com. Diakses tanggal 2020-08-28. 
  38. ^ "Debian popularity-contest program information". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-02. Diakses tanggal 2008-07-16. 
  39. ^ Prakash, Abhishek. "Linux Runs all of the Top 500 Fastest Supercomputers". https://itsfoss.com/ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-29.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  40. ^ "Mobile Operating System Market Share Worldwide". StatCounter Global Stats (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-28. 
  41. ^ "Google hoping to lure smaller manufacturers to Google's Android, over AOSP". Android Authority (dalam bahasa Inggris). 2014-10-21. Diakses tanggal 2020-08-28. 
  42. ^ "POSIX.1 (FIPS 151-2) Certification". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-26. Diakses tanggal 2008-07-22. 
  43. ^ "How source code compatible is Debian with other Unix systems?". Debian FAQ. the Debian project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 2008-07-22. 
  44. ^ "Open Brand". www.opengroup.org. Diakses tanggal 2020-08-29. 
  45. ^ "Open Brand". www.opengroup.org. Diakses tanggal 2020-08-29. 
  46. ^ Linux Format. "Linux Format DVD contents". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-07. Diakses tanggal 2008-01-17. 
  47. ^ linux-magazine.com. "Current Issue". Diakses tanggal 2008-01-17. 
  48. ^ "Building and Installing the GNU Tool Chain". www.nongnu.org. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  49. ^ Brockmeier, Joe. "A survey of Linux Web development tools". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-19. Diakses tanggal 2006-12-16. 
  50. ^ "Linux on the desktop as a web developer". Read the Tea Leaves (dalam bahasa Inggris). 2020-05-10. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  51. ^ Kili, Aaron. "3 Top Node.js Package Managers for Linux". www.tecmint.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-27. 
  52. ^ "The LWN.net Linux Distribution List". Diakses tanggal 2006-05-19. 
  53. ^ Advani, Prakash (February 8 2004). "If I could re-write Linux". freeos.com. Diakses tanggal 2007-01-23. 
  54. ^ Advani, Prakash (2000-10-27). "Microsoft Office for Linux?". FreeOS. FreeOS Technologies (I) Pvt. Ltd. Diakses tanggal 2008-02-03. 
  55. ^ Smith-Heisters, Ian (2005-10-11). "Editing audio in Linux". Ars Technica. Ars Technica, LLC. Diakses tanggal 2008-02-03. 
  56. ^ Lumma, Carl (April 2007). "Linux: It's Not Just For Computer Geeks Anymore". Keyboard Magazine. New Bay Media, LLC. Diakses tanggal 2008-02-03. 
  57. ^ James, Daniel (February 2004). "Using Linux For Recording & Mastering". Sound On Sound. SOS Publications Group. Diakses tanggal 2008-02-03. 
  58. ^ "The table of equivalents/replacements/analogs of Windows software in Linux". 
  59. ^ "The Global Desktop Project, Building Technology and Communities". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-26. Diakses tanggal 2006-05-07. 
  60. ^ "Microsoft Office 2007". CodeWeavers. CodeWeavers Inc. 2007-11-25. Diakses tanggal 2008-01-05. 
  61. ^ "Photoshop CS 3". CodeWeavers. CodeWeavers Inc. 2007-07-11. Diakses tanggal 2008-01-05. 
  62. ^ "Interview dengan Linus Torvalds". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-11. Diakses tanggal 2007-09-13. 
  63. ^ Torvalds, Linus (2006-01-26). "Re: GPL V3 and Linux ─ Dead Copyright Holders". Linux Kernel Mailing List. 
  64. ^ Torvalds, Linus (2006-09-25). "Re: GPLv3 Position Statement". Linux Kernel Mailing List. 
  65. ^ a b Wheeler, David A (2002-07-29). "More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-28. Diakses tanggal 2006-05-11. 
  66. ^ Amor, Juan José (17 June 2007). "Measuring Etch: the size of Debian 4.0" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-25. Diakses tanggal 2007-09-16. 
  67. ^ "Linus pronouncing Linux in English and Swedish". Diakses tanggal 20 Januari 2007. 
  68. ^ "Linux Pronunciation". YouTube. 2006-06-23. Diakses tanggal 2007-01-20. 

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]
  • Glyn Moody: Rebel Code: Linux and the Open Source Revolution, Perseus Publishing, ISBN 0-7139-9520-3

Bahan Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Gedda. R. (2004). Linux breaks desktop barrier in 2004: Torvalds. Retrieved January 16, 2004 from [1] Diarsipkan 2005-04-07 di Wayback Machine.
  • Mackenzie, K. (2004). Linux Torvalds Q&A. Retrieved January 19, 2004 from [2] Diarsipkan 2007-02-03 di Wayback Machine.
  • Marcinkowski, A. (2003). Linux needs reconsideration. Retrieved January 16, 2004 from [3]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]