Prefektur Iwate

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 November 2019 16.45 oleh Kuramochi Akihiko (bicara | kontrib) (Perbaikan besar-besaran Prefektur Iwate Part 5)
Prefektur Prefektur Iwate
岩手県
Transkripsi Jepang
 • Jepang岩手県
 • RōmajiIwate-ken
Bendera Prefektur Prefektur Iwate
Logo resmi Prefektur Prefektur Iwate
Location of Prefektur Prefektur Iwate
NegaraJepang
WilayahTōhoku
PulauHonshu
Ibu kotaMorioka
Pemerintahan
 • GubernurTakuya Tasso
Luas
 • Total15,275,01 km2 (5,89.771 sq mi)
PeringkatKedua
Populasi
 (1 Juni 2019)
 • Total1.229.432
 • PeringkatKe-32
 • Kepadatan8.049/km2 (20,850/sq mi)
Kode ISO 3166JP-03
Distrik10
Munisipalitas33
BungaPaulownia (Paulownia tomentosa)
PohonPinus densiflora
BurungPhasianus colchicus
IkanOncorhynchus keta
Situs webwww.pref.iwate.jp

Prefektur Iwate (岩手県, Iwate-ken) adalah prefektur di Jepang yang terletak di wilayah Tōhoku, Honshū. [1] Prefektur Iwate memiliki penduduk sebesar 1.229.432 (1 Juni 2019) dan merupakan prefektur terbesar kedua di jepang dengan luas wilayah 15.275 km² (5.897 mil²). Prefektur Iwate berbatasan dengan Prefektur Aomori di utara, Prefektur Akita di barat, dan Prefektur Miyagi di selatan.

Morioka adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di Prefektur Iwate, dengan kota-kota besar lainnya antara lain Ichinoseki, Ōshū, dan Hanamaki. [2] Prefektur Iwate terletak di pantai Jepang Samudra Pasifik dan memiliki titik paling timur pulau Honshu yaitu di Tanjung Todo. Prefektur Iwate berbagi puncak tertinggi serta pegunungan terpanjang di Jepang yaitu di Pegunungan Ōu, yang berada di perbatasan dengan Prefektur Akita. Prefektur Iwate juga merupakan rumah bagi tempat-tempat terkenal seperti Kastil Morioka, kuil-kuil Buddha di Hiraizumi seperti Chūson-ji dan Mōtsū-ji, taman film Fujiwara no Sato dan taman hiburan di Ōshū, dan taman Tenshochi di Kitakami yang terkenal dengan pohon sakuranya yang besar serta tua. Prefektur Iwate memiliki kepadatan populasi terendah dari prefektur lainnya di luar Hokkaido dan 5% dari total area prefektur ini ditetapkan sebagai taman nasional.

Nama

Terdapat beberapa teori tentang asal-usul nama "Iwate", namun yang paling terkenal adalah mengenai kisah Oni no tegata, yang dikaitkan dengan Kuil Mitsuishi atau "Tiga Batu" di Morioka. Batu-batu ini dikatakan telah dibuang ke Morioka oleh letusan Gunung Iwate. Menurut legenda, pernah ada setan yang sering menyiksa dan melecehkan penduduk setempat. Ketika orang-orang berdoa kepada roh-roh Mitsuishi untuk perlindungan, iblis segera dibelenggu ke batu-batu tersebut dan dipaksa untuk membuat janji agar tidak pernah mengganggu orang lagi. [3] Sebagai bentuk sumpahnya, iblis membuat jejak tangan di salah satu batu, sehingga munculah nama Iwate, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "tangan batu". Bahkan sekarang setelah hujan turun dikatakan bahwa cetakan tangan iblis tersebut masih dapat dilihat di sana.

Sejarah

Hiingga Restorasi Meiji, wilayah Prefektur Iwate merupakan bagian dari Provinsi Mutsu. [4]

Prefektur Iwate dibentuk pada tahun 1876, setelah Perang Boshin, yang menjadi awal dimulainya Restorasi Meiji. Sementara seluruh pulau Honshu diklaim oleh pemerintah Jepang, atau Yamato, namun pasukan kekaisaran tidak dapat menduduki bagian apa pun yang akan menjadi Iwate hingga tahun 802 ketika dua pemimpin Emishi yang kuat , Aterui dan More, menyerah di Benteng Isawa.

Daerah yang sekarang dikenal sebagai Prefektur Iwate dahulu dihuni oleh orang-orang Zaman Jomon yang banyak meninggalkan artefak mereka di seluruh bagian prefektur ini. Sebagai contoh, sejumlah besar lubang penguburan dari Periode Jōmon Tengah (2.800–1.900 SM) banyak ditemukan di Nishida. Berbagai situs dari Zaman Jōmon Akhir (1.900–1.300 SM) termasuk Tateishi, Makumae dan Hatten yang berisi patung-patung tanah liat, topeng dan artefak tanah liat berbentuk telinga dan hidung. Situs Kunenbashi di Kota Kitakami ditemukan pedang batu, tablet, dan alat-alat serta patung-patung tanah liat, anting-anting, dan tembikar dari Zaman Jōmon Akhir (1.300–300 SM).

Disebutkan awal kehadiran Jepang dimulai sekitar 630 ketika Kuil Hakusan dikatakan telah dibangun di Gunung Kanzan di tempat yang sekarang Hiraizumi. Pada saat itu berbagai pedagang, pemburu, petualang, pendeta, dan penjahat Jepang datang ke Iwate. Pada tahun 712 provinsi Mutsu, yang berisi semua Tohoku, dibagi menjadi 2 provinsi yaitu Provinsi Dewa, wilayahnya berada di barat Pegunungan Ou dan Provinsi Mutsu. Pada tahun 729 Kuil Kokuseki-ji didirikan di tempat yang sekarang dikenal sebagai Mizusawa Ward, Kota Oshu yang didirikan oleh imam-imam Gyōki.

Tidak banyak yang diketahui tentang hubungan antara perbatasan-perbatasan Jepang ini dengan penduduk asli Emishi, hingga pada tahun 776 hubungan tersebut memburuk ketika pasukan besar tentara Yamato menyerbu Iwate menyerang suku Isawa dan Shiwa pada bulan Februari dan November tahun itu. Namun pertempuran lebih banyak terjadi pada tahun-tahun berikutnya dan kebanyakan terjadi di Dewa dan daerah selatan prefektur Iwate saat ini. Situasi ini berlanjut hingga Maret 787 ketika tentara Yamato menderita kekalahan besar dalam Pertempuran Desa Sufuse di tempat yang sekarang disebut Bangsal Mizusawa, di Kota Oshu. Di sana para pemimpin Emishi dan Aterui memimpin pasukan kavaleri besar menjebak infanteri Yamato dan mendorong mereka ke Sungai Kitakami di mana baju besi berat mereka terbukti mematikan. Lebih dari 1.000 tentara tenggelam hari itu. Jenderal Jepang Ki no Asami Kosami ditegur oleh Kaisar Kanmu ketika dia kembali ke Kyoto.

Karena Jepang tidak bisa menang di medan perang, mereka menggunakan cara lain untuk menaklukkan Emishi. Jepang menggunakan jalur perdagangan, mereka menawarkan barang-barang besi berkualitas tinggi dan sake sehingga hal itu membuat Emishi bergantung pada Jepang untuk barang-barang berharga tersebut. Banyak suap ditawarkan kepada para pemimpin Emishi dalam bentuk diplomasi. Akhirnya kampanye membakar tanaman dan menculik wanita dan anak-anak Emishi dan memindahkan mereka ke Jepang Barat diadopsi. Sehingga banyak prajurit gagah menyerah untuk bergabung dengan keluarganya lagi.

Pada 801, Sakanoue no Tamuramaro memulai kampanye baru untuk melawan Isawa Emishi. Akhirnya pada tanggal 15 April 802 para pemimpin Emishi More dan Aterui menyerah dengan sekitar 500 prajurit. Para tawanan dibawa ke Kyoto untuk berbicara dengan kaisar dan dipenggal di Moriyama di Provinsi Kawachi karena melawan kehendak Jenderal Sakanoue. Tindakan kekejaman ini membuat marah Emishi yang menyebabkan pertempuran selama dua puluh tahun atau bahkan lebih.

Pada tahun 802, Benteng Isawa dibangun di tempat yang sekarang disebut Mizusawa Ward, Kota Oshu, pada tahun 803, Benteng Shiwa dibangun di tempat yang sekarang disebut Kota Morioka, dan pada tahun 812 Benteng Tokutan dibangun juga di Morioka.

Di akhir era Heian, kota Hiraizumi yang sekarang menjadi Iwate selatan menjadi ibu kota Fujiwara Utara. Prajurit Minamoto no Yoshitsune banyak melarikan diri ke tempat ini setelah Perang Genpei. [5]

Geografi

Peta Prefektur Iwate
     Kota      Kota Kecil      Desa

Iwate menghadap Samudra Pasifik ke timur dengan tebing-tebing terjal berbatu di sebagian besar garis pantai serta pantai berpasir. Di perbatasan dengan Prefektur Akita di barat umumnya dibentuk oleh Pegunungan Ōu. Berbatasan dengan Prefektur Aomori di utara dan Prefektur Miyagi di selatan.

Gunung-gunung di pegunungan Ōu di barat masih terdapat gunung berapi aktif seperti Gunung Iwate (2.038 meter titik tertinggi di prefektur) dan Gunung Kurikoma (1.627 meter). Tetapi Pegunungan Kitakami yang membentang di tengah-tengah prefektur dari utara ke selatan jauh lebih tua dan sudah tidak aktif selama ribuan tahun. Gunung Hayachine (1.917 meter) terletak di tengah pegunungan Kitakami.

Selain dua pegunungan ini dan garis pantai yang terjal, prefektur ini juga memiliki Sungai Kitakami yang mengalir dari utara ke selatan diantara pegunungan Ōu dan pegunungan Kitakami. Sungai ini adalah sungai terpanjang keempat di Jepang dan terpanjang di Tōhoku.

Di masa lalu Iwate terkenal dengan kekayaan mineralnya terutama dalam bentuk emas, besi, batu bara, dan belerang tetapi saat ini tidak lagi diproduksi. Masih banyak sumber air panas untuk onsen, atau mata air panas, yang merupakan basis industri yang berkembang saat ini. Hutan prefektur adalah sumber daya berharga lainnya.

Pada tanggal 31 Maret 2019, 5% dari total luas wilayah prefektur ini ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu seperti Taman Nasional Towada-Hachimantai dan Sanriku Fukkō, Taman Nasional Kuasi Kurikoma dan Hayachine, dan Taman Nasional Prefektural Goyōzan, Hanamaki Onsenkyō, Kuji-Hiraniwa, Murone Kogen, Oritsume Basenkyō, Sotoyama-Hayasaka Heights, dan Yuda Onsenkyō. [6][7]


Kota-kota

Terdapat 14 kota di Prefektur Iwate:

Kota kecil dan desa

Di bawah ini merupakan kota kecil dan desa di Prefektur Iwate menurut distriknya:

Ekonomi

Industri di Prefektur Iwate berpusat di sekitar kota Morioka dan berpusat dalam industri manufaktur dan komunikasi.

Pada Maret 2011, prefektur ini memproduksi 3,9% daging sapi Jepang dan 14,4% ayam broiler. [8] Pada tahun 2009, 866 ton lumba-lumba dan paus dipanen di lepas pantai Iwate, dan menyumbang lebih dari setengah dari total tangkapan Jepang yaitu sebesar 1.404 ton. [9]

Demografi

Populasi Iwate saat ini berdasarkan sensus pada tanggal 1 Oktober 2015 adalah sebesar 1.314.076 jiwa yang terdiri dari 627.232 pria dan 686.844 wanita.

Catatan sensus paling awal berasal dari tahun 1907 ketika populasi Iwate saat itu telah mencapai 770.406 jiwa dengan 389.490 pria dan 380.916 wanita. Saat itu juga satu-satunya sensus yang mencatat lebih banyak laki-laki daripada perempuan.

Pada tahun 1935, populasi Iwate melampaui satu juta yaitu mencapai 1.095.793 jiwa.

Pada tahun 1985, populasi prefektur iwate mencapai titik tertinggi sepanjang masa yaitu tercatat sebesar 1.433.611 jiwa.

Sensus pada tahun 1950 menunjukan kelahiran terbanyak di prefektur ini dimana terdapat 45.968 bayi dilahirkan di prefektur ini. Sejak saat itu telah terjadi penurunan yang hampir stabil menjadi 10.344 kelahiran pada 2007. Jumlah kematian terbesar dilaporkan pada 1945 dengan total 32.614 kematian. Jumlah kematian menurun terus hingga 1980 ketika kematian paling sedikit tercatat, yaitu 9.892 jiwa. Sejak itu jumlah kematian meningkat secara bertahap menjadi 14.774 pada tahun 2007.

Berkat perbaikan dalam pengobatan, jumlah bayi yang meninggal saat lahir telah menurun dari 4.246 pada tahun 1950 menjadi hanya 332 pada tahun 2007.

Jumlah perkawinan di prefektur ini juga telah menurun dari titik tertinggi 13.055 di tahun 1950 dan titik terendah sepanjang masa di titik 6.354 di tahun 2007.

Daerah tujuan pariwisata

Simbol Prefektur

Referensi

  • Yiengpruksawan, M.H. Hiraizumi: Buddhist Art and Regional Politics in Twelfth Century Japan, Harvard University Asia Center, Cambridge MA, 1998

Pranala luar

  1. ^ Frédéric, "Tōhoku" in Japan Encyclopedia, hlm. 970, di Google Books , p. 970.
  2. ^ Frédéric, "Morioka" in Japan Encyclopedia, hlm. 661, di Google Books , p. 661.
  3. ^ "【民話・昔話】鬼の手形". Bunka.pref.iwate.jp. Diakses tanggal 7 June 2013. 
  4. ^ Frédéric, "Provinces and prefectures" in Japan Encyclopedia, hlm. 780, di Google Books , p. 780.
  5. ^ "言い伝えられた平泉". Iwate Prefectural Office. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 October 2013. Diakses tanggal 7 June 2013. 
  6. ^ 自然公園都道府県別面積総括 [General overview of area figures for Natural Parks by prefecture] (PDF) (dalam bahasa Japanese). Ministry of the Environment. 31 March 2019. Diakses tanggal 17 August 2019. 
  7. ^ 自然公園の種類 [Types of Natural Parks] (dalam bahasa Japanese). Iwate Prefecture. Diakses tanggal 17 August 2019. 
  8. ^ Schreiber, Mark, "Japan's food crisis goes beyond recent panic buying", The Japan Times, 17 April 2011, p. 9.
  9. ^ Kyodo News, "Sea Shepherd's return to Iwate town enrages local fishermen", The Japan Times, 26 May 2011, p. 2.