Apollo 11

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Agustus 2019 18.30 oleh Dikaalnas (bicara | kontrib) (+)
Apollo 11
Buzz Aldrin berpose di Bulan, Neil Armstrong bisa mengambil foto mereka berdua menggunakan refleksi kaca helm.
Jenis misiPendaratan lunar berawak
OperatorNASA
COSPAR ID
  • CSM: 1969-059A
  • LM: 1969-059C
SATCAT no.
  • CSM: 4039
  • LM: 4041
Durasi misi8 hari, 3 jam, 18 menit, 35 sekon
Properti wahana
Wahana antariksa
Produsen
Massa luncur100.756 pon (45.702 kg)
Massa mendarat10.873 pon (4.932 kg)
Awak
Jumlah awak3
Awak
Tanda panggil
Awal misi
Tanggal luncur16 Juli 1969, 13:32:00 UTC[1]
Roket peluncurSaturn V SA-506
Tempat peluncuranKennedy Space Center LC-39A
Akhir Misi
Diperoleh kembali olehUSS Hornet
Tanggal mendarat24 Juli 1969, 16:50:35 UTC
Tempat pendaratanSamudra Pasifik Utara
13°19′N 169°9′W / 13.317°N 169.150°W / 13.317; -169.150 (Apollo 11 splashdown)
Parameter orbit
Sistem rujukanSelenosentris
Ketinggian pericynthion1.009 kilometer (545 nmi)[2]
Ketinggian apoocynthion1.224 kilometer (661 nmi)[2]
Inklinasi1.25 degrees[2]
Periode2 jam[2]
Epoch19 Juli 1969, 21:44 UTC[2]
Pengorbit Lunar
Komponen wahana antariksaModul komando dan servis
Penyisipan orbit19 Juli 1969, 17:21:50 UTC[3]
Meninggalkan orbit22 Juli 1969, 04:55:42 UTC[4]
Orbit30
Pendarat Lunar
Komponen wahana antariksaModul Lunar Apollo
Tanggal pendaratan20 Juli 1969, 20:17:40 UTC[5]
Peluncuran kembali21 Juli 1969
Lokasi pendaratanTranquility Base,
Mare Tranquillitatis
0°40′27″N 23°28′23″E / 0.67408°N 23.47297°E / 0.67408; 23.47297[6]
Massa sampel2.155 kilogram (4.751 pon)
EVA permukaan1
Durasi EVA2 jam, 31 menit, 40 detik
Dock dengan LM
Tanggal dock16 Juli 1969, 16:56:03 UTC[3]
Akhir dock20 Juli 1969, 17:44:00 UTC[7]
Dock dengan LM ascent stage
Tanggal dockJuly 21, 1969, 21:35:00 UTC[4]
Akhir dockJuly 21, 1969, 23:41:31 UTC[4]
Insinye bundar: elang dengan sayap terentang memegang dahan zaitun di Bulan dengan Bumi di latar belakang, dengan pinggiran biru dan emas. Tiga astronot dalam setelan antariksa tanpa helm duduk di depan foto Bulan.
Kiri ke kanan: Neil Armstrong, Michael Collins, Buzz Aldrin 

Apollo 11 adalah misi luar angkasa yang mendaratkan manusia pertama kali di Bulan. Komandan Neil Armstrong dan pilot modul lunar Buzz Aldrin menjadi awak Amerika yang mendaratkan Modul Lunar Apollo Eagle pada tanggal 20 Juli 1969 pukul 20.17 UTC. Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di permukaan bulan, enam jam 39 menit setelah pendaratan pada tanggal 21 Juli pukul 02.56 UTC; Aldrin mengikuti jejaknya 19 menit kemudian. Mereka berdua menghabiskan waktu kira-kira dua seperempat jam di luar wahana antariksa, dan mengumpulkan 475 pon (215 kg) material Bulan untuk dibawa pulang ke Bumi. Pilot Michael Collins menerbangkan modul komando Columbia sendirian di orbit Bulan saat Armstrong dan Aldrin berada di permukaan Bulan. Kedua astronot ini menghabiskan waktu 21 jam 31 menit di permukaan Bulan di lokasi yang mereka namakan Tranquility Base, kemudian kembali terbang menaiki Columbia di orbit Bulan.

Apollo 11 diluncurkan oleh roket Saturn V dari Kennedy Space Center di Merritt Island, Florida, pada tanggal 16 Juli pukul 13.32 UTC, dan merupakan misi berawak kelima dari program Apollo NASA. Wahana antariksa Apollo memiliki tiga bagian, yakni modul komando (CM) yang dilengkapi kabin untuk tiga astronot, satu-satunya bagian yang berhasil kembali ke Bumi; modul servis (SM), yang menyokong modul komando dengan daya dorong, daya listrik, oksigen, dan air; serta modul lunar (LM) yang memiliki dua kapsul—kapsul bawah untuk mendarat di Bulan dan kapsul atas untuk membawa astronot kembali ke orbit Bulan.

Setelah dikirim ke Bulan oleh roket Saturn V, para astronot terlepas dari wahana antariksa dan melakukan perjalanan selama tiga hari untuk memasuki orbit bulan. Armstrong dan Aldrin kemudian pindah ke Eagle dan mendarat di Sea of Tranquility pada tanggal 20 Juli. Astronot menggunakan kapsul atas Eagle untuk lepas landas dari permukaan Bulan dan bergabung dengan Collins di modul komando. Ketiga astronot ini melepaskan Eagle sebelum melakukan manuver yang mendorong Columbia keluar dari orbit Bulan menuju lintasan kembali ke Bumi.[4] Mereka berhasil kembali ke Bumi dan mendarat jatuh di Samudra Pasifik pada tanggal 24 Juli setelah berada di luar angkasa selama lebih dari delapan hari.

Langkah pertama Armstrong ke permukaan Bulan disiarkan secara langsung di televisi untuk penonton di seluruh dunia. Ia memaparkan peristiwa tersebut sebagai "satu langkah kecil bagi [seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat manusia."[8][9] Apollo 11 secara efektif mengakhiri Perlombaan Antariksa dan memenuhi tujuan nasional yang dicanangkan pada tahun 1961 oleh Presiden John F. Kennedy: "Sebelum dekade ini berakhir, pendaratan manusia di Bulan dan memulangkannya dengan selamat ke Bumi."[10]

Latar belaknang

Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dingin, persaingan geopolitik dengan Uni Soviet.[11] Pada tanggal 4 Oktober 1957, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1, satelit buatan pertama. Keberhasilan Soviet yang mengejutkan ini memicu kekhawatiran dan imajinasi di seluruh dunia. Peristiwa ini membuktikan bahwa Soviet memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir dengan jarak antarbenua, dan mengancam keunggulan militer, ekonomi, dan teknologi Amerika.[12] Hal ini memicu munculnya krisis Sputnik dan menyulut Perlombaan Antariksa.[13] Presiden Dwight D. Eisenhower menanggapi tantangan Sputnik Soviet dengan membentuk National Aeronautics and Space Administration (NASA), dan memulai Proyek Mercury,[14] yang bertujuan menerbangkan manusia menuju orbit Bumi.[15] Tetapi pada 12 April 1961, kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang berada di luar angkasa, dan yang pertama mengorbit Bumi.[16] Keberhasilan ini menjadi pukulan bagi harga diri Amerika.[17] Sebulan kemudian, pada 5 Mei 1961, Alan Shepard menjadi orang Amerika pertama yang berada di luar angkasa setelah berhasil menyelesaikan perjalanan suborbit selama 15 menit. Setelah diselamatkan dari Samudra Atlantik, ia ditelepon dan diberi ucapan selamat oleh penerus Eisenhower, John F. Kennedy.[18]

Kennedy bertekad menjadikan Amerika Serikat lebih unggul daripada negara-negara lain, dan anggapan dunia mengenai kekuatan Amerika setidaknya terbukti secara aktual. Oleh sebab itu, ia tidak terima jika Soviet lebih unggul dalam bidang penjelajahan antariksa. Ia bersikeras bahwa Amerika Serikat harus berjuang, dan mencari tantangan yang memaksimalkan peluang AS untuk memenangkan Perlombaan Antariksa.[11] Karena Uni Soviet memiliki kendaraan peluncur dengan kemampuan angkat yang lebih canggih, AS memerlukan teknologi yang melebihi kemampuan peroketan yang ada—ketika AS dan Soviet memulainya dari posisi seimbang; teknologi antariksa yang spektakuler, bahkan jika teknologi tersebut tidak dibenarkan atas dasar militer, ekonomi atau sains. Setelah berkonsultasi dengan para pakar dan penasihatnya, Kennedy memutuskan untuk memulai sejumlah proyek.[19]

Pada tanggal 25 Mei 1961, Kennedy berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat mengenai "Keperluan Nasional yang Mendesak" dan menyatakan:

Saya percaya bahwa bangsa ini harus bertekad mencapai tujuan, sebelum dekade ini berakhir, untuk mendaratkan manusia di Bulan dan memulangkannya dengan selamat ke Bumi. Tidak ada proyek antariksa tunggal pada masa ini yang begitu berkesan bagi umat manusia, atau begitu penting bagi penjelajahan antariksa jangka panjang; dan tidak ada hal yang terlalu sulit atau mahal untuk diraih. Kita berencana mempercepat pengembangan wahana antariksa Bulan yang layak. Kita berencana mengembangkan penguat bahan bakar cair dan padat alternatif, jauh lebih besar daripada yang sedang dikembangkan saat ini, sampai bisa ditentukan mana yang lebih unggul. Kita berencana menambah anggaran untuk pengembangan mesin lainnya dan penjelajahan tak berawak – penjelajahan penting untuk mencapai tujuan yang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa ini: keselamatan orang yang pertama kali melakukan penerbangan berani ini. Tetapi sebenarnya, tidak hanya seorang manusia yang akan pergi ke Bulan – tetapi seluruh bangsa. Kita semua harus berusaha keras untuk mengirimkan orang kita ke sana.

— Pidato Kennedy di hadapan Kongres[20]

Meskipun demikian, rencana program ini ditentang oleh kebanyakan warga Amerika dan dijuluki "moondoggle" oleh Norbert Wiener, seorang matematikawan di Massachusetts Institute of Technology.[21][22] Upaya untuk mendaratkan manusia di Bulan kemudian dinamai Proyek Apollo.[23]

Keputusan awal dan penting dalam proyek ini adalah memilih rendezvous orbit Bulan antara pendaratan langsung dan rendezvous orbit Bumi. Rendezvous antariksa adalah manuver orbit tempat dua wahana antariksa bernavigasi melalui angkasa dan bertemu kembali. Pada bulan Juli 1962, kepala NASA James Webb mengumumkan bahwa proyek ini akan menggunakan rendezvous orbit Bulan[24][25] dan wahana antariksa Apollo akan memiliki tiga bagian utama: modul komando (CM) yang dilengkapi kabin untuk tiga astronot dan menjadi satu-satunya bagian yang kembali ke Bumi; modul servis (SM) yang mendukung modul komando dengan daya dorong, daya listrik, oksigen, dan air; serta modul lunar (LM) yang memiliki dua kapsul—kapsul bawah untuk mendarat di Bulan dan kapsul atas untuk membawa astronot kembali ke orbit Bulan.[26] Terungkap juga bahwa wahana antariksa akan diluncurkan oleh roket Saturn V tunggal yang saat itu sedang dalam pengembangan.[27]

Teknologi dan teknik yang diperlukan oleh Apollo dikembangkan melalui Proyek Gemini.[28] Proyek Apollo mendadak dihentikan akibat kebakaran Apollo 1 pada 27 Januari 1967, yang menyebabkan astronot Gus Grissom, Ed White, dan Roger B. Chaffee tewas.[29].[29] Pada Oktober 1968, Apollo 7 mengujicoba modul komando di orbit Bumi,[30] dan pada bulan Desember, Apollo 8 mengujinya di orbit Bulan.[31] Pada bulan Maret 1969, Apollo 9 diuji coba pada modul lunar setelah diluncurkan di orbit Bumi,[32] dan pada bulan Mei, Apollo 10 melakukan "geladi resik" di orbit Bulan. Pada Juli 1969, Apollo 11 telah siap untuk terbang ke Bulan.[33]

Uni Soviet berlomba dengan AS dalam Perlombaan Antariksa, tetapi kalah unggul akibat kegagalan berulang dalam pengembangan peluncur N1, yang setara dengan Saturn V.[34] Soviet berupaya mengalahkan AS untuk membawa pulang material Bulan ke Bumi melalui misi penyelidikan nirawak. Pada 13 Juli, tiga hari sebelum peluncuran Apollo 11, Uni Soviet meluncurkan Luna 15, yang berhasil mencapai orbit Bulan sebelum Apollo 11. Saat hendak kembali ke Bumi, Luna 15 mengalami kerusakan dan jatuh di Mare Crisium, kira-kira dua jam sebelum Armstrong dan Aldrin lepas landas dari permukaan Bulan dalam perjalanan pulang ke Bumi. Teleskop radio Nuffield Radio Astronomy Laboratories di Inggris mencatat transmisi dari Luna 15 saat hendak turun, dan catatan ini diterbitkan pada bulan Juli 2009 untuk memperingati 40 tahun pendaratan Apollo 11.[35]

Kru

Kru utama

Posisi Astronot
Komandan Neil A. Armstrong
Penerbangan kedua dan terakhir
Pilot Modul Komando Michael Collins
Penerbangan kedua dan terakhir
Pilot Modul Lunar Edwin "Buzz" E. Aldrin Jr.
Penerbangan kedua dan terakhir

Penugasan awak Komandan Neil Armstrong, Pilot Modul Komando (CMP) Jim Lovell, dan Pilot Modul Lunar (LMP) Buzz Aldrin sebagai kru cadangan Apollo 9 secara resmi diumumkan pada 20 November 1967.[36] Lovell dan Aldrin sebelumnya telah terbang bersama sebagai awak Gemini 12. Karena keterlambatan pembuatan dan perancangan Modul Lunar, Apollo 8 dan Apollo 9 mengganti kru utama dan cadangan, dengan awak Armstrong menjadi kru cadangan Apollo 8. Sesuai skema rotasi kru normal, Armstrong diperkirakan akan memimpin misi Apollo 11.[37]

Akan tetapi, terjadi perubahan kru. Michael Collins, awak CMP pada Apollo 8, mengalami masalah pada kakinya. Dokter mendiagnosis terjadi pertumbuhan tulang antara tulang belakang kelima dan keenamnya, yang memerlukan pembedahan.[38] Lovell menggantikannya sebagai awak Apollo 8, dan ketika Collins pulih, ia bergabung dengan Armstrong sebagai awak CMP. Sementara itu, Fred Haise menjadi kru cadangan LMP, dan Aldrin sebagai cadangan CMP untuk Apollo 8.[39] Apollo 11 adalah misi Amerika kedua yang kesemua awaknya telah memiliki pengalaman antariksa sebelumnya,[40] yang pertama adalah Apollo 10.[41] Misi berikutnya adalah STS-26 pada tahun 1988.[40]

Deke Slayton memberi Armstrong pilihan untuk mengganti Aldrin dengan Lovell, karena sejumlah pihak menganggap Aldrin sulit diajak bekerja sama. Armstrong tidak punya masalah bekerja bersama Aldrin, dan menolak usulan tersebut. Menurutnya, Lovell pantas untuk memimpin misinya sendiri (kelak Apollo 13).[42]

Kru utama Apollo 11 tidak berteman dekat seperti para kru Apollo 12. Sebaliknya, mereka menjalin hubungan kerja yang kaku. Armstrong dikenal sebagai sosok penyendiri, dan Collins, yang juga menganggap dirinya penyendiri, mengaku menolak upaya Aldrin untuk menjalin hubungan yang lebih akrab.[43] Aldrin dan Collins menggambarkan para awak sebagai "orang asing sok ramah".[44] Armstrong tidak setuju dengan penilaian tersebut, dan berkata, "... semua awak yang bekerja bersama saya sangat baik."[44]

Kru cadangan

Posisi Astronot
Komandan James A. Lovell Jr.
Pilot Modul Komando William A. Anders
Pilot Modul Lunar Fred W. Haise Jr.

Kru cadangan terdiri dari Lovell sebagai Komandan, William Anders sebagai CMP, dan Haise sebagai LMP. Anders terbang bersama Lovell dalam misi Apollo 8.[40] Pada awal 1969, ia diterima bekerja di National Aeronautics and Space Council, dan mengumumkan akan pensiun sebagai astronot pada saat itu. Ken Mattingly dipindahkan dari kru pendukung menjadi pelatih paralel, dengan Anders sebagai CMP cadangan jika peluncuran Apollo 11 tertunda melewati tanggal yang disepakati, karena Anders tidak bisa ikut setelah tanggal tersebut. Lovell, Haise, dan Mattingly kelak ditugaskan sebagai kru utama Apollo 13.[45]

Kru pendukung

Dalam Proyek Mercury dan Gemini, setiap misi memiliki kru utama dan cadangan. Untuk Apollo, kru astronot ketiga ditambahkan, yang dikenal dengan kru dukungan. Kru pendukung bertugas menyusun rencana penerbangan, daftar periksa dan aturan misi pendaratan, serta memberitahu para kru utama dan cadangan mengenai perubahan misi. Kru pendukung ini menetapkan prosedur, terutama untuk keadaan darurat, sehingga kru utama dan cadangan bisa melatih dan mempelajarinya di simulator.[46] Untuk Apollo 11, kru pendukung terdiri dari Ken Mattingly, Ronald Evans dan Bill Pogue.[47]

Komunikator kapsul

CAPCOM Charles Duke, bersama kru cadangan Jim Lovell dan Fred Haise saat penerbangan Apollo 11.

Komunikator kapsul (CAPCOM) adalah para astronot di Mission Control Center di Houston, Texas, yang menjadi satu-satunya pihak yang berkomunikasi langsung dengan awak pesawat.[48] Untuk Apollo 11, CAPCOM adalah: Charles Duke, Ronald Evans, Bruce McCandless II, James Lovell, William Anders, Ken Mattingly, Fred Haise, Don L. Lind, Owen K. Garriott dan Harrison Schmitt.[47]

Direktur penerbangan

Direktur penerbangan untuk misi ini adalah:[49][50][51][52][53][54]

Nama Sif Tim Aktivitas
Clifford E. Charlesworth 1 Green Kegiatan peluncuran dan ekstravehikular (EVA)
Gerald D. Griffin 1 Gold Cadangan untuk sif 1
Gene Kranz 2 White Pendaratan Bulan
Glynn Lunney 3 Black Penerbangan dari Bulan
Milton Windler 4 Maroon Perencanaan

Persiapan

Insinye

Insinye Apollo 11

Lambang misi Apollo 11 didesain oleh Collins, yang menginginkan simbol "pendaratan Bulan dengan damai oleh Amerika Serikat". Atas saran Lovell, ia memilih elang botak, burung nasional Amerika Serikat, sebagai lambang. Tom Wilson, seorang instruktur di simulator, menyarankan agar menambahkan dahan zaitun di paruhnya untuk menguatkan pesan misi damai. Collins menambahkan latar belakang Bulan dengan Bumi tampak di kejauhan. Sinar matahari dalam gambar tersebut terbit dari arah yang salah; bayangannya seharusnya berada di bagian bawah Bumi, bukannya di sebelah kiri. Aldrin, Armstrong dan Collins memutuskan bahwa Elang dan Bulan akan memiliki warna alami, dan memilih garis pinggir berwarna biru dan emas. Armstrong khawatir bahwa kata "eleven" tidak akan dipahami oleh penutur non bahasa Inggris, dan menggantinya dengan "Apollo 11".[55] Mereka memutuskan untuk tidak mencantumkan nama mereka pada lencana, sehingga "mewakili semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan pendaratan di bulan ".[56]

Seorang ilustrator di MSC memberikan sentuhan seni, yang kemudian dikirim ke NASA untuk disetujui.[55] Desain ini ditolak. Bob Gilruth, direktur MSC menganggap cakar elang tampak "terlalu bengis".[57] Setelah melewati beberapa diskusi, dahan zaitun dipindahkan ke cakar elang.[57] Ketika koin dolar Eisenhower diterbitkan pada tahun 1971, desain elang ditampilkan dalam posisi terbalik.[58] Desain ini juga digunakan dalam dolar Susan B. Anthony yang dikeluarkan pada tahun 1979.[59]

Tanda panggil

Setelah kru Apollo 10 menamai wahana antariksa mereka Charlie Brown dan Snoopy, staf Kementerian Dalam Negeri Julian Scheer menulis surat kepada George M. Low, Manajer Apollo Spacecraft Program Office di Manned Spacecraft Center (MSC), menyarankan agar kru Apollo 11 tidak menamai wahana mereka secara berlebihan. Nama Snowcone digunakan untuk CM dan Haystack digunakan untuk LM dalam rapat internal saat perencanaan misi awal.[60]

LM akhirnya dinamai Eagle, sesuai dengan lambang misi. Atas saran Scheer, wahana CM dinamai Columbia, sesuai Columbiad, meriam raksasa yang meluncurkan pesawat luar angkasa (juga dari Florida) dalam novel From the Earth to the Moon (1865) karya Jules Verne. Nama ini juga merujuk pada Columbia, nama lama Amerika Serikat.[61][62] Dalam bukunya tahun 1976, Collins mengatakan Columbia merujuk pada Christopher Columbus.[63]

Cendera mata

Medali Robbins perak penerbangan Antariksa Apollo 11

Para astronot memiliki barang-barang preferensi pribadi (PPK), tas kecil berisi barang-barang pribadi penting yang ingin mereka bawa dalam misi tersebut.[64] Lima PPK berisi barang pribadi dengan berat masing-masing 05-pon (2,3 kg) dibawa oleh Apollo 11: tiga (satu untuk setiap astronot) disimpan di Columbia sebelum diluncurkan, dan dua di Eagle.[65]

PPK LM milik Neil Armstrong berisi sepotong kayu dari baling-baling kiri Wright Flyer tahun 1903 milik Wright Bersaudara dan selembar potongan sayapnya,[66] beserta pin astronot bertabur berlian yang awalnya diberikan kepada Slayton oleh para janda awak Apollo 1. Pin ini rencananya akan diterbangkan dalam misi tersebut, tetapi setelah kecelakaan maut saat peluncuran dan setelah pemakaman para stronot, janda awak Apollo 1 memberikan pin tersebut kepada Slayton. Armstrong membawa pin tersebut bersamanya dalam misi Apollo 11.[67]

Pemilihan lokasi

Peta Bulan menunjukkan pilihan lokasi pendaratan Apollo 11. Lokasi 2 yang akhirnya dipilih.

Apollo Site Selection Board NASA mengumumkan lima lokasi pendaratan potensial pada 8 Februari 1968. Lokasi ini merupakan hasil penelitian dua tahun yang didasarkan pada hasil fotografi beresolusi tinggi di permukaan Bulan oleh lima prob tak berawak dalam Program Orbiter Lunar dan informasi mengenai kondisi permukaan yang diselidiki melalui Program Surveyor.[68] Teleskop Bumi tidak mampu menyediakan resolusi foto yang dibutuhkan oleh Proyek Apollo.[69] Lokasi pendaratan harus sedekat mungkin dengan khatulistiwa Bulan untuk meminimalkan tingkat propelan, harus bebas dari hambatan yang mengganggu manuver, dan harus datar untuk menyederhanakan tugas radar pendaratan. Nilai ilmiah tidak menjadi pertimbangan.[70]

Lokasi pendaratan yang tampak menjanjikan pada foto yang diambil dari Bumi kebanyakan tidak disetujui. Persyaratan awal bahwa lokasi pendaratan harus terbebas dari kawah akhirnya ditiadakan, karena tidak ada lokasi seperti itu yang ditemukan.[71] Lima lokasi dipertimbangkan: Lokasi 1 dan 2 berada di Laut Tenang (Mare Tranquilitatis); Lokasi 3 berada di Teluk Tengah (Sinus Medii); dan Lokasi 4 dan 5 berada di Samudra Badai (Oceanus Procellarum).[68] Pemilihan lokasi akhir didasarkan pada tujuh kriteria:

  • Lokasi pendaratan harus mulus, dengan kawah yang relatif sedikit;
  • Jalur penerbangan harus terbebas dari bukit besar, tebing tinggi atau kawah dalam yang dapat membingungkan radar pendaratan dan menyebabkan radar salah lacak;
  • Dapat dijangkau dengan propelan dalam tingkat minimum;
  • Memungkinkan penundaan saat dilakukan hitungan mundur peluncuran;
  • Memberi wahana Apollo lintasan pengembalian bebas, yang memungkinkan wahana untuk meluncur di sekitar Bulan dan kembali ke Bumi dengan aman tanpa harus melakukan tembakan mesin jika ada masalah yang timbul dalam perjalanan ke Bulan;
  • Memiliki jarak pandang yang baik selama pendekatan pendaratan, artinya Matahari akan berada antara 7 dan 20 derajat di belakang LM; dan
  • Kemiringan umum kurang dari 2 derajat di lokasi pendaratan.[68]

Persyaratan terkait posisi Matahari sangat sulit terpenuhi, membatasi tanggal peluncuran menjadi satu hari per Bulan.[68] Waktu pendaratan tepat setelah fajar dipilih untuk meminimalisir suhu ekstrem yang akan dialami para astronot.[72] Apollo Site Selection Board memilih Lokasi 2, dengan Lokasi 3 dan 5 sebagai cadangan jika peluncurannya ditunda. Pada Bulan Mei 1969, modul Bulan Apollo 10 terbang dalam jarak 15 kilometer (9,3 mi) dari Lokasi 2, dan melaporkan bahwa lokasi tersebut dapat digunakan untuk mendarat.[73][74]

Keputusan langkah pertama

Saat konferensi pers pertama setelah kru Apollo 11 diumumkan, pertanyaan pertama adalah, "Siapa di antara kalian yang akan menjadi orang pertama yang melangkah ke permukaan Bulan?"[75][76] Slayton mengatakan kepada wartawan yang hadir bahwa hal tersebut belum diputuskan, dan Armstrong menambahkan bahwa hal tersebut "tidak didasarkan pada keinginan pribadi".[75]

Skenario pertama misi ini adalah pilot modul Bulan keluar dari wahana antariksa sebelum pilot modul komando, sesuai dengan yang dilakukan dalam misi sebelumnya.[77] Komandan misi ini belum pernah berjalan di antariksa.[78] Para wartawan menulis pada awal 1969 bahwa Aldrin akan menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan, dan pejabat NASA George Mueller menjelaskan kepada wartawan bahwa Aldrin memang akan menjadi orang pertama. Aldrin mendengar bahwa Armstrong akan menjadi orang pertama yang menginjak Bulan karena Armstrong adalah warga sipil, yang membuat Aldrin berang. Aldrin berupaya meyakinkan pilot modul Bulan lainnya bahwa ia harus menjadi orang pertama, tetapi hal ini ditanggapi dengan sinis karena dianggap sebagai taktik melobi. Mencoba untuk membendung konflik antardepartemen, Slayton mengatakan kepada Aldrin bahwa Armstrong akan menjadi orang pertama karena ia adalah komandan misi. Keputusan tersebut diumumkan dalam konferensi pers pada tanggal 14 April 1969.[79]

Selama berdekade-dekade, Aldrin percaya penetapan keputusan akhir tersebut didorong oleh lokasi palka pada modul Bulan. Karena astronot mengenakan pakaian antariksa dan wahana antariksa sangat kecil, sulit untuk keluar dari wahana antariksa. Para awak mencoba simulasi dengan Aldrin meninggalkan wahana terlebih dahulu, tetapi ia merusak simulator saat mencoba keluar. Insiden tersebut cukup bagi perencana misi untuk membuat keputusan. Aldrin dan Armstrong masih menunggu keputusan sampai akhir musim semi.[80] Slayton akhirnya memberi tahu Armstrong bahwa ia akan keluar dari wahana antariksa terlebih dahulu, jika ia setuju. Armstrong berkata, "Ya, begitulah cara melakukannya."[81]

Media menuduh Armstrong memanfaatkan hak prerogatifnya sebagai komandan untuk keluar dari wahana antariksa terlebih dahulu.[82] Chris Kraft mengungkapkan dalam buku autobiografinya tahun 2001 bahwa terjadi pertemuan antara Gilruth, Slayton, Low, dan dirinya untuk memastikan Aldrin tidak menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan. Mereka berpendapat bahwa orang pertama yang berjalan di Bulan haruslah menyerupai Charles Lindbergh, sosok yang tenang dan pendiam. Mereka membuat keputusan yang mengubah rencana penerbangan sehingga komandan adalah orang pertama yang keluar dari wahana antariksa.[83]

Prapeluncuran

Saturn V SA-506, roket yang membawa wahana antariksa Apollo 11, bergerak keluar dari Vehicle Assembly Building menuju Launch Complex 39.

Kapsul atas modul Bulan LM-5 tiba di Kennedy Space Center pada 8 Januari 1969, diikuti oleh kapsul bawah empat hari kemudian, serta Modul Komando dan Servis CM-107 pada 23 Januari.[1] Ada sejumlah perbedaan antara LM-5 dan LM-4 Apollo 10; LM-5 memiliki antena radio VHF untuk memfasilitasi komunikasi dengan para astronot saat proses EVA di permukaan Bulan; mesin penerbangan yang lebih ringan; lebih banyak perlindungan termal pada roda pendaratan; dan paket eksperimen ilmiah yang dikenal dengan Early Apollo Scientific Experiments Package (EASEP). Satu-satunya perubahan dalam konfigurasi modul komando adalah penghilangan beberapa insulasi pada palka depan.[84][85] Modul komando dan servis disatukan pada tanggal 29 Januari, dan dipindahkan dari Operations and Checkout Building ke Vehicle Assembly Building pada tanggal 14 April.[1]

Bagian ketiga S-IVB Saturn V AS-506 tiba pada tanggal 18 Januari, diikuti oleh bagian kedua S-II pada 6 Februari, bagian pertama S-IC pada 20 Februari, dan Saturn V Instrument Unit pada tanggal 27 Februari. Pukul 12.30 tanggal 20 Mei, sebanyak 5.443-ton (5.357-ton-panjang; 6.000-ton-pendek) material rakitan diangkut dari Vehicle Assembly Building menggunakan crawler-transporter menuju Launch Pad 39A, bagian dari Launch Complex 39, sementara Apollo 10 masih dalam perjalanan ke Bulan. Uji coba hitung mundur dimulai tanggal 26 Juni, dan berakhir pada 2 Juli. Kompleks peluncuran diterangi cahaya pada malam tanggal 15 Juli, ketika pengangkut roket membawa struktur servis kembali ke tempat parkirnya.[1] Pada dini hari, tangki bahan bakar S-II dan S-IVB diisi penuh dengan hidrogen cair.[86] Pengisian bahan bakar selesai tiga jam sebelum peluncuran.[87] Operasi peluncuran pada umumnya terkomputerisasi, dengan 43 program ditulis dalam bahasa pemrograman ATOLL.[88]

Slayton membangunkan para awak kira-kira pukul 04.00, dan mereka mandi, bercukur, dan sarapan steik dan telurbersama Slayton dan kru cadangan. Ketiga awak kemudian mengenakan pakaian antariksa dan menghirup oksigen murni. Pukul 06.30, mereka berangkat ke Launch Complex 39.[89] Haise memasuki Columbia kurang lebih selama tiga jam sepuluh menit sebelum waktu peluncuran. Bersama seorang teknisi, ia membantu Armstrong duduk di kursi astronot sebelah kiri pada pukul 06.54. Lima menit kemudian, Collins bergabung dengannya, mengambil posisi di kursi kanan. Kemudian, Aldrin masuk dan duduk di kursi tengah.[87] Haise keluar dari wahana dua jam sepuluh menit sebelum peluncuran.[90] Kru bantu menyegel pintu palka, dan kabin dibersihkan serta diberi tekanan. Awak bantu kemudian meninggalkan kompleks peluncuran sekitar satu jam sebelum waktu peluncuran. Hitungan mundur dimulai pada tiga menit dua puluh detik sebelum waktu peluncuran.[87] Lebih dari 450 personel berada di konsol di ruang luncur.[86]

Misi

Peluncuran dan penerbangan ke orbit Bulan

Kendaraan antariksa Apollo 11 Saturn V lepas landas dengan Astronot Neil A. Armstrong, Michael Collins dan Edwin E. Aldrin Jr pada pukul 9.32 EDT tanggal 16 Juli 1969 dari Kennedy Space Center's Launch Complex 39A.

Diperkirakan satu juta penonton menyaksikan peluncuran Apollo 11 dari jalan raya dan pantai di sekitar lokasi peluncuran. Para pejabat yang menyaksikan meliputi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, Jenderal William Westmoreland, empat anggota kabinet, 19 gubernur negara bagian, 40 wali kota, 60 duta besar dan 200 anggota kongres. Wakil Presiden Spiro Agnew menyaksikan peluncuran bersama mantan presiden, Lyndon B. Johnson dan istrinya Lady Bird Johnson.[86][91] Sebanyak 3.500 perwakilan media hadir;[92]] sekitar dua pertiga berasal dari Amerika Serikat; sisanya berasal dari 55 negara lain. Peluncuran ini disiarkan langsung di 33 negara, dengan kira-kira 25 juta pemirsa menonton peluncurannya di Amerika Serikat. Jutaan orang di seluruh dunia mendengarkan siaran radio.[91][86] Presiden Richard Nixon juga menonton peluncuran dari kantornya di Gedung Putih bersama perwakilan NASA, astronot Apollo Frank Borman.[93]

Saturn V AS-506 meluncurkan Apollo 11 pada 16 Juli 1969 pukul 13.32.00 UTC (9.32.00 EDT).[1] 13,2 detik setelah diluncurkan, kendaraan peluncur mulai berguling ke azimut penerbangan 72,058 °. Pemadaman penuh mesin bagian pertama terjadi sekitar 2 menit 42 detik menuju misi, diikuti oleh pemisahan S-IC dan pengapian mesin S-II. Mesin bagian kedua kemudian mati dan lepas 9 menit 8 detik kemudian, diikuti oleh pengapian pertama mesin S-IVB beberapa detik kemudian.[3]

Apollo 11 memasuki orbit Bumi pada ketinggian 1.004 mil laut (1.859 km) sampai 989 mil laut (1.832 km), dua belas menit setelah penerbangan. Setelah satu setengah orbit, pengapian kedua mesin S-IVB mendorong wahana antariksa ke lintasannya menuju Bulan, dengan injeksi translunar (TLI) terbakar pada pukul 16.22.13 UTC. Kira-kira 30 menit kemudian, dengan Collins duduk di kursi kiri dan bertugas sebagai pengontrol, manuver ekstraksi, kait, dan transposisi dilakukan. Hal ini menyebabkan terlepasnya Columbia dari sisa S-IVB, berbalik, dan bertempelan dengan Eagle yang masih melekat pada wahana. Setelah LM diekstraksi, wahana yang telah menyatu menuju ke Bulan, sedangkan roket terbang pada lintasan melewati Bulan.[94][3]] Proses ini dilakukan untuk menghindari tabrakan antara roket dengan wahana antariksa, Bumi, atau Bulan. Efek ketapel saat melewati Bulan melontarkan wahana ke orbit mengitari Matahari.[95]

Pada tanggal 19 Juli pukul 17.21.50 UTC, Apollo 11 terbang di belakang Bulan dan menghidupkan mesin penggerak servis untuk memasuki orbit Bulan.[3][96] Dalam tiga puluh orbit yang dilewatinya, para awak melihat pemandangan lokasi pendaratan di Laut Tenang di selatan, kira-kira 12 mil (19 km) di sebelah barat daya kawah Sabine D. Lokasi ini dipilih karena dianggap cukup datar dan mulus oleh pendarat Ranger 8 dan Surveyor 5 serta wahana pemetaan Lunar Orbiter, sehingga kecil kemungkinan terjadinya hambatan pendaratan EVA.[97] Lokasi tersebut terletak sekitar 25 kilometer (16 mi) di sebelah tenggara lokasi pendaratan Surveyor 5, dan 68 kilometer (42 mi) di sebelah barat daya lokasi kecelakaan Ranger 8.[98]

Turun ke Bulan

The top of the silvery command module is seen over a grey, cratered lunar surface
Columbia di orbit Bulan, difoto dari Eagle

Pada pukul 12.52.00 UTC tanggal 20 Juli, Aldrin dan Armstrong memasuki Eagle, dan memulai persiapan akhir untuk turun ke Bulan.[7] Pukul 17.44.00, Eagle terpisah dari Columbia.[3] Collins, sendirian di Columbia, memeriksa Eagle ketika ia berada tepat di depannya untuk memastikan pesawat tersebut tidak mengalami kerusakan, dan memastikan roda pendaratan terpasang dengan benar.[99][100] Armstrong berseru: "Eagle memiliki sayap!"[100]

Ketika memulai penurunan, Armstrong dan Aldrin menyadari mereka melewati markah permukaan dua atau tiga detik lebih awal, dan melaporkan bahwa markah tersebut "panjang"; keduanya akan mendarat bermil-mil di barat titik target. Eagle bergerak terlalu cepat. Masalah ini bisa menyebabkan konmas – konsentrasi massa tinggi yang bisa mengubah lintasan. Direktur Penerbangan Gene Kranz menduga bahwa hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh tekanan udara ekstra di terowongan dok. Atau bisa jadi akibat manuver memutar Eagle.[101][102]

Lima menit sebelum wahana turun, pada ketinggian 6.000 kaki (1.800 m) di atas permukaan Bulan, komputer pemandu LM (LGC) mengalihkan perhatian para kru pada alarm program 1201 dan 1202 yang tak terduga. Di dalam Mission Control Center, ahli komputer Jack Garman memberi tahu Petugas Pembimbing Steve Bales bahwa aman bagi wahana untuk turun ke Bulan, dan pesan ini diteruskan kepada kru. Alarm program menunjukkan "kelebihan eksekutif", yang berarti komputer pemandu tidak dapat menyelesaikan semua tugasnya secara tepat waktu dan harus menunda beberapa tugas.[103][104] Margaret Hamilton, Direktur Apollo Flight Computer Programming di Charles Stark Draper Laboratory MIT memaparkan:

Eagle di orbit Bulan difoto dari Columbia

Menyalahkan komputer untuk masalah Apollo 11 seumpama menyalahkan orang yang melihat kebakaran dan memanggil pemadam kebakaran. Sebenarnya, komputer diprogram untuk melakukan lebih dari mengenali kondisi kesalahan. Satu set lengkap program pemulihan disertakan ke dalam perangkat lunak. Tindakan perangkat lunak, dalam kasus ini, adalah menghapus tugas-tugas berprioritas rendah dan mengutamakan tugas yang lebih penting. Komputer, bukannya memaksa pembatalan, tetapi mencegah pembatalan. Jika komputer tidak mengenali masalah ini dan melakukan tindakan pemulihan, Apollo 11 tidak akan menjadi pendaratan Bulan yang sukses.[105]

Sepanjang misi, penyebab masalah ini diduga akibat saklar radar temu berada pada posisi yang salah, menyebabkan komputer memproses data dari radar temu dan pendaratan pada saat bersamaan.[106][107] Pakar perangkat lunak, Don Eyles, menyimpulkan dalam makalahnya tahun 2005, Guidance and Control Conference, bahwa masalah pada komputer Apollo 11 disebabkan oleh kekutu desain perangkat keras yang sebelumnya muncul saat pengujian LM tak berawak di Apollo 5. Menyalakan radar temu (yang akan dipanaskan pada kondisi pendaratan darurat) seharusnya tidak relevan dengan komputer, tetapi ketidaksesuaian pentahapan listrik antara dua bagian sistem radar temu menyebabkan antena stasioner muncul di komputer secara bolak-balik antara dua posisi, tergantung pada bagaimana perangkat keras dinyalakan secara acak. Pencurian siklus ekstra, ketika radar temu memperbarui konter secara tak disengaja, memicu alarm pada komputer.[108]

Referensi

 Artikel ini berisi bahan berstatus domain umum dari situs web atau dokumen National Aeronautics and Space Administration.

  1. ^ a b c d e Loff, Sarah (April 17, 2015). "Apollo 11 Mission Overview". NASA. Diakses tanggal September 22, 2018. 
  2. ^ a b c d e "Apollo 11 Mission Summary". The Apollo Program. National Air and Space Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 29, 2013. Diakses tanggal September 7, 2013. 
  3. ^ a b c d e f Orloff 2000, hlm. 106.
  4. ^ a b c d Orloff 2000, hlm. 109.
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ALSJ 1
  6. ^ Williams, David R. (December 11, 2003). "Apollo Landing Site Coordinates". NASA Space Science Data Coordinated Archive. NASA. Diakses tanggal September 7, 2013. 
  7. ^ a b Orloff 2000, hlm. 107.
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama transcript
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ALSJ 4
  10. ^ Stenger, Richard (May 25, 2001). "Man on the Moon: Kennedy speech ignited the dream". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 6, 2010. Diakses tanggal December 30, 2018. 
  11. ^ a b Logsdon 1976, hlm. 134.
  12. ^ Logsdon 1976, hlm. 13–15.
  13. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 1.
  14. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 101–106.
  15. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 134.
  16. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 332–333.
  17. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 342.
  18. ^ Logsdon 1976, hlm. 121.
  19. ^ Logsdon 1976, hlm. 112–117.
  20. ^ "Excerpt: 'Special Message to the Congress on Urgent National Needs'". NASA. May 25, 1961. Diakses tanggal September 16, 2018. 
  21. ^ Fishman, Charles. "What You Didn't Know About the Apollo 11 Mission". Smithsonian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-06-17. 
  22. ^ Madrigal, Alexis C. (2012-09-12). "Moondoggle: The Forgotten Opposition to the Apollo Program". The Atlantic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-06-17. 
  23. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 15.
  24. ^ "The Rendezvous That Was Almost Missed: Lunar Orbit Rendezvous and the Apollo Program". NASA Langley Research Center Office of Public Affairs. NASA. December 1992. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  25. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 85–86.
  26. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 72–77.
  27. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 48–49.
  28. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 181–182, 205–208.
  29. ^ a b Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 214–218.
  30. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 265–272.
  31. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 274–284.
  32. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 292–300.
  33. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 303–312.
  34. ^ Lindroos, Marcus. "The Soviet Manned Lunar Program" (PDF). MIT OpenCourseWare. Massachusetts Institute of Technology. Diakses tanggal October 4, 2011. 
  35. ^ Brown, Jonathan (July 3, 2009). "Recording tracks Russia's Moon gatecrash attempt". The Independent. London. Diakses tanggal January 10, 2011. 
  36. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 374.
  37. ^ Hansen 2005, hlm. 312–313.
  38. ^ Collins 2001, hlm. 288–289.
  39. ^ Cunningham 2010, hlm. 109.
  40. ^ a b c Orloff 2000, hlm. 90.
  41. ^ Orloff 2000, hlm. 72.
  42. ^ Hansen 2005, hlm. 338–339.
  43. ^ Collins 2001, hlm. 434–435.
  44. ^ a b Hansen 2005, hlm. 359.
  45. ^ Slayton & Cassutt 1994, hlm. 237.
  46. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 261.
  47. ^ a b Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 375.
  48. ^ Kranz 2000, hlm. 27.
  49. ^ Orloff 2000, hlm. 272.
  50. ^ Kranz 2000, hlm. 230, 236, 273, 320.
  51. ^ Glen E. Swanson, ed. (August 5, 2004). "SP-4223: Before This Decade is Out – Personal Reflections on the Apollo Program – Chapter 9 – Glynn S. Lunney". NASA. hlm. 211. ISBN 0160501393. Apollo 11 flight directors pose for a group photo in the Mission Control Center. Pictured left to right, and the shifts that they served during the mission, are (in front and sitting) Clifford E. Charlesworth (Shift 1), Gerald D. Griffin (Shift 1), Eugene F. Kranz (Shift 2), Milton L. Windler (Shift 4), and Glynn S. Lunney (Shift 3). (NASA Photo S-69-39192.) 
  52. ^ Murray, Charles A.; Cox, Catherine Bly (July 1989). Apollo, the race to the moon. Simon & Schuster. hlm. 356, 403, 437. Diakses tanggal June 9, 2019. 
  53. ^ Woods, David; MacTaggart, Ken; O'Brien, Frank (May 18, 2019). "Day 4, part 4: Checking Out Eagle". Apollo Flight Journal – via NASA. 
  54. ^ Woods, David; MacTaggart, Ken; O'Brien, Frank (May 18, 2019). "Day 3, part 1: Viewing Africa and Breakfast". Apollo Flight Journal – via NASA. 
  55. ^ a b Collins 2001, hlm. 332–334.
  56. ^ Collins 2001, hlm. 332.
  57. ^ a b Collins 2001, hlm. 333.
  58. ^ "1971–78 Dollar Eisenhower". CoinSite. ROKO Design Group, Inc. 1994. Diakses tanggal July 20, 2009. 
  59. ^ "Susan B. Anthony Dollar – 1979–1999". United States Mint. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 11, 2014. Diakses tanggal August 12, 2014. 
  60. ^ Marshall Space Flight Center 1969, hlm. 8.
  61. ^ Collins 2001, hlm. 334–335.
  62. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 331.
  63. ^ Collins 1994, hlm. 116.
  64. ^ "Kit, Pilot's Personal Preference, Apollo 11". National Air and Space Museum. Diakses tanggal October 11, 2018. 
  65. ^ "Personal Preference Kits (PPKs)". Space flown collectible artifacts. Diakses tanggal December 24, 2018. 
  66. ^ Hansen 2005, hlm. 527.
  67. ^ Slayton & Cassutt 1994, hlm. 191–192.
  68. ^ a b c d "50 Years Ago: Lunar Landing Sites Selected". NASA. February 8, 2018. Diakses tanggal September 22, 2018. 
  69. ^ Cortright 1975, hlm. 79.
  70. ^ Harland 1999, hlm. 19.
  71. ^ Cortright 1975, hlm. 98–99.
  72. ^ Collins 1994, hlm. 7.
  73. ^ Cappellari 1972, hlm. 976.
  74. ^ "Apollo 10". National Air and Space Museum. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  75. ^ a b Chaikin 1994, hlm. 148.
  76. ^ Hansen 2005, hlm. 360.
  77. ^ Collins 2001, hlm. 347.
  78. ^ Aldrin & Abraham 2016, hlm. 57–58.
  79. ^ Hansen 2005, hlm. 363–365.
  80. ^ Chaikin 1994, hlm. 149.
  81. ^ Chaikin 1994, hlm. 150.
  82. ^ Schefter 1999, hlm. 281.
  83. ^ Hansen 2005, hlm. 371–372.
  84. ^ Benson & Faherty 1978, hlm. 472.
  85. ^ "Scientific Experiments". National Air and Space Museum. Diakses tanggal September 22, 2018. 
  86. ^ a b c d Benson & Faherty 1978, hlm. 474.
  87. ^ a b c Benson & Faherty 1978, hlm. 475.
  88. ^ Benson & Faherty 1978, hlm. 355–356.
  89. ^ Collins 2001, hlm. 355–357.
  90. ^ Woods, W. David; MacTaggart, Kenneth D.; O'Brien, Frank (June 6, 2019). "Day 1, Part 1: Launch". Apollo Flight Journal. Diakses tanggal October 11, 2018 – via NASA. 
  91. ^ a b Bilstein 1980, hlm. 369–370.
  92. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 338.
  93. ^ "President Richard Nixon's Daily Diary" (PDF). Richard Nixon Presidential Library. July 16, 1969. hlm. 2. Diakses tanggal September 3, 2018. 
  94. ^ Collins 2001, hlm. 374–375.
  95. ^ Marshall Space Flight Center 1969, hlm. 7.
  96. ^ Woods, W. David; MacTaggart, Kenneth D.; O'Brien, Frank (February 10, 2017). "Day 4, part 1: Entering Lunar Orbit". Apollo Flight Journal. Diakses tanggal July 14, 2019 – via NASA. 
  97. ^ "Apollo 11 Lunar Landing Mission" (PDF) (Press kit). Washington, D.C.: NASA. July 6, 1969. Release No: 69-83K. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  98. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 130.
  99. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 9.
  100. ^ a b Collins & Aldrin 1975, hlm. 209.
  101. ^ Mindell 2008, hlm. 220–221.
  102. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 82.
  103. ^ Collins & Aldrin 1975, hlm. 210–212.
  104. ^ Hamilton & Hackler 2008, hlm. 34–43.
  105. ^ Hamilton, Margaret H. (March 1, 1971). "Computer Got Loaded". Datamation (Letter). hlm. 13. ISSN 0011-6963. 
  106. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 190–192.
  107. ^ Martin, Fred H. (July 1994). "Apollo 11: 25 Years Later". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  108. ^ Eyles, Don (February 6, 2004). "Tales from the Lunar Module Guidance Computer". 27th annual Guidance and Control Conference. Breckenridge, Colorado: American Astronautical Society. Diakses tanggal June 13, 2013. 


Didahului oleh
Apollo 10
Program Apollo Dilanjutkan oleh
Apollo 12