Lompat ke isi

Kekristenan pada abad ke-16

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konkatedral Santo Nikolas, Prešov, Slowakia setelah rekonstruksi Goth Akhir (1502-1515).
Fransiskus Xaverius meminta ekspedisi kepada Yohanes III dari Portugal.

Dalam Kekristenan abad ke-16, Protestanisme maju ke garis depan dan menandai perubahan signifikan dalam dunia Kristen.

Abad Penemuan

[sunting | sunting sumber]

Pada abad penemuan, Gereja Katolik Roma mengadakan sejumlah misi ke benua Amerika dan koloni lain dalam rangka mengabarkan agama Kristen ke Dunia Baru dan memindahkan agama para penduduk asli. Pada masa yang sama, para misionaris seperti Fransiskus Xaverius serta para anggota Yesuit, Agustinian dan Ordo Dominikan lainnya datang ke Asia dan Timur Jauh. Di bawah traktat Padroado dengan Tahta Suci, dimana Vatikan mendelegasikan administrasi gereja-gereja lokal kepada para raja, Portugal mengirim misi-misi ke Afrika, Brasil dan Asia. Meskipun beberapa misi diasosiasikan dengan imperialisme dan penindasan, misi lainnya (terutama Misi Tiongkok Yesuit dari Matteo Ricci) berjalan relatif damai dan berfokus pada integrasi ketimbang imperialisme budaya.

Perluasan Kekaisaran Portugis dan Kekaisaran Spanyol dengan peran signifikan yang dimainkan oleh Gereja Katolik Roma berujung pada perkabaran agama Kristen ke penduduk asli di benua Amerika seperti Aztek dan Inka. Arus-arus berikutnya dari perluasan kolonial seperti Perebutan Afrika dan perjuangan untuk India oleh Belanda, Inggris, Prancis, Jerman dan Rusia berujung pada perkabaran agama Kristen ke penduduk asli lain di belahan dunia, mengakhiri zaman Romawi dan menjadikannya agama global yang sebenarnya.

Reformasi Protestan

[sunting | sunting sumber]
Negara-negara menurut persentase Protestan pada 1545 – sumber data tak terspesifikasi

Renaisans membuat para cendekiawan dapat membaca naskah-naskah dalam bahasa-bahasa asli mereka, dan ini menimbulkan Reformasi Protestan. Martin Luther, seorang dosen di Universitas Wittenberg,[1] mulai mengajarkan bahwa keselamatan adalah sebuah hadiah dari rahmat Allah, hanya didapatkan melalui iman kepada Yesus, yang rela menderita demi menebus dosa.[2] Bersama dengan doktrin pembenaran, Reformasi mempromosikan pandangan lebih kepada Alkitab. Dua gagasan tersebut kemudian mempromosikan konsep imamat am orang percaya. Para reformasi penting lainnya adalah Yohanes Calvin, Huldrych Zwingli, Philipp Melanchthon, Martin Bucer dan Anabaptis.

Ortodoks Timur

[sunting | sunting sumber]

Gereja Ortodoks Rusia

[sunting | sunting sumber]

Pada 1547, Ivan IV menyandang gelar “Tsar dan Adipati Agung seluruh Rus'” (Царь и Великий князь всея Руси) dan dimahkotai pada 16 Januari,[3] sehingga mengubah Keharyapatihan Moskwa menjadi Ketsaran Rusia, seperti yang disebut dalam dokumen koronasi.[4] Perkembangan negara Rusia juga berkontribusi kepada pertumbuhan otoritas autosefalus Gereja Rusia. Dalam rangka mewujudkan kebutuhan untuk memperkuat otoritas eklesiastik di Rusia, Boris Godunov memutuskan untuk mendorong Patriark Ekumenikal Konstantinopel Jeremias II untuk mendirikan patriarkat di Rusia. Pada 1589, Metropolitan Ayub dari Moskwa menjadi Patriark Moskwa dan seluruh Rus' pertama, membuat Gereja Rusia menjad salah satu patriarkat Ortodoks.

  1. ^ Brecht, Martin. Martin Luther. tr. James L. Schaaf, Philadelphia: Fortress Press, 1985–93, 1:12-27.
  2. ^ Wriedt, Markus. "Luther's Theology", in The Cambridge Companion to Luther. New York: Cambridge University Press, 2003, pp.88–94.
  3. ^ Robert Auty, Dimitri Obolensky. Companion to Russian Studies: Volume 1: An Introduction to Russian History. Cambridge University Press, 1976. P. 99
  4. ^ "Чин венчания на царство Ивана IV Васильевича. Российский государственный архив древних актов. Ф. 135. Древлехранилище. Отд. IV. Рубр. I. № 1. Л. 1-46". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-23. Diakses tanggal 2019-03-07. 

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Bainton, Roland. Here I Stand: a Life of Martin Luther" (New York: Penguin Books, 1995)
  • MacCulloch, Diarmaid, The Reformation: A History (New York: Penguin Books, 2004)

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]
  • Esler, Philip F. The Early Christian World. Routledge (2004). ISBN 0-415-33312-1.
  • White, L. Michael. From Jesus to Christianity. HarperCollins (2004). ISBN 0-06-052655-6.
  • Freedman, David Noel (Ed). Eerdmans Dictionary of the Bible. Wm. B. Eerdmans Publishing (2000). ISBN 0-8028-2400-5.
  • Pelikan, Jaroslav Jan. The Christian Tradition: The Emergence of the Catholic Tradition (100-600). University of Chicago Press (1975). ISBN 0-226-65371-4.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]