Bernadette Collins

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bernadette Collins
Lahir1986/1987 (umur 36–37)[1]
Maguiresbridge, County Fermanagh, Irlandia Utara
AlmamaterQueen's University Belfast
PekerjaanTeknisi strategi
Tahun aktif2009 – sekarang
Dikenal atasTeknisi balap untuk Aston Martin Cognizant F1 Team

Bernadette Collins adalah seorang mantan teknisi balap dari Irlandia Utara, yang terakhir bekerja untuk tim Formula Sati Aston Martin. Ia memulai karirnya sebagai siswa latih di McLaren setelah lulus dari Queen's University Belfast di tahun 2009. Tiga tahun kemudian, Collins menjadi teknisi performa dan menjadi pimpinan dalam posisi tersebut secara penuh di tahun 2014, bekerja dengan Juara Dunia tahun 2009, Jenson Button. Collins bergabung dengan Force India di tahun 2015 dan membantu tim tersebut meraih posisi keempat dalam Kejuaraan Konstruktor.

Collins pernah menjadi duta besar untuk kampanye pemerintahan Britania, Make it in Great Britain di tahun 2012, dan muncul pada daftar 30 Under 30 untuk Manufaktur & Industri di Eropa dalam majalah Forbes tahun 2016. Kini Collins bekerja sebagai penyiar Sky Sports F1.[2]

Biografi[sunting | sunting sumber]

Kehidupan awal dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Collins lahir sekitar tahun 1985/1986.[3] Ia berasal dari desa Maguiresbridge di County Fermanagh, Irlandia Utara.[4][5] Ayah Collins bekerja di sebuah bengkel namun bukanlah sebagai seorang mekanik. Collins mendeskripsikan dirinya sebagai setengah "tom-boy" karena ia memasang dan membongkar mesin peternakan dengan ayahnya.[3] Walaupun Collins tidak berniat untuk bekerja di dunia balap otomotif,[6] Collins ragu dalam menentukan masa depan karirnya selama periode lima tahun di sekolah Mount Lourdes Grammar School.[3][4][7] Pada akhirnya, Collins memilih untuk memasuki jurusan tehnik mekanik di Queen's University Belfast karena ia suka matematika dan fisika.[5][8] Collins merupakan salah satu dari tiga murid perempuan di kelas berisi 30 orang.[3] Ketertarikannya pada balap mobil mencuat pada dua tahun terakhir dari studinya di universitas ketika ia menjadi bagian dari program Formula Student yang diadakan oleh Institution of Mechanical Engineers di mana universitas mendesain, menguji, membangun, dan menjalankan mobil balap gaya formula ukuran kecil.[6][9][10]

Karir[sunting | sunting sumber]

Setelah menyelesaikan program Formula Student,[6] namun sebelum lulus di tahun 2009,[11] Collins melamar untuk program peserta latih untuk sarjana dengan tim balap Formula Satu McLaren setelah melihat iklan dari program tersebut melalui departemen Tehnik Mekanis Queen's University.[5][12] Collins pada awalnya ragu bahwa lamarannya akan diterima namun ia mengambil kesempatan untuk mengunjungi McLaren Technology Centre. Kemudian, setelah menyelesaikan serangkaian penilaian daring dan ujian, Collins mengamankan kursinya di program tersebut di tahun 2009.[5] Posisinya memerlukan rotasi departemen setiap tiga bulan untuk mendapatkan pengetahuan tentang setiap peran dan persyaratan antar tim.[6] Pada tahun kelulusannya, Collins berpindah ke departemen desain McLaren dan utamanya mengerjakan transmisi pada kendaraan mereka.[6] Collins juga mengajukan diri sebagai teknisi pada minggu balap Seri GP3 untuk memperluas pengalamannya.[6][10]

Lalu, Collins menerima tawaran untuk bekerja secara penuh untuk tim balap mobil sport McLaren GT dan mengambil dukungan untuk operasional pabrik untuk memanajemen emisi gas buang mereka, sesuatu yang Collins ingin kerjakan.[6] Di tahun 2012, Collins dipromosikan menjadi teknisi performa.[5] Pada bulan Juni, Collins didaftarkan pada daftar 30 Under 30 Make it in Great Britain Pemerintah Britania Raya dan Collins menjadi duta besar untuk kampanye tersebut.[13][14] Ia bekerja sebagai teknisi balap untukUnited Autosports GT team di tahun 2013.[7] Ketika teknisi performa McLaren sedang cuti orang tua di akhir tahun 2013, Collins ditugaskan sementara pada posisi tersebut untuk Grand Prix India dan Abu Dhabi dan kemudian diberikan posisi tersebut secara penuh untuk musim 2014. Collins bekerja dengan Juara Dunia tahun 2009 Jenson Button dan keduanya memiliki hubungan kerja yang baik.[5]

Pada Mei 2015, Collins meninggalkan McLaren untuk bergabung dengan tim Force India sebagai teknisi performa dan strategi senior untuk pembalap Nico Hülkenberg sebagai bagian dari tujuannya untuk menjadi teknisi operasional.[15] Pada musim tersebut, Collins membantu tim untuk meraih podium dengan pembalap Sergio Pérez pada Grand Prix Rusia 2015 dan kemudian membantu tim untuk meraih posisi keempat pada Kejuaraan Konstruktor di tahun 2016.[16] Di tahun tersebut, Collins muncul dalam daftar 30 Under 30 untuk Manufaktur & Industri di Eropa pada majalah Forbes tahun.[1]

Collins menetap di Force India setelah tim tersebut diakuisisi oleh konsorsium yang dipimpin oleh Lawrence Stroll dan berganti nama menjadi Racing Point. Setelah Racing Point berganti nama menjadi Aston Martin, Collins diangkat menjadi Kepala Strategi Balap. Di tahun 2022, Aston Martin mengumumkan bahwa Collins akan meninggalkan tim tersebut setelah Grand Prix Hungaria 2022.[17] Posisinya di Aston Martin digantikan oleh Peter Hall yang telah bergabung dengan Racing Point sejak tahun 2020.[18]

Pada tahun 2023, Collins bergabung dengan stasiun televisi Sky Sports untuk penayangan F1 mereka.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "2016 30 Under 30 Europe: Industry – Bernadette Collins, 29". Forbes. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  2. ^ "Who is Bernie Collins? New Sky Sports pundit is ex-F1 strategy guru". Crash (dalam bahasa Inggris). 2023-04-30. Diakses tanggal 2023-05-17. 
  3. ^ a b c d Healy Fenton, Anna (19 November 2013). "Trackside in Macau – the female advantage". South China Morning Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  4. ^ a b "Meet the former QFR member who now plans Force India's F1 strategies". Queen's University Belfast. 8 June 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  5. ^ a b c d e f "Making marks on her career track". Fermanagh Herald. 22 February 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2018. 
  6. ^ a b c d e f g Robinson, Cheryl (28 November 2018). "How This Formula One Strategist Is Breaking Barriers For Women In Motorsports". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  7. ^ a b "Engineer Your Career: A World of Opportunity in Motor Sport" (PDF). FIA Women in Motorsport. hlm. 10–13. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 September 2018. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  8. ^ "Q&A with Jenson Button's Performance Engineer, Bernie Collins". McLaren. 7 July 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  9. ^ Scrafton, Lewis (6 July 2017). "More Than a Man's World: How Women Are Helping Shape the Future of Formula One". Complex. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  10. ^ a b Sylt, Christian (1 August 2016). "The Girl Power That Really Drives Formula One". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  11. ^ "Inside Formula One – behind the technology". Condeco Software. 6 March 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2019. Diakses tanggal 10 January 2019. 
  12. ^ Fagnan, René (26 December 2014). "F1: Meet McLaren Racing's Bernadette Collins". Auto123. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  13. ^ "Make it in Great Britain 30 Under 30 revealed". Make it in Great Britain. 28 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2012. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  14. ^ Burns, Corrinne (24 August 2012). "Women in motorsport: 'We don't fit the old engineering stereotypes'". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2014. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  15. ^ Fagnan, René (1 January 2016). "Bernadette Collins – Ingénieure chez Force India" (dalam bahasa French). motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  16. ^ Proudfoot, Jenny (12 July 2017). "Meet the inspirational women proving that F1 is 'more than a man's world'". Marie Claire. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  17. ^ Moxon, Daniel (2022-08-01). "Sebastian Vettel makes Aston Martin strategist go "very red" with radio message". mirror (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-21. 
  18. ^ Chauhan, Devang (2023-04-30). "Who replaced Bernie Collins as head of race strategy at Aston Martin F1?". www.sportskeeda.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-21.