Bahasa Indonesia gaul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Aurora (bicara | kontrib)
Mengembalikan ke revisi 7422098 bertanggal 2013-10-28 01:58:25 oleh 202.67.43.44 menggunakan popups
Baris 1: Baris 1:
'''Bahasa gaul''' atau '''bahasa [[ABG]]''' adalah [[ragam bahasa|ragam]] [[bahasa Indonesia]] nonstandar yang lazim digunakan di [[Jakarta]] pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan [[bahasa prokem]] yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya. <!--Ragam ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya dari kelompok waria dan masyarakat terpinggir lain.{{fact}}--> [[Sintaksis]] dan [[morfologi]] ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi [[bahasa Indonesia]] dan [[dialek Betawi]].{{fact}}
<span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">'''Bahasa gaul''' atau '''bahasa [[ABG]]''' adalah [[ragam bahasa|ragam]] [[bahasa Indonesia]] nonstandar yang lazim digunakan di [[Jakarta]] pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan [[bahasa prokem]] yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya.</span> '' 'Slang''' or'' 'language [[ABG]]''' is a [[language diversity | variety]] [[Indonesian]] non-standard commonly used in [[London]] in 1980 - 's to replace the current [[slang]] which is more commonly used in previous years.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"><!--Ragam ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya dari kelompok waria dan masyarakat terpinggir lain.{{fact}}--> [[Sintaksis]] dan [[morfologi]] ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi [[bahasa Indonesia]] dan [[dialek Betawi]].{{fact}} == Ciri-ciri == # Kosakata khas: berkata → bilang, berbicara → ngomong, cantik →kece, dia → doi, doski, kaya →tajir, bahaya →berabe, ayah → bokap, ibu → nyokap, cinta →cintrong, aku →gua, gue, gwa, kamu → lu, lo, elu, kita → kite dll.</span> <! - Variety was originally introduced by the younger generation who took it from the group of transvestites and other marginalized communities. {{Fact}} -> [[Syntax]] and [[morphology]] makes use of a variety of syntactic and morphological [[Indonesian ]] and [[dialect]]. {{fact}} == Characteristics == # typical Vocabulary: say → said, speaking → way, pretty → anxiety, he → doi, doski, rich → tajir, danger → nuisance, father → father, mother → my mother, love cintrong → I → cave, I, gwa, you → lu, lo, elu, we → kite etc.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"># Penghilangan huruf (fonem) awal: sudah → udah, saja → aja, sama → ama, memang → emang, dll.</span> # Removal of letters (phonemes) initial: →'ve had, just → wrote, together → ama, indeed → emang, etc..</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"># Penghilangan huruf “h”: habis → abis, hitung → itung, hujan → ujan, hilang → ilang, hati → ati, hangat → anget, tahu → tau, lihat → liat, pahit → pait, tahun → taon, bohong → boong, dll.</span> # Removal of the letter "h": depleted → abis, counted → count, rain → ujan, lost → ilang, liver → liver, warm → anget, know → tau, see → clay, bitter → pait, year → taon, lie → boong , etc..</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"># Penggantian huruf "a" dengan "e": benar → bener, cepat → cepet, teman→ temen, cakap → cakep, sebal → sebel, senang → seneng, putar → puter, seram →serem.</span> # Replacement of the letter "a" to "e": true → right, fast → cepet, friends → friend, ably → saucy, resentful → resentful, happy → happy, turn → puter, spooky → scary.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"># Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e": kalau → kalo, sampai → sampe, satai → sate, gulai → gule, capai → cape, kerbau → kebo, pakai → pake, mau (bukan diftong) → mo, dll.</span> # Replacement diphthong "au", "ai" with the "o" and "e": if → if, till → until, satai → satay, curry → Gule, achieved → cape, buffalo → kebo, wear → use, would (not diphthongs) → mo, etc..</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"># Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang: terima kasih → makasi/trims, bagaimana → gimana, begini → gini, begitu → gitu, ini → nih, itu → tuh.</span> # Shortening words or contraction of the words / phrases that long: thank you → makasi / trims, how → how, here → gini, so → so, it → ya, it → tuh.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Imbuhan # Peluluhan sufiks [[me-]], [[pe-]] seperti: membaca → baca, bermain → main, berbelanja → belanja, membeli → beli, membawa → bawa, pekerjaan → kerjaan, permainan → mainan, dst.</span> Feed # pulverization suffix [[me]], [[pe-]] like: read → read → to play games, shop → shopping, buy → bought, brought → bring, work → work, the game → toys, and so on.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"># Penggunaan akhiran "-in" untuk menggantikan akhiran "-kan": bacakan → bacain, mainkan → mainin, belikan → beliin, bawakan → bawain,hidupkan → hidupin , dst.</span> # Use of the suffix "-in" to replace the suffix "-kan": read → bacain, play → mainin, traded → beliin, brought → bring all, turn → hidupin, and so on.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"># Nasalisasi kata kerja dengan kata dasar berawalan 'c': mencuci → nyuci, mencari → nyari, mencium → nyium, menceletuk → nyeletuk, mencolok → nyolok<ref>[[s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 2#Menyolok atau Mencolok]], [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa24.html Mencolok atau Menyolok?]</ref> # Untuk membentuk kata kerja transitif, cenderung menggunakan proses nasalisasi.</span> # Nasalization verbs with base word beginning with 'c': wash → nyuci, seeking → nyari, kiss → kissed, menceletuk → nyeletuk, striking nyolok <ref> → [[s: Practical Indonesian Book 2 # flashy or Standout]], [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa24.html Striking or striking?] </ ref> # To form a transitive verb, tend to use the process of nasalization.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Awalan "me-", akhiran "-kan" dan "-i" yang cukup rumit dihindarkan.</span> The prefix "me-", suffix "-kan" and "-i" is quite complicated avoided.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">#* Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja transitif aktif: memikirkan→ mikirin, menanyakan → nanyain, merepotkan → ngerepotin, mengambilkan → ngambilin #* Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in: diduakan → diduain, ditunggui → ditungguin, diajari → diajarin, ditinggalkan → ditinggalin #* Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk pasif "ter-" dalam bahasa Indonesia baku: tergaet → kegaet, tertimpa → ketimpa, terpeleset → kepeleset, tercantol → kecantol, tertipu → ketipu, tertabrak → ketabrak Dalam percakapan biasanya hanya kalimat pertama yang menggunakan subyek,sedangkan sisanya bahkan tidak menggunakan kata ganti orang (pronomina) sama sekali.</span> # * Process nasalization active verb +-in to form a transitive verb is active: thinking → thinking about, ask → nanyain, troublesome → ngerepotin, fetching → ngambilin # * Shape passive 1: on + base word + in: two-timed → diduain, attended → ditungguin , taught → diajarin, left → left out # * Passive form 2: to + basic word is the equivalent passive form of "tar" in Indonesian raw: tergaet → kegaet, hit → ketimpa, slip → slipping, tercantol → hooked, deceived → deceived, getting hit → hit by In conversation usually only the first sentence is using the subject, while the rest did not even use a personal pronoun (pronouns) at all.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Contoh percakapan berikut antara Budi dan Aida dalam cerpen "Atas Nama Cinta": [Majalah Kawanku, No.08, 20-08-2000] Bahasanya singkat tetapi komunikatif.</span> Examples The following conversation between Jake and Aida in the short story "In the Name of Love": [Magazine My friends, No.08, 20-08-2000] The language is brief but communicative.</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left"><poem> Budi: "Kamu anak baru, ya?"</span> <poem> Budi: "You're the new kid, huh?"</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Aida: "Iya."</span> Aida: "Yes."</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Budi: "Jurusan apa?"</span> Budi: "Department of what?"</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Aida: "Sastra Inggris."</span> Aida: "English Literature."</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Budi: "Pantesan cantik" Aida: "Makasih."</span> Budi: "Pantesan pretty" Aida: "Thank you."</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Budi: "Eh,mau ini?"</span> Budi: "Uh, would it?"</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Aida: "Apa tuh? Obat,ya?"</span> Aida: "What's that? Medicines, huh?"</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Budi: "Iya, kalo mau ambil aja."</span> Budi: "Yes, if you want to grab wrote."</span> <span class="notranslate" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left">Aida: "Nggak, ah..." </poem> == Lihat pula == * [[Bahasa prokem]] == Referensi == {{reflist}} * {{KLHK}} * [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa18.html Bahasa ABG] == Pranala luar == * {{id}} [http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=praktis&action=detail&kataistilahid=11 Pusatbahasa: Bahasa prokem] {{Bahasa Indonesia}} {{Bahasa-stub}} [[Kategori:Bahasa Indonesia]] [[Kategori:Bahasa gaul| ]]</span> Aida: "No, ah ..." </ poem> == See also == * [[English slang]] == References == {{reflist}} * {{KLHK}} * [http://www Language .indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa18.html ABG] == External links == * {{id}} [http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info = Practical & action = detail & kataistilahid = 11 Pusatbahasa: English slang] {{Indonesian}} {{English-stub}} [[Category: Indonesian]] [[Category: Slang |]]</span>

== Ciri-ciri ==
# Kosakata khas: berkata → bilang, berbicara → ngomong, cantik →kece, dia → doi, doski, kaya →tajir, bahaya →berabe, ayah → bokap, ibu → nyokap, cinta →cintrong, aku →gua, gue, gwa, kamu → lu, lo, elu, kita → kite dll.
# Penghilangan huruf (fonem) awal: sudah → udah, saja → aja, sama → ama, memang → emang, dll.
# Penghilangan huruf “h”: habis → abis, hitung → itung, hujan → ujan, hilang → ilang, hati → ati, hangat → anget, tahu → tau, lihat → liat, pahit → pait, tahun → taon, bohong → boong, dll.
# Penggantian huruf "a" dengan "e": benar → bener, cepat → cepet, teman→ temen, cakap → cakep, sebal → sebel, senang → seneng, putar → puter, seram →serem.
# Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e": kalau → kalo, sampai → sampe, satai → sate, gulai → gule, capai → cape, kerbau → kebo, pakai → pake, mau (bukan diftong) → mo, dll.
# Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang: terima kasih → makasi/trims, bagaimana → gimana, begini → gini, begitu → gitu, ini → nih, itu → tuh.

Imbuhan
# Peluluhan sufiks [[me-]], [[pe-]] seperti: membaca → baca, bermain → main, berbelanja → belanja, membeli → beli, membawa → bawa, pekerjaan → kerjaan, permainan → mainan, dst.
# Penggunaan akhiran "-in" untuk menggantikan akhiran "-kan": bacakan → bacain, mainkan → mainin, belikan → beliin, bawakan → bawain,hidupkan → hidupin , dst.
# Nasalisasi kata kerja dengan kata dasar berawalan 'c': mencuci → nyuci, mencari → nyari, mencium → nyium, menceletuk → nyeletuk, mencolok → nyolok<ref>[[s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 2#Menyolok atau Mencolok]], [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa24.html Mencolok atau Menyolok?]</ref>
# Untuk membentuk kata kerja transitif, cenderung menggunakan proses nasalisasi. Awalan "me-", akhiran "-kan" dan "-i" yang cukup rumit dihindarkan.
#* Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja transitif aktif: memikirkan→ mikirin, menanyakan → nanyain, merepotkan → ngerepotin, mengambilkan → ngambilin
#* Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in: diduakan → diduain, ditunggui → ditungguin, diajari → diajarin, ditinggalkan → ditinggalin
#* Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk pasif "ter-" dalam bahasa Indonesia baku: tergaet → kegaet, tertimpa → ketimpa, terpeleset → kepeleset, tercantol → kecantol, tertipu → ketipu, tertabrak → ketabrak

Dalam percakapan biasanya hanya kalimat pertama yang menggunakan subyek,sedangkan sisanya bahkan tidak menggunakan kata ganti orang (pronomina) sama sekali. Contoh percakapan berikut antara Budi dan Aida dalam cerpen "Atas Nama Cinta": [Majalah Kawanku, No.08, 20-08-2000] Bahasanya singkat tetapi komunikatif.
<poem>
 Budi: "Kamu anak baru, ya?" Aida: "Iya."
 Budi: "Jurusan apa?" Aida: "Sastra Inggris."
 Budi: "Pantesan cantik" Aida: "Makasih."
 Budi: "Eh,mau ini?" Aida: "Apa tuh? Obat,ya?"
 Budi: "Iya, kalo mau ambil aja." Aida: "Nggak, ah..."
</poem>

== Lihat pula ==
* [[Bahasa prokem]]

== Referensi ==
{{reflist}}
* {{KLHK}}
* [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa18.html Bahasa ABG]

== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=praktis&action=detail&kataistilahid=11 Pusatbahasa: Bahasa prokem]
{{Bahasa Indonesia}}
{{Bahasa-stub}}

[[Kategori:Bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa gaul| ]]

Revisi per 19 Maret 2014 09.32

Bahasa gaul atau bahasa ABG adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.[butuh rujukan]

Ciri-ciri

  1. Kosakata khas: berkata → bilang, berbicara → ngomong, cantik →kece, dia → doi, doski, kaya →tajir, bahaya →berabe, ayah → bokap, ibu → nyokap, cinta →cintrong, aku →gua, gue, gwa, kamu → lu, lo, elu, kita → kite dll.
  2. Penghilangan huruf (fonem) awal: sudah → udah, saja → aja, sama → ama, memang → emang, dll.
  3. Penghilangan huruf “h”: habis → abis, hitung → itung, hujan → ujan, hilang → ilang, hati → ati, hangat → anget, tahu → tau, lihat → liat, pahit → pait, tahun → taon, bohong → boong, dll.
  4. Penggantian huruf "a" dengan "e": benar → bener, cepat → cepet, teman→ temen, cakap → cakep, sebal → sebel, senang → seneng, putar → puter, seram →serem.
  5. Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e": kalau → kalo, sampai → sampe, satai → sate, gulai → gule, capai → cape, kerbau → kebo, pakai → pake, mau (bukan diftong) → mo, dll.
  6. Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang: terima kasih → makasi/trims, bagaimana → gimana, begini → gini, begitu → gitu, ini → nih, itu → tuh.

Imbuhan

  1. Peluluhan sufiks me-, pe- seperti: membaca → baca, bermain → main, berbelanja → belanja, membeli → beli, membawa → bawa, pekerjaan → kerjaan, permainan → mainan, dst.
  2. Penggunaan akhiran "-in" untuk menggantikan akhiran "-kan": bacakan → bacain, mainkan → mainin, belikan → beliin, bawakan → bawain,hidupkan → hidupin , dst.
  3. Nasalisasi kata kerja dengan kata dasar berawalan 'c': mencuci → nyuci, mencari → nyari, mencium → nyium, menceletuk → nyeletuk, mencolok → nyolok[1]
  4. Untuk membentuk kata kerja transitif, cenderung menggunakan proses nasalisasi. Awalan "me-", akhiran "-kan" dan "-i" yang cukup rumit dihindarkan.
    • Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja transitif aktif: memikirkan→ mikirin, menanyakan → nanyain, merepotkan → ngerepotin, mengambilkan → ngambilin
    • Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in: diduakan → diduain, ditunggui → ditungguin, diajari → diajarin, ditinggalkan → ditinggalin
    • Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk pasif "ter-" dalam bahasa Indonesia baku: tergaet → kegaet, tertimpa → ketimpa, terpeleset → kepeleset, tercantol → kecantol, tertipu → ketipu, tertabrak → ketabrak

Dalam percakapan biasanya hanya kalimat pertama yang menggunakan subyek,sedangkan sisanya bahkan tidak menggunakan kata ganti orang (pronomina) sama sekali. Contoh percakapan berikut antara Budi dan Aida dalam cerpen "Atas Nama Cinta": [Majalah Kawanku, No.08, 20-08-2000] Bahasanya singkat tetapi komunikatif.

 Budi: "Kamu anak baru, ya?" Aida: "Iya."
 Budi: "Jurusan apa?" Aida: "Sastra Inggris."
 Budi: "Pantesan cantik" Aida: "Makasih."
 Budi: "Eh,mau ini?" Aida: "Apa tuh? Obat,ya?"
 Budi: "Iya, kalo mau ambil aja." Aida: "Nggak, ah..."

Lihat pula

Referensi

Pranala luar