Pelabuhan Kamal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anggapradana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bahagia Ikhlas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{coor title dms|7|10|29.4|S|112|43|18.4|E|type:landmark}}
Pelabuhan Kamal adalah pelabuhan terbesar di Pulau Madura. Dinamakan Pelabuhan Kamal karena letaknya yang berada di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Terletak kurang lebih 20 km jalur darat dari Kabupaten Bangkalan dan 5 km jalur laut dari pelabuhan Ujung Surabaya. Sebelum beroperasinya Jembatan Suramadu, Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama keluar masuk ke Pulau Madura dan merupakan pelabuhan dengan jalur pelayaran yang paling padat di Jawa Timur. Pelayaran dari Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal ferry melintasi Selat Madura. Karena letaknya yang sangat dekat dengan Surabaya yang notabene merupakan kota besar di Indonesia, banyak kaum pendatang yang tinggal menetap di Kecamatan Kamal yang berprofesi di Surabaya. Kini, jalur pelayaran di Pelabuhan Kamal tidak seramai sebelum beroperasinya Suramadu, hal ini membuat beberapa perusahaan penyedia jasa penyebrangan mengurangi armada kapal ferry nya bahkan menurunkan tarif penyebrangan agar tarifnya dapat bersaing dengan tarif tol Jemabatan Suramadu yang lebih murah.
[[Berkas:Pelabuhan Kamal Madura.JPG|thumb|280px|right|Pelabuhan Kamal Madura]]
[[Berkas:Contoh.jpg]]

'''Pelabuah Kamal''' ([[Bahasa Madura|Madura]]: ''Palabbhuwân Kamal'') adalah [[pelabuhan penyeberangan]] di Kecamatan [[Kamal, Bangkalan|Kamal]], [[Kabupaten Bangkalan]]. Pelabuhan ini menghubungkan [[Pulau Madura]] dan [[Pulau Jawa]], yakni di [[Pelabuhan Ujung]], [[Kota Surabaya]]. Pelabuhan ini dikelola oleh [[Indonesia Ferry|PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)]].

Sebelum beroperasinya [[Jembatan Suramadu]] pada tahun 2009, Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama keluar masuk ke Pulau Madura. Pelayaran dari Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal ferry melintasi Selat Madura. Sejak beroperasinya Jembatan Suramadu, pengguna pelabuhan ini mengalami penurunan, hingga menyebabkan PT ASDP Ujung-Kamal di ambang kehancuran.
<ref>
{{cite news
|last = Supingah
|first = Iping
|title = Bisnis Penyeberangan Ujung-Kamal Diambang Kehancuran
|publisher = Suara Surabaya
|date = 2010-01-10
|url = http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=575fd92a59426fb197a9aba482d4f240201187280
|accessdate = 2010-01-10 }}
</ref>

Pelabuhan ini mempunyai beberapa kapal yang terkenal kecil. Bahkan lebih kecil dibandingkan dengan kapal ferry yang berada di tempat lain seperti Merak - Bakahueni ataupun Ketapang - Gilimanuk. Kapal yang beroperasi disini pun namanya cukup unik. Contohnya KMP Jokotole, KMP Trunojoyo, KMP Potre Koneng, bahkan KMP selat madura 1 dan 2. Kebanyakan nama dari kapal tersebut berasal dari nama tokoh terkemuka di pulau madura. Semenjak beroperasinya jembatan suramadu, dari beberapa kapal besar, kini hanya tinggal belasan kapal yang berukuran kecil. Meski sudah sepi, pihak ASDP tetap akan mengoperasikan pelabuhan ini meski harus menurunkan tarif kendaraan dan penumpang

== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* [http://www.indonesiaferry.co.id/id/services/route Daftar pelabuhan penyeberangan] di situs web Indonesiaferry.co.id

{{Pelabuhan Penyeberangan di Indonesia}}

[[Kategori:Pelabuhan penyeberangan di Indonesia|Kamal]]
[[Kategori:Kamal, Bangkalan]]

Revisi terkini sejak 25 Desember 2023 11.15

7°10′29.4″S 112°43′18.4″E / 7.174833°S 112.721778°E / -7.174833; 112.721778

Pelabuhan Kamal Madura

Pelabuah Kamal (Madura: Palabbhuwân Kamal) adalah pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Madura dan Pulau Jawa, yakni di Pelabuhan Ujung, Kota Surabaya. Pelabuhan ini dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Sebelum beroperasinya Jembatan Suramadu pada tahun 2009, Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama keluar masuk ke Pulau Madura. Pelayaran dari Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal ferry melintasi Selat Madura. Sejak beroperasinya Jembatan Suramadu, pengguna pelabuhan ini mengalami penurunan, hingga menyebabkan PT ASDP Ujung-Kamal di ambang kehancuran. [1]

Pelabuhan ini mempunyai beberapa kapal yang terkenal kecil. Bahkan lebih kecil dibandingkan dengan kapal ferry yang berada di tempat lain seperti Merak - Bakahueni ataupun Ketapang - Gilimanuk. Kapal yang beroperasi disini pun namanya cukup unik. Contohnya KMP Jokotole, KMP Trunojoyo, KMP Potre Koneng, bahkan KMP selat madura 1 dan 2. Kebanyakan nama dari kapal tersebut berasal dari nama tokoh terkemuka di pulau madura. Semenjak beroperasinya jembatan suramadu, dari beberapa kapal besar, kini hanya tinggal belasan kapal yang berukuran kecil. Meski sudah sepi, pihak ASDP tetap akan mengoperasikan pelabuhan ini meski harus menurunkan tarif kendaraan dan penumpang

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Supingah, Iping (2010-01-10). "Bisnis Penyeberangan Ujung-Kamal Diambang Kehancuran". Suara Surabaya. Diakses tanggal 2010-01-10. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]