Pembicaraan:Halaman Utama: Perbedaan antara revisi

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Ajiz812 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh RianHS
Tag: Pengembalian
KKN Sasikirana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30: Baris 30:


: Templat {{tl|Tmbox}} yang ada di {{tl|bukan bak pasir}} memang tidak kompatibel dengan versi seluler. Makanya tidak terlihat di tampilan seluler. [[User:Blue Sonic|'''''<span style="color:blue">Blue Sonic</span>''''']] <sup>[ [[user talk:Blue Sonic|diskusi]] ]</sup> 15 September 2020 01.31 (UTC)
: Templat {{tl|Tmbox}} yang ada di {{tl|bukan bak pasir}} memang tidak kompatibel dengan versi seluler. Makanya tidak terlihat di tampilan seluler. [[User:Blue Sonic|'''''<span style="color:blue">Blue Sonic</span>''''']] <sup>[ [[user talk:Blue Sonic|diskusi]] ]</sup> 15 September 2020 01.31 (UTC)

{{Infobox person/Wikidata||||||name=Keni K. Soeriaatmadja|image=.jpg|native_name=Keni Kurniasari Soeriaatmadja|birth_date={{Birth date and age|1979|04|08}}|birth_place={{flagicon|INA}} [[Bandung]], [[Jawa Barat]]|nationality=[[Indonesia]]|alma mater=[[Institut Teknologi Bandung]], [[Universitas Padjadjaran]]|occupation=[[Penari]], [[Produser Seni Pertunjukan]], [[Manajer Seni]]|years active=[[2002]] - sekarang|website=[[https://dokumentari.org DokumenTARI]]}}
'''Keni Kurniasari Soeriaatmadja''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|08|04|1979}}) adalah seorang pegiat seni, [[penari]] dan produser seni pertunjukan berkebangsaan [[Indonesia]] yang berdomisili di [[Bandung]]. Ia lahir sebagai anak bungsu dari pasangan Eti Sariati dan [https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=_pIcG_aZGjsC&oi=fnd&pg=PP19&dq=R.+E,+Soeriaatmadja&ots=aN7WJ4J4B-&sig=ghncBUB5LefX5XL1Dr59_Ds1Zpw&redir_esc=y#v=onepage&q=R.%20E%2C%20Soeriaatmadja&f=false Prof H.R.E. Soeriaatmadja], guru besar [[Ekologi]] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) [[ITB]].
Melalui Hibah Seni Inovatif [[Yayasan Kelola]], Keni bersama rekan [[penari]] di [https://koalisiseni.or.id/anggota/bengkel-tari-ayu-bulan-2/ Bengkel Tari Ayubulan] [[Bandung]] yaitu [[Ratna Yulianti]] dan [[Riri Ariyanty]], mendirikan [https://www.thejakartapost.com/life/2016/08/05/sasikirana-dance-camp-2016-to-hold-dance-city-density-perfomance.html Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp], sebuah wadah pengembangan tari kontemporer yang terbuka bagi penari-penari muda Indonesia untuk mendapatkan pelatihan intensif guna meningkatkan kemampuan teknis, pemikiran kritis, dan kerangka kerja konseptual. Pada tahun [[2020]], Komunitas Sasikirana meluncurkan program [https://dokumentari.org/ DokumenTARI], yaitu sebuah wadah pengarsipan digital yang merekam kisah-kisah [[penari]] dengan beragam latar belakang dari berbagai pelosok [[Indonesia]]<ref>{{Cite book|title=DokumenTARI: From The Stories of Homeland to The Narratives of The Indonesian Dancescape|last=Soeriaatmadja|first=Keni|publisher=Critical Dialogue Issue 13.2|year=July 2021|issn=2206-9615|location=Australia|pages=}}[https://issuu.com/criticalpath/docs/critical_dialogues_13.2], diakses 3 Agustus 2021</ref>.
== Latar Belakang ==
Keni adalah penari berdarah [[Sunda]] yang mencintai [[tari Bali]] sejak dini. Saat remaja ia kemudian bergabung di komunitas [https://koalisiseni.or.id/anggota/bengkel-tari-ayu-bulan-2/ Bengkel Tari Ayubulan] yang berdiri pada tahun [[1994]] di [[Bandung]] untuk berguru pada maestro legong [[Ayu Bulantrisna Djelantik]]. Ia sempat memenangkan beberapa festival tari tradisional Bali dan bergabung dalam beberapa misi budaya ke mancanegara antara lain ke [[Rusia]], [[Perancis]], [[Amerika Serikat]], [[RRT]], [[Singapura]], dan [[Pakistan]]. Ia pun dipercaya untuk menjadi penari utama pada acara pertunjukan kolosal “[https://www.kompas.id/baca/utama/2018/08/05/patung-gwk-rampung-seniman-gelar-syukuran Swadharma Ning Pertiwi]” ([[2018]]) yang melibatkan sutradara teater [[Wawan Sofwan]] dan koreografer [[Eko supriyanto (penari)|Eko Supriyanto]] pada pertunjukan penyelesaian patung [[Garuda Wisnu Kencana]] di kawasan [[Jimbaran]], [[Bali]], yang menampilkan beberapa seniman lain, yaitu [[Dira Sugandi]], [[Ayu Laksmi]], dan Ketut Rina.
Aktivitas menari tradisional dan pendidikan seni rupa membuat dunia seni berperan besar dalam kehidupan Keni. Ia menyadari bahwa seni berpotensi untuk membangkitkan cara berpikir kritis mengenai perkembangan sosial-budaya masyarakat [[Indonesia]] dan berkontribusi pada perkembangan kebudayaan secara luas. Maka dari itu ia banyak menghasilkan program seni dan budaya yang dilandasi tujuan pemahaman lintas budaya, terutama saat ia bekerja sebagai pengelola program ([[2016]]-[[2020]]) di [[Nuart Sculptur Park|NuArt Sculpture Park]], sebuah galeri dan museum seni milik [[Nyoman Nuarta]] – seorang maestro patung Indonesia.
Saat mendirikan Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp, ia berkenalan dengan banyak pelaku tari di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini membuka matanya akan realitas dunia seni tari di Indonesia yang perlu terus dibangun. Melalui jaringannya di berbagai forum seni, baik di Indonesia maupun di forum [[internasional]], Keni kemudian memfokuskan diri untuk membangun kapasitas diri para seniman [[tari]] melalui program-program yang dihasilkan oleh Sasikirana agar ekosistem seni tari di Indonesia semakin berkembang dan berkelanjutan.
== Pendidikan ==
Keni K. Soeriaatmadja menjalani pendidikan dasar dan menengah nya di [[Kota Bandung]]. Ia sempat mengikuti program pertukaran pelajar ke [[Selandia Baru]] melalui program [[Bina Antarbudaya]] pada tahun [[1996]]-[[1997]]. Keni kemudian menyelesaikan pendidikan tingginya di Studio Keramik Program Studi Seni Rupa di Fakultas Seni Rupa dan Desain, [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB). Pada tahun [[2002]], Keni menerima The Ganesha Prize Award sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama yang kemudian memberinya kesempatan untuk menjalankan sebuah program beasiswa di Belanda dari [[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]. Keni memilih untuk mengambil modul singkat di [https://www.ahk.nl/en/ The Amsterdam School of The Arts] dalam bidang museologi. Keni menyelesaikan gelar magister [[Antropologi]] di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, [[Universitas Padjadjaran]] – Bandung pada tahun [[2019]]. <ref>{{Cite journal|title=Consumer Tribe dan Industri Gaya Hidup di Bandung, Indonesia|last=Soeriaatmadja|first=Keni|publisher=Jurnal Keamanan Nasional Vol 3 No. 1|year=|isbn=|location=Jakarta|pages=}}</ref>
== Karier ==
Sejak menjalani pendidikan di SMP Taruna Bakti dan [[SMA Negeri 2 Bandung]], Keni banyak terlibat di dalam kegiatan berorganisasi terutama sebagai koordinator acara di bidang [[seni]]. Sejalan dengan ketertarikannya itu, selama menjadi mahasiswa dan setelah lulus dari FSRD [[ITB]] pun ia memilih untuk terlibat banyak di belakang layar dalam bidang manajemen seni meski tetap tampil sebagai [[penari]] dan sesekali [https://koran.tempo.co/amp/berita-utama-jateng/292233/sulaman-kertas-pencinta-buku berpameran]. Salah satu proyek awal yang dijalaninya dalam bidang manajemen seni adalah “[https://www.jpf.go.jp/e/publish/asia_exhibition_history/28_02_underconstruction.html Dream Project-Under Construction]” yang dikuratori oleh Asmudjo Jono Arianto, di mana ia bekerja sebagai ko-kurator bersama Agung Hujantikajenong.
Karier Keni sebagai manajer dan produser seni terasah setelah ia menjalani tugasnya sebagai pimpinan program [https://koalisiseni.or.id/anggota/bengkel-tari-ayu-bulan-2/ Bengkel Tari Ayubulan] [[Bandung]] ([[2009]]), pimpinan Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp, dan manajer program di [[Nuart Sculptur Park|NuArt Sculpture Park]]. Program-program seni yang diinisiasi oleh Keni seringkali melibatkan pertemuan praktisi multidisiplin, pertukaran pengetahuan atau interaksi sosial yang dilandasi tujuan untuk terjadinya pemahaman [[budaya]] dan inklusi sosial. <ref>[https://www.thejakartapost.com/news/2016/01/29/nuart-lab-making-bandung-art-collaboration-center.html The Jakarta Post], [http://ceritaperempuan.id/2018/12/keni-k-soeriaatmadja-menghidupkan-apresiasi-dunia-tari/ Cerita Perempuan], [http://arcom.co.id/2017/05/28/diskusi-budaya-di-nu%C2%ADart-pukau-anak-anak-muda-bandung/ Arcom Media], [https://seleb.tempo.co/read/1448532/drama-cinta-burung-bulbul Tempo], diakses 26 Februari 2015</ref>
Sebagai produser [[seni pertunjukan]] independen, ia bekerjasama dengan seniman-seniman untuk mewujudkan karya-karyanya agar dapat diapresiasi oleh publik. Karya yang pernah diproduseri olehnya antara lain [https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-01294622/sampek-engtay-tari-legong-dan-tekad-melawan-kekerasan-421018 Dramatari Legong Sampek Engtay] karya [https://koalisiseni.or.id/anggota/bengkel-tari-ayu-bulan-2/ Bengkel Tari Ayubulan] ([[2014]]), tari kontemporer “[https://www.ekosdance.company/ SALT]]” ([[2018]]) karya koreografer kontemporer [[Eko supriyanto (penari)|Eko Supriyanto]], “[https://indonesiakaya.com/agenda-budaya/pesona-silat-jawa-minang-tonggak-raso-tra-jec-to-ry-karya-eko-supriyanto-dan-ali-sukri-2/ Pesona Silat Jawa-Minang]” karya koreografer [[Eko supriyanto (penari)|Eko Supriyanto]] dan [[Ali Sukri]] ([[2017]]). Kepemimpinannya di bidang manajemen seni membawanya terpilih menjadi salah satu peserta dalam [https://www.australiacouncil.gov.au/arts-in-daily-life/artist-stories/keni-soerriaatmadja-international-arts-leaders-program/ International Leadership Program] (2021) dari [[The Australian Council for The Arts]] dan [https://mediaindonesia.com/humaniora/397330/dorong-kepemimpinan-kaum-muda-esas-hasilkan-dua-design-prototype Leadership Learning Lab] yang diselenggarakan oleh ESAS Good Society ([[2019]]).
Sebagai pelaku [[ekonomi kreatif]] di [[Kota Bandung]], Keni menjalani bisnis dalam bidang kuliner yaitu Bin Ukon<ref>{{Cite book|title=Sight Unseen, Bandung’s Top Creative Products|last=Hirawan, Findhika & Paramithasari, Adelia|first=|publisher=Centre of Innovative Entrepreneurship and Leadership.|year=2015|isbn=978-602-72342-1-5|location=SBM ITB Bandung|pages=}}</ref> ([[2012]]-sekarang). Di awal tahun [[2021]] bersama beberapa rekan dan keponakannya, ia meluncurkan sebuah brand fashion yang menggunakan bahan hasil daur ulang plastik sekali pakai, yaitu BIYA_project.
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}

Revisi per 3 Agustus 2021 05.34

Halaman ini BUKANLAH bak pasir.

Jika Anda ingin mencoba menyunting, gunakanlah bak pasir, yaitu halaman yang disediakan khusus untuk uji coba menulis dan menyunting di Wikipedia.

Kode QRPedia untuk Halaman Utama WBI.

Halaman Utama versi Desktop dan Ponsel

Permisi, saya telah melihat Halaman Utama termasuk halaman Pembicaraan:Halaman Utama

Saya melihat ada perbedaan dalam pemakaian ponsel dan desktop. Saya mencoba melihat memang perbandinganya sungguh lain. Di Sisi lain ada yang dihilangkan atau tidak muncul maupun juga ditambahkan didesktop.

Kalau seperti itu. Itu bisa membuat pengguna Ponsel bingung semisal ada bagian sesuatu... misal; "Wikimedia tidak bertanggung jawab..." nah mungkin pengguna Ponsel tidak mengetahui itu.

Termasuk juga tentang halaman ini entah templatnya gak berfungsi. Tapi saya cek memang beda banget soalnya saya cek pengguna desktop mendapat tulisan dari templat semisal {{bukan bak pasir}} mungkin saja pengguna tidak mengetahui itu... karena memang tidak terbaca pada ponsel memang terbaca untuk DeksTop.

Tapi saya lihat halaman utama yang ada subhalaman misal Halaman Utama/Besok dan Halaman Utama/TesSeluler baru disitu terdapat tulisan yang memang ada di Desktop.

Harap coba perbaiki deh. THX Fahri bicara📬  14 September 2020 Pukul 21:31 WIB

Templat {{Tmbox}} yang ada di {{bukan bak pasir}} memang tidak kompatibel dengan versi seluler. Makanya tidak terlihat di tampilan seluler. Blue Sonic [ diskusi ] 15 September 2020 01.31 (UTC)[balas]
Keni K. Soeriaatmadja
Berkas:.jpg
Keni Kurniasari Soeriaatmadja
Lahir08 April 1979 (umur 45)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran
PekerjaanPenari, Produser Seni Pertunjukan, Manajer Seni
Tahun aktif2002 - sekarang
Situs web[DokumenTARI]


Keni Kurniasari Soeriaatmadja (lahir 08 April 1979) adalah seorang pegiat seni, penari dan produser seni pertunjukan berkebangsaan Indonesia yang berdomisili di Bandung. Ia lahir sebagai anak bungsu dari pasangan Eti Sariati dan Prof H.R.E. Soeriaatmadja, guru besar Ekologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB.

Melalui Hibah Seni Inovatif Yayasan Kelola, Keni bersama rekan penari di Bengkel Tari Ayubulan Bandung yaitu Ratna Yulianti dan Riri Ariyanty, mendirikan Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp, sebuah wadah pengembangan tari kontemporer yang terbuka bagi penari-penari muda Indonesia untuk mendapatkan pelatihan intensif guna meningkatkan kemampuan teknis, pemikiran kritis, dan kerangka kerja konseptual. Pada tahun 2020, Komunitas Sasikirana meluncurkan program DokumenTARI, yaitu sebuah wadah pengarsipan digital yang merekam kisah-kisah penari dengan beragam latar belakang dari berbagai pelosok Indonesia[1].

Latar Belakang

Keni adalah penari berdarah Sunda yang mencintai tari Bali sejak dini. Saat remaja ia kemudian bergabung di komunitas Bengkel Tari Ayubulan yang berdiri pada tahun 1994 di Bandung untuk berguru pada maestro legong Ayu Bulantrisna Djelantik. Ia sempat memenangkan beberapa festival tari tradisional Bali dan bergabung dalam beberapa misi budaya ke mancanegara antara lain ke Rusia, Perancis, Amerika Serikat, RRT, Singapura, dan Pakistan. Ia pun dipercaya untuk menjadi penari utama pada acara pertunjukan kolosal “Swadharma Ning Pertiwi” (2018) yang melibatkan sutradara teater Wawan Sofwan dan koreografer Eko Supriyanto pada pertunjukan penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana di kawasan Jimbaran, Bali, yang menampilkan beberapa seniman lain, yaitu Dira Sugandi, Ayu Laksmi, dan Ketut Rina.

Aktivitas menari tradisional dan pendidikan seni rupa membuat dunia seni berperan besar dalam kehidupan Keni. Ia menyadari bahwa seni berpotensi untuk membangkitkan cara berpikir kritis mengenai perkembangan sosial-budaya masyarakat Indonesia dan berkontribusi pada perkembangan kebudayaan secara luas. Maka dari itu ia banyak menghasilkan program seni dan budaya yang dilandasi tujuan pemahaman lintas budaya, terutama saat ia bekerja sebagai pengelola program (2016-2020) di NuArt Sculpture Park, sebuah galeri dan museum seni milik Nyoman Nuarta – seorang maestro patung Indonesia.

Saat mendirikan Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp, ia berkenalan dengan banyak pelaku tari di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini membuka matanya akan realitas dunia seni tari di Indonesia yang perlu terus dibangun. Melalui jaringannya di berbagai forum seni, baik di Indonesia maupun di forum internasional, Keni kemudian memfokuskan diri untuk membangun kapasitas diri para seniman tari melalui program-program yang dihasilkan oleh Sasikirana agar ekosistem seni tari di Indonesia semakin berkembang dan berkelanjutan.

Pendidikan

Keni K. Soeriaatmadja menjalani pendidikan dasar dan menengah nya di Kota Bandung. Ia sempat mengikuti program pertukaran pelajar ke Selandia Baru melalui program Bina Antarbudaya pada tahun 1996-1997. Keni kemudian menyelesaikan pendidikan tingginya di Studio Keramik Program Studi Seni Rupa di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 2002, Keni menerima The Ganesha Prize Award sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama yang kemudian memberinya kesempatan untuk menjalankan sebuah program beasiswa di Belanda dari Technische Hoogeschool te Bandoeng. Keni memilih untuk mengambil modul singkat di The Amsterdam School of The Arts dalam bidang museologi. Keni menyelesaikan gelar magister Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjadjaran – Bandung pada tahun 2019. [2]

Karier

Sejak menjalani pendidikan di SMP Taruna Bakti dan SMA Negeri 2 Bandung, Keni banyak terlibat di dalam kegiatan berorganisasi terutama sebagai koordinator acara di bidang seni. Sejalan dengan ketertarikannya itu, selama menjadi mahasiswa dan setelah lulus dari FSRD ITB pun ia memilih untuk terlibat banyak di belakang layar dalam bidang manajemen seni meski tetap tampil sebagai penari dan sesekali berpameran. Salah satu proyek awal yang dijalaninya dalam bidang manajemen seni adalah “Dream Project-Under Construction” yang dikuratori oleh Asmudjo Jono Arianto, di mana ia bekerja sebagai ko-kurator bersama Agung Hujantikajenong.

Karier Keni sebagai manajer dan produser seni terasah setelah ia menjalani tugasnya sebagai pimpinan program Bengkel Tari Ayubulan Bandung (2009), pimpinan Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp, dan manajer program di NuArt Sculpture Park. Program-program seni yang diinisiasi oleh Keni seringkali melibatkan pertemuan praktisi multidisiplin, pertukaran pengetahuan atau interaksi sosial yang dilandasi tujuan untuk terjadinya pemahaman budaya dan inklusi sosial. [3]

Sebagai produser seni pertunjukan independen, ia bekerjasama dengan seniman-seniman untuk mewujudkan karya-karyanya agar dapat diapresiasi oleh publik. Karya yang pernah diproduseri olehnya antara lain Dramatari Legong Sampek Engtay karya Bengkel Tari Ayubulan (2014), tari kontemporer “SALT]” (2018) karya koreografer kontemporer Eko Supriyanto, “Pesona Silat Jawa-Minang” karya koreografer Eko Supriyanto dan Ali Sukri (2017). Kepemimpinannya di bidang manajemen seni membawanya terpilih menjadi salah satu peserta dalam International Leadership Program (2021) dari The Australian Council for The Arts dan Leadership Learning Lab yang diselenggarakan oleh ESAS Good Society (2019).

Sebagai pelaku ekonomi kreatif di Kota Bandung, Keni menjalani bisnis dalam bidang kuliner yaitu Bin Ukon[4] (2012-sekarang). Di awal tahun 2021 bersama beberapa rekan dan keponakannya, ia meluncurkan sebuah brand fashion yang menggunakan bahan hasil daur ulang plastik sekali pakai, yaitu BIYA_project.

Referensi

  1. ^ Soeriaatmadja, Keni (July 2021). DokumenTARI: From The Stories of Homeland to The Narratives of The Indonesian Dancescape. Australia: Critical Dialogue Issue 13.2. ISSN 2206-9615. [1], diakses 3 Agustus 2021
  2. ^ Soeriaatmadja, Keni. "Consumer Tribe dan Industri Gaya Hidup di Bandung, Indonesia". Jakarta: Jurnal Keamanan Nasional Vol 3 No. 1. 
  3. ^ The Jakarta Post, Cerita Perempuan, Arcom Media, Tempo, diakses 26 Februari 2015
  4. ^ Hirawan, Findhika & Paramithasari, Adelia (2015). Sight Unseen, Bandung’s Top Creative Products. SBM ITB Bandung: Centre of Innovative Entrepreneurship and Leadership. ISBN 978-602-72342-1-5.