Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: pembersihan kosmetika dasar
Firman afandi (bicara | kontrib)
k penambahan peran IPKI di era 2000an
Baris 14: Baris 14:
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) merupakan kelanjutan IPKI yang dibentuk sejak 20 Mei 1954. Para tokoh pemrakarsa di antaranya adalah [[Kolonel]] [[Abdul Haris Nasution|AH Nasution]], [[Kolonel|Kol]] [[Gatot Subroto]], [[Kolonel|Kol]] [[Aziz Saleh]], dan lainnya. Di awal [[Orde Baru]], IPKI sebenarnya lebih dekat hubungan politiknya dengan [[Golkar]]. Namun, sewaktu terjadi [[fusi]] parpol tahun [[1973]], IPKI bergabung dengan [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]]. Dalam kongres tahun 1994, kemudian IPKI menjadi [[ormas]] nonafiliasi. Menjelang [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilu 1997]], IPKI melakukan konsolidasi dan memberikan aspirasinya ke Golkar.
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) merupakan kelanjutan IPKI yang dibentuk sejak 20 Mei 1954. Para tokoh pemrakarsa di antaranya adalah [[Kolonel]] [[Abdul Haris Nasution|AH Nasution]], [[Kolonel|Kol]] [[Gatot Subroto]], [[Kolonel|Kol]] [[Aziz Saleh]], dan lainnya. Di awal [[Orde Baru]], IPKI sebenarnya lebih dekat hubungan politiknya dengan [[Golkar]]. Namun, sewaktu terjadi [[fusi]] parpol tahun [[1973]], IPKI bergabung dengan [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]]. Dalam kongres tahun 1994, kemudian IPKI menjadi [[ormas]] nonafiliasi. Menjelang [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilu 1997]], IPKI melakukan konsolidasi dan memberikan aspirasinya ke Golkar.


Partai ini di antaranya mempunyai tujuan mengamalkan dan menerapkan falsafah dan ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya tujuan nasional. Program partai adalah mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat. Di bidang politik, Partai IPKI meminta peran [[sosial|sos]][[politik|pol]] [[ABRI]] tetap dipertahankan. Namun, jumlahnya yang dikurangi. Pemilihan presiden sebaiknya tetap lewat [[MPR]].<ref>[http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/27pipki.htm Seasite.niu.edu]</ref>
Partai ini di antaranya mempunyai tujuan mengamalkan dan menerapkan falsafah dan ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya tujuan nasional. Program partai adalah mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat. Di bidang politik, Partai IPKI meminta peran [[sosial|sos]][[politik|pol]] [[ABRI]] tetap dipertahankan. Namun, jumlahnya yang dikurangi. Pemilihan presiden sebaiknya tetap lewat [[MPR]].<ref>[http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/27pipki.html Seasite.niu.edu]</ref>


== Pemilihan umum ==
== Pemilihan umum ==
Baris 20: Baris 20:


Pada [[pemilu 1971]], IPKI yang mendapat nomor urut 10, meraih suara sebanyak 338.043 suara atau 0,61 % dari keseluruhan suara dan tidak mendapatkan kursi di [[DPR]]. Lalu pada [[pemilu 1999]], IPKI meraih suara sebanyak 328.654 suara atau 0,31 % dari keseluruhan suara. Partai yang saat itu bernomor urut 27 ini tidak meraih kursi di [[DPR]] pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilu kali ini]].
Pada [[pemilu 1971]], IPKI yang mendapat nomor urut 10, meraih suara sebanyak 338.043 suara atau 0,61 % dari keseluruhan suara dan tidak mendapatkan kursi di [[DPR]]. Lalu pada [[pemilu 1999]], IPKI meraih suara sebanyak 328.654 suara atau 0,31 % dari keseluruhan suara. Partai yang saat itu bernomor urut 27 ini tidak meraih kursi di [[DPR]] pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilu kali ini]].

== IPKI sebagai organisasi masyarakat ==
Setelah tidak lagi menjadi partai politik, IPKI meneruskan gagasan dan harapan dari para pendirinya membulatkan tekad dalam mewujudkan relevansi dan peran aktif untuk mendukung pembangunan nasional saat ini dan di masa yang akan datang.

Peran aktif itu antara lain, membangun jejaring berupa kemitraan strategis sekaligus kemitraan korektif konstruktif dengan pemerintah serta kemitraan sosial dan politik dengan berbagai elemen masyarakat yang berlandaskan PANCASILA dan UUD 1945.
Melalui peran itu, IP-KI harus senantiasa mampu menempatkan diri sebagai wadah kumpulan pemilih yang dapat menjadi pendengar dan penyalur aspirasi segenap anak bangsa dan
perajut segala perbedaan yang ada.




== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 25: Baris 34:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/27pipki.htm Profil IPKI]
* [http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/27pipki.html Profil IPKI]
* [http://www.IP-KI.org/ website resmi IPKI]



{{parpol1999}}
{{parpol1999}}

Revisi per 21 Juli 2023 13.24

Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
Dibentuk20 Mei 1954
IdeologiPancasila

Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia atau lebih dikenal dengan nama IPKI adalah salah satu partai politik di Indonesia.

Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) merupakan kelanjutan IPKI yang dibentuk sejak 20 Mei 1954. Para tokoh pemrakarsa di antaranya adalah Kolonel AH Nasution, Kol Gatot Subroto, Kol Aziz Saleh, dan lainnya. Di awal Orde Baru, IPKI sebenarnya lebih dekat hubungan politiknya dengan Golkar. Namun, sewaktu terjadi fusi parpol tahun 1973, IPKI bergabung dengan PDI. Dalam kongres tahun 1994, kemudian IPKI menjadi ormas nonafiliasi. Menjelang pemilu 1997, IPKI melakukan konsolidasi dan memberikan aspirasinya ke Golkar.

Partai ini di antaranya mempunyai tujuan mengamalkan dan menerapkan falsafah dan ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya tujuan nasional. Program partai adalah mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat. Di bidang politik, Partai IPKI meminta peran sospol ABRI tetap dipertahankan. Namun, jumlahnya yang dikurangi. Pemilihan presiden sebaiknya tetap lewat MPR.[1]

Pemilihan umum

IPKI tercatat telah tiga kali mengikuti pemilihan umum yang pernah diadakan di Indonesia. Pertama pada pemilu 1955, IPKI meraih suara sebanyak 541.306 suara atau 1,43 % dari keseluruhan suara yang ada dan mendapat jatah empat kursi di DPR. Sementara untuk anggota konstituante, IPKI mendapatkan delapan kursi setelah meraih suara sebanyak 544.803 suara atau 1,44% dari keseluruhan suara yang ada.

Pada pemilu 1971, IPKI yang mendapat nomor urut 10, meraih suara sebanyak 338.043 suara atau 0,61 % dari keseluruhan suara dan tidak mendapatkan kursi di DPR. Lalu pada pemilu 1999, IPKI meraih suara sebanyak 328.654 suara atau 0,31 % dari keseluruhan suara. Partai yang saat itu bernomor urut 27 ini tidak meraih kursi di DPR pada pemilu kali ini.

IPKI sebagai organisasi masyarakat

Setelah tidak lagi menjadi partai politik, IPKI meneruskan gagasan dan harapan dari para pendirinya membulatkan tekad dalam mewujudkan relevansi dan peran aktif untuk mendukung pembangunan nasional saat ini dan di masa yang akan datang.

Peran aktif itu antara lain, membangun jejaring berupa kemitraan strategis sekaligus kemitraan korektif konstruktif dengan pemerintah serta kemitraan sosial dan politik dengan berbagai elemen masyarakat yang berlandaskan PANCASILA dan UUD 1945. Melalui peran itu, IP-KI harus senantiasa mampu menempatkan diri sebagai wadah kumpulan pemilih yang dapat menjadi pendengar dan penyalur aspirasi segenap anak bangsa dan perajut segala perbedaan yang ada.


Referensi

Pranala luar