Iles-iles: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouche (bicara | kontrib)
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: Penyempurnaan Taxobox dengan sistem klasifikasi APG
 
(35 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{taxobox
{{taxobox
|name = Iles-iles / porang
|name = Iles-iles / porang
|image = Porang veg.JPG
|image = Porang veg.JPG
|image_caption = Iles-iles
|image_caption = Iles-iles
| image_width = 270px
| image_width = 270px
|regnum = [[Plantae]]
|regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
|unranked_classis = [[Monokotil]]
|unranked_classis = [[Monokotil]]
|class = [[Liliopsida]]
|class = [[Liliopsida]]
Baris 14: Baris 15:
|binomial = ''Amorphophallus muelleri''
|binomial = ''Amorphophallus muelleri''
|binomial_authority = [[Carl Ludwig Blume|Blume]], 1837<ref>{{aut|[[Carl Ludwig Blume|Blume, C.L.]]}} 1837. ''Rumphia, sive commentationes botanicae imprimis de plantis Indiae orientalis...'' [http://biodiversitylibrary.org/item/127618#page/153/mode/1up tome '''I''': 143]. [Apr-Jun 1837]. Lugduni Batavorum.</ref>
|binomial_authority = [[Carl Ludwig Blume|Blume]], 1837<ref>{{aut|[[Carl Ludwig Blume|Blume, C.L.]]}} 1837. ''Rumphia, sive commentationes botanicae imprimis de plantis Indiae orientalis...'' [http://biodiversitylibrary.org/item/127618#page/153/mode/1up tome '''I''': 143]. [Apr-Jun 1837]. Lugduni Batavorum.</ref>
|synonyms =
|synonyms =
*''Arum Mulleri'' {{small|Zipp. ex Blume}}
*''Arum Mulleri'' {{small|Zipp. ex Blume}}
*''Amorphophallus burmanicus'' {{small|Hook.f.}}
*''Amorphophallus burmanicus'' {{small|Hook.f.}}
Baris 24: Baris 25:
|}}
|}}


'''Iles-iles''' atau '''porang''' (''Amorphophallus muelleri'' [[Bl.]]) adalah [[tanaman]] penghasil [[umbi]] yang dapat dimakan, anggota [[genus|marga]] ''[[Amorphophallus]]''. Karena masih sekerabat dan mirip penampilan dan manfaatnya dengan suweg dan walur, iles-iles sering kali dirancukan dengan kedua tanaman tersebut.
'''Iles-iles''', '''porang''' atau '''coblok''' (''Amorphophallus muelleri'' [[Bl.]]) adalah [[tanaman]] penghasil [[umbi]] yang dapat dimakan, anggota [[genus]] ''[[Amorphophallus]]''. Karena masih sekerabat dan mirip penampilan dan manfaatnya dengan [[suweg]] dan [[walur]], iles-iles sering kali dirancukan dengan kedua tanaman tersebut.


== Pertelaan botani ==
== Pertelaan botani ==
Baris 32: Baris 33:
Tahap vegetatif tampak sebagai [[daun]] bercabang-cabang dengan "batang" lunak. [[Batang]] sejati tidak ada, hanya berupa [[umbi]] yang selalu berada di bawah permukaan [[tanah]]. Umbi tunggal, tidak membentuk anakan umbi, mengandung [[pati]] yang komposisinya didominasi oleh [[mannan]]; warna umbi kuning cerah, menjadi penciri yang membedakannya dari suweg yang warna umbinya putih.
Tahap vegetatif tampak sebagai [[daun]] bercabang-cabang dengan "batang" lunak. [[Batang]] sejati tidak ada, hanya berupa [[umbi]] yang selalu berada di bawah permukaan [[tanah]]. Umbi tunggal, tidak membentuk anakan umbi, mengandung [[pati]] yang komposisinya didominasi oleh [[mannan]]; warna umbi kuning cerah, menjadi penciri yang membedakannya dari suweg yang warna umbinya putih.


Tangkai daun tunggal utama yang seringkali dianggap "batang" oleh awam, tumbuh tegak, lunak, halus permukaannya bila diraba, dan berwarna [[hijau]] atau [[hitam]] berbelang-belang [[putih]]<ref name="Biro">[http://korannias.wordpress.com/2007/09/03/budidaya-umbi-hutan-porang/ Situs Koran Nias: Budidaya Umbi Hutan, oleh Biro Pembinaan dan Konservasi SDH Perhutani] diakses 30 April 2010</ref>. Tangkai daun tunggal pada ketinggian tertentu (dapat mencapai 1,5 m) menjadi tiga cabang sekunder dan akan mencabang lagi sekaligus menjadi tangkai helai [[daun]].<ref name="Biro"/> Pada setiap pertemuan batang akan tampak tonjolan berwarna [[cokelat]] kehitam-hitaman yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif <ref name="Biro"/> (disebut [[bulbil]]). Adanya bintil ini menjadi pembeda penting iles-iles dari suweg<ref>[http://indonetwork.co.id/Dipokusumo_Farm/1085886/porang-amorphophallus-oncophyllus-familia-araceae-an.htm PORANG ( Amorphophallus oncophyllus) Familia: Araceae], artikel dari Dipokusumo Farm</ref>.
Tangkai daun tunggal utama yang sering kali dianggap "batang" oleh awam, tumbuh tegak, lunak, halus permukaannya bila diraba, dan berwarna [[hijau]] atau [[hitam]] berbelang-belang [[putih]].<ref name="Biro">[http://korannias.wordpress.com/2007/09/03/budidaya-umbi-hutan-porang/ Situs Koran Nias: Budidaya Umbi Hutan, oleh Biro Pembinaan dan Konservasi SDH Perhutani] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111025043225/http://korannias.wordpress.com/2007/09/03/budidaya-umbi-hutan-porang/ |date=2011-10-25 }} diakses 30 April 2010</ref> Tangkai daun tunggal pada ketinggian tertentu (dapat mencapai 1,5 m) menjadi tiga cabang sekunder dan akan mencabang lagi sekaligus menjadi tangkai helai [[daun]].<ref name="Biro"/> Pada setiap pertemuan batang akan tampak tonjolan berwarna [[cokelat]] kehitam-hitaman yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif <ref name="Biro"/> (disebut [[bulbil]]). Adanya bintil ini menjadi pembeda penting iles-iles dari suweg.<ref>[http://indonetwork.co.id/Dipokusumo_Farm/1085886/porang-amorphophallus-oncophyllus-familia-araceae-an.htm PORANG ( Amorphophallus oncophyllus) Familia: Araceae] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120123160857/http://indonetwork.co.id/dipokusumo_farm/1085886/porang-amorphophallus-oncophyllus-familia-araceae-an.htm |date=2012-01-23 }}, artikel dari Dipokusumo Farm</ref>


[[Berkas:Porang bulbil.JPG|thumb|left|Bulbil porang, berupa tonjolan berwarna gelap.]]
[[Berkas:Porang bulbil.JPG|jmpl|kiri|Bulbil porang, berupa tonjolan berwarna gelap.]]
Bunga muncul apabila simpanan [[energi]] berupa tepung di umbi sudah mencukupi untuk pembungaan. Sebelum bunga muncul, seluruh daun termasuk tangkainya akan layu. Bunga tersusun majemuk berupa struktur khas [[suku talas-talasan|talas-talasan]], yaitu bunga-bunga tumbuh pada [[tongkol]] yang dilindungi oleh [[seludang bunga]]. Kuntum bunga tidak sempurna, berumah satu, berkumpul di sisi tongkol, dengan bunga jantan terletak di bagian distal (lebih tinggi) daripada bunga betina. Struktur generatif ini pada saat mekar mengeluarkan bau [[bangkai]] yang memikat lalat untuk membantu penyerbukannya. Pemekarannya berlangsung sekitar tiga hari.
Bunga muncul apabila simpanan [[energi]] berupa tepung di umbi sudah mencukupi untuk pembungaan. Sebelum bunga muncul, seluruh daun termasuk tangkainya akan layu. Bunga tersusun majemuk berupa struktur khas [[suku talas-talasan|talas-talasan]], yaitu bunga-bunga tumbuh pada [[tongkol]] yang dilindungi oleh [[seludang bunga]]. Kuntum bunga tidak sempurna, berumah satu, berkumpul di sisi tongkol, dengan bunga jantan terletak di bagian distal (lebih tinggi) daripada bunga betina. Struktur generatif ini pada saat mekar mengeluarkan bau [[bangkai]] yang memikat lalat untuk membantu penyerbukannya. Pemekarannya berlangsung sekitar tiga hari.


== Penyebaran ==
== Penyebaran ==
Iles-iles ditemukan mulai dari Kepulauan [[Andaman]], [[India]], menyebar ke arah Timur melalui [[Myanmar]] masuk ke [[Thailand]] dan ke [[Indonesia]].<ref name="Jansen">
[[Berkas:Perbedaan antara Suweg, Porang dan Walur.png|400px|jmpl|Tabel Perbedaan antara Suweg, Porang dan Walur.png]]
Iles-iles ditemukan mulai dari Kepulauan [[Andaman]], [[India]], menyebar ke arah Timur melalui [[Myanmar]] masuk ke [[Thailand]] dan ke [[Indonesia]] <ref name="Jansen">
{{cite book
{{cite book
|last = (en)Flach
|last = (en)Flach
Baris 52: Baris 52:
|url =
|url =
|doi =
|doi =
|id =
|id =
|isbn =90-73348-51 }}</ref>. Tanaman ini dapat tumbuh di sembarang tempat seperti di pinggir hutan [[jati]], di bawah rumpun [[bambu]], di tepi-tepi [[sungai]], di semak belukar, dan di bawah aneka ragam naungan.<ref name="Jansen"/>
|isbn =90-73348-51 }}</ref> Tanaman ini dapat tumbuh di sembarang tempat seperti di pinggir hutan [[jati]], di bawah rumpun [[bambu]], di tepi-tepi [[sungai]], di semak belukar, dan di bawah aneka ragam naungan.<ref name="Jansen"/>


Untuk mencapai produksi umbi yang tinggi diperlukan naungan 50-60% <ref name="Jansen"/> Tanaman ini tumbuh dari [[dataran rendah]] sampai 1000 m di atas [[permukaan laut]], dengan [[suhu]] antara 25-35&nbsp;°C, sedangkan curah [[hujan]]nya antara 300–500&nbsp;mm per [[bulan]] selama periode pertumbuhan.<ref name="idris">Idris, A. Pengamatan jenis [[Amorphophallus]] dan tempat tumbuhnya di pulau Jawa.1972. Buletin Kebun Raya Bogor 3 (4): 101-107.</ref> Pada suhu di atas 35<sup>o</sup>C daun tanaman akan terbakar, sedangkan pada suhu rendah tanaman ini mengalami [[dormansi]].<ref name="idris"/> Iles-iles tumbuh tersebar di [[hutan]]-hutan atau di [[pekarangan]]-pekarangan, dan belum banyak dibudidayakan.<ref>Hartanto, E.S. Iles-iles tanaman langka yang laku dikespor. 1994 .Buletin Ekonomi 19 (5): 21-25.</ref> Seperti suweg, iles-iles dapat tumbuh baik pada [[tanah]] bertekstur ringan yaitu pada kondisi liat berpasir, strukturnya gembur, dan kaya unsur [[hara]], di samping juga memiliki pengairan baik, kandungan humus yang tinggi, dan memiliki [[pH]] tanah 6 - 7,5.<ref name="Jansen"/> Tanaman [[obat]] ini mudah ditemukan di pulau [[Jawa]] dengan habitat semak-semak yang tumbuh dalam siklus tahunan dan dapat tumbuh hingga mencapai satu [[meter]].<ref>[http://ictsleman.ath.cx/pustaka/ristek/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku2/2-023.pdf situs ICT Sleman: AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS BL.] diakses 28 April 2010</ref>
Untuk mencapai produksi umbi yang tinggi diperlukan naungan 50-60% <ref name="Jansen"/> Tanaman ini tumbuh dari [[dataran rendah]] sampai 1000 m di atas [[permukaan laut]], dengan [[suhu]] antara 25-35&nbsp;°C, sedangkan curah [[hujan]]nya antara 300–500&nbsp;mm per [[bulan]] selama periode pertumbuhan.<ref name="idris">Idris, A. Pengamatan jenis [[Amorphophallus]] dan tempat tumbuhnya di pulau Jawa.1972. Buletin Kebun Raya Bogor 3 (4): 101-107.</ref> Pada suhu di atas 35<sup>o</sup>C daun tanaman akan terbakar, sedangkan pada suhu rendah tanaman ini mengalami [[dormansi]].<ref name="idris"/> Iles-iles tumbuh tersebar di [[hutan]]-hutan atau di [[pekarangan]]-pekarangan, dan belum banyak dibudidayakan.<ref>Hartanto, E.S. Iles-iles tanaman langka yang laku dikespor. 1994 .Buletin Ekonomi 19 (5): 21-25.</ref> Seperti suweg, iles-iles dapat tumbuh baik pada [[tanah]] bertekstur ringan yaitu pada kondisi liat berpasir, strukturnya gembur, dan kaya unsur [[hara]], di samping juga memiliki pengairan baik, kandungan humus yang tinggi, dan memiliki [[pH]] tanah 6 - 7,5.<ref name="Jansen"/> Tanaman [[obat]] ini mudah ditemukan di pulau [[Jawa]] dengan habitat semak-semak yang tumbuh dalam siklus tahunan dan dapat tumbuh hingga mencapai satu [[meter]].<ref>[http://ictsleman.ath.cx/pustaka/ristek/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku2/2-023.pdf situs ICT Sleman: AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS BL.]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 28 April 2010</ref>
{{clear}}
{{clear}}


== Manfaat ==
== Manfaat ==
Manfaat iles-iles terutama untuk bidang [[industri]] dan [[kesehatan]], karena kandungan [[glukomannan]] pada tepung umbinya.<ref name="Rof">[http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=89066 Radar Mojokerto melalui Situs Jawa Pos: Melihat Budidaya Iles-iles di Hutan Ketapanrame, Trawas oleh Rofijul Mamudh. Senin, 18 Mei 2009] diakses 4 Mei 2010</ref> Iles-iles merupakan jenis tanaman [[umbi]] yang mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan di [[Indonesia]].<ref name="UNS">[http://www.unsjournals.com/D/D0603/D0603pdf/D060310.pdf Situs UNS Jurnal:Iles-Iles] diakses 28 April 2010</ref> Selain mudah diperoleh, tanaman ini juga mampu menghasilkan [[karbohidrat]] dan tingkatan panen yang tinggi.<ref name="UNS"/> Umbinya besar, dapat mencapai 5&nbsp;kg, cita rasanya netral sehingga mudah dipadupadankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku [[kue]] [[tradisional]] dan [[modern]].<ref>[http://www.lintasberita.com/Nasional/Politik/SUWEG_-_Bahan_Pangan_Alternatif_Pengganti_Terigu Situs Lintas Berita : Suweg bahan alternatif pengganti terigu] diakses 16 Mei 2010</ref> Tepung iles-iles dapat digunakan sebagai bahan [[lem]], [[agar-agar]], [[mi]], [[tahu]], [[kosmetik]], dan [[roti]].<ref name="Rof" /> Tepung iles-iles juga bermanfaat menekan peningkatan kadar [[glukosa]] darah sekaligus mengurangi kadar [[kolesterol]] serum [[darah]] yaitu makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat fungsional ''[[hipoglikemik]]'' dan ''[[hipokolesterolemik]]''.<ref name="didah">Didah Nur Faridah,dkk.''Pangan Fungsional Dari Umbi Suweg dan Garut: Kajian Daya Hipokolesterolemik Dan Indeks Glisemiknya''. 2007. Bogor.Dept. IPT - FATETA, SEAFAST CENTER IPB.</ref> Iles-iles sebagai serat pangan dalam jumlah besar dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai [[penyakit]] seperti [[kanker]] [[usus besar]], divertikular, kardiovaskular, kegemukan, [[kolesterol]] tinggi dalam darah, dan [[kencing manis]].<ref name="didah"/> Di [[Filipina]] umbi iles-iles sering ditepungkan sebagai pengganti kedudukan terigu dan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti<ref>[http://biogen.litbang.deptan.go.id/plasmanutfah/template.php?l=commodity_menu.php&m=commodity_home.php&commodity_id=05019&group_id=05&institution_shortname=BB-BIOGEN&num_accession=16 Situs Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian] diakses 4 Mei 2010</ref>. Di [[Jepang]], umbi-umbian sekerabat iles-iles telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, misalnya dalam pembuatan [[mi instan]]<ref>http://www.kampusbook.com/daftar-buku/pid-13121/suweg.htmldiakses 4 Mei 2010</ref>
Manfaat iles-iles terutama untuk bidang [[industri]] dan [[kesehatan]], karena kandungan [[glukomannan]] pada tepung umbinya.<ref name="Rof">[http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=89066 Radar Mojokerto melalui Situs Jawa Pos: Melihat Budidaya Iles-iles di Hutan Ketapanrame, Trawas oleh Rofijul Mamudh. Senin, 18 Mei 2009] diakses 4 Mei 2010</ref> Iles-iles merupakan jenis tanaman [[umbi]] yang mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan di [[Indonesia]].<ref name="UNS">[http://www.unsjournals.com/D/D0603/D0603pdf/D060310.pdf Situs UNS Jurnal:Iles-Iles]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 28 April 2010</ref> Selain mudah diperoleh, tanaman ini juga mampu menghasilkan [[karbohidrat]] dan tingkatan panen yang tinggi.<ref name="UNS"/> Umbinya besar, dapat mencapai 5&nbsp;kg, cita rasanya netral sehingga mudah dipadupadankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku [[kue]] [[tradisional]] dan [[modern]].<ref>[http://www.lintasberita.com/Nasional/Politik/SUWEG_-_Bahan_Pangan_Alternatif_Pengganti_Terigu Situs Lintas Berita: Suweg bahan alternatif pengganti terigu]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 16 Mei 2010</ref> Tepung iles-iles dapat digunakan sebagai bahan [[lem]], [[agar-agar]], [[mi]], [[tahu]], [[kosmetik]], dan [[roti]].<ref name="Rof" /> Tepung iles-iles juga bermanfaat menekan peningkatan kadar [[glukosa]] darah sekaligus mengurangi kadar [[kolesterol]] serum [[darah]] yaitu makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat fungsional ''[[hipoglikemik]]'' dan ''[[hipokolesterolemik]]''.<ref name="didah">Didah Nur Faridah,dkk.''Pangan Fungsional Dari Umbi Suweg dan Garut: Kajian Daya Hipokolesterolemik Dan Indeks Glisemiknya''. 2007. Bogor.Dept. IPT - FATETA, SEAFAST CENTER IPB.</ref> Iles-iles sebagai serat pangan dalam jumlah besar dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai [[penyakit]] seperti [[kanker]] [[usus besar]], divertikular, kardiovaskular, kegemukan, [[kolesterol]] tinggi dalam darah, dan [[kencing manis]].<ref name="didah"/> Di [[Filipina]] umbi iles-iles sering ditepungkan sebagai pengganti kedudukan terigu dan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti.<ref>[http://biogen.litbang.deptan.go.id/plasmanutfah/template.php?l=commodity_menu.php&m=commodity_home.php&commodity_id=05019&group_id=05&institution_shortname=BB-BIOGEN&num_accession=16 Situs Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100903163824/http://biogen.litbang.deptan.go.id/plasmanutfah/template.php?l=commodity_menu.php&m=commodity_home.php&commodity_id=05019&group_id=05&institution_shortname=BB-BIOGEN&num_accession=16 |date=2010-09-03 }} diakses 4 Mei 2010</ref> Di [[Jepang]], umbi-umbian sekerabat iles-iles telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, misalnya dalam pembuatan [[mi instan]]<ref>http://www.kampusbook.com/daftar-buku/pid-13121/suweg.htmldiakses{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} 4 Mei 2010</ref>


<!-- === Kandungan gizi ===
<!-- === Kandungan gizi ===
Adapun kandungan gizi dari 100 gram suweg adalah :
Adapun kandungan gizi dari 100 gram suweg adalah:
* 69 Kalori
* 69 Kalori
* Protein 1,0 gr
* Protein 1,0 gr
Baris 72: Baris 72:
* Vitamin B1 0,07 mg
* Vitamin B1 0,07 mg
* Air 82 gr
* Air 82 gr
* Bagian yang dapat Dimakan 86 %<ref name="dir">[http://www.indoagri.com/index.php?idmenu=eccbc87e4b5ce2fe28308fd9f2a7baf3&id=5&page=1 Situs Indo Agri :Suweg (AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS BL.), oleh Direktorat Gizi,Departemen Kesehatan Rl] <small>diakses 4 Mei 2010 </small></ref>
* Bagian yang dapat Dimakan 86 %<ref name="dir">[http://www.indoagri.com/index.php?idmenu=eccbc87e4b5ce2fe28308fd9f2a7baf3&id=5&page=1 Situs Indo Agri:Suweg (AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS BL.), oleh Direktorat Gizi,Departemen Kesehatan Rl] <small>diakses 4 Mei 2010 </small></ref>


== Budidaya suweg ==
== Budidaya suweg ==
Tunas yang terdapat di sekeliling buah suweg harus dipilih untuk ditanam. <ref name="Setijo"> {{cite book
Tunas yang terdapat di sekeliling buah suweg harus dipilih untuk ditanam.<ref name="Setijo"> {{cite book
| last =Pitojo
| last =Pitojo
| first =Setijo
| first =Setijo
Baris 87: Baris 87:
| url =
| url =
| doi =
| doi =
| id =
| id =
| isbn =9792107649 }}</ref> Setelah tunas terpilih, tanam tunas tersebut dalam lubang ± 15 cm. <ref name="Setijo"/> Suweg bisa tumbuh baik di tempat tempat yang lembab dan terlindung dari sinar matahari. <ref name="dir"/>Tanaman ini membutuhkan [[suhu]] rata-rata harian 25 - 35 ° C. <ref name="dir"/> Curah hujan rata-rata tahunan yang dibutuhkan antara 100 mm-1500 mm.<ref name="dir"/>Untuk hasil yang baik, tanaman suweg menghendaki tanah yang subur serta tidak becek , selain itu derajat keasaman tanah yang ideal adalah antara PH 6 – 7 serta pada kondisi jenis tanah apa saja.<ref name="bis">[http://bisnisukm.com/nilai-ekonomis-dan-budidaya-tamanan-porang.html Situs Bisnis UKM: Budidaya dan Manfaat tanaman Porang] <small>diakses 8 Mei 2010 </small></ref>Naungan yang ideal untuk tanaman suweg adalah jenis Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain yang dapat menaungi serta terhindar dari kebakaran. <ref name="bis"/> Tingkat kerapatan naungan minimal 40% sehingga semakin rapat semakin baik, sedangkan untuk masa panen dapat dilakukan setelah berumur 3 tahun (3 kali pertumbuhan).<ref name="bis"/>
| isbn =9792107649 }}</ref> Setelah tunas terpilih, tanam tunas tersebut dalam lubang ± 15 cm.<ref name="Setijo"/> Suweg bisa tumbuh baik di tempat tempat yang lembab dan terlindung dari sinar matahari.<ref name="dir"/>Tanaman ini membutuhkan [[suhu]] rata-rata harian 25 - 35 ° C.<ref name="dir"/> Curah hujan rata-rata tahunan yang dibutuhkan antara 100 mm-1500 mm.<ref name="dir"/>Untuk hasil yang baik, tanaman suweg menghendaki tanah yang subur serta tidak becek, selain itu derajat keasaman tanah yang ideal adalah antara PH 6 – 7 serta pada kondisi jenis tanah apa saja.<ref name="bis">[http://bisnisukm.com/nilai-ekonomis-dan-budidaya-tamanan-porang.html Situs Bisnis UKM: Budidaya dan Manfaat tanaman Porang] <small>diakses 8 Mei 2010 </small></ref>Naungan yang ideal untuk tanaman suweg adalah jenis Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain yang dapat menaungi serta terhindar dari kebakaran.<ref name="bis"/> Tingkat kerapatan naungan minimal 40% sehingga semakin rapat semakin baik, sedangkan untuk masa panen dapat dilakukan setelah berumur 3 tahun (3 kali pertumbuhan).<ref name="bis"/>
-->
--->
==Lihat pula==
*[[Konnyaku]]
*[[Suweg]]

== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q15315799}}


[[Kategori:Amorphophallus|muelleri]]
[[Kategori:Amorphophallus]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Umbi-umbian]]
[[Kategori:Umbi-umbian]]
[[Kategori:Umbi]]

Revisi terkini sejak 28 April 2024 12.19

Iles-iles / porang
Iles-iles
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. muelleri
Nama binomial
Amorphophallus muelleri
Blume, 1837[1]
Sinonim
  • Arum Mulleri Zipp. ex Blume
  • Amorphophallus burmanicus Hook.f.
  • Amorphophallus carnosus Engl.
  • Amorphophallus erubescens Hett.
  • Amorphophallus oncophyllus Prain ex Hook.f.
  • Amorphophallus planus Teijsm. & Binn.
  • Amorphophallus timorensis Alderw.

Iles-iles, porang atau coblok (Amorphophallus muelleri Bl.) adalah tanaman penghasil umbi yang dapat dimakan, anggota genus Amorphophallus. Karena masih sekerabat dan mirip penampilan dan manfaatnya dengan suweg dan walur, iles-iles sering kali dirancukan dengan kedua tanaman tersebut.

Pertelaan botani[sunting | sunting sumber]

Terna tahunan, dengan penampilan tahap vegetatif dan generatif bergantian dan berbeda.

Tahap vegetatif tampak sebagai daun bercabang-cabang dengan "batang" lunak. Batang sejati tidak ada, hanya berupa umbi yang selalu berada di bawah permukaan tanah. Umbi tunggal, tidak membentuk anakan umbi, mengandung pati yang komposisinya didominasi oleh mannan; warna umbi kuning cerah, menjadi penciri yang membedakannya dari suweg yang warna umbinya putih.

Tangkai daun tunggal utama yang sering kali dianggap "batang" oleh awam, tumbuh tegak, lunak, halus permukaannya bila diraba, dan berwarna hijau atau hitam berbelang-belang putih.[2] Tangkai daun tunggal pada ketinggian tertentu (dapat mencapai 1,5 m) menjadi tiga cabang sekunder dan akan mencabang lagi sekaligus menjadi tangkai helai daun.[2] Pada setiap pertemuan batang akan tampak tonjolan berwarna cokelat kehitam-hitaman yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif [2] (disebut bulbil). Adanya bintil ini menjadi pembeda penting iles-iles dari suweg.[3]

Bulbil porang, berupa tonjolan berwarna gelap.

Bunga muncul apabila simpanan energi berupa tepung di umbi sudah mencukupi untuk pembungaan. Sebelum bunga muncul, seluruh daun termasuk tangkainya akan layu. Bunga tersusun majemuk berupa struktur khas talas-talasan, yaitu bunga-bunga tumbuh pada tongkol yang dilindungi oleh seludang bunga. Kuntum bunga tidak sempurna, berumah satu, berkumpul di sisi tongkol, dengan bunga jantan terletak di bagian distal (lebih tinggi) daripada bunga betina. Struktur generatif ini pada saat mekar mengeluarkan bau bangkai yang memikat lalat untuk membantu penyerbukannya. Pemekarannya berlangsung sekitar tiga hari.

Penyebaran[sunting | sunting sumber]

Iles-iles ditemukan mulai dari Kepulauan Andaman, India, menyebar ke arah Timur melalui Myanmar masuk ke Thailand dan ke Indonesia.[4] Tanaman ini dapat tumbuh di sembarang tempat seperti di pinggir hutan jati, di bawah rumpun bambu, di tepi-tepi sungai, di semak belukar, dan di bawah aneka ragam naungan.[4]

Untuk mencapai produksi umbi yang tinggi diperlukan naungan 50-60% [4] Tanaman ini tumbuh dari dataran rendah sampai 1000 m di atas permukaan laut, dengan suhu antara 25-35 °C, sedangkan curah hujannya antara 300–500 mm per bulan selama periode pertumbuhan.[5] Pada suhu di atas 35oC daun tanaman akan terbakar, sedangkan pada suhu rendah tanaman ini mengalami dormansi.[5] Iles-iles tumbuh tersebar di hutan-hutan atau di pekarangan-pekarangan, dan belum banyak dibudidayakan.[6] Seperti suweg, iles-iles dapat tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan yaitu pada kondisi liat berpasir, strukturnya gembur, dan kaya unsur hara, di samping juga memiliki pengairan baik, kandungan humus yang tinggi, dan memiliki pH tanah 6 - 7,5.[4] Tanaman obat ini mudah ditemukan di pulau Jawa dengan habitat semak-semak yang tumbuh dalam siklus tahunan dan dapat tumbuh hingga mencapai satu meter.[7]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Manfaat iles-iles terutama untuk bidang industri dan kesehatan, karena kandungan glukomannan pada tepung umbinya.[8] Iles-iles merupakan jenis tanaman umbi yang mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan di Indonesia.[9] Selain mudah diperoleh, tanaman ini juga mampu menghasilkan karbohidrat dan tingkatan panen yang tinggi.[9] Umbinya besar, dapat mencapai 5 kg, cita rasanya netral sehingga mudah dipadupadankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku kue tradisional dan modern.[10] Tepung iles-iles dapat digunakan sebagai bahan lem, agar-agar, mi, tahu, kosmetik, dan roti.[8] Tepung iles-iles juga bermanfaat menekan peningkatan kadar glukosa darah sekaligus mengurangi kadar kolesterol serum darah yaitu makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat fungsional hipoglikemik dan hipokolesterolemik.[11] Iles-iles sebagai serat pangan dalam jumlah besar dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit seperti kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah, dan kencing manis.[11] Di Filipina umbi iles-iles sering ditepungkan sebagai pengganti kedudukan terigu dan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti.[12] Di Jepang, umbi-umbian sekerabat iles-iles telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, misalnya dalam pembuatan mi instan[13]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Blume, C.L. 1837. Rumphia, sive commentationes botanicae imprimis de plantis Indiae orientalis... tome I: 143. [Apr-Jun 1837]. Lugduni Batavorum.
  2. ^ a b c Situs Koran Nias: Budidaya Umbi Hutan, oleh Biro Pembinaan dan Konservasi SDH Perhutani Diarsipkan 2011-10-25 di Wayback Machine. diakses 30 April 2010
  3. ^ PORANG ( Amorphophallus oncophyllus) Familia: Araceae Diarsipkan 2012-01-23 di Wayback Machine., artikel dari Dipokusumo Farm
  4. ^ a b c d (en)Flach, M (1996). Plants yielding non-seed carbohydrates. Leiden: Prosea Foundation dan Backhuys Publishers. ISBN 90-73348-51 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  5. ^ a b Idris, A. Pengamatan jenis Amorphophallus dan tempat tumbuhnya di pulau Jawa.1972. Buletin Kebun Raya Bogor 3 (4): 101-107.
  6. ^ Hartanto, E.S. Iles-iles tanaman langka yang laku dikespor. 1994 .Buletin Ekonomi 19 (5): 21-25.
  7. ^ situs ICT Sleman: AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS BL.[pranala nonaktif permanen] diakses 28 April 2010
  8. ^ a b Radar Mojokerto melalui Situs Jawa Pos: Melihat Budidaya Iles-iles di Hutan Ketapanrame, Trawas oleh Rofijul Mamudh. Senin, 18 Mei 2009 diakses 4 Mei 2010
  9. ^ a b Situs UNS Jurnal:Iles-Iles[pranala nonaktif permanen] diakses 28 April 2010
  10. ^ Situs Lintas Berita: Suweg bahan alternatif pengganti terigu[pranala nonaktif permanen] diakses 16 Mei 2010
  11. ^ a b Didah Nur Faridah,dkk.Pangan Fungsional Dari Umbi Suweg dan Garut: Kajian Daya Hipokolesterolemik Dan Indeks Glisemiknya. 2007. Bogor.Dept. IPT - FATETA, SEAFAST CENTER IPB.
  12. ^ Situs Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Diarsipkan 2010-09-03 di Wayback Machine. diakses 4 Mei 2010
  13. ^ http://www.kampusbook.com/daftar-buku/pid-13121/suweg.htmldiakses[pranala nonaktif permanen] 4 Mei 2010