Kabinet Natsir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 155: Baris 155:
== Program Kabinet ==
== Program Kabinet ==
* Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan Konstituante dalam waktu yang singkat.
* Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan Konstituante dalam waktu yang singkat.
* Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk peralatan Negara yang bulat (Pasal 146 Undang-Undang Dasar Sementara 1950).
* Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950.
* Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
* Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
* Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
* Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
* Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
* Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
* Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
* Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
* Memperjuangkan penyelesaian masalah perebutan wilayah [[Irian Barat]] dalam waktu yang singkat.
* Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan wilayah [[Irian Barat]] dalam waktu yang singkat.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 13 Juli 2017 12.04

Kabinet Natsir

Kabinet Pemerintahan Indonesia
Dibentuk6 September 1950
Diselesaikan27 April 1951
Struktur pemerintahan
Kepala negaraSoekarno
Mohammad Hatta (Wakil)
Kepala pemerintahanMohammad Natsir
Wakil kepala pemerintahanHamengku Buwono IX
Jumlah menteri18
Partai anggotaMajelis Syuro Muslimin Indonesia
Persatuan Indonesia Raya
Faksi Demokratik
Partai Sosialis Indonesia
Partai Katolik
Partai Kristen Indonesia
Partai Indonesia Raya
Partai Sarekat Islam Indonesia
Independen
Sejarah
PendahuluKabinet RIS
Kabinet Halim
PenggantiKabinet Sukiman-Suwirjo

Kabinet Natsir [1] [2] adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabinet ini bertugas sejak tanggal 6 September 1950 hingga 20 Maret 1951.

Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, masalah dalam keamanan negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS. Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan buntu. Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada Presiden. Penyebab lainnya adalah diterimanya mosi Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya seluruh DPRD yang telah terbentuk. Menurut pemerintah, mosi tersebut tidak mungkin dilaksanakan karena alasan yuridis formil.

Susunan kabinet

Masa bakti : 6 September 1950-27 April 1951 (didemisionerkan pada tanggal 20 Maret 1951)

No Jabatan Nama Menteri Partai Politik
1 Perdana Menteri Mohammad Natsir Masyumi
Wakil Perdana Menteri Hamengku Buwono IX Non partai
2 Menteri Dalam Negeri Assaat Non partai
3 Menteri Luar Negeri Mohammad Roem Masyumi
4 Menteri Keamanan Rakyat Abdul Halim
(sampai dengan 17 Desember 1950)[3]
Non partai
Mohammad Natsir
(ad-interim, sejak 17 Desember 1950)
Masyumi
5 Menteri Kehakiman Wongsonegoro PIR
6 Menteri Penerangan M. A. Pellaupessy Faksi Demokratik
7 Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara Masyumi
8 Menteri Perindustrian dan Perdagangan Sumitro Joyohadikusumo Partai Sosialis Indonesia
9 Menteri Pertanian Tandiono Manu Partai Sosialis Indonesia
10 Menteri Pekerjaan Umum dan Rekonstruksi Herman Johannes PIR
11 Menteri Sosial F. S. Haryadi Partai Katolik
12 Menteri Perhubungan Djuanda Kartawidjaja Non partai
13 Menteri Kesehatan Johannes Leimena Partai Kristen Indonesia
14 Menteri Agama Wahid Hasyim Masyumi
15 Menteri Tenaga Kerja Panji Suroso Parindra
16 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bahder Djohan Non partai
17 Menteri Negara [4] Harsono Tjokroaminoto
(sampai dengan 31 Desember 1950)[5]
PSII

Catatan Kaki

  1. ^ Kabinet Natsir dibentuk dengan Keputusan Presiden RI Nomor 9 Tahun 1950 tanggal 6 September 1950.
  2. ^ Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 43 Tahun 1951 tanggal 21 Maret 1951, Kabinet Natsir demisioner sejak 21 Maret 1951.
  3. ^ Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 2A Tahun 1951 tertanggal 9 Januari 1951, Abdul Halim berhenti menjabat sebagai Menteri Pertahanan mulai tanggal 17 Desember 1950 karena alasan kesehatan.
  4. ^ Jabatan ini ditiadakan bersama-sama pemberhentian Harsono Tjokroaminoto.
  5. ^ Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 65 Tahun 1950 tertanggal 20 Desember 1950, Harsono Tjokroaminoto berhenti menjabat sebagai Menteri Negara mulai tanggal 31 Desember 1950 karena partainya (PSII) keluar dari kabinet.

Program Kabinet

  • Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan Konstituante dalam waktu yang singkat.
  • Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950.
  • Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
  • Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
  • Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
  • Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
  • Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan wilayah Irian Barat dalam waktu yang singkat.

Lihat pula

Referensi

  • Simanjuntak, P. N. H. (2003), Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi (dalam bahasa Indonesian), Jakarta: Djambatan, hlm. 116–124, ISBN 979-428-499-8. 

Pranala luar


Kabinet Pemerintahan Indonesia
Didahului oleh:
Kabinet RIS
Kabinet Halim
Kabinet Natsir
1950–1951
Diteruskan oleh:
Kabinet Sukiman-Suwirjo