Kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 31: Baris 31:


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
[[Berkas:Joko Widodo 2013.jpg|thumb|left|Jokowi sedang melakukan ''blusukan'' tahun 2013, bersama [[Daftar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia|duta besar AS]] [[Scot Marciel]]]]
[[Berkas:Joko Widodo 2013.jpg|jmpl|kiri|Jokowi sedang melakukan ''blusukan'' tahun 2013, bersama [[Daftar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia|duta besar AS]] [[Scot Marciel]]]]
Pada tahun 2012, [[Joko Widodo]] (populer dikenal sebagai Jokowi) terpilih sebagai [[Gubernur Jakarta]] setelah mengalahkan petahana [[Fauzi Bowo]] dalam [[Pemilihan umum Gubernur Jakarta 2012]]. Setelah memasuki politik pada tahun 2005 sebagai wali kota di kota kelahirannya [[Surakarta]], banyak media nasional dan internasional menggambarkannya sebagai "bintang baru",<ref>{{cite news|last1=Kaye|first1=Melati|title='Sinking' Jakarta pins hopes on rising star|url=https://www.aljazeera.com/indepth/features/2013/01/20131306461717780.html|accessdate=10 May 2018|work=[[Al Jazeera]]|date=4 February 2013}}</ref><ref name="npr">{{cite news|title=Jakarta's New Governor Seen As A Rising Star|url=https://www.npr.org/2012/12/26/167707764/jakartas-new-governor-seen-as-a-rising-star|accessdate=10 May 2018|last=Kuhn|first=Anthony|work=[[NPR]]|language=en}}</ref> dengan ''Bloomberg'' menggambarkannya sebagai "politisi Indonesia yang paling menjanjikan".<ref>{{cite news|last1=Mishra|first1=Pankaj|title=Indonesia’s New Economic Model|url=https://www.bloomberg.com/view/articles/2012-11-04/indonesia-s-new-economic-model|accessdate=10 May 2018|work=Bloomberg L.P.|date=4 November 2012}}</ref> Selama pemilihan umum gubernur yang disebutkan sebelumnya, kampanyenya menggambarkannya sebagai seorang reformis yang berbeda dengan kandidat lain dan menggunakan pendekatan nonformal yang menarik langsung kepada para pemilih. Dia juga digambarkan sebagai "kesayangan media" karena hubungannya yang dekat dengan wartawan dan pelopor media sosial, dengan tim kampanyenya mengunggah semua materi kampanye ke [[YouTube]].<ref>{{cite news|last1=Abidin|first1=Indira|title=A new style of political communications: engaging with the people of Indonesia|url=https://www.ipra.org/news/itle/a-new-style-of-political-communications-engaging-with-the-people-of-indonesia/|accessdate=10 May 2018|work=International Public Relations Association|date=April 2013}}</ref>
Pada tahun 2012, [[Joko Widodo]] (populer dikenal sebagai Jokowi) terpilih sebagai [[Gubernur Jakarta]] setelah mengalahkan petahana [[Fauzi Bowo]] dalam [[Pemilihan umum Gubernur Jakarta 2012]]. Setelah memasuki politik pada tahun 2005 sebagai wali kota di kota kelahirannya [[Surakarta]], banyak media nasional dan internasional menggambarkannya sebagai "bintang baru",<ref>{{cite news|last1=Kaye|first1=Melati|title='Sinking' Jakarta pins hopes on rising star|url=https://www.aljazeera.com/indepth/features/2013/01/20131306461717780.html|accessdate=10 May 2018|work=[[Al Jazeera]]|date=4 February 2013}}</ref><ref name="npr">{{cite news|title=Jakarta's New Governor Seen As A Rising Star|url=https://www.npr.org/2012/12/26/167707764/jakartas-new-governor-seen-as-a-rising-star|accessdate=10 May 2018|last=Kuhn|first=Anthony|work=[[NPR]]|language=en}}</ref> dengan ''Bloomberg'' menggambarkannya sebagai "politisi Indonesia yang paling menjanjikan".<ref>{{cite news|last1=Mishra|first1=Pankaj|title=Indonesia’s New Economic Model|url=https://www.bloomberg.com/view/articles/2012-11-04/indonesia-s-new-economic-model|accessdate=10 May 2018|work=Bloomberg L.P.|date=4 November 2012}}</ref> Selama pemilihan umum gubernur yang disebutkan sebelumnya, kampanyenya menggambarkannya sebagai seorang reformis yang berbeda dengan kandidat lain dan menggunakan pendekatan nonformal yang menarik langsung kepada para pemilih. Dia juga digambarkan sebagai "kesayangan media" karena hubungannya yang dekat dengan wartawan dan pelopor media sosial, dengan tim kampanyenya mengunggah semua materi kampanye ke [[YouTube]].<ref>{{cite news|last1=Abidin|first1=Indira|title=A new style of political communications: engaging with the people of Indonesia|url=https://www.ipra.org/news/itle/a-new-style-of-political-communications-engaging-with-the-people-of-indonesia/|accessdate=10 May 2018|work=International Public Relations Association|date=April 2013}}</ref>



Revisi per 4 September 2018 05.05

Joko Widodo untuk Presiden
Kampanye untukPemilihan umum Presiden Indonesia 2014
KandidatJoko Widodo
Gubernur Jakarta (2012–2014)
Wali Kota Surakarta (2005–2012)

Jusuf Kalla
Wakil Presiden Indonesia (2004–2009)
AfiliasiPDI-P
StatusDiumumkan:
14 Maret 2014
Pendaftaran kandidat:
19 Mei 2014
Memenangkan pemilihan umum:
22 Juli 2014
Markas pusatJl. Sisingamangaraja No. 5
Jakarta[1]
Tokoh kunciKetua Tim Sukses:
Tjahjo Kumolo
Sekretaris:
Andi Widjajanto (id)
Spokespersons
  • Abdul Kadir Karding (id)
  • Anies Baswedan
  • Ferry Mursyidan Baldan (id)
  • Hasto Kristiyanto (id)
  • Sarifuddin Sudding (id)
[2]
PemasukanRp 312.376.119.823[3]

Kampanye kepresidenan Joko Widodo 2014 diumumkan pada 14 Maret 2014, ketika partai politiknya PDI-P mendeklarasikan dia sebagai kandidat dari partai untuk pemilihan umum mendatang pada tahun 2014. Dia saat itu menjabat Gubernur Jakarta, dan sebelumnya Walikota Surakarta. Dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla sebagai pasangannya, dia terpilih sebagai Presiden Indonesia setelah pemilihan umum pada tanggal 9 Juli dan pengumuman resmi KPU pada 22 Juli.

Didukung oleh empat partai politik, Widodo secara resmi memulai kampanyenya pada bulan Mei, diikuti dengan kampanye di media sosial dan fisik selama dua bulan. Setelah serangkaian perdebatan dan serangan, Widodo keluar sebagai pemenangnya dalam pemungutan suara pada 9 Juli, dengan dia memperoleh lebih dari 53% suara. Setelah gugatan yang gagal dari lawannya Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, dia secara resmi dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, menjadi Presiden Indonesia ketujuh.

Latar belakang

Jokowi sedang melakukan blusukan tahun 2013, bersama duta besar AS Scot Marciel

Pada tahun 2012, Joko Widodo (populer dikenal sebagai Jokowi) terpilih sebagai Gubernur Jakarta setelah mengalahkan petahana Fauzi Bowo dalam Pemilihan umum Gubernur Jakarta 2012. Setelah memasuki politik pada tahun 2005 sebagai wali kota di kota kelahirannya Surakarta, banyak media nasional dan internasional menggambarkannya sebagai "bintang baru",[4][5] dengan Bloomberg menggambarkannya sebagai "politisi Indonesia yang paling menjanjikan".[6] Selama pemilihan umum gubernur yang disebutkan sebelumnya, kampanyenya menggambarkannya sebagai seorang reformis yang berbeda dengan kandidat lain dan menggunakan pendekatan nonformal yang menarik langsung kepada para pemilih. Dia juga digambarkan sebagai "kesayangan media" karena hubungannya yang dekat dengan wartawan dan pelopor media sosial, dengan tim kampanyenya mengunggah semua materi kampanye ke YouTube.[7]

Dengan presiden petahana Susilo Bambang Yudhoyono mencapai batas masa jabatannya pada tahun 2014, Jokowi dipandang sebagai pesaing utama untuk posisi tersebut karena popularitasnya dan dia memuncaki jajak pendapat awal.[8] Awalnya, Jokowi sendiri tidak secara langsung menanggapi pertanyaan media tentang kemungkinan pencalonannya.[5][9] Selama masa jabatannya sebagai gubernur, kebiasaan "blusukan" (kunjungan mendadak) yang mulai dia lakukan selama masa jabatan sebagai walikota, menjadi pusat perhatian di luar programnya.[10]

Referensi

  1. ^ "Jokowi-JK Resmikan Kantor Pusat Tim Kampanye Nasional". Detik. 27 May 2014. Diakses tanggal 8 April 2018. 
  2. ^ Prasetya, Eko (23 May 2014). "Ini struktur lengkap Tim Pemenangan Jokowi-JK". Merdeka. Diakses tanggal 11 May 2018. 
  3. ^ "Laporan Akhir Dana Kampanye Jokowi-JK Rp 312,3 Miliar". detiknews. 18 July 2014. Diakses tanggal 28 May 2018. 
  4. ^ Kaye, Melati (4 February 2013). "'Sinking' Jakarta pins hopes on rising star". Al Jazeera. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  5. ^ a b Kuhn, Anthony. "Jakarta's New Governor Seen As A Rising Star". NPR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 May 2018. 
  6. ^ Mishra, Pankaj (4 November 2012). "Indonesia's New Economic Model". Bloomberg L.P. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  7. ^ Abidin, Indira (April 2013). "A new style of political communications: engaging with the people of Indonesia". International Public Relations Association. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  8. ^ Bland, Ben (11 August 2013). "Indonesia: A delicate succession". Financial Times. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  9. ^ Salim, Hans Jimenez (16 October 2013). "Ditanya Capres, Jokowi: Udah Dibilang Bolak-balik, Copras-capres". liputan6. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  10. ^ Banyan (21 January 2014). "No ordinary Jokowi". The Economist. Diakses tanggal 10 May 2018.