Adam Air: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.252.82.255 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Baris 45: Baris 45:
== Insiden dan kecelakaan ==
== Insiden dan kecelakaan ==
=== Penerbangan 782 ===
=== Penerbangan 782 ===
[[Adam Air Penerbangan 782]], Boeing 737-300, PK-KKE, Jakarta-Makassar, mengalami kerusakan alat navigasi dan mendarat di [[Bandara Tambolaka]], [[NTT]]. Semua 152 orang selamat. Pilot dan kopilot akhirnya dipecat.
[[Adam Air Penerbangan 782]], Boeing 737-329, PK-KKE, Jakarta-Makassar, mengalami kerusakan alat navigasi dan mendarat di [[Bandara Tambolaka]], [[NTT]]. Semua 152 orang selamat. Pilot dan kopilot akhirnya dipecat.


=== Penerbangan 574 ===
=== Penerbangan 574 ===
{{main|Adam Air Penerbangan 574}}
{{main|Adam Air Penerbangan 574}}
[[Adam Air Penerbangan 574]], Boeing 737-400, PK-KKW jatuh di [[Selat Makassar]] pada kedalaman 2.000 meter menewaskan 102 orang, dan hingga saat ini korbannya tidak ditemukan.
[[Adam Air Penerbangan 574]], Boeing 737-4Q8, PK-KKW jatuh di [[Selat Makassar]] pada kedalaman 2.000 meter menewaskan 102 orang, dan hingga saat ini korbannya tidak ditemukan.


=== Penerbangan 172 ===
=== Penerbangan 172 ===

Revisi per 4 Juli 2017 01.53

Adam Air
Berkas:Adam Air logo.svg
IATA ICAO Kode panggil
KI DHI ADAM SKY
Didirikan(2003-12-19)19 Desember 2003
Berhenti beroperasi21 Maret 2008(2008-03-21) (umur 4)[1]
PenghubungBandar Udara Internasional Juwata
Kota fokusBandar Udara Internasional Polonia
Bandar Udara Internasional Juanda
Armada22
Tujuan21
Kantor pusatJakarta Barat, Jakarta, Indonesia
Tokoh utamaAdam Adhitya Suherman (Presiden dan CEO)
Situs webwww.flyadamair.com

Adam Air (didirikan sebagai PT Adam SkyConnection Airlines) adalah maskapai penerbangan swasta yang berbasis di Jakarta Barat, Jakarta, Indonesia.[2] Maskapai penerbangan ini mengoperasikan penerbangan berjadwal domestik ke 20 kota dan layanan internasional ke Penang dan Singapura. Basis utama dari maskapai penerbangan ini adalah di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.[3]

Meskipun kadang dikatakan sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah, ia memasarkan dirinya sebagai maskapai penerbangan yang berada di antara maskapai penerbangan bertarif rendah dan tradisional, menyediakan layanan makanan di atas pesawat dan tarif murah, mirip dengan yang diadaptasi oleh maskapai penerbangan yang berbasis di Singapura, Valuair. Sebelum kecelakaan Penerbangan 574, maskapai penerbangan ini menjadi maskapai penerbangan bertarif rendah dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.[4]

Sejarah

Maskapai penerbangan ini didirikan oleh Sandra Ang dan Agung Laksono, yang juga menjabat sebagai Ketua DPR, dan mulai beroperasi pada 19 Desember 2003 dengan penerbangan perdana ke Balikpapan. Pada awal beroperasi Adam Air menggunakan dua Boeing 737 sewaan. Saat pertama diluncurkan, Adam Air mengklaim bahwa mereka menggunakan "Boeing 737-400 baru" walaupun ternyata pesawat Boeing mereka sebenarnya merupakan sewaan yang telah berusia lebih dari 15 tahun.[5] Boeing telah menghentikan produksi 737-400 selama beberapa tahun.[6]

Pada 9 November 2006, Adam Air menerima penghargaan Award of Merit dalam the Category Low Cost Airline of the Year 2006 dalam acara 3rd Annual Asia Pacific and Middle East Aviation Outlook Summit di Singapura.

Setelah berbagai insiden dan kecelakaan yang menimpa maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia, pemerintah Indonesia membuat pemeringkatan atas maskapai-maskapai tersebut. Dari hasil pemeringkatan yang diumumkan pada 22 Maret 2007, Adam Air berada di peringkat III yang berarti hanya memenuhi syarat minimal keselamatan dan masih ada beberapa persyaratan yang belum dilaksanakan dan berpotensi mengurangi tingkat keselamatan penerbangan. Akibatnya Adam Air mendapat sanksi administratif yang ditinjau ulang kembali setiap 3 bulan. Setelah tidak ada perbaikan kinerja dalam waktu 3 bulan, Air Operator Certificate Adam Air kemudian dibekukan.[7] Pada April 2007, PT Bhakti Investama melalui anak perusahaannya Global Air Transport membeli 50% saham Adam Air dari keluarga Sandra Ang dan Adam Suherman, namun setahun kemudian pada 14 Maret 2008 menarik seluruh sahamnya karena merasa Adam Air tidak melakukan perbaikan tingkat keselamatan serta tiadanya transparansi.[8] Kegiatan operasional Adam Air kemudian dihentikan sejak 17 Maret 2008 dan baru akan dilanjutkan jika ada investor baru yang bersedia menalangi 50 persen saham yang ditarik Bhakti Investama tersebut.[9]

Pada 18 Maret 2008, izin terbang atau Operation Specification Adam Air dicabut Departemen Perhubungan melalui surat bernomor AU/1724/DSKU/0862/2008. Isinya menyatakan bahwa Adam Air tidak diizinkan lagi menerbangkan pesawatnya berlaku efektif mulai pukul 00.00 tanggal 19 Maret 2008. [10] Sedangkan AOC (Aircraft Operator Certificate)nya juga ikut dicabut pada 19 Juni 2008, mengakhiri semua operasi penerbangan Adam Air.

Armada

Insiden dan kecelakaan

Penerbangan 782

Adam Air Penerbangan 782, Boeing 737-329, PK-KKE, Jakarta-Makassar, mengalami kerusakan alat navigasi dan mendarat di Bandara Tambolaka, NTT. Semua 152 orang selamat. Pilot dan kopilot akhirnya dipecat.

Penerbangan 574

Adam Air Penerbangan 574, Boeing 737-4Q8, PK-KKW jatuh di Selat Makassar pada kedalaman 2.000 meter menewaskan 102 orang, dan hingga saat ini korbannya tidak ditemukan.

Penerbangan 172

Adam Air Penerbangan KI 172, PK-KKV, (dalam gambar) Boeing 737-33A Jakarta-Surabaya tergelincir di Bandara Juanda, Surabaya. Semua 149 orang selamat.

Bandar udara tujuan

Galeri

Referensi

  1. ^ Adam Air berhenti beroperasi
  2. ^ "Cover." Adam Air. Retrieved on 22 June 2009.
  3. ^ "Directory: World Airlines". Flight International. 2007-03-27. hlm. 45. 
  4. ^ Falling skies for Indonesian aviation - Asia Times - Obtained on January 27, 2007.
  5. ^ Falling skies for Indonesian aviation, Asia Times
  6. ^ Information about the Boeing 737
  7. ^ Tak Ada Maskapai yang Berkinerja Baik, Kompas 23 Maret 2007
  8. ^ Hary Tanoe Merasa Tidak Nyaman di Adam Air
  9. ^ Adam Air Berhenti Beroperasi, Kompas, 17 Maret 2008
  10. ^ Izin terbang dicabut, detikcom, 18 Maret 2008

Pranala luar