Muhammad V dari Kelantan
Muhammad V سلطان محمد کليما | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Yang di-Pertuan Agong XV Sultan Kelantan | |||||||||
Yang di-Pertuan Agong | |||||||||
Berkuasa | 13 Desember 2016 – 6 Januari 2019 | ||||||||
Pengangkatan | 24 April 2017 | ||||||||
Pendahulu | Abdul Halim | ||||||||
Penerus | Abdullah | ||||||||
Perdana Menteri | Lihat daftar | ||||||||
Sultan Kelantan | |||||||||
Berkuasa | 13 September 2010 – sekarang | ||||||||
Pendahulu | Ismail Petra | ||||||||
Pewaris takhta | Fa-iz Petra | ||||||||
Menteri Besar | Lihat daftar | ||||||||
Kelahiran | 6 Oktober 1969 Istana Batu, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia[a] | ||||||||
Pasangan | Diana Petra (Yana Yakoubka)
(m. 2010) | ||||||||
Keturunan | Tidak ada yang diumumkan maupun diperkenalkan oleh pihak Istana Kelantan (meskipun Oksana memiliki putra dari pernikahannya) | ||||||||
| |||||||||
Wangsa | Wangsa Long Senik | ||||||||
Ayah | Sultan Ismail Petra Ibni Almarhum Sultan Yahya Petra | ||||||||
Ibu | Tengku Anis Binti Tengku Abdul Hamid | ||||||||
Agama | Islam Sunni | ||||||||
Tanda tangan |
HRH Sultan Muhammad V |
HRH Raja Perempuan Tengku Anis, Ibu Sultan
|
Sultan Muhammad V (Jawi: سلطان محمد کليما; lahir 6 Oktober 1969) adalah Sultan Kelantan ke-29 sejak September 2010 dan Yang di-Pertuan Agong ke-15 dari Desember 2016 hingga pengunduran dirinya pada Januari 2019. Ia ditabalkan menjadi Sultan Kelantan pada 13 September 2010, menggantikan ayahnya, Sultan Ismail Petra, yang turun takhta akibat masalah kesehatannya. Sultan Muhammad V ditabalkan menjadi Yang di-Pertuan Agong pada 13 Desember 2016. Ia menjadi Yang di-Pertuan Agong pertama yang mengundurkan diri pada masa jabatannya, pada tanggal 6 Januari 2019, sementara masa jabatannya seharusnya selesai pada 12 Desember 2021.[1]
Tengku Mahkota
[sunting | sunting sumber]Yang Amat Mulia Tengku Muhammad Faris Petra telah ditahktakan sebagai Tengku Mahkota Kelantan pada Oktober 1985. Pada 24 Mei 2009, ia kemudian diangkat sebagai Pemangku Sultan Kelantan, setelah ayahnya Sultan Ismail Petra ibni al-Marhum Sultan Yahya Petra mendapatkan perawatan susulan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.
Pendidikan dan Karier
[sunting | sunting sumber]Dia mendapat pendidikan awal di Kota Baru, Kelantan dan di Kuala Lumpur dan seterusnya di Oakham School Rutland, Inggris, hingga 1989 sebelum melanjutkan pendidikan dalam bidang Kajian Diplomatik di Sekolah Tinggi St. Cross dan Oxford Centre for Islamic Studies sehingga 1991.
Dia juga turut terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan olahraga dan juga aktif berperan dalam organisasi terkait dengan keamanan dan militer. Dia telah diangkat sebagai Komandan 506 Askar Wataniah (Tentera Pengawal Perbatasan) berpangkat Brigedier Jenderal (Kehormatan).
Pemecatan Tengku Temenggong Kelantan
[sunting | sunting sumber]Tengku Muhammad Faris Petra, ‘memecat’ Tengku Muhammad Fakhry Sultan Ismail Petra dari Dewan Pemerintahan Istana Kelantan sekaligus jawatan Tengku Temenggung Kelantan. Tengku Muhammad Faris mengatakan Tengku Muhammad Fakhry telah rela melakukan perbuatan yang salah oleh merepresentasikan diri mereka sebagai memiliki kekuatan untuk bertindak atas nama Sultan Kelantan dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan negara, mengakibatkan pelanggaran hak-haknya. Tindakan Tengku Muhammad Fakhry telah menyebabkan kegelisahan dan kebingungan di kalangan masyarakat. Pemecatan Tengku Muhammad Fakhry adalah wajar dan jika ia terus menjawat jawatan tersebut akan menyebabkan konsekuensi serius ke Kesultanan Kelantan dan dampak administrasi.[2]
Nama dan gelar
[sunting | sunting sumber]Gelar bangsawan untuk Muhammad V | |
---|---|
Gaya referensi | Kebawah Duli Yang Maha Mulia |
Gaya penyebutan | Kebawah Duli Tuanku |
Gaya alternatif | Tuanku |
- 6 Oktober 1969 – 30 Maret 1979: (Yang Amat Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Tengku Ismail Petra.[3]
- 30 Maret 1979 – 6 Oktober 1985: (Yang Teramat Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Sultan Ismail Petra.[3]
- 6 Oktober 1985 – 25 Mei 2009: (Yang Teramat Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Sultan Ismail Petra, Tengku Mahkota Kelantan.[3]
- 25 Mei 2009 – 13 September 2010: (Yang Maha Mulia) Tengku Muhammad Faris Petra ibni Sultan Ismail Petra, Pemangku Raja Kelantan.[3]
- 13 September 2010 – 12 Desember 2016: (Kebawah Duli Yang Maha Mulia) Sultan Muhammad V, Sultan Kelantan.[3]
- 13 Desember 2016 – 6 Januari 2019: (Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda) Sultan Muhammad V, Yang di-Pertuan Agong XV.[4]
- 6 Januari 2019 – sekarang: (Kebawah Duli Yang Maha Mulia) Sultan Muhammad V, Sultan Kelantan.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Lihat juga Daftar penghargaan Keluarga Kerajaan Kelantan berdasarkan negara
Sultan Muhammad V telah menerima penghargaan:[3][5]
Penghargaan Kelantan
[sunting | sunting sumber]Sebagai Sultan Kelantan (sejak 13 September 2010):
- Penerima (DK, 11 November 1986) dan Pemilik Pertama Darjah Kerabat Yang Amat Dihormati (Bintang Al-Yunusi)
- Dato' Seri Paduka (SPMK) dan Pemilik Pertama (sejak 13 September 2010) Darjah Kebesaran Mahkota Kelantan Yang Amat Mulia (Bintang Al-Muhammadi)
- Dato' Seri Paduka (SJMK) dan Pemilik Pertama (sejak 13 September 2010) Darjah Kebesaran Jiwa Mahkota Kelantan Yang Amat Mulia (Bintang Al-Ismaili)
- Dato' Seri Paduka (SPSK) dan Pemilik Pertama (sejak 13 September 2010) Darjah Kebesaran Setia Mahkota Kelantan Yang Amat Terbilang (Bintang Al-Ibrahimi)
- Dato' Seri Paduka (SPKK) Darjah Kebesaran Kshatria Mahkota Kelantan Yang Amat Perkasa (Bintang Al-Yahyawi, sejak 13 September 2010)
- Pemilik Pertama Darjah Pahlawan Yang Amat Gagah Perkasa Yang Amat Mulia (PYGP, sejak 13 September 2010)
- Pemilik Pertama Pendiri (SPJK) Darjah Kebesaran Jasa Mahkota Kelantan (Bintang Al-Petrawi, sejak 11 November 2016)
- Medali Perayaan Perak (PJP, 30 Maret 2004)
Penghargaan Malaysia
[sunting | sunting sumber]- Malaysia:
- Pemilik Pertama Darjah Yang Maha Utama Kerabat Diraja Malaysia (13 Desember 2016–6 Januari 2019) dan Penerima (DKM, 31 Januari 2017)
- Penerima (DMN, 7 Desember 2010) dan Pemilik Pertama Darjah Utama Seri Mahkota Negara (13 Desember 2016–6 Januari 2019)[6]
- Pemilik Pertama Darjah Yang Mulia Pangkuan Negara (13 Desember 2016–6 Januari 2019)
- Pemilik Pertama Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia (13 Desember 2016–6 Januari 2019)
- Pemilik Pertama Darjah Bakti (13 Desember 2016–6 Januari 2019)
- Pemilik Pertama Darjah Yang Mulia Jasa Negara (13 Desember 2016–6 Januari 2019)
- Pemilik Pertama Darjah Yang Amat Mulia Dihormati Setia Diraja (13 Desember 2016–6 Januari 2019)
- Johor:
- Kedah
- Negeri Sembilan:
- Perak:
- Perlis:
- Selangor:
- Terengganu
Penghargaan Luar Negeri
[sunting | sunting sumber]- Bahrain:
- Member Special Class of the Order of Sheikh Isa ibn Salman Al Khalifa (1 Mei 2017)
- Brunei :
- Medali Perayaan Emas Sultan Brunei (5 Oktober 2017)
- Perancis:
- Knight Grand Cross of the National Order of the Legion of Honour (27 Maret 2017)
- Qatar:
- Arab Saudi:
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Meskipun demikian, hari kelahiran resminya dirayakan setiap 11 November
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sadness, shock over Sultan Muhammad V's resignation as King". The Star (dalam bahasa Inggris). 7 Januari 2019. Diakses tanggal 2021-11-28.
- ^ http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2010/3/31/nation/20100331135220&sec=nation
- ^ a b c d e f The Royal Ark, Kelantan genealogical details, p.8
- ^ "Nama rasmi Yang di-Pertuan Agong".
- ^ List of decorations as of June 2012.
- ^ "Semakan Penerima Darjah Kebesaran, Bintang, dan Pingat Persekutuan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-19. Diakses tanggal 2016-12-19.
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Abdul Halim dari Kedah |
Yang di-Pertuan Agong Malaysia 13 Desember 2016–6 Januari 2019 |
Diteruskan oleh: Abdullah dari Pahang |
Didahului oleh: Sultan Ismail Petra |
Sultan Kelantan 13 September 2010–sekarang |
Petahana |