Nico Hülkenberg: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Klrfl (bicara | kontrib)
mengganti prolog
Klrfl (bicara | kontrib)
k bukan hanya di F1 (QuickEdit)
Baris 35: Baris 35:
}}
}}


'''Nicolas Hülkenberg''' (atau lebih popular dengan nama '''Nico Hülkenberg'''; {{lahirmati|[[Emmerich am Rhein]], [[Jerman]]|19|08|1987}}) merupakan seorang pembalap [[Formula Satu]] asal Jerman. Dia akan kembali membalap di Formula Satu bersama [[Haas F1 Team]] untuk [[Formula Satu musim 2023|musim 2023]], setelah menjadi pembalap cadangan untuk [[Aston Martin dalam Formula Satu|Aston Martin]] pada [[Formula Satu musim 2022|musim 2022]].
'''Nicolas Hülkenberg''' (atau lebih popular dengan nama '''Nico Hülkenberg'''; {{lahirmati|[[Emmerich am Rhein]], [[Jerman]]|19|08|1987}}) merupakan seorang pembalap profesional asal Jerman. Dia akan kembali membalap di Formula Satu bersama [[Haas F1 Team]] untuk [[Formula Satu musim 2023|musim 2023]], setelah menjadi pembalap cadangan untuk [[Aston Martin dalam Formula Satu|Aston Martin]] pada [[Formula Satu musim 2022|musim 2022]].


Pada tahun [[2015]], dia juga mengikuti dua putaran [[musim Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA 2015]] untuk tim [[Porsche]], dan berhasil memenangkan ajang [[Le Mans 24 Jam]] pada upaya pertamanya. Dia adalah juara umum dari [[Seri GP2 musim 2009]], dan merupakan juara umum sebelumnya dari [[Seri Formula 3 Euro]] dan [[A1 Grand Prix]], sebagai bagian dari Tim A1 Jerman. Dia adalah salah satu dari 5 pembalap sejak [[2005]] yang memenangkan [[Kejuaraan FIA Formula 2]] (sebelumnya [[Seri GP2]]) di musim debutnya, yang lainnya adalah [[Lewis Hamilton]], [[Nico Rosberg]], [[Charles Leclerc]], dan [[George Russell]]. Sampai Desember 2022, Hülkenberg memegang rekor pembalap [[Formula Satu]] yang paling banyak memulai balapan tanpa pernah memperoleh podium, rekor yang ia pecahkan ketika ia gagal menyelesaikan balapannya yang ke-129 ([[Grand Prix F1 Singapura 2017|Grand Prix Singapura 2017]]), dan dengan demikian melampaui rekor sebelumnya dari [[Adrian Sutil]], yaitu 128 Grand Prix.<ref>{{Cite web|last=Collantine|first=Keith|date=2017-09-18|title=2017 Singapore GP stats: Ferrari's first double lap one DNF - F1 Fanatic|url=https://www.racefans.net/2017/09/18/2017-singapore-grand-prix-stats-and-facts/|website=RaceFans|language=en-GB|access-date=2022-12-23|quote=One widely-expected statistical landmark was passed by Nico Hulkenberg. His retirement means he has surpassed Adrian Sutil as the driver who has started the most races without ever finishing on the podium..}}</ref> Pada saat ini, rekor Hülkenberg berada di 181 Grand Prix.<ref>{{Cite web|title=Statistics Drivers - Grands Prix - Without podium • STATS F1|url=https://www.statsf1.com/en/statistiques/pilote/gp/sans-podium.aspx|website=www.statsf1.com|language=en|access-date=2022-12-23}}</ref>
Pada tahun [[2015]], dia juga mengikuti dua putaran [[musim Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA 2015]] untuk tim [[Porsche]], dan berhasil memenangkan ajang [[Le Mans 24 Jam]] pada upaya pertamanya. Dia adalah juara umum dari [[Seri GP2 musim 2009]], dan merupakan juara umum sebelumnya dari [[Seri Formula 3 Euro]] dan [[A1 Grand Prix]], sebagai bagian dari Tim A1 Jerman. Dia adalah salah satu dari 5 pembalap sejak [[2005]] yang memenangkan [[Kejuaraan FIA Formula 2]] (sebelumnya [[Seri GP2]]) di musim debutnya, yang lainnya adalah [[Lewis Hamilton]], [[Nico Rosberg]], [[Charles Leclerc]], dan [[George Russell]]. Sampai Desember 2022, Hülkenberg memegang rekor pembalap [[Formula Satu]] yang paling banyak memulai balapan tanpa pernah memperoleh podium, rekor yang ia pecahkan ketika ia gagal menyelesaikan balapannya yang ke-129 ([[Grand Prix F1 Singapura 2017|Grand Prix Singapura 2017]]), dan dengan demikian melampaui rekor sebelumnya dari [[Adrian Sutil]], yaitu 128 Grand Prix.<ref>{{Cite web|last=Collantine|first=Keith|date=2017-09-18|title=2017 Singapore GP stats: Ferrari's first double lap one DNF - F1 Fanatic|url=https://www.racefans.net/2017/09/18/2017-singapore-grand-prix-stats-and-facts/|website=RaceFans|language=en-GB|access-date=2022-12-23|quote=One widely-expected statistical landmark was passed by Nico Hulkenberg. His retirement means he has surpassed Adrian Sutil as the driver who has started the most races without ever finishing on the podium..}}</ref> Pada saat ini, rekor Hülkenberg berada di 181 Grand Prix.<ref>{{Cite web|title=Statistics Drivers - Grands Prix - Without podium • STATS F1|url=https://www.statsf1.com/en/statistiques/pilote/gp/sans-podium.aspx|website=www.statsf1.com|language=en|access-date=2022-12-23}}</ref>

Revisi per 23 Desember 2022 03.15

Artikel ini mengandung huruf yang disertai umlaut. Silakan baca artikel mengenainya untuk pelafalan.
Nico Hülkenberg
Nico Hülkenberg pada tahun 2019
Lahir19 Agustus 1987 (umur 36)
Jerman Emmerich am Rhein, Jerman
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
Kebangsaan Jerman
Nomor mobil27
Jumlah lomba182 (179 starts)
Juara Dunia0
Menang0
Podium0
Posisi pole1
Lap tercepat2
Lomba pertamaGrand Prix Bahrain 2010
Lomba terakhirGrand Prix Arab Saudi 2022
Situs webSitus web resmi
Catatan lomba Le Mans 24 Jam
Tahun2015
TimPorsche AG
Hasil terbaikke-1 (2015)
Menang kelas1 (2015)


Nicolas Hülkenberg (atau lebih popular dengan nama Nico Hülkenberg; lahir 19 Agustus 1987) merupakan seorang pembalap profesional asal Jerman. Dia akan kembali membalap di Formula Satu bersama Haas F1 Team untuk musim 2023, setelah menjadi pembalap cadangan untuk Aston Martin pada musim 2022.

Pada tahun 2015, dia juga mengikuti dua putaran musim Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA 2015 untuk tim Porsche, dan berhasil memenangkan ajang Le Mans 24 Jam pada upaya pertamanya. Dia adalah juara umum dari Seri GP2 musim 2009, dan merupakan juara umum sebelumnya dari Seri Formula 3 Euro dan A1 Grand Prix, sebagai bagian dari Tim A1 Jerman. Dia adalah salah satu dari 5 pembalap sejak 2005 yang memenangkan Kejuaraan FIA Formula 2 (sebelumnya Seri GP2) di musim debutnya, yang lainnya adalah Lewis Hamilton, Nico Rosberg, Charles Leclerc, dan George Russell. Sampai Desember 2022, Hülkenberg memegang rekor pembalap Formula Satu yang paling banyak memulai balapan tanpa pernah memperoleh podium, rekor yang ia pecahkan ketika ia gagal menyelesaikan balapannya yang ke-129 (Grand Prix Singapura 2017), dan dengan demikian melampaui rekor sebelumnya dari Adrian Sutil, yaitu 128 Grand Prix.[1] Pada saat ini, rekor Hülkenberg berada di 181 Grand Prix.[2]

Hülkenberg memulai debutnya di dalam ajang F1 pada musim 2010 bersama dengan tim Williams, dan berhasil meraih pole position perdananya di Grand Prix Brasil. Pada musim 2011, ia menjadi pembalap tes untuk tim Force India, dan berhasil naik pangkat menjadi pembalap utama untuk musim 2012. Untuk musim 2013, ia pindah ke tim Sauber, dan pada musim 2014, Hülkie kembali lagi ke tim Force India. Hülkenberg pindah ke tim Renault untuk musim 2017, dan kemudian meninggalkan tim Renault setelah musim 2019 berakhir, digantikan oleh Esteban Ocon. Ia kembali membalap di F1 saat ia membalap untuk Racing Point di tiga balapan musim 2020. Hülkenberg kemudian kembali lagi menggantikan Sebastian Vettel yang jatuh sakit dua kali di tim Aston Martin pada musim 2022. Ia akan kembali membalap sebagai pembalap penuh waktu untuk musim 2023 untuk Haas F1 Team.

Masa muda

Nico Hülkenberg lahir di Emmerich am Rhein, Rhine-Westphalia Utara, Jerman Barat, dari pasangan Klaus Dieter dan Susanne Hülkenberg. Dieter Hülkenberg memiliki sebuah perusahaan perkapalan, yaitu Hülkenberg Spedition e. K, dan berbasis di Emmerich am Rhein. Hülkenberg dilatih sebagai agen pengiriman barang di dalam perusahaan ayahnya.[3] Dia fasih berbahasa Belanda, Jerman, Prancis, dan Inggris.[butuh rujukan]

Karier junior

Hülkenberg, dengan nama panggilan Hulkie atau Magic Hulk,[4] memulai karier gokartnya pada usia 10 tahun pada tahun 1997. Pada tahun 2002, ia menjadi juara karting junior Jerman, dan setahun berikutnya, ia menjadi juara karting nasional senior Jerman.

Pada tahun 2005, ia masuk ke dalam ajang Formula BMW Jerman, dan langsung memenangi gelar di musim perdananya tersebut. Di musim 2007, ia masuk ke dalam ajang F3 Euroseries, dengan bergabung bersama dengan tim ASM, yang sebelumnya telah sukses mengantarkan Lewis Hamilton dan Paul di Resta menjadi juara dalam waktu dua tahun secara berturut-turut. Hasil akhirnya adalah P3 di klasemen akhir dengan 72 poin, dengan empat kali menang, di mana salah satunya ia catat dengan mengesankan, yaitu saat di Norisring, di mana ia start dari P18. Selain di ajang F3 Euroseries, di tahun 2007 juga, Nico mengikuti ajang Masters of Formula 3 di Zolder, di mana ia berhasil memenangi lomba setelah rekan setimnya, yaitu Romain Grosjean (yang pada saat itu turun atas nama negara Swiss), gagal start.

Pada tahun 2008, Hülkenberg berhasil memenangi gelar juara F3 Euroseries, di mana ia berhasil mengantungi tujuh kemenangan dan enam kali pole position. Total poinnya selama musim 2008 adalah 85pts. Kemudian, di akhir tahun 2008, ia memulai debut di dalam ajang GP2 Asia Series bersama dengan tim ART Grand Prix, tepatnya pada ronde ketiga di Bahrain. Dari empat lomba yang ia ikuti, Hulkie berhasil memenangi satu balapan. Hasil akhirnya adalah posisi enam di klasemen akhir dengan 27pts.

Pada tahun 2009, Hulkie masih tetap bertahan di ART Team. Di musim terakhirnya di dalam ajang GP2 tersebut, Hulkie berhasil mendominasi dengan menjadi juara umum di akhir musim dengan lima kemenangan balapan. Ia juga berhasil menyapu bersih hasil balapan dua kali pada saat ia berhasil meraih posisi pole, fastest lap, dan kemenangan balapan, menyamai rekor Nelsinho Piquet pada tahun 2006. Poin yang ia raih di musim 2009 adalah 100pts, dan ia secara dominan mampu menyingkirkan Vitaly Petrov dengan jarak yang lumayan jauh, yakni 25pts, di klasemen akhir.

A1GP of Nations

Pada musim 2006-07, ia sempat bergabung dengan tim A1GP Jerman. Dari 11 lomba (22 balapan) yang digelar, ia turun dalam 10 lomba (20 balapan), kecuali di Eastern Creek, Australia, di mana ia lebih memilih turun di ajang F3 Euroseries, dan posisinya pun digantikan oleh Christian Vietoris. Hasil Hulkie di dalam ajang A1GP cukup baik, di mana ia menjadi aktor utama kemenangan tim A1GP Jerman dengan 9 kemenangan dalam satu musim, yang kemudian menjadikannya sebagai pembalap A1GP tersukses dalam sejarah sampai dengan saat ini. Total jumlah poin yang ia kumpulkan untuk tim A1GP Jerman adalah 128pts, unggul 35 poin di atas tim A1GP Selandia Baru, yang dikomandani oleh Jonathan Reid.

Karier Formula Satu

Hülkenberg pertama kali mengendarai mobil F1 dalam sebuah tes untuk tim Williams pada 2007. Pada saat itu, manajernya, yakni Willi Weber, mendapatkan sebuah tawaran dari bos tim Renault, yakni Flavio Briatore, untuk mengetes mobil tim Renault, dan sekaligus juga mengajaknya bergabung ke dalam Renault Drivers Program. Namun, sebelum Weber mengatakan kata setuju, tim Williams secara cepat mengajak Hulkie untuk tes secara langsung pada tanggal 4 Desember 2007. Sesi tes dua hari digelar di Circuito de Jerez di Spanyol, dan Hülkenberg mencatatkan waktu 0.4 lebih lambat dari Nico Rosberg, dan lebih cepat dari pembalap Williams Kazuki Nakajima.[5] Setelah itu, Hülkenberg langsung menjadi test driver Williams untuk musim 2008. Kontraknya diperpanjang sampai musim 2009, meski pengujian dalam-musim saat itu dilarang.[6]

Williams (2010)

Hülkenberg mencatatkan poin Kejuaraan Dunianya pada Grand Prix Malaysia 2010.
Hülkenberg mencatatkan poin Kejuaraan Dunianya pada Grand Prix Malaysia 2010.

Pada 2 November 2009, diumumkan secara resmi bahwa Hülkenberg akan membalap untuk Williams mulai musim 2010.[7] Ia akan berpartner bersama dengan seorang pembalap senior asal Brazil yang sebelumnya telah ditendang dari tim Brawn GP, yakni Rubens Barrichello.[8] Penampilan Hülkenberg di musim 2010 terbilang angin-anginan, karena ia kerap kali tampil bagus dan buruk secara bergantian dari seri ke seri. Ia berhasil meraih poin perdananya di Malaysia, pada saat finish di P10, dan kemudian hasil yang sama baru bisa ia ulangi di Jerman. Posisi finish terbaik Hulkie selama musim 2010 adalah pada saat ia finish P6 di Hongaria, dan kemudian di Brasil, Hülkenberg berhasil mencetak pole position pertamanya di dalam ajang F1.[9]

Hulkie menutup musim 2010 dengan berada di P14 di klasemen akhir kejuaraan dunia pembalap dengan raihan 22 poin. Kemudian, Williams mengkonfirmasi bahwa Hülkenberg tidak akan membalap untuk musim 2011.[10]

Force India (2011–2012)

Hülkenberg sebagai pembalap ketiga Force India pada Grand Prix Malaysia 2011.
Hülkenberg sebagai pembalap ketiga Force India pada Grand Prix Malaysia 2011.

Pada musim 2011, setelah tidak ada satu pun tim yang benar-benar serius mengajaknya untuk menjadi pembalap tetap, Hülkenberg pun ganti haluan. Ia memberanikan diri untuk menjadi pembalap tes di tim Force India. Di sana, ia menggantikan posisi Paul di Resta yang naik pangkat menjadi pembalap utama.[11] Pada tanggal 16 Desember 2011, Hulkie diumumkan naik pangkat menjadi pembalap utama, dengan menggantikan posisi rekan senegaranya, yakni Adrian Sutil untuk musim 2012.[12]

Hülkenberg telah dipromosikan menjadi pembalap penuh waktu pada Grand Prix Malaysia 2012.
Hülkenberg telah dipromosikan menjadi pembalap penuh-waktu pada Grand Prix Malaysia 2012.

Hulkie menjalani musim 2012 dengan baik, pada saat dirinya finis di urutan kesembilan di Malaysia, usai sebelumnya dirinya harus rela gagal finis di Australia, tidak lama selepas start. Posisi finis terbaik Hülkenberg di musim 2012 adalah pada saat dirinya finis di posisi keempat di Belgia. Balapan yang termasuk terbaik bagi Hülkenberg adalah Grand Prix Brasil, pada saat ia berhasil memimpin jalannya lomba selama 30 lap, sebelum akhirnya harus puas finis di urutan kelima, usai dirinya terlibat insiden dengan Lewis Hamilton pada lap ke-54, yang menyebabkan Hulkie harus terkena penalti drive-thru.

Hülkenberg menyelesaikan musim 2012 dengan 17 poin di depan rekannya Paul di Resta.

Sauber (2013)

Hülkenberg pada Grand Prix Malaysia 2013.
Hülkenberg pada Grand Prix Malaysia 2013.

Pada tanggal 31 Oktober 2012, tim Sauber secara resmi mengumumkan bahwa Nico Hülkenberg akan bergabung untuk musim 2013.[13]

Hülkenberg berujar bahwa tim Sauber bisa dijadikan titik awal untuk impiannya masuk ke tim Scuderia Ferrari pada masa yang akan datang.

Aston Martin (2021–2022)

Aston Martin F1 Team merekrut Hülkenberg sebagai pembalap cadangan dan pengembangan untuk musim 2021.

Setelah melanjutkan perannya sebagai pembalap cadangan untuk tim tersebut pada musim 2022, ia menggantikan Sebastian Vettel yang positif COVID-19 pada Grand Prix Bahrain.[14] Ia kembali menggantikan Vettel pada Grand Prix Arab Saudi, dengan start di posisi 17 dan finis di posisi 12.[15]

Haas (2023)

Pada November 2022, dikonfirmasi bahwa Hülkenberg akan membalap sebagai pembalap penuh-waktu dengan Haas F1 Team untuk musim 2023, bersama dengan Kevin Magnussen. Ia menggantikan Mick Schumacher.[16]

Referensi

  1. ^ Collantine, Keith (2017-09-18). "2017 Singapore GP stats: Ferrari's first double lap one DNF - F1 Fanatic". RaceFans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-23. One widely-expected statistical landmark was passed by Nico Hulkenberg. His retirement means he has surpassed Adrian Sutil as the driver who has started the most races without ever finishing on the podium.. 
  2. ^ "Statistics Drivers - Grands Prix - Without podium • STATS F1". www.statsf1.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-23. 
  3. ^ "SPEEDWEEK Steckbrief Nico Hülkenberg". www.speedweek.com (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 2022-05-13. 
  4. ^ Manajernya, yakni Willi Weber, mengambil julukan ini dari karakter komik Marvel, yaitu The Incredible Hulk, dengan sedikit perubahan.
  5. ^ Elizalde, Pablo (14 Desember 2007). "Williams sign Hulkenberg as test driver". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-26. 
  6. ^ "Hulkenberg not perturbed by test ban". itv-f1.com. 25 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2009. Diakses tanggal 26 November 2022. 
  7. ^ "Hulkenberg signed to race Williams in 2010 - report". us.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). 2 Oktober 2009. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  8. ^ "BREAKING NEWS: Williams drivers line up for 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-05. Diakses tanggal 2009-11-04. 
  9. ^ Collantine, Keith (2010-11-06). "Hulkenberg ends Williams' five-year pole drought · RaceFans". RaceFans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-26. 
  10. ^ "Rookie Hulkenberg leaves Williams". edition.cnn.com (dalam bahasa Inggris). 15 November 2010. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  11. ^ Elizalde, Pablo (26 January 2011). "Di Resta confirmed at Force India". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 26 January 2011. 
  12. ^ http://www.autosport.com/news/report.php/id/96780
  13. ^ Elizalde, Pablo (31 Oktober 2012). "Sauber confirms Nico Hulkenberg for 2013 Formula 1 season". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-26. 
  14. ^ "Sebastian Vettel to be replaced by Nico Hulkenberg for the 2022 Bahrain GP after positive Covid-19 test | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). 17 Maret 2022. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  15. ^ "Verstappen beats Leclerc by just 0.5s in epic Saudi Arabian Grand Prix | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). 27 Maret 2022. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  16. ^ Cooper, Adam (17 November 2022). "Resmi Direkrut Haas, Nico Hulkenberg Kembali ke F1 Musim Depan". id.motorsport.com. Diakses tanggal 2022-11-26. 

Pranala luar