Kata lemes
Kata lemes atau kecap lemes (aksara Sunda baku: ᮊᮨᮎᮕ᮪ ᮜᮨᮙᮨᮞ᮪, pengucapan bahasa Sunda: [kəcap ləməs]) adalah kosakata bahasa Sunda yang digunakan dalam ragam bahasa hormat ka batur. Dalam bahasa Sunda, "lemes" memiliki makna halus, lembut atau sopan.[1] Semua kata lemes pasti ada padanannya dengan kata loma, pengertian kata lemes selain bermakna sebagai kata yang digunakan untuk menghormati orang lain, juga mencakup keseluruhan jenis-jenis kosakata lemes yang lainnya, seperti kata lemes pisan (kata lemes yang lebih tinggi),[1] kata lemes dusun (kata lemes yang tidak baku) dan kata lemes enteng (kata lemes yang netral atau tidak dikhususkan untuk orang lain maupun diri sendiri).
Dalam kamus-kamus atau buku tata bahasa Sunda, kata lemes biasanya ditandai sebagai L., lem. atau l.[1]
Kosakata
[sunting | sunting sumber]Contoh
[sunting | sunting sumber]Di bawah ini adalah contoh kata lemes dengan padanannya dalam kata loma.
Indonesia | Loma | Lemes | Ref. |
---|---|---|---|
mandi | mandi | siram | [2] |
ingin | hayang | palay | [3] |
makan | dahar | tuang | [4] |
minum | nginum | ngaleueut | [4] |
berjalan kaki | leumpang | nyacat | [3] |
kepala | sirah | mastaka | [4] |
leher | beuheung | tenggek | [5] |
Pembentukan
[sunting | sunting sumber]Di bawah ini dijabarkan beberapa proses pembentukan kata lemes dari kata loma.
Perubahan bunyi akhir
- Akhiran -jeng[6]
- waluya (ᮝᮜᮥᮚ) menjadi wilujeng[a] (ᮝᮤᮜᮥᮏᮨᮀ), selamat/sehat
- Akhiran -os:[6]
- batin (ᮘᮒᮤᮔ᮪) menjadi batos (ᮘᮒᮧᮞ᮪), batin
- dangdan (ᮓᮀᮓᮔ᮪) menjadi dangdos (ᮓᮀᮓᮧᮞ᮪), dandan
- carita (ᮎᮛᮤᮒ) menjadi carios (ᮎᮛᮤᮇᮞ᮪), cerita/tuturan
- prihatin (ᮕᮢᮤᮠᮒᮤᮔ᮪) menjadi prihatos (ᮕᮢᮤᮠᮒᮧᮞ᮪), prihatin
Perubahan vokal
- perubahan a → i:[6]
- warga (ᮝᮁᮌ) menjadi wargi (ᮝᮁᮌᮤ), kerabat
- jaga (ᮏᮌ) menjadi jagi (ᮏᮌᮤ), jaga
- perubahan é → a; é → u:[6]
- déngé (ᮓᮦᮍᮦ) menjadi dangu (ᮓᮍᮥ), dengar
- perubahan u → e, u → a (ah):[6]
- lungguh (ᮜᮥᮀᮌᮥᮂ) menjadi lenggah (ᮜᮨᮀᮌᮂ), duduk
Perubahan atau penghilangan huruf awal
- perubahan huruf awal:[5]
- bisa (ᮘᮤᮞ) menjadi tiasa (ᮒᮤᮃᮞ), bisa
- bitis (ᮘᮤᮒᮤᮞ᮪) menjadi wentis (ᮝᮨᮔ᮪ᮒᮤᮞ᮪), betis
- akang (ᮃᮊᮀ) menjadi engkang (ᮈᮀᮊᮀ), kakak laki-laki
- balur (ᮘᮜᮥᮁ) menjadi lulur (ᮜᮥᮜᮥᮁ), lulur
- penghilangan huruf awal:[5]
- cangkéng (ᮎᮀᮊᮦᮀ) menjadi angkéng (ᮃᮀᮊᮦᮀ), pinggang
- punduk (ᮕᮥᮔ᮪ᮓᮥᮊ᮪) menjadi unduk (ᮅᮔ᮪ᮓᮥᮊ᮪), punduk
Perubahan kata secara keseluruhan
- kata kerja:[6]
- dahar (ᮓᮠᮁ) menjadi tuang (ᮒᮥᮃᮀ), makan
- saré (ᮞᮛᮦ) menjadi kulem (ᮊᮥᮜᮨᮙ᮪), tidur
- tempo (ᮒᮨᮙ᮪ᮕᮧ) menjadi tingali (ᮒᮤᮍᮜᮤ), lihat
- boga (ᮘᮧᮌ) menjadi kagungan (ᮊᮌᮥᮍᮔ᮪), punya
- kata benda:[6]
- imah (ᮄᮙᮂ) menjadi bumi (ᮘᮥᮙᮤ), rumah
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Dengan pelemahan vokal a menjadi i
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Coolsma 1985, hlm. 14.
- ^ Coolsma 1985, hlm. 38.
- ^ a b Coolsma 1985, hlm. 18.
- ^ a b c Coolsma 1985, hlm. 43.
- ^ a b c Coolsma 1985, hlm. 26.
- ^ a b c d e f g Kats 1982, hlm. 2-4.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Coolsma, S. (1985) [1904]. Tata bahasa Sunda. Diterjemahkan oleh Wijayakusumah, Husein; Rusyana, Rus. Jakarta: Djambatan. OCLC 13986971.
- Kats, J; Soeriadiraja, M (1982) [1921]. Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda. Diterjemahkan oleh Ayatrohaedi. Jakarta: Djambatan. OCLC 69116948.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Pedoman Ejaan Bahasa Sunda Yang Disempurnakan
- Kamus Sunda-Indonesia Repositori Kemdikbud
- Kamus Bahasa Sunda-Inggris oleh F.S. Eringa
- Konverter Aksara Latin-Aksara Sunda di kairaga.com
- Tabel Karakter Unicode Aksara Sunda di unicode-table.com