1 Korintus 6
1 Korintus 6 | |
---|---|
Kitab | Surat 1 Korintus |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 7 |
1 Korintus 6 (atau "I Korintus 6", disingkat "1Kor 6") adalah bagian surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Sostenes[3] di Efesus.[4]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450)
- Papirus 11 (abad ke-7; terlestarikan: ayat 5-9, 11-18)
- Pasal ini dibagi atas 20 ayat.
- Berisi pengajaran agar tidak mencari keadilan pada orang yang tidak beriman serta nasihat terhadap percabulan.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- 1 Korintus 6:1–11 = Mencari keadilan pada orang-orang yang tidak beriman
- 1 Korintus 6:12–20 = Nasihat terhadap percabulan
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?[5]
Ketika perselisihan sepele (1Korintus 6:2) terjadi di antara dua orang Kristen, hal itu harus dibereskan di dalam gereja dan tidak dibawa ke pengadilan duniawi. Gereja harus menghakimi kebenaran dan kesalahan yang terlibat dalam hal itu, menjatuhkan keputusan dan menjalankan disiplin apabila diperlukan (lihat Matius 18:15).
- 1) Hal ini tidak berarti bahwa seorang percaya tidak diperbolehkan untuk maju ke pengadilan dalam kasus yang serius dengan orang yang belum percaya. Paulus sendiri naik banding kepada sistem pengadilan pemerintah lebih dari sekali (lihat Kis 16:37–39; 25:10–12).
- 2) Paulus juga tidak mengatakan bahwa gereja harus mengizinkan anggotanya untuk berlaku kejam terhadap orang yang tidak bersalah, seperti para janda, anak, dan orang yang lemah. Sebaliknya, Paulus sedang membicarakan persoalan-persoalan di mana tidak ada benar dan salah yang jelas. Tindakan berdosa yang mencolok tidak boleh dibiarkan saja, melainkan harus ditangani sesuai dengan petunjuk Kristus dalam Matius 18:15–17.
- 3) Lagi pula, dalam kasus di mana orang yang disebut "saudara" telah menceraikan dan meninggalkan keluarganya dan tidak mau memenuhi tunjangan kebutuhan bagi istri dan anak-anaknya, maka ibu rumah tangga itu dengan maksud yang benar dan perhatiannya terhadap anaknya diperkenankan untuk mengadukan perkaranya ke pengadilan. Paulus tidak menganjurkan agar mereka yang melanggar hukum diizinkan untuk merugikan dan mengancam hidup atau kesejahteraan orang lain. Pernyataannya dalam 1Kor 6:8 menunjukkan bahwa ia sedang berbicara mengenai perselisihan kecil di mana kesalahan dapat diterima dan dibiarkan saja.[6]
Ayat 9-10
[sunting | sunting sumber]- Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?
- Janganlah sesat!
- Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, 10pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.[7]
Beberapa orang di jemaat Korintus telah diperdaya untuk percaya bahwa sekalipun mereka telah memutuskan hubungan dengan Kristus, menyangkal Dia, dan hidup dalam kebejatan dan ketidakadilan, keselamatan dan warisan mereka dalam kerajaan Allah masih terjamin.
- 1) Tetapi, Paulus menyatakan bahwa kematian rohani adalah akibat yang tak dapat dihindarkan bila orang terbiasa berbuat dosa, malahan untuk orang Kristen (bandingkan Roma 8:13). Tidak seorang pun dapat hidup bagi kepuasan amoral dan masih mewarisi kerajaan Allah (bandingkan Roma 6:16; Yak 1:15; 1Yoh 2:4; 3:9) Rasul Paulus sering mengulangi pengajaran penting ini (misalnya Gal 5:21; Ef 5:5–6). Perhatikan bahwa prinsip ini sering diutarakan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama (lihat Yer 8:7; 23:17; Yeh 13:10)
- 2) Peringatan Paulus ditujukan kepada seluruh masyarakat Kristen. Jangan kita ditipu, karena "orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah". Keselamatan tanpa karya Roh Kudus yang melahirkan kembali dan menguduskan tidak ada tempat dalam teologi Paulus.[6]
Daftar perbuatan tercela
[sunting | sunting sumber]Dalam ayat 9-10 Paulus menyebutkan contoh 10 perbuatan tercela (bahasa Inggris: vice list) di dalam gereja Korintus yang tidak dapat diterima:[8]
# | Bahasa Yunani | Bahasa Indonesia | Bahasa Inggris |
---|---|---|---|
1 | πόρνοι, pornoi | orang cabul, porno | the sexually immoral, fornicators |
2 | εἰδωλολάτραι, eidōlolatrai | penyembah berhala | idolaters |
3 | μοιχοι, moikhoi | orang berzinah | adulterers |
4 | μαλακοι, malakoi | banci, orang yang disodomi | effeminate |
5 | αρσενοκοιται, arsenokoitai | orang pemburit, pelaku sodomi | homosexuals, abusers of themselves with mankind |
6 | κλεπται, kleptai | pencuri | thieves |
7 | πλεονεκται, pleonektai | orang kikir, serakah | covetous |
8 | μεθυσοι, methysoi | pemabuk | drunkards |
9 | λοιδοροι, loidoroi | pemfitnah | revilers, slanderers |
10 | αρπαγες, harpages | penipu, pemeras, perampok, pengecoh | extortioners, swindlers |
Ayat 16
[sunting | sunting sumber]- Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."[9]
- Frasa "Keduanya akan menjadi satu daging" merupakan kutipan dari: Kejadian 2:24
Ayat 19
[sunting | sunting sumber]- Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?[10]
Sebagai orang Kristen, tubuh adalah tempat tinggal pribadi Roh Kudus (juga lihat Roma 8:11 di mana Roh itu merupakan tanda dari Allah yang menyatakan bahwa seorang Kristen menjadi milik-Nya). Karena Roh itu tinggal di dalam diri orang Kristen dan orang itu menjadi milik Allah, tubuhnya sama sekali tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apa pun, baik oleh pikiran, keinginan, tindakan, film, buku maupun majalah cabul. Sebaliknya, orang itu harus hidup sedemikian rupa sehingga menghormati dan memuliakan Allah dengan tubuhnya (1 Korintus 6:20).[6]
Ayat 20
[sunting | sunting sumber]- Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu![11]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Bait Allah
- Roh Kudus
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kejadian 2, Roma 8, 1 Korintus 5
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- ^ 1 Korintus 1:1
- ^ 1 Korintus 16:8
- ^ 1 Korintus 6:1
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 1 Korintus 6:9–10
- ^ ""1 Corinthians 6" dalam "Where Grace Abounds"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-01. Diakses tanggal 2013-06-30.
- ^ 1 Korintus 6:16
- ^ 1 Korintus 6:19
- ^ 1 Korintus 6:20
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks 1 Korintus 6 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Korintus 6
- (Indonesia) Referensi silang 1 Korintus 6
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Korintus 6
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Korintus 6