Pangium: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anne C (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Anne C (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 14: Baris 14:
Kernel dapat ditumbuk untuk membentuk kuah [[hitam]] kental yang disebut rawon, hidangan populer termasuk nasi [[rawon]], semur daging sapi dalam pasta keluwek, populer di Jawa Timur dan Tengah, dan sambal rawon, semur rawon yang dibuat dengan daging sapi atau ayam juga ada. di Jawa Timur. Di [[Jawa Barat]] dan Jakarta, gabus pucung atau ikan gabus dalam sup terasi pucung adalah hidangan tradisional yang populer dalam masakan [[Betawi]]. Hidangan Toraja pammarrasan (bumbu hitam dengan ikan atau [[daging]], terkadang juga dengan [[sayuran]]) menggunakan bumbu hitambubuk keluak. Di [[Singapura]] dan [[Malaysia]], bijinya paling dikenal sebagai bahan penting dalam ayam ([[ayam]]) atau babi ([[babi]]) buah [[keluak]], hidangan andalan masakan Peranakan. Suku Dusun dari Kalimantan menggunakan [[biji]] yang ditumbuk ini sebagai bahan utama untuk membuat makanan khas lokal yang disebut bosou, fermentasi ikan yang berasa [[asam]].
Kernel dapat ditumbuk untuk membentuk kuah [[hitam]] kental yang disebut rawon, hidangan populer termasuk nasi [[rawon]], semur daging sapi dalam pasta keluwek, populer di Jawa Timur dan Tengah, dan sambal rawon, semur rawon yang dibuat dengan daging sapi atau ayam juga ada. di Jawa Timur. Di [[Jawa Barat]] dan Jakarta, gabus pucung atau ikan gabus dalam sup terasi pucung adalah hidangan tradisional yang populer dalam masakan [[Betawi]]. Hidangan Toraja pammarrasan (bumbu hitam dengan ikan atau [[daging]], terkadang juga dengan [[sayuran]]) menggunakan bumbu hitambubuk keluak. Di [[Singapura]] dan [[Malaysia]], bijinya paling dikenal sebagai bahan penting dalam ayam ([[ayam]]) atau babi ([[babi]]) buah [[keluak]], hidangan andalan masakan Peranakan. Suku Dusun dari Kalimantan menggunakan [[biji]] yang ditumbuk ini sebagai bahan utama untuk membuat makanan khas lokal yang disebut bosou, fermentasi ikan yang berasa [[asam]].


Masyarakat suku Minahasa di Sulawesi Utara memanfaatkan daun muda sebagai sayuran. Daunnya akan diiris kecil-kecil kemudian dimasak dengan cara dicampur dengan bumbu dan lemak babi atau daging di dalam bambu. Banyak penjual di pasar tradisional Tomohon menjual daunnya baik yang sudah diiris maupun tidak.
Masyarakat suku [[Minahasa]] di Sulawesi Utara memanfaatkan daun muda sebagai sayuran. Daunnya akan diiris kecil-kecil kemudian dimasak dengan cara dicampur dengan bumbu dan lemak babi atau daging di dalam bambu. Banyak penjual di pasar tradisional Tomohon menjual daunnya baik yang sudah diiris maupun tidak.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 7 Juni 2023 05.24

Pangium adalah genus yang mengandung satu-satunya spesies Pangium edule , pohon tinggi asli rawa bakau di Asia Tenggara (Indonesia dan Papua Nugini). Ini menghasilkan buah beracun yang besar ("buah sepak bola" atau pangi) yang dapat dimakan melalui fermentasi. Itu dioecious , dengan bunga jantan dan betina diproduksi pada individu yang terpisah.

Taksonomi dari pohon tidak pasti dan mungkin juga digolongkan dalam Flacourtiaceae atau Violales.

Keterangan

Tinggi pohon bisa mencapai 18 meter (59 kaki). Daunnya berbentuk hati. Buah berwarna kecoklatan tumbuh berkelompok dan berbentuk seperti buah pir.

Penamaan

Pohon itu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk matang dan oleh karena itu bijinya paling sering dipanen dari pohon liar, karena tidak layak secara ekonomi untuk dibudidayakan. Meskipun beracun bagi manusia, biji pohon tersebut merupakan bagian dari makanan alami babirusa (Babyroussa babyrussa).

Penggunaan

Buah dan biji segarnya mengandung hidrogen sianida dan sangat beracun jika dikonsumsi tanpa persiapan sebelumnya. Biji direbus terlebih dahulu lalu dikubur dalam abu, daun pisang, dan tanah selama empat puluh hari, selama itu, warnanya berubah dari putih krem ​​menjadi coklat tua atau hitam. Metode ini bergantung pada fakta bahwa hidrogen sianida yang dilepaskan oleh perebusan dan fermentasi larut dalam air dan mudah dicuci.

Kernel dapat ditumbuk untuk membentuk kuah hitam kental yang disebut rawon, hidangan populer termasuk nasi rawon, semur daging sapi dalam pasta keluwek, populer di Jawa Timur dan Tengah, dan sambal rawon, semur rawon yang dibuat dengan daging sapi atau ayam juga ada. di Jawa Timur. Di Jawa Barat dan Jakarta, gabus pucung atau ikan gabus dalam sup terasi pucung adalah hidangan tradisional yang populer dalam masakan Betawi. Hidangan Toraja pammarrasan (bumbu hitam dengan ikan atau daging, terkadang juga dengan sayuran) menggunakan bumbu hitambubuk keluak. Di Singapura dan Malaysia, bijinya paling dikenal sebagai bahan penting dalam ayam (ayam) atau babi (babi) buah keluak, hidangan andalan masakan Peranakan. Suku Dusun dari Kalimantan menggunakan biji yang ditumbuk ini sebagai bahan utama untuk membuat makanan khas lokal yang disebut bosou, fermentasi ikan yang berasa asam.

Masyarakat suku Minahasa di Sulawesi Utara memanfaatkan daun muda sebagai sayuran. Daunnya akan diiris kecil-kecil kemudian dimasak dengan cara dicampur dengan bumbu dan lemak babi atau daging di dalam bambu. Banyak penjual di pasar tradisional Tomohon menjual daunnya baik yang sudah diiris maupun tidak.

Referensi

Referensi

IUCN SSC Global Tree Specialist Group & Botanic Gardens Conservation International (BGCI) (2021). “ Pangium edule ” . Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN . 2021 : e.T143874361A192377449 ​​. Diakses tanggal 25 Juni 2022 .
"Sylloge Plantarum Novarum Itemque Minus Cognitarum a Praestantissimis Botanicis adhuc Viventibus Collecta et a Societate Regia Botanica Ratisbonensi Edita. Ratisbonae (Regensburg)". 2 . 1825: 13.

Conn B, Damas K. " Pangium edule Reinw. " . Herbarium Nasional New South Wales, dan Herbarium Nasional Papua Nugini . Diakses tanggal 15 Oktober 2009 . Panduan Lengkap Tumbuhan Liar yang Dapat Dimakan . Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat . New York: Penerbitan Skyhorse . 2009. hal. 134. ISBN 978-1-60239-692-0. OCLC 277203364 .

Renner, Susanne S. (2014). "Frekuensi relatif dan absolut dari sistem seksual angiospermae: Dioecy, monoecy, gynodioecy, dan database online yang diperbarui" . Jurnal Botani Amerika . 101 (10): 1588–1596. doi : 10.3732/ajb.1400196 . PMID 25326608 .
Andarwulan N, Fardiaz D, Wattimena GA, Shetty K (1999). "Aktivitas antioksidan yang terkait dengan mobilisasi lipid dan fenolik selama perkecambahan biji Pangium edule Reinw". Jurnal Kimia Pertanian dan Pangan . 47 (8): 3158–3163. doi : 10.1021/jf981287a . PMID 10552624 .
Leus K, Morgan CA, Dierenfeld ES (2001). "Nutrisi". Dalam Fischer M (ed.). Pedoman Peternakan Babirusa ( Babyrousa babyrussa ) . Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Amerika.
Treub M (1896). "Sur la localisation, le transport, et le rôle de l'acide cyanhydrique dans le Pangium edule ". Ann Jardin Bot Buitenzorg (dalam bahasa Prancis). xiii : 1.
Greshoff M (1906). Distribusi asam prussic di kerajaan tumbuhan . Laporkan Brit Assn . York, Inggris. P. 138.
Willaman JJ (1917). "Estimasi asam hidrosianat dan kemungkinan bentuk yang terjadi pada Sorghum vulgare " . J Biol Chem . 29 (1): 25–36. doi : 10.1016/S0021-9258(18)86804-1 .
Chia CC. "Buah Keluak" . Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Juni 2012 . Diakses tanggal 15 Oktober 2009 .
Wong WH (11 Januari 2007). "Buah Keluak" . Taman Nasional.
Nyonya Rumah (24 Juli 2012). "Nasi Rawon Komplet" (dalam bahasa Indonesia). kompas.com . Diakses tanggal 24 Juli 2013 .
"Tinggal, Malam Tarry" . 22 Mei 2007 . Diakses tanggal 15 Oktober 2009 .
Media, Kompas Cyber ​​(23 Juni 2019). "Jakarta Ulang Tahun, Yuk Coba 5 Kuliner Betawi Langka Ini Halaman semua" . KOMPAS.com (dalam bahasa Indonesia) . Diakses tanggal 1 Juli 2020 .
Ng L (29 Oktober 2007). "Ayam/Babi Buah Keluak" .
Chia CC. "Ayam/Babi Buah Keluak" . Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Juni 2012 . Diakses tanggal 15 Oktober 2009 .
Lajius, Leolerry (April 2014). "Bosou - Makanan tradisi masyarakat Dusun Sabah" (PDF) . Universitas Malaysia Sabah . Diakses tanggal 23 Februari 2018 .