Partai Kristen Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Huda Mahardhika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Referensi: rintis, kat
 
(36 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox political party
[[Berkas:Parkindo.jpg|ka|jmpl|Parkindo]]
| name = Partai Kristen Indonesia
'''Partai Kristen Indonesia''' (disingkat '''Parkindo''') adalah Partai Politik Indonesia pada 1950 - 1973. Basis wilayahnya pada daerah Protestan Indonesia seperti [[Sumatra Utara]] ([[Tapanuli]], [[Karo]], dan [[Simalungun]]), [[Kalimantan Tengah]], [[Sulawesi Selatan]] ([[Tana Toraja]]), [[Sulawesi Utara]], [[Nusa Tenggara Timur]] ([[Sumba]] dan [[Timor]]), dan [[Maluku]].
| native_name =
| native_name_lang = Indonesia
| logo = Logo of Indonesian Christian Party.svg
| logo_size = 120px
| colorcode = {{Partai Kristen Indonesia/meta/color}}|KristenIndonesiaSejahterati KristenIndonesiaSejahtera[[Partai ai Sejahtera]] <small>(klaim)</small>
| newspaper = Kemudi<br />[[Sinar Harapan]]
| think_tank = [[Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia]]
| student_wing = [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]]<br />[[Gerakan Siswa Kristen Indonesia]]
| youth_wing = [[Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia]]
| womens_wing = [[Persatuan Wanita Kristen Indonesia]]
| wing1_title = [[Militer|Sayap militer]]
| wing1 = [[Divisi Panah]] <small>(pada masa Revolusi Nasional Indonesia)</small>
| wing2_title =
| wing2 =
| wing3_title =
| wing3 =
| wing4_title =
| wing4 =
| abbreviation = Parkindo
| chairman = [[Wilhelmus Zakaria Johannes]] <small>(pertama)</small><br />[[Melanchton Siregar]] <small>(terakhir)</small>
| secretary_general = [[Margonda]] <small>(pertama)</small><br />[[Sabam Sirait]] <small>(terakhir)</small>
| founder =
| founded = 10 November 1945
| dissolved = 10 Januari 1973
| headquarters = Djakarta, Indonesia
| membership = 1.049.475 (1969)
| ideology = [[Pancasila]]
| position = [[Kanan-tengah]]
| religion = [[Kristen Protestan]]
| affiliation1_title =
| affiliation1 =
| colors =
| country = Indonesia
| footnotes =
}}
'''Partai Kristen Indonesia''' (disingkat '''Parkindo''') adalah Partai Politik Indonesia pada 1950 - 1973. Basis wilayahnya pada daerah Protestan Indonesia seperti di [[Keresidenan Tapanuli|Tapanuli]], [[Pulau Nias|Nias]], [[Kabupaten Karo|Karo]], [[Simalungun]], [[Toraja]], [[Kabupaten Poso]], [[Suku Minahasa|, Minahasa]], [[Sumba]], [[Kupang]], [[Kepulauan Maluku]], dan [[Irian Jaya]] serta komunitas kecil Kristen di Jawa.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia mencatatat bahwa umat [[Kristen Indonesia]] terlibat secara aktif, baik di medan perjuangan fisik maupun di medan perjuangan politik. Untuk mengetahui keterlibatan umat Kristen dalam proses pembentukan [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]].
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia mencatatat bahwa umat [[Kekristenan di Indonesia|Kristen Indonesia]] terlibat secara aktif, baik di medan perjuangan fisik maupun di medan perjuangan politik. Untuk mengetahui keterlibatan umat Kristen dalam proses pembentukan [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]].


[[Maklumat pemerintah No.X/Th.1945]] tertanggal 3 November 1945 sesungguhnya merupakan tanggapan atas pendapat dunia internasional terutama negara-negara sekutu bahwa tuntutan untuk merdeka hanyalah keinginan Soekarno dan Pemerintahnya. Maklumat tersebut membolehkan masyarakat membentuk partai politik sebanyak-banyaknya. Maklumat itu juga sekaligus menjawab rumor yang berkembang dalam masyarakat bahwa Soekarno dan Mohammad Hatta akan menjadikan [[Partai Nasional Indonesia|Partai Nasioal Indonesia]] (PNI) sebagai partai tunggal (catatan: [[Alexander Andries Maramis|Mr. A. A. Maramis]], [[Johannes Latuharhary|Mr. Johannes Latuharhary]], Dr. [[Sam Ratulangi]] dan [[Parada Harahap]] adalah anggota [[Partai Nasional Indonesia|PNI]], kecuali Dr.[[Johannes Leimena|J Leimena]] belum masuk partai manapun). Maklumat Pemerintah tersebut telah mendorong sekelompok orang Kristen Indonesia untuk menggumuli pembentukan sebuah Partai Kristen.
[[Maklumat 3 November 1945|Maklumat pemerintah No.X/Th.1945]] tertanggal 3 November 1945 sesungguhnya merupakan tanggapan atas pendapat dunia internasional terutama negara-negara sekutu bahwa tuntutan untuk merdeka hanyalah keinginan Soekarno dan Pemerintahnya. Maklumat tersebut membolehkan masyarakat membentuk partai politik sebanyak-banyaknya. Maklumat itu juga sekaligus menjawab rumor yang berkembang dalam masyarakat bahwa Soekarno dan Mohammad Hatta akan menjadikan [[Partai Nasional Indonesia|Partai Nasional Indonesia (PNI)]] sebagai partai tunggal (catatan: [[Alexander Andries Maramis|Mr. A. A. Maramis]], [[Johannes Latuharhary|Mr. Johannes Latuharhary]], Dr. [[Sam Ratulangi]] dan [[Parada Harahap]] adalah anggota [[Partai Nasional Indonesia|PNI]], kecuali Dr.[[Johannes Leimena|J Leimena]] belum masuk partai manapun). Maklumat Pemerintah tersebut telah mendorong sekelompok orang Kristen Indonesia untuk menggumuli pembentukan sebuah Partai Kristen.


Serentetan pertemuan diadakan oleh para tokoh Kristen ([[Protestan]] dan Katolik) di Jakarta untuk menggumuli pembentukan sebuah partai bagi seluruh umat Kristen Indonesia. Tanggal 9 November 1945 bertempat di gedung [[Gereja Kristen Pasundan]] – Jl.Kramat Raya No.65, para tokoh [[Protestan]] dan Katolik kembali mengadakan pertemuan. Dari pihak [[Protestanisme|Protestan]] hadir Domine (Ds) [[Basoeki Probowinoto|Basuki Probowinoto]] (mewakili [[Gereja Kristen Jawa|GKJ]]), Dr. Mr. [[Todung Sutan Gunung Mulia]] (mewakili [[Huria Kristen Batak Protestan|HKBP]]), Ir. Fredrick Laoh, Dr.Ir. [[Wilhelmus Zakaria Johannes|W.Z. Johannes]], J.K.Panggabean, Soedarsono, Maryoto dan Martinus Abednego. Sedangkan dari pihak [[Katolik]] hadir Soeradi dan Hadi. Pertemuan dipimpin oleh Ds. [[Basoeki Probowinoto|Basuki Probowinoto]]. Ketika peserta pertemuan sepakat membentuk sebuah Partai Kristen, utusan Katolik mengundurkan diri dengan alasan akan membicarakannya dahulu dengan Pimpinan Gereja Katolik yang kemudian membentuk [[Partai Katolik]].
Serentetan pertemuan diadakan oleh para tokoh Kristen ([[Protestan]] dan Katolik) di Jakarta untuk menggumuli pembentukan sebuah partai bagi seluruh umat Kristen Indonesia. Tanggal 9 November 1945 bertempat di gedung [[Gereja Kristen Pasundan]] – Jl.Kramat Raya No.65, para tokoh [[Protestan]] dan Katolik kembali mengadakan pertemuan. Dari pihak [[Protestanisme|Protestan]] hadir Domine (Ds) [[Basoeki Probowinoto|Basuki Probowinoto]] (mewakili [[Gereja Kristen Jawa|GKJ]]), Dr. Mr. [[Todung Sutan Gunung Mulia]] (mewakili [[Huria Kristen Batak Protestan|HKBP]]), Ir. Fredrick Laoh, Dr.Ir. [[Wilhelmus Zakaria Johannes|W.Z. Johannes]], J.K.Panggabean, Soedarsono, Maryoto dan Martinus Abednego. Sedangkan dari pihak [[Katolik]] hadir Soeradi dan Hadi. Pertemuan dipimpin oleh Ds. [[Basoeki Probowinoto|Basuki Probowinoto]]. Ketika peserta pertemuan sepakat membentuk sebuah Partai Kristen, utusan Katolik mengundurkan diri dengan alasan akan membicarakannya dahulu dengan Pimpinan Gereja Katolik yang kemudian membentuk [[Partai Katolik]].


Akhirnya pertemuan malam itu sepakat membentuk sebuah partai untuk umat Kristen Protestan dengan nama Partai Kristen Nasional. Nama itu diusulkan oleh Dr. Mr .[[Todung Sutan Gunung Mulia]]. Peserta pertemuan secara aklamasi memilih DR.Ir. [[Wilhelmus Zakaria Johannes|W. Z. Johanes]] sebagai Ketua dan Maryoto sebagai Sekertaris. Tanggal 10 November 1945, para tokoh Kristen Protestan itu mendeklarasikan berdirinya Partai Kristen Nasional.
Akhirnya pertemuan malam itu sepakat membentuk sebuah partai untuk umat Kristen Protestan dengan nama Partai Kristen Nasional. Nama itu diusulkan oleh Dr. Mr .[[Todung Sutan Gunung Mulia]]. Peserta pertemuan secara aklamasi memilih Dr.Ir. [[Wilhelmus Zakaria Johannes|W. Z. Johanes]] sebagai Ketua dan Maryoto sebagai Sekertaris. Tanggal 10 November 1945, para tokoh Kristen Protestan itu mendeklarasikan berdirinya Partai Kristen Nasional. [[Kongres I Partai Kristen Nasional|Kongres I]] pada 6 hingga 8 Desember 1945, memutuskan perubahan nama partai dari Partai Kristen Nasional menjadi Partai Kristen Indonesia.


=== Fusi ===
Pada 10 Januari 1973, Parkindo dan Partai Katolik difusikan dalam [[Partai Demokrasi Indonesia]] ([[PDI]]).
Pada 10 Januari 1973, Parkindo dan Partai Katolik difusikan dalam [[Partai Demokrasi Indonesia]] ([[PDI]]).


== Tokoh Partai ==
== Tokoh ==
* [[Johannes Leimena]] - Wakil Perdana Menteri Indonesia dan Pejabat Presiden Indonesia selama 7x.<ref>Majalah INSPIRASI, November 2010, PT. BPK Gunung Mulia</ref>
* [[Johannes Leimena]] - Wakil Perdana Menteri Indonesia dan Pejabat Presiden Indonesia selama 7x.<ref>Majalah INSPIRASI, November 2010, PT. BPK Gunung Mulia</ref>
* Ir. [[Martinus Putuhena]] - Perdana Menteri Negara Indonesia Timur dan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia [[Kabinet Sjahrir I]], [[Kabinet Sjahrir II|II]], dan [[Kabinet Sjahrir III|III]].
* [[W.J. Rumambi|Wilhelm Johannes Rumambi]] - Penentang [[Piagam Jakarta]].
* [[W.J. Rumambi|Wilhelm Johannes Rumambi]] - Penentang [[Piagam Jakarta]].
* [[Todung Sutan Gunung Mulia]]
* [[Todung Sutan Gunung Mulia]]
* [[Albert Mangaratua Tambunan]] - [[Daftar Menteri Sosial Indonesia|Menteri Sosial]] Republik Indonesia 1966-1970
* [[Sabam Sirait]]
*[[Sabam Sirait]]
* [[Sophia Kruyt]]
* [[Sophia Kruyt]]
* Saladin Sarumpaet dan Julia Hutabarat (Orang tua [[Ratna Sarumpaet]])<ref>[https://jabar.tribunnews.com/2019/02/28/foto-ratna-sarumpaet-saat-muda-lahir-dari-tokoh-pergerakan-perempuan-hingga-2-kali-masuk-penjara Foto Ratna Sarumpaet Saat Muda, Lahir dari Tokoh Pergerakan Perempuan hingga 2 Kali Masuk Penjara]</ref>
* Julia Hutabarat-Sarumpaet (Ibu [[Ratna Sarumpaet]])
* Edward Doran Damanik
* Edward Doran Damanik
*Willem Linggi Tambing (W. L. Tambing) - Bangsawan [[Toraja]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


{{parpol1971}}
{{Parpol1971}}
{{Parpol1955}}
{{Partai politik Indonesia terdahulu}}
{{Partai politik Indonesia terdahulu}}
{{parpol-stub}}


{{DEFAULTSORT:Kristen Indonesia, Partai}}
{{DEFAULTSORT:Kristen Indonesia, Partai| }}
[[Kategori:Partai Kristen Indonesia]]
{{politik-stub}}
[[Kategori:Partai politik di Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik Kristen]]
[[Kategori:Kristen di Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik minoritas]]
[[Kategori:Partai politik yang sudah bubar di Indonesia]]
[[Kategori:Kekristenan di Indonesia]]
[[Kategori:Protestanisme di Indonesia]]
[[Kategori:Protestanisme di Indonesia]]
[[Kategori:Berdiri 1945]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 1955]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 1971]]

Revisi terkini sejak 29 April 2024 06.33

Partai Kristen Indonesia
SingkatanParkindo
Ketua umumWilhelmus Zakaria Johannes (pertama)
Melanchton Siregar (terakhir)
Sekretaris JenderalMargonda (pertama)
Sabam Sirait (terakhir)
Dibentuk10 November 1945
Dibubarkan10 Januari 1973
Kantor pusatDjakarta, Indonesia
Surat kabarKemudi
Sinar Harapan
Wadah pemikirPersatuan Intelegensia Kristen Indonesia
Sayap pelajarGerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
Gerakan Siswa Kristen Indonesia
Sayap pemudaGerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia
Sayap wanitaPersatuan Wanita Kristen Indonesia
Sayap militerDivisi Panah (pada masa Revolusi Nasional Indonesia)
Keanggotaan1.049.475 (1969)
IdeologiPancasila
Posisi politikKanan-tengah
AgamaKristen Protestan

Partai Kristen Indonesia (disingkat Parkindo) adalah Partai Politik Indonesia pada 1950 - 1973. Basis wilayahnya pada daerah Protestan Indonesia seperti di Tapanuli, Nias, Karo, Simalungun, Toraja, Kabupaten Poso, , Minahasa, Sumba, Kupang, Kepulauan Maluku, dan Irian Jaya serta komunitas kecil Kristen di Jawa.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia mencatatat bahwa umat Kristen Indonesia terlibat secara aktif, baik di medan perjuangan fisik maupun di medan perjuangan politik. Untuk mengetahui keterlibatan umat Kristen dalam proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maklumat pemerintah No.X/Th.1945 tertanggal 3 November 1945 sesungguhnya merupakan tanggapan atas pendapat dunia internasional terutama negara-negara sekutu bahwa tuntutan untuk merdeka hanyalah keinginan Soekarno dan Pemerintahnya. Maklumat tersebut membolehkan masyarakat membentuk partai politik sebanyak-banyaknya. Maklumat itu juga sekaligus menjawab rumor yang berkembang dalam masyarakat bahwa Soekarno dan Mohammad Hatta akan menjadikan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai partai tunggal (catatan: Mr. A. A. Maramis, Mr. Johannes Latuharhary, Dr. Sam Ratulangi dan Parada Harahap adalah anggota PNI, kecuali Dr.J Leimena belum masuk partai manapun). Maklumat Pemerintah tersebut telah mendorong sekelompok orang Kristen Indonesia untuk menggumuli pembentukan sebuah Partai Kristen.

Serentetan pertemuan diadakan oleh para tokoh Kristen (Protestan dan Katolik) di Jakarta untuk menggumuli pembentukan sebuah partai bagi seluruh umat Kristen Indonesia. Tanggal 9 November 1945 bertempat di gedung Gereja Kristen Pasundan – Jl.Kramat Raya No.65, para tokoh Protestan dan Katolik kembali mengadakan pertemuan. Dari pihak Protestan hadir Domine (Ds) Basuki Probowinoto (mewakili GKJ), Dr. Mr. Todung Sutan Gunung Mulia (mewakili HKBP), Ir. Fredrick Laoh, Dr.Ir. W.Z. Johannes, J.K.Panggabean, Soedarsono, Maryoto dan Martinus Abednego. Sedangkan dari pihak Katolik hadir Soeradi dan Hadi. Pertemuan dipimpin oleh Ds. Basuki Probowinoto. Ketika peserta pertemuan sepakat membentuk sebuah Partai Kristen, utusan Katolik mengundurkan diri dengan alasan akan membicarakannya dahulu dengan Pimpinan Gereja Katolik yang kemudian membentuk Partai Katolik.

Akhirnya pertemuan malam itu sepakat membentuk sebuah partai untuk umat Kristen Protestan dengan nama Partai Kristen Nasional. Nama itu diusulkan oleh Dr. Mr .Todung Sutan Gunung Mulia. Peserta pertemuan secara aklamasi memilih Dr.Ir. W. Z. Johanes sebagai Ketua dan Maryoto sebagai Sekertaris. Tanggal 10 November 1945, para tokoh Kristen Protestan itu mendeklarasikan berdirinya Partai Kristen Nasional. Kongres I pada 6 hingga 8 Desember 1945, memutuskan perubahan nama partai dari Partai Kristen Nasional menjadi Partai Kristen Indonesia.

Fusi[sunting | sunting sumber]

Pada 10 Januari 1973, Parkindo dan Partai Katolik difusikan dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Tokoh[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]