Biksu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Jnanabhadra memindahkan halaman Wikipedia:Biksu ke Bhiksu menimpa pengalihan lama: maaf, salah pindahkan.
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(30 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{more citations needed|date=Januari 2023}}
[[Berkas:Buddhist Monk.JPG|thumb|Seorang biksu di [[Sri Lanka]].]]
[[Berkas:Borobudur monks 1.jpg|jmpl|250px|Para bhikkhu sedang berdoa di [[Candi Borobudur]].]]
{{Buddhisme|sangha}}


'''Bhiksu''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: Bhikṣu), atau sesuai dengan KBBI dieja sebagai '''biksu''', '''bhikkhu''' dalam [[Theravada|mazhab Theravada]] (yang dieja dengan bahasa [[Pali]]) atau '''bhikkhu''' ('''biksuni''' atau '''bhikkhuni''' untuk wanita) merupakan kata terapan yang diberikan kepada seorang pria yang telah ditahbiskan dalam lingkungan [[biara]] Buddhis. Kata ini seringkali dirujukkan sebagai [[rohaniawan]] [[agama Buddha]].
'''Biksu''' ([[bahasa Sanskerta]]: भिक्षु, Bhikṣu), atau '''bhikkhu''' ([[Pali]]: भिक्खु) dalam [[Theravada|mazhab Theravada]] (yang dieja dengan bahasa [[Pali]]) atau '''bhikshu''' ('''[[biksuni]]''' atau '''bhikkhuni''' untuk wanita) merupakan kata terapan yang diberikan kepada seorang [[pria]] yang telah ditahbiskan dalam lingkungan [[biara]] [[Buddhis]]. Kata ini sering kali dirujukkan sebagai [[rohaniawan]] [[agama Buddha]]. Makna sesungguhnya kata bhikkhu adalah mereka yang melihat bahaya [[samsara]].


Para Biksu tergabung sebagai anggota [[Sangha|Saṅgha]]. Kehidupan semua monastik Buddhis diatur oleh seperangkat aturan yang disebut pratimokṣa atau [[pāṭimokkha]].<ref>{{Cite web|title=The Buddhist World: Lay Buddhist's Guide to the Monk's Rules|url=https://www-buddhanet-net.translate.goog/e-learning/buddhistworld/layguide.htm?_x_tr_sch=http&_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc|website=www-buddhanet-net.translate.goog|access-date=2023-05-26}}</ref> [[Gaya hidup]] mereka dibentuk untuk mendukung [[Latihan Rohani|latihan]] [[spiritual]] mereka: melaksanakan [[sila]] [[vinaya]], menjalani [[kehidupan]] yang [[sederhana]] dan [[Meditasi Buddhis|meditatif]] serta mencapai [[nirwana]].<ref>{{Cite web|title=The condition of the monk (bhikkhu) in Theravāda Buddhism|url=https://en-dhammadana-org.translate.goog/sangha/monks.htm?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc|website=en-dhammadana-org.translate.goog|access-date=2023-05-26}}</ref>
Secara praktik, umat Buddha di Indonesia membedakan antara '''Biksu''' dengan '''Bhikkhu''' karena perbedaan mazhab yang mereka anut. Sapaan lain yang lebih akrab adalah Bhante. '''Biksu''' merupakan rohaniawan Buddhis untuk [[Mahayana|mazhab Mahayana]] yang berkembang di [[Tiongkok]], [[Jepang]], [[Korea]], dan Vietnam. Sedangkan '''Bhikkhu''' digunakan untuk rohaniawan Buddhis mazhab Theravada yang kini tersebar di [[Thailand]], [[Sri Lanka]], [[Myanmar]], [[Kamboja]], dan [[Vietnam]]. Perbedaan penampilan di antara mereka terlihat dari warna dan bentuk jubah yang dikenakan. Sesungguhnya istilah Biksu atau Bhikkhu boleh digunakan tanpa memandang mahzab karena dua istilah itu memang netral.

Secara praktik, [[Buddhisme di Indonesia|umat Buddha di Indonesia]] membedakan antara '''Biksu''' dengan '''Bhikkhu''' karena perbedaan mazhab yang mereka anut. '''Biksu''' merupakan rohaniawan Buddhis untuk [[Mahayana|mazhab Mahayana]] yang banyak berkembang di [[Tiongkok]], [[Taiwan]], [[Jepang]], [[Korea]], dan [[Vietnam]]. Sedangkan '''Bhikkhu''' digunakan untuk rohaniawan Buddhis mazhab [[Theravāda|Theravada]] yang kini tersebar di [[Thailand]], [[Sri Lanka]], [[Myanmar]], [[Kamboja]] dan [[Vietnam]]. Perbedaan penampilan di antara mereka juga terlihat dari warna dan bentuk [[jubah]] yang dikenakan. Sesungguhnya istilah Biksu atau Bhikkhu boleh digunakan tanpa memandang mahzab karena dua [[istilah]] itu memang netral. Sapaan lain yang lebih akrab adalah Bhante atau [[Suhu (persilatan)|Suhu]] atau Shifu ([[Hanzi sederhana]]: 师傅 or 师父; [[Hanzi tradisional]]: 師傅 atau 師父) yang berarti [[guru]] atau [[master]]. Biksu juga merupakan [[Guru]] [[Dharma]] yang sangat dihormati dan dimuliakan umat Buddha.

== Definisi ==
Arti harfiah ''biksu'' adalah "[[pengemisan|peminta-minta]]" atau "orang yang hidup dari [[dāna|derma]]".<ref>''Buddhist Dictionary, Manual of Buddhist Terms and Doctrines'' oleh [[Nyanatiloka]] Mahathera.</ref> Sesudah meninggalkan kedudukan dan kesejahteraannya, [[Siddhartha Gautama|Pangeran Sidarta]] menjadi seorang peminta-minta derma sebagai bagian dari gaya hidup [[sramana]] yang dijalaninya. Gaya hidup ini juga diadopsi murid-muridnya yang meninggalkan kehidupan berumah tangga demi dapat senantiasa mendampingi dan berguru kepadanya. Murid-murid semacam inilah yang menjadi cikal bakal [[sangha|sangga]], persamuan rahib-rahib tertahbis yang berkelana sepanjang tahun dari kota ke kota, hidup dari derma, dan hanya berhenti di satu tempat selama [[Vassa|warsa]], yakni bulan-bulan penghujan atau musim hujan.

Menurut pustaka ''[[Dhammapada|Darmapada]]'' yang disusun [[Buddhaghosa|Budagosa]], biksu adalah "orang yang awas akan bahaya (di dalam ''sangsara'' atau tumimbal-lahir)", atau "''bhayang ikhatīti: bikhu''" dalam [[bahasa Pāli]]. Itulah sebabnya ia minta [[tahbisan|ditahbiskan]], supaya beroleh kelepasan.<ref name="vows">{{Cite web |url=http://www.palyul.org/eng_about_monasticvows.htm |title=Resources: Monastic Vows |access-date=2010-11-08 |archive-date=14 Oktober 2014 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141014103823/http://www.palyul.org/eng_about_monasticvows.htm |url-status=dead }}</ref> ''[[Dhammapada|Darmapada]]'' menegaskan sebagai berikut:<ref>{{cite web|last=Buddharakkhita|first=Acharya|title=Dhammapada XIX&nbsp;— Dhammatthavagga: The Just|url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/dhp/dhp.19.budd.html|publisher=Access To Insight|access-date=18 Desember 2012}}</ref>
{{blockquote|[266-267] Dia bukan seorang biksu semata-mata lantaran hidup dari derma orang lain. Bukan dengan mengubah tampilan jasmaniah seseorang menjadi biksu sejati. Barang siapa di sini (yang dikecualikan) hidup suci, melampaui jasa dan papa, dan melangkah dengan pengertian di dunia ini&nbsp;— dialah yang sesungguhnya disebut seorang biksu.}}
Sang Buddha membenarkan perempuan menjadi biksuni sesudah [[Mahapajapati Gotami|Mahaprajapati Gautami]] bersama-sama serombongan perempuan datang menemuinya di Waisali. Sang Buddha meminta kesediaan ibu tirinya itu untuk menaati [[Delapan Garudhamma|Delapan Gurudarma]]. Mahaprajapati Gautami pun menyatakan kesediaanya dan mendapatkan status biksuni yang pertama. Sesudah Mahaprajapati Gautami, perempuan yang ingin menjadi biksuni harus menjalani upacara penahbisan lengkap.<ref>{{cite web |title=Life of Buddha: Maha Pajapati Gotami - Order of Nuns (Bagian 2) |url=http://www.buddhanet.net/e-learning/buddhism/lifebuddha/2_23lbud.htm |website=www.buddhanet.net}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Rahib]]
* [[Rahib]]
* [[Biarawan]]/wati
* [[Biarawan]]
* [[Saṅgha]]


== Referensi ==
{{buddha-stub}}
{{Reflist}}


[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Gelar keagamaan]]
[[Kategori:Gelar keagamaan]]


{{buddha-stub}}

Revisi terkini sejak 20 Februari 2024 17.53

Para bhikkhu sedang berdoa di Candi Borobudur.

Biksu (bahasa Sanskerta: भिक्षु, Bhikṣu), atau bhikkhu (Pali: भिक्खु) dalam mazhab Theravada (yang dieja dengan bahasa Pali) atau bhikshu (biksuni atau bhikkhuni untuk wanita) merupakan kata terapan yang diberikan kepada seorang pria yang telah ditahbiskan dalam lingkungan biara Buddhis. Kata ini sering kali dirujukkan sebagai rohaniawan agama Buddha. Makna sesungguhnya kata bhikkhu adalah mereka yang melihat bahaya samsara.

Para Biksu tergabung sebagai anggota Saṅgha. Kehidupan semua monastik Buddhis diatur oleh seperangkat aturan yang disebut pratimokṣa atau pāṭimokkha.[1] Gaya hidup mereka dibentuk untuk mendukung latihan spiritual mereka: melaksanakan sila vinaya, menjalani kehidupan yang sederhana dan meditatif serta mencapai nirwana.[2]

Secara praktik, umat Buddha di Indonesia membedakan antara Biksu dengan Bhikkhu karena perbedaan mazhab yang mereka anut. Biksu merupakan rohaniawan Buddhis untuk mazhab Mahayana yang banyak berkembang di Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea, dan Vietnam. Sedangkan Bhikkhu digunakan untuk rohaniawan Buddhis mazhab Theravada yang kini tersebar di Thailand, Sri Lanka, Myanmar, Kamboja dan Vietnam. Perbedaan penampilan di antara mereka juga terlihat dari warna dan bentuk jubah yang dikenakan. Sesungguhnya istilah Biksu atau Bhikkhu boleh digunakan tanpa memandang mahzab karena dua istilah itu memang netral. Sapaan lain yang lebih akrab adalah Bhante atau Suhu atau Shifu (Hanzi sederhana: 师傅 or 师父; Hanzi tradisional: 師傅 atau 師父) yang berarti guru atau master. Biksu juga merupakan Guru Dharma yang sangat dihormati dan dimuliakan umat Buddha.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Arti harfiah biksu adalah "peminta-minta" atau "orang yang hidup dari derma".[3] Sesudah meninggalkan kedudukan dan kesejahteraannya, Pangeran Sidarta menjadi seorang peminta-minta derma sebagai bagian dari gaya hidup sramana yang dijalaninya. Gaya hidup ini juga diadopsi murid-muridnya yang meninggalkan kehidupan berumah tangga demi dapat senantiasa mendampingi dan berguru kepadanya. Murid-murid semacam inilah yang menjadi cikal bakal sangga, persamuan rahib-rahib tertahbis yang berkelana sepanjang tahun dari kota ke kota, hidup dari derma, dan hanya berhenti di satu tempat selama warsa, yakni bulan-bulan penghujan atau musim hujan.

Menurut pustaka Darmapada yang disusun Budagosa, biksu adalah "orang yang awas akan bahaya (di dalam sangsara atau tumimbal-lahir)", atau "bhayang ikhatīti: bikhu" dalam bahasa Pāli. Itulah sebabnya ia minta ditahbiskan, supaya beroleh kelepasan.[4] Darmapada menegaskan sebagai berikut:[5]

[266-267] Dia bukan seorang biksu semata-mata lantaran hidup dari derma orang lain. Bukan dengan mengubah tampilan jasmaniah seseorang menjadi biksu sejati. Barang siapa di sini (yang dikecualikan) hidup suci, melampaui jasa dan papa, dan melangkah dengan pengertian di dunia ini — dialah yang sesungguhnya disebut seorang biksu.

Sang Buddha membenarkan perempuan menjadi biksuni sesudah Mahaprajapati Gautami bersama-sama serombongan perempuan datang menemuinya di Waisali. Sang Buddha meminta kesediaan ibu tirinya itu untuk menaati Delapan Gurudarma. Mahaprajapati Gautami pun menyatakan kesediaanya dan mendapatkan status biksuni yang pertama. Sesudah Mahaprajapati Gautami, perempuan yang ingin menjadi biksuni harus menjalani upacara penahbisan lengkap.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "The Buddhist World: Lay Buddhist's Guide to the Monk's Rules". www-buddhanet-net.translate.goog. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  2. ^ "The condition of the monk (bhikkhu) in Theravāda Buddhism". en-dhammadana-org.translate.goog. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  3. ^ Buddhist Dictionary, Manual of Buddhist Terms and Doctrines oleh Nyanatiloka Mahathera.
  4. ^ "Resources: Monastic Vows". Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2014. Diakses tanggal 2010-11-08. 
  5. ^ Buddharakkhita, Acharya. "Dhammapada XIX — Dhammatthavagga: The Just". Access To Insight. Diakses tanggal 18 Desember 2012. 
  6. ^ "Life of Buddha: Maha Pajapati Gotami - Order of Nuns (Bagian 2)". www.buddhanet.net.