Cat kuku: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah: minor cosmetic change
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Nail polish drop.jpg|thumb|250px|Kuteks merah muda dengan aplikator. ]]
[[Berkas:Nail polish drop.jpg|jmpl|250px|Kuteks merah muda dengan aplikator.]]
[[File:Red nail polish in application.jpg|thumb|250px|Kuku tangan sebelum dan sesudah dipakaikan kuteks merah .]]
[[Berkas:Red nail polish in application.jpg|jmpl|250px|Kuku tangan sebelum dan sesudah dipakaikan kuteks merah .]]
'''Kuteks''', '''cat kuku''', atau '''pewarna kuku''' adalah [[pernis]] yang digunakan pada [[kuku|kuku tangan]] atau kuku kaki [[manusia]] untuk menghias, memperindah, dan melindungi [[lempeng kuku]]. Formula kuteks telah diperbarui berulang kali untuk meningkatkan efek dekoratif dan mengurangi risiko retak atau terkelupas. Kuteks terbuat dari polimer organik dengan campuran berbagai zat aditif.<ref name=toedt49/>
'''Kuteks''' (dari nama merek cat kuku terkenal Belanda "Cutex"), '''cat kuku''', atau '''pewarna kuku''' adalah [[pernis]] yang digunakan pada [[kuku|kuku tangan]] atau kuku kaki [[manusia]] untuk menghias, memperindah, dan melindungi [[lempeng kuku]]. Formula cat kuku telah diperbarui berulang kali untuk meningkatkan efek dekoratif dan mengurangi risiko retak atau terkelupas. Cat kuku terbuat dari polimer organik dengan campuran berbagai zat aditif.<ref name=toedt49/>


==Sejarah==
== Sejarah ==
Kuteks berasal dari [[Tiongkok]], dan penggunaannya bisa ditelusuri sejak tahun 3000 SM.<ref name=toedt49>{{cite book|first1=John |last=Toedt |first2=Darrell |last2=Koza|first3=Kathleen van |last3=Cleef-Toedt|title=Chemical Composition Of Everyday Products|year=2005|publisher=Greenwood Publishing Group |page=49|isbn=978-0-313-32579-3}}</ref><ref name=sher119>{{cite book|last=Sherrow|first=Victoria|title=For appearance' sake: The historical encyclopedia of good looks, beauty, and grooming|year=2001|publisher=Oryx Press|location=Phoenix|isbn=9781573562041|page=119}}</ref> Sekitar 600 SM, pada masa [[Dinasti Zhou]], keluarga kerajaan mewarnai kuku mereka dengan warna emas dan perak.<ref name=toedt49/> Pada masa [[Dinasti Ming]], kuteks umumnya terbuat dari campuran [[lilin lebah]], [[putih telur]], [[gelatin]], pewarna sayur, dan [[getah Arab]].<ref name=toedt49/><ref name=sher119/>
Cat kuku berasal dari [[Tiongkok]], dan penggunaannya bisa ditelusuri sejak tahun 3000 SM.<ref name=toedt49>{{cite book|first1=John|last=Toedt|first2=Darrell|last2=Koza|first3=Kathleen van|last3=Cleef-Toedt|title=Chemical Composition Of Everyday Products|url=https://archive.org/details/chemicalcomposit00toed_726|year=2005|publisher=Greenwood Publishing Group|page=[https://archive.org/details/chemicalcomposit00toed_726/page/n61 49]|isbn=978-0-313-32579-3}}</ref><ref name=sher119>{{cite book|last=Sherrow|first=Victoria|title=For appearance' sake: The historical encyclopedia of good looks, beauty, and grooming|url=https://archive.org/details/forappearancesak00sher|year=2001|publisher=Oryx Press|location=Phoenix|isbn=9781573562041|page=[https://archive.org/details/forappearancesak00sher/page/119 119]}}</ref> Sekitar 600 SM, pada masa [[Dinasti Zhou]], keluarga kerajaan mewarnai kuku mereka dengan warna emas dan perak.<ref name=toedt49/> Pada masa [[Dinasti Ming]], cat kuku umumnya terbuat dari campuran [[lilin lebah]], [[putih telur]], [[gelatin]], pewarna sayur, dan [[getah Arab]].<ref name=toedt49/><ref name=sher119/>


Di [[Mesir kuno]], masyarakat kelas bawah memakai warna-warna pucat sebagai pewarna kuku, sedangkan masyarakat kelas atas mewarnai kuku mereka dengan warna merah. Pada pergantian abad ke-9, kuku yang dicat merah disemprot dengan [[parfum|minyak wangi]], kemudian dipoles atau digosok. Memasuki abad ke-20, orang-orang mulai membubuhkan krim dan bubuk berwarna ke kuku mereka sehingga tampak mengkilap.
Di [[Mesir kuno]], masyarakat kelas bawah memakai warna-warna yang pucat sebagai pewarna kuku, sedangkan masyarakat kelas atas mewarnai kuku mereka dengan warna merah. Pada pergantian abad ke-9, kuku yang dicat merah disemprot dengan [[parfum|minyak wangi]], kemudian dipoles atau digosok. Memasuki abad ke-20, orang-orang mulai membubuhkan krim dan bubuk berwarna ke kuku mereka sehingga tampak mengkilap.


Saat ini, [[media sosial]] telah membantu mempopulerkan [[seni kuku]] dengan banyaknya pengguna yang berbagi foto mengenai seni kuku mereka. WWD melaporkan bahwa penjualan kuteks di [[Amerika Serikat]] memecahkan rekor $768 juta pada tahun 2012, naik 32% dari tahun 2011.<ref>{{cite web|last=Sun |first=Feifei |url=http://style.time.com/2013/01/28/nail-polish-sales-hit-record-768-million-in-u-s/ |title=Nail Polish Sales Hit Record $768 Million in U.S. |work=Time |date=2013-01-28 |accessdate=2013-12-06}}</ref>
Saat ini, [[media sosial]] telah membantu mempopulerkan [[seni kuku]] dengan banyaknya pengguna yang berbagi foto mengenai seni kuku mereka. WWD melaporkan bahwa penjualan car kuku di [[Amerika Serikat]] memecahkan rekor $768 juta pada tahun 2012, naik 32% dari tahun 2011.<ref>{{cite web|last=Sun |first=Feifei |url=http://style.time.com/2013/01/28/nail-polish-sales-hit-record-768-million-in-u-s/ |title=Nail Polish Sales Hit Record $768 Million in U.S. |work=Time |date=2013-01-28 |accessdate=2013-12-06}}</ref>


==Bahan==
== Bahan ==
Kuteks terbuat dari [[polimer]] pembentuk film yang dilarutkan ke dalam pelarut organik yang mudah menguap. [[Nitroselulosa]] yang dilarutkan dalam [[butil asetat]] atau [[etil asetat]] juga umum digunakan.<ref>Günther Schneider, Sven Gohla, Jörg Schreiber, Waltraud Kaden, Uwe Schönrock, Hartmut Schmidt-Lewerkühne, Annegret Kuschel, Xenia Petsitis, Wolfgang Pape, Hellmut Ippen and Walter Diembeck "Skin Cosmetics" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry 2005, Wiley-VCH, Weinheim. {{DOI|10.1002/14356007.a24_219}}</ref>
Cat kuku terbuat dari [[polimer]] pembentuk film yang dilarutkan ke dalam pelarut organik yang mudah menguap. [[Nitroselulosa]] yang dilarutkan dalam [[butil asetat]] atau [[etil asetat]] juga umum digunakan.<ref>Günther Schneider, Sven Gohla, Jörg Schreiber, Waltraud Kaden, Uwe Schönrock, Hartmut Schmidt-Lewerkühne, Annegret Kuschel, Xenia Petsitis, Wolfgang Pape, Hellmut Ippen and Walter Diembeck "Skin Cosmetics" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry 2005, Wiley-VCH, Weinheim. {{DOI|10.1002/14356007.a24_219}}</ref>


==Lihat juga==
== Lihat juga ==
* [[Seni kuku]]
* [[Seni kuku]]
* [[Manikur]]
* [[Manikur]]
* [[Pedikur]]
* [[Pedikur]]


==Referensi==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


==Bacaan lanjutan==
== Bacaan lanjutan ==
* Charles Panati, ''Extraordinary Origins of Everyday Things'', [[Harper & Row]], 1987
* Charles Panati, ''Extraordinary Origins of Everyday Things'', [[Harper & Row]], 1987
* Vanni Contingo, article published in ''Cosmopolitan'' magazine, 2007
* Vanni Contingo, article published in ''Cosmopolitan'' magazine, 2007


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{Commons category|Nail polish}}
{{Commons category|Nail polish}}
<!-- Do not add links to nail polish brands, vendors, blogs or other commercial sites here, they will just be removed. Wikipedia is not a marketing channel, advertising service or web directory. -->
<!-- Do not add links to nail polish brands, vendors, blogs or other commercial sites here, they will just be removed. Wikipedia is not a marketing channel, advertising service or web directory. -->
* [http://www.cbs.state.or.us/osha/pdf/pubs/4783e.pdf Nail salons: How to be safe at work - Oregon OSHA]
* [http://www.cbs.state.or.us/osha/pdf/pubs/4783e.pdf Nail salons: How to be safe at work - Oregon OSHA] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150222193253/http://www.cbs.state.or.us/osha/pdf/pubs/4783e.pdf |date=2015-02-22 }}
* [http://www.epa.gov/dfe/pubs/projects/salon/ U.S. Environmental Protection Agency - Nail Salons Project]
* [http://www.epa.gov/dfe/pubs/projects/salon/ U.S. Environmental Protection Agency - Nail Salons Project]


Baris 34: Baris 34:


{{DEFAULTSORT:Nail Polish}}
{{DEFAULTSORT:Nail Polish}}
[[Category:Kosmetik| ]]
[[Kategori:Kosmetik| ]]
[[Kategori:Kuku]]
[[Kategori:Kuku]]

Revisi terkini sejak 17 Maret 2024 05.31

Kuteks merah muda dengan aplikator.
Kuku tangan sebelum dan sesudah dipakaikan kuteks merah .

Kuteks (dari nama merek cat kuku terkenal Belanda "Cutex"), cat kuku, atau pewarna kuku adalah pernis yang digunakan pada kuku tangan atau kuku kaki manusia untuk menghias, memperindah, dan melindungi lempeng kuku. Formula cat kuku telah diperbarui berulang kali untuk meningkatkan efek dekoratif dan mengurangi risiko retak atau terkelupas. Cat kuku terbuat dari polimer organik dengan campuran berbagai zat aditif.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Cat kuku berasal dari Tiongkok, dan penggunaannya bisa ditelusuri sejak tahun 3000 SM.[1][2] Sekitar 600 SM, pada masa Dinasti Zhou, keluarga kerajaan mewarnai kuku mereka dengan warna emas dan perak.[1] Pada masa Dinasti Ming, cat kuku umumnya terbuat dari campuran lilin lebah, putih telur, gelatin, pewarna sayur, dan getah Arab.[1][2]

Di Mesir kuno, masyarakat kelas bawah memakai warna-warna yang pucat sebagai pewarna kuku, sedangkan masyarakat kelas atas mewarnai kuku mereka dengan warna merah. Pada pergantian abad ke-9, kuku yang dicat merah disemprot dengan minyak wangi, kemudian dipoles atau digosok. Memasuki abad ke-20, orang-orang mulai membubuhkan krim dan bubuk berwarna ke kuku mereka sehingga tampak mengkilap.

Saat ini, media sosial telah membantu mempopulerkan seni kuku dengan banyaknya pengguna yang berbagi foto mengenai seni kuku mereka. WWD melaporkan bahwa penjualan car kuku di Amerika Serikat memecahkan rekor $768 juta pada tahun 2012, naik 32% dari tahun 2011.[3]

Bahan[sunting | sunting sumber]

Cat kuku terbuat dari polimer pembentuk film yang dilarutkan ke dalam pelarut organik yang mudah menguap. Nitroselulosa yang dilarutkan dalam butil asetat atau etil asetat juga umum digunakan.[4]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Toedt, John; Koza, Darrell; Cleef-Toedt, Kathleen van (2005). Chemical Composition Of Everyday Products. Greenwood Publishing Group. hlm. 49. ISBN 978-0-313-32579-3. 
  2. ^ a b Sherrow, Victoria (2001). For appearance' sake: The historical encyclopedia of good looks, beauty, and grooming. Phoenix: Oryx Press. hlm. 119. ISBN 9781573562041. 
  3. ^ Sun, Feifei (2013-01-28). "Nail Polish Sales Hit Record $768 Million in U.S." Time. Diakses tanggal 2013-12-06. 
  4. ^ Günther Schneider, Sven Gohla, Jörg Schreiber, Waltraud Kaden, Uwe Schönrock, Hartmut Schmidt-Lewerkühne, Annegret Kuschel, Xenia Petsitis, Wolfgang Pape, Hellmut Ippen and Walter Diembeck "Skin Cosmetics" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry 2005, Wiley-VCH, Weinheim. doi:10.1002/14356007.a24_219

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Charles Panati, Extraordinary Origins of Everyday Things, Harper & Row, 1987
  • Vanni Contingo, article published in Cosmopolitan magazine, 2007

Pranala luar[sunting | sunting sumber]