Hatshepsut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 September 2011 20.37 oleh Luckas-bot (bicara | kontrib) (r2.7.1) (bot Menambah: be:Хатшэпсут)

Hatshepsut (kadang-kadang dieja Hatchepsut yang berarti Perempuan Bangsawan Paling Terkemuka)[3] adalah firaun kelima dari Dinasti ke-18 di Mesir kuno. Para Egiptologis umumnya menganggapnya sebagai salah seorang firaun perempuan yang paling berhasil di Mesir, yang memerintah lebih lama daripada perempuan penguasa manapun dalam sebuah dinasti bumiputra.

Hatshepsut dipercayai pernah memerintah sebagai salah seorang penguasa dari sekitar 1479 hingga 1458 SM (Tahun 7 hingga 21 dari Thutmose III).[4] Ia dianggap sebagai ratu penguasa yang paling awal dikenal dalam sejarah dan perempuan kedua yang diketahui naik takhta sebagai "Raja Mesir Hulu dan Hilir" setelah Ratu Sobekneferu dari Dinasti ke-12.

Pada 27 Juni 2007, sebuah mumi dalam makam KV60 di Lembah Para Raja diidentifikasikan sebagai Hatshepsut.[2]

Dalam budaya populer

Ketika gerakan feminis menjadi matang, tokoh-tokoh penting perempuan dari zaman dahulu dicari dan keberhasilan mereka semakin dipublikasikan. Hatshepsut berubah dari pemimpin Mesir yang paling tak dikenal pada awal abad ke-20 menjadi tokoh paling terkenal dari negara itu pada akhir abad tersebut. Berbagai biografi seperti misalnya Hatshepsut oleh Evelyn Wells meromantisasikannya sebagai perempuan yang cantik dan pasifis — "perempuan besar pertama dalam Sejarah". Hal ini cukup berlawanan dengan pandangan abad ke-19 tentang Hatshepsut yang melukiskannya sebagai ibu tiri yang kejam, yang merebut takhta dari Thutmose III.

Novel Mara, Daughter of the Nile oleh Eloise Jarvis McGraw, mempertahankan pandangan tentang ibu tiri yang kejam dengan menempatkan Hatshepsut sebagai tokoh utama cerita itu. Plotnya berkembang sekitar upaya-upaya Mara, seorang budak perempuan, dan sejumlah bangsawan untuk menggulingkan Hatshepsut dan mengangkat pewaris yang "sah", Thutmose III, sebagai Firaun. Mereka mempersalahkan berbagai proyek pembangunan Hatshepsut sebagai penyebab kebangkrutan negara Mesir. Ia juga digambarkan telah menahan Thutmose III sebagai tawanan di lingkungan tembok istana.

Pada 1960 sebuah lingkaran utama asteroid yang ditemukan oleh Cornelis Johannes van Houten, Ingrid van Houten-Groeneveld dan Tom Gehrels dinamai 2436 Hatshepsut untuk menghormatinya. Ada teori popular yang menyatakan bahwa Hatshepsut adalah putrid yang menemukan Musa saat terapung-apung di sungai Nil, namun teori ini umumnya dibantah oleh para Egiptologiwan dan pakar Alkitab.[5]

Sekurang-kurangnya ada tiga pengarang yang telah menulis novel fiksi sejarah yang menggambarkan Hatshepsut sebagai pahlawannya: Hatshepsut: Daughter of Amun oleh Moyra Caldecott, Child of the Morning oleh Pauline Gedge dan Pharaoh oleh Eloise Jarvis McGraw, dan seri novel misteri Lieutenant Bak yang mengambil tempat pada masa pemerintahannya.

Hatshepsut juga muncul dalam plot Illinois Jane and the Pyramid of Peril, sebuah sandiwara lucu oleh T. James Belich (Colorado Tolston). Di sini dilukiskan Hatshepsut menemukan ramuan panjang umur. Dalam cerita ini, hilangnya Hatshepsut digambarkan telah menyebabkan ia abadi, meskipun ia tak pernah secara langsung tampil dalam sandiwara ini.

Humoris Amerika, Will Cuppy, menulis sebuah esai tentang Hatshepsut yang diterbitkan setelah kematiannya dalam buku The Decline and Fall of Practically Everybody. Tentang salah satu tulisannya di dinding, ia menulis,

Tentang penampilan Hatshepsut pada suatu tahap kariernya, kita berutang kepada salah satu tulisan di dinding. Di situ dikatakan bahwa "memandang dia jauh lebih cantik dari apapun juga, kemolekannya dan bentuk tubuhnya sungguh bagaikan seorang dewi." Sebagian menganggap aneh bahwa seorang Firaun perempuan ternyata begitu berani, dalam usia 50-an seperti Hatshepsut. Sama sekali tidak. Ia Cuma mengatakan bagaimana keadaannya sekitar 35 tahun sebelumnya, sebelum ia menikahi Thutmose II dan kemudian menghantam Thutmose III. "Ia adalah seorang putri, cantik dan memekar," demikian dikatakan dalam hieroglif, dan kita tidak mempunyai alasan untuk meragukannya. Memang, tak ada salahnya menceritakan kepada dunia bagaimana rupa seseorang pada 1514 SM.[6]

Dalam pertunjukan laga hidup untuk anak-anak, The Secret of Isis (1975), tokoh utamanya, Andrea Thomas, menemukan sebuah jimat Mesir kuno dan kemudian menyadari bahwa ia adalah seorang keturunan Hatshepsut dan pewaris daya kekuatan Isis. Hatshepsut dirujuk dalam narasi pembukaan.

Dalam Civilization IV ia digambarkan sebagai pemimpin Mesir yang menggantikan Cleopatra VII dari Civilization III.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ a b c d Ratu Hatshepsut diakses 1 Agustus 2006
  2. ^ a b c Tooth may have solved mummy mystery, International Herald Tribune, 27 Juni 2007
  3. ^ Clayton, Peter. Chronicle of the Pharaohs, Thames & Hudson Ltd, 1994. hlm.104
  4. ^ Dodson, Aidan. Dyan, Hilton. The Complete Royal Families of Ancient Egypt Thames & Hudson, 2004. ISBN 0-500-05128-3. hlm.130
  5. ^ Harbin, 122. lih. sumber-sumber di bawah
  6. ^ Will Cuppy, The Decline and Fall of Practically Everybody; Barnes & Noble Books, New York, cetak ulang 1992.

Bacaan lebih lanjut

  • Donald B. Redford, History and Chronology of the 18th dynasty of Egypt: Seven studies, Toronto: University Press, 1967.
  • Ian Shaw, The Oxford History of ancient Egypt, Oxford University Press, 2000, 512 hlm, ISBN 0-19-280293-3
    • Gae Callender The Middle Kingdom Renaissance (Chapter 7)
  • Joyce Tyldesley, Hatchepsut: The Female Pharaoh, Penguin Books, 1998, paperback, 270 hlm, ISBN 0-14-024464-6
  • Evelyn Wells, Hatshepsut, Double Day, 1969, sampul tebal, 211 hlm, Kartu katalog Library of Congress # 69-10980
  • Harbin, Michael, The Promise and the Blessing, Grand Rapids, Michigan: Zondervan Press, 2005.

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA