Republik Sosialis Soviet Abkhazia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot: Mengganti Flag_of_Abkhazian_ASSR.svg dengan Flag_of_Abkhaz_ASSR.svg
k Melindungi "Republik Sosialis Soviet Abkhazia": Perlindungan sebagian bawaan untuk semua AP. ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya))
 
(46 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
| p1 = Republik Demokratik Georgia
| flag_p1 = Flag of Georgia (1990-2004).svg
| s1 = Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz
| s1 = Abkhaz ASSR
| national_motto = ''[[Para buruh seluruh dunia, bersatulah!|Пролетарии всех стран, соединяйтесь!]]''<br/>Proletarii vsekh stran, soyedinyaytes'!<br/><small>"ParaKaum proletarianproletar dari seluruhsemua negara, bersatulah!"</small>
| national_anthem = ''[[The Internationale|Интернационал]]''<br/>Internatsional<br/><small>"The Internationale"</small>
| image_map = Europe location Abkhazia 1921.PNG
Baris 14:
| flag_s1 = Flag of Abkhaz ASSR.svg
| image_flag = Flag of Abkhazian SSR.svg
| image_coat = CoatEmblem of armsthe SSR of theAbkhazia Abkhazian SSR(1928-1931).pngsvg
| symbol = Lambang Republik Sosialis Soviet Abkhazia
| symbol_type = Lambang Negara
| capital = Sukhumi
| common_languages = [[Bahasa Abkhaz|Abkhaz]], [[Bahasa Georgia|Georgia]], [[Bahasa Rusia|Rusia]]
| government_type = [[Republik Sosialis]]
| legislature = [[Kongres Soviet]]
| stat_year1 = 1926
Baris 30:
| currency = [[Rubel Soviet|Rubel]]
}}
'''Republik Sosialis Soviet Abkhazia''' ('''RSS Abkhazia'''){{efn|{{lang-ab|Социалисттә Советтә Республика Аҧсны}}, ССР Аҧсны; ''{{transl|ab|Sociālicṭṭw Soveṭṭw Resṗubliḳā Āpsnə}}'' <br>{{lang-ka|საბჭოთა სოციალისტური რესპუბლიკა აფხაზეთი}}, სსრ აფხაზეთი; ''{{transl|ka|sabch'ota sotsialist'uri resp'ublika apkhazeti}}''; <br>{{lang-ru|Социалистическая Советская Республика Абхазия}}, ССР Абхазия; ''{{transl|ru|Sotsialisticheskaya Sovetskaya Respublika Abkhaziya}}''}} adalah sebuah republik jangkaberusia pendek yang terletak di [[kawasanKaukasus|daerah Kaukasus]], di [[Uni Soviet]]. Republik yang meliputiterdiri teritorialdari wilayah [[Abkhazia]], danini berdiri dari tanggal 31 Maret 1921 sampaihingga 19 Februari 1931., Dibentukdan setelahdibentuk seusai [[invasi Georgia oleh Tentara Merah|serangan Tentara Merah ke Georgia]] pada tahun 1921,. RSS Abkhazia awalnya merupakan sebuah negara tersebutyang menjadiberdiri independensendiri, tetapi pada sampaitanggal 16 Desember 1921, saat negararepublik tersebutini menyepakatimenandatangani sebuah perjanjian yang menyatukannya dengan [[Republik Sosialis Soviet Georgia]] (RSS Georgia). Status RSS Abkhazia sebagiansebagai besarsebuah "republik traktat" yang tunduk kepada Georgia mirip dengan [[Daftar Republik Sosialis Soviet Otonom di Uni Soviet|republik Soviet otonom di Uni Soviet]], meskipunwalaupun sebenarnya republik ini masih merdeka secara ''de facto'' dari Georgia, karena RSS Abkhazia memiliki beberapa hak yang hanya diberikandinikmati hakoleh [[daftar republik di Uni Soviet|republik-republik unianggota Uni Soviet]], seperti hak untuk memiliki unit-unitsatuan militernya sendiri. DisampingPada statusnyatahun sebagai "republik traktat" dengan Georgia1922, Abkhazia bergabungmenjadi denganbagian dari [[Republik Sosialis Federatif Soviet Transkaukasia]], yang menyatukan RSS [[RSS Armenia|Armenia]], [[RSS Azerbaijan|Azerbaijan]], dan Georgia dalam satu unit federal, saat dibentuk pada 1922. RSS Abkhazia dibubarkan pada tahun 1931 dan digantikan denganoleh [[Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz]] padadi RSS Georgia.
 
SepanjangDalam keberadaannyasejarahnya, RSS Abkhazia dipimpin oleh [[Nestor Lakoba]], yang secara resmi menjabat sebagai Ketua [[Dewan Komisar Rakyat]], tetapi ia namunsangat mengendalikan republik tersebut dengansampai-sampai secaramuncul bercandakelakar menyebutnyayang menyematkan julukan "Lakobistan" kepada republik ini. KarenaBerkat hubungan dekaterat Lakoba dengan pemimpin Soviet [[JosephJosef Stalin]], [[kolektivisasi di Uni Soviet|kolektivisasi]] ditangguhkan sampai Abkhazia dimasukkandigabung kedengan Georgia. Abkhazia masihtetap menjadi produsen tembakau besarutama di masa tersebut, bertumbuhdan wilayah ini menghasilkan lebih dari setengah suplaipersediaan USSER.tembakau NegaraUni tersebutSoviet. Abkhazia juga memproduksimenghasilkan produk-produk pertanian lainnya, yang meliputiseperti teh, anggur[[wine]], dan buah sitrus, yang membautalhasil Abkhazia menjadi salah satu kawasanwilayah terkaya di Uni Soviet. IklimSelain sub-tropisnyaitu, jugaiklim subtropisnya menjadikannya tempatsebagai tujuan hari liburwisata utama di Uni Soviet; Stalin dan para pemimpin Soviet lainnya memiliki ''[[dacha]]'' (vila) di kawasanwilayah tersebutini dan menjalanimenghabiskan banyak waktu yangdi memungkinkantempat disanatersebut.
'''Republik Sosialis Soviet Abkhazia''' ('''RSS Abkhazia'''){{efn|{{lang-ab|Социалисттә Советтә Республика Аҧсны}}, ССР Аҧсны; ''{{transl|ab|Sociālicṭṭw Soveṭṭw Resṗubliḳā Āpsnə}}'' <br>{{lang-ka|საბჭოთა სოციალისტური რესპუბლიკა აფხაზეთი}}, სსრ აფხაზეთი; ''{{transl|ka|sabch'ota sotsialist'uri resp'ublika apkhazeti}}''; <br>{{lang-ru|Социалистическая Советская Республика Абхазия}}, ССР Абхазия; ''{{transl|ru|Sotsialisticheskaya Sovetskaya Respublika Abkhaziya}}''}} adalah sebuah republik jangka pendek di [[kawasan Kaukasus]], [[Uni Soviet]] yang meliputi teritorial [[Abkhazia]], dan berdiri dari 31 Maret 1921 sampai 19 Februari 1931. Dibentuk setelah [[invasi Georgia oleh Tentara Merah]] pada 1921, negara tersebut menjadi independen sampai 16 Desember 1921, saat negara tersebut menyepakati sebuah perjanjian yang menyatukannya dengan [[Republik Sosialis Soviet Georgia]] (RSS Georgia). RSS Abkhazia sebagian besar mirip dengan [[Daftar Republik Sosialis Soviet Otonom di Uni Soviet|republik Soviet otonom]], meskipun masih merdeka secara ''de facto'' dari Georgia, yang hanya diberikan hak [[daftar republik di Uni Soviet|republik uni]], seperti memiliki unit-unit militernya sendiri. Disamping statusnya sebagai "republik traktat" dengan Georgia, Abkhazia bergabung dengan [[Republik Sosialis Federatif Soviet Transkaukasia]], yang menyatukan RSS [[RSS Armenia|Armenia]], [[RSS Azerbaijan|Azerbaijan]], dan Georgia dalam satu unit federal, saat dibentuk pada 1922. RSS Abkhazia dibubarkan pada 1931 dan digantikan dengan [[Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz]] pada RSS Georgia.
 
Walaupun Abkhazia adalah sebuah wilayah yang memiliki keanekaragaman etnis, republik ini dipimpin oleh [[suku Abkhaz]] yang hanya mewakili kurang dari 30% populasi. Kelompok-kelompok besar lainnya meliputi orang Georgia, Armenia, Yunani, dan Rusia. Meskipun mereka bukan kelompok mayoritas, suku Abkhaz diberi banyak keistimewaan, dan [[bahasa Abkhaz]] juga digalakkan sebagai bagian dari kebijakan ''[[korenizatsiia]]'' pada masa tersebut. Jati diri nasional Abkhaz dikembangkan lewat kebijakan ini, sehingga nasionalisme Abkhaz pun bangkit. Pendirian republik ini sendiri berdampak besar terhadap sejarah orang Abkhaz, karena untuk pertama kalinya ada sebuah satuan geografi yang diberi nama Abkhazia. Meskipun republik setengah merdeka ini diturunkan statusnya pada tahun 1931, suku Abkhaz masih tetap mengingat keberadaan negara tersebut. Pada saat pemimpin Soviet [[Mikhail Gorbachev]] menggalakkan program [[glasnost]] dan [[perestroika]] pada akhir dasawarsa 1980-an, para pemimpin Abkhaz menyerukan agar negara Abkhazia dibentuk kembali dan dipisahkan dari Georgia, dan mereka menjadikan RSS Abkhazia sebagai landasannya. Hal ini berujung pada pemulihan konstitusi RSS Abkhazia tahun 1925, yang kemudian memicu [[Perang Abkhazia (1992–1993)|perang Abkhazia-Georgia]] pada tahun 1992–1993 serta [[konflik Abkhaz–Georgia]] pada zaman modern.
Sepanjang keberadaannya, RSS Abkhazia dipimpin oleh [[Nestor Lakoba]], yang resmi menjabat sebagai Ketua [[Dewan Komisar Rakyat]] namun mengendalikan republik tersebut dengan secara bercanda menyebutnya "Lakobistan". Karena hubungan dekat Lakoba dengan pemimpin Soviet [[Joseph Stalin]], [[kolektivisasi di Uni Soviet|kolektivisasi]] ditangguhkan sampai Abkhazia dimasukkan ke Georgia. Abkhazia masih menjadi produsen tembakau besar di masa tersebut, bertumbuh lebih dari setengah suplai USSER. Negara tersebut juga memproduksi produk pertanian lainnya, yang meliputi teh, anggur dan buah sitrus, yang membaut Abkhazia menjadi salah satu kawasan terkaya di Uni Soviet. Iklim sub-tropisnya juga menjadikannya tempat tujuan hari libur utama; Stalin dan para pemimpin Soviet lainnya memiliki ''[[dacha]]'' (vila) di kawasan tersebut dan menjalani waktu yang memungkinkan disana.
 
Sebuah kawasan beragam etnis, Abkhazia secara nominal dipimpin oleh [[suku Abkhaz]], yang meliputi kurang dari 30% populasi; kelompok besar lainnya meliputi Georgia, Armenia, Yunani dan Rusia. Bahkan meskipun mereka bukanlah mayoritas, Abkhas sangat disanjung dan [[bahasa Abkhaz]] dipromosikan; sebuah hasil dari kebijakan [[korenizatsiia]] dari era tersebut. Identitas nasional Abkhaz dipromosikan lewat kebijakan tersebut, menghimpun sebuah esensi nasionalisme Abkhaz.
 
Warisan utama RSS Abkhazia adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, negara tersebut menciptakan entitas geografi terdefinisi di bawah nama Abkhazia. Meskipun republik semi-independen tersebut runtuh pada 1931, suku Abkhaz tak melupakan keberadaan negara tersebut; dengan kemajuan [[glasnost]] dan [[perestroika]] pada akhir 1980an, para pemimpin Abkhaz menyerukan agar negara merkea dibentuk kembali dan terpisah dari Georgia, mengutip RSS Abkhazia sebagai landasannya. Ini berujung pada restorasi konstitusi RSS Abkhazia tahun 1925, yang berujung pada [[Perang Abkhazia (1992–1993)|perang tahun 1992–1993]] antara para sekesionis Abkhazia dan Georgia, dan [[konflik Abkhaz–Georgia]] modern.
 
== Latar belakang ==
{{See also|Sejarah Abkhazia}}
[[Kekaisaran Rusia]] menganeksasimengambil alih Abkhazia pada awal abad kesembilan belaske-19 dan telah mengkonsolidasikanmenancapkan otoritasnyakekuasaannya atasdi kawasan tersebut pada tahun 1864.<ref>{{harvnb|Lak'oba|1998a|pp=89–101}}</ref> DalamRusia rangkatidak menciptakaningin unit-unitmendirikan etno-teritorialsatuan wilayah yang dilandaskan pada kelompok etnis, otoritassehingga Rusiamereka memutuskan untuk memasukkan kawasanwilayah tersebutAbkhazia ke dalam [[Kegubernuran Kutais]].<ref>{{harvnb|kartuli sabch'ota entsiklopedia|1985|p=504}}</ref> TransferKemudian populasiterjadi skalapemindahan besarpenduduk sangatdalam mempengaruhijumlah komposisiyang besar, alhasil persebaran etnis di Abkhazia, denganpun ribuanberubah etnisdrastis. Ribuan orang Abkhaz diusir dari rumah mereka, dan kemudian [[suku Mingrelia]] dibawadidatangkan untuk menggantikan mereka.<ref>{{harvnb|Lak'oba|1998a|p=84}}</ref><ref>{{harvnb|Müller|1998|pp=220–225}}</ref> Setelah meletusnya [[Revolusi Februari]] pada tahun 1917, yang mengakhiri riwayat Kekaisaran Rusia, status Abkhazia menjadi goyah dan taktidak jelas.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=206}}</ref> MerdekaWilayah ini terbebas dari kekuasaan Rusia, wilayahdan tersebutsempat digabungmempertimbangkan untuk bergabung dengan [[Republik Pegunungan Kaukasus Utara]] pada tahun 1917, namuntetapi sangatakhirnya ditentangmereka memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut karenaakibat jarak antara Abkhazia dandengan kawasankelompok-kelompok lain yang dimasukkanterlibat dalam pembentukan republik tersebut.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=43}}</ref> Pada Februari 1918, parakaum [[Bolshevik]] AbkhazAbkhazia berniat untukmencoba menciptakanmendirikan sebuah komune—sebuahkomune sistemyang mirip dengan sistem [[Soviet (dewan)]] yang dibentuk di Rusia. HalUpaya ini mengalami kegagalankandas dan parakedua pemimpintokoh Bolshevik Abkhazia, [[Efrem Eshba]] dan [[Nestor Lakoba]], melarikan diri.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2012b|p=81}}</ref> [[Dewan Rakyat Abkhaz]] (DRA) kemudian dibentuk pada masa setelahnya dan secara efektif''de mengendalikanfacto'' kawasanmenjadi tersebutpenguasa wilayah ini. SaatSetelah [[Republik Demokratik Georgia]] dibentukdidirikan pada Mei 1918, negara tersebut menganeksasimengambil alih Abkhazia, dan menjadikannya sebagai bagian integralyang tak terpisahkan dari teritorialnyaGeorgia. Georgia taktidak pernahdapat sepenuhnyamengendalikan menghimpunseluruh kontrolwilayah atas kawasan tersebutAbkhazia, meninggalkansehingga DRA untukmasih memerintahnyamenguasainya hingga Abkhazia sampaidiserang invasioleh Bolshevik pada tahun 1921.<ref>{{harvnb|Lakoba|1990|p=63}}</ref>
 
Status Abkhazia dikonfirmasiditetapkan dalamoleh konstitusi Georgia tahun 1921. Pasal 107 menyatakanmenjamin otonomi "Abkhazeti{{efn|VersiNama Abkhazia dalam bahasa Georgia dari Abkhazia dipakai dalam terjemahan Inggris dari Konstitusi 1921 versi bahasa Inggris.}} (distrik Soukhoum)" otonom untukdalam "administrasimengelola kepentinganurusan mereka".<ref>{{harvnb|Papuashvili|2012|p=48}}</ref> Konstitusi tersebut diproklamasikandikumandangkan setelah invasi Georgia oleh [[Tentara Merah]] menyerang Georgia pada Februari 1921; hakikat dari status otonomotonomi yang telah dijanjikan takini sendiri tidak pernah ditepatidijabarkan.<ref>{{harvnb|Welt|2012|pp=214–215}}</ref> MenurutWalaupun begitu, menurut sejarawan [[Timothy Blauvelt]], peristiwa ini adalahsangat warisanberdampak terakhirterhadap disejarah kawasan tersebutAbkhazia, karena ini menandaiuntuk pertama kalinya dalam sejarah modern, Abkhazia didefinisikanditetapkan sebagai entitassatuan geografigeografinya berbedasendiri.<ref name="Blauvelt 2014 26">{{harvnb|Blauvelt|2014|p=26}}</ref>
[[Kekaisaran Rusia]] menganeksasi Abkhazia pada awal abad kesembilan belas dan telah mengkonsolidasikan otoritasnya atas kawasan tersebut pada tahun 1864.<ref>{{harvnb|Lak'oba|1998a|pp=89–101}}</ref> Dalam rangka menciptakan unit-unit etno-teritorial, otoritas Rusia memasukkan kawasan tersebut ke [[Kegubernuran Kutais]].<ref>{{harvnb|kartuli sabch'ota entsiklopedia|1985|p=504}}</ref> Transfer populasi skala besar sangat mempengaruhi komposisi etnis Abkhazia, dengan ribuan etnis Abkhaz diusir dan [[suku Mingrelia]] dibawa untuk menggantikan mereka.<ref>{{harvnb|Lak'oba|1998a|p=84}}</ref><ref>{{harvnb|Müller|1998|pp=220–225}}</ref> Setelah [[Revolusi Februari]] 1917, yang mengakhiri Kekaisaran Rusia, status Abkhazia menjadi goyah dan tak jelas.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=206}}</ref> Merdeka dari kekuasaan Rusia, wilayah tersebut digabung dengan [[Republik Pegunungan Kaukasus Utara]] pada 1917, namun sangat ditentang karena jarak antara Abkhazia dan kawasan lain yang dimasukkan.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=43}}</ref> Pada Februari 1918, para [[Bolshevik]] Abkhaz berniat untuk menciptakan sebuah komune—sebuah sistem mirip dengan [[Soviet (dewan)]] yang dibentuk di Rusia. Hal ini mengalami kegagalan dan para pemimpin Bolshevik, [[Efrem Eshba]] dan [[Nestor Lakoba]], melarikan diri.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2012b|p=81}}</ref> [[Dewan Rakyat Abkhaz]] (DRA) dibentuk pada masa setelahnya dan secara efektif mengendalikan kawasan tersebut. Saat [[Republik Demokratik Georgia]] dibentuk pada Mei 1918, negara tersebut menganeksasi Abkhazia, menjadikannya bagian integral dari teritorialnya. Georgia tak pernah sepenuhnya menghimpun kontrol atas kawasan tersebut, meninggalkan DRA untuk memerintahnya sampai invasi Bolshevik pada tahun 1921.<ref>{{harvnb|Lakoba|1990|p=63}}</ref>
 
Status Abkhazia dikonfirmasi dalam konstitusi Georgia tahun 1921. Pasal 107 menyatakan "Abkhazeti{{efn|Versi bahasa Georgia dari Abkhazia dipakai dalam terjemahan Inggris dari Konstitusi 1921.}} (distrik Soukhoum)" otonom untuk "administrasi kepentingan mereka".<ref>{{harvnb|Papuashvili|2012|p=48}}</ref> Konstitusi tersebut diproklamasikan setelah invasi Georgia oleh Tentara Merah pada Februari 1921; status otonom yang dijanjikan tak pernah ditepati.<ref>{{harvnb|Welt|2012|pp=214–215}}</ref> Menurut sejarawan [[Timothy Blauvelt]], ini adalah warisan terakhir di kawasan tersebut karena ini menandai pertama kalinya dalam sejarah modern, Abkhazia didefinisikan sebagai entitas geografi berbeda.<ref name="Blauvelt 2014 26">{{harvnb|Blauvelt|2014|p=26}}</ref>
 
== Pembentukan ==
Pada tanggal 15 Februari 1921, [[Invasi Georgia oleh Tentara Merah|Tentara Merah menginvasimenyerang Georgia]], padadan 15Abkhazia Februarijuga 1921ikut dandiserang menginvasipada Abkhazia padatanggal 17 Februari.<ref>{{harvnb|Suny|1994|p=207}}</ref> Eshba dan Lakoba kembali ke Abkhazia sebelum invasiserangan tersebut dimulai dan membentuk [[revkom|Komite Revolusioner]] (Revkom) dalamuntuk persiapanmempersiapkan untukpendirian sebuah pemerintahan Bolshevik.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=48}}</ref> Sukhumi,Ibu ibukotanya,kota dikuasaiAbkhazia di [[Sukhumi]] direbut pada tanggal 4 Maret;. denganKetika pertempuran masih berkecamuk di Georgia, masihRevkom berlanjut,(yang Revkom—yangtidak takmenduga bahwa mereka akan menjadi otoritassatu-satunya tunggalyang atasmemiliki Abkhazia—mengambilwewenang langkadi majuAbkhazia) danmemanfaatkan bergerakkeadaan untukdan mendeklarasikanmenyatakan Abkhazia sebagai sebuah republik independenyang merdeka.<ref>{{harvnb|Hewitt|2013|p=39}}</ref> Mereka mengirim sebuah telegram ke Moskwa yang meminta nasehatnasihat untukdan carajuga pemprosesannya,mengusulkan danagar menyatakanrepublik diriini tundukbergabung di bawahdengan [[Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia|Federasi Rusia]], namuntetapi [[Sergo Ordzhonikidze]]—pemimpin (tokoh Bolshevik dan pemimpin Biro Kaukasus (atau [[Kavbiuro]]) dan Bolshevik utama di Kaukasus—menolakmenolak gagasan tersebut.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=49}}</ref> Akibatnya, pada 31 Maret 1921, negararepublik tersebut mendeklarasikanmengumandangkan bahwa "atas kehendak dari para buruh, Republik Sosialis Soviet Abkhazia yang baru telah lahir."<ref name="Saparov 50">{{harvnb|Saparov|2015|p=50}}</ref> Ini membuat Abkhazia pun menjadi sebuah republik independenyang secara nominalmerdeka dengan kepentingankesepahaman daridi pihak AbkhazAbkhazia dan Georgia yang kemudianbahwa Abkhazia kelak akan bergabung dengan [[Republik Sosialis Soviet Georgia]] (RSS Georgia) yang baru saja dibentuk.<ref name="Saparov 50"/> SampaiSebelum kemudian,hal negaraini tersebutdapat dinyatakandiwujudkan, lepasAbkhazia sepenuhnyaakan daridianggap Georgiasebagai danwilayah disepakatiyang demikianterpisah dari Georgia. Revkom Georgia, (yang berperan sebagai badan pemerintahan RSS Georgia,) menyambutmenerima Abkhazia dalam sebuah telegram pada 21 Mei 1921, dan juga menyatakan bentukbahwa status hubungan harusdi ditempatkanantara padakeduanya sebaiknya diselesaikan dalam Kongres Buruh pertama daridi keduamasing-masing republik tersebut.<ref name="Saparov 51">{{harvnb|Saparov|2015|p=51}}</ref>
 
== Status ==
[[Berkas:Georgian soviet republic1922.png|thumbjmpl|leftkiri|300px|Peta RSS Georgia nampak pada tahun 1922. RSS Abkhazia diberiterletak warnadi merahkiri mudaatas.]]
Revkom Abkhaz Revkom,merasa dalamenggan posisiuntuk kekuasaan,menjadwalkan menghimpunsebuah kongres untukyang akan menentukan status masa depan Abkhazia, karena inimereka akantidak menjadiingin alatmelepaskan kontrol atas kawasankekuasaan tersebutmereka. Kavbiuro memaksa Revkom untuk bertindakmengambil tindakan, dan negosiasi untuk perjanjianperundingan antara Abkhazia dan Georgia dimulai pada Oktober 1921.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=52}}</ref> DitandatanganiHasilnya padaadalah 16sebuah Desemberperjanjian 1921,yang hasilnyaterdiri merupakan perjanjiandari dua pasal, dan perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 16 Desember 1921:
 
{{Quote|text=1. RSS Georgia dan RSS Abkhazia masukbersatu dalam persatuansecara politik, militer, dan keuangan-ekonomi. <br>2. Dalam rangka memenuhi tujuan yang diinginkantelah disebutkan di atas, kedua pemerintahpemerintahan ini mendeklarasikanmengumandangkan penggabungan Komisariat-Komisariat berikut: a) militer, b) keuangan, c) pertanian rakyat, d) pos dan telegraf, e) ''[[Cheka|ChKa]]'', f) ''[[Rabkrin|RKI]]'', g) Komisariat Keadilan Rakyat, dan h) [Komisariat] TransportasiAngkutan Laut.|author=Perjanjian BersamaPenyatuan antara RSS Georgia dan RSS Abkhazia<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=54}}</ref>}}
 
Perjanjian tersebutini menyatukan duakedua negara tersebut, meninggalkansehingga Abkhazia sebagaimenjadi sebuah "republik traktat" yang secaratunduk nominal berada di bawahkepada Georgia.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=55}}</ref> Status istimewa Abkhazia di Georgiasemakin diberlakukandiperkuat dalam konstitusi Georgia tahun 1922, yang menyebutmenyebutkan "traktatperjanjian penyatuan istimewa" antardi antara duakedua negara tersebut. Konstitusi Abkhazia 1925 menyatakanmemberikan catatan bahwa negara tersebutAbkhazia bersatu dengan Georgia "atas dasar traktatperjanjian istimewa".<ref>{{harvnb|Saparov|2015|pp=55, 57}}</ref> Pada tanggal 13 Desember 1922, saat masih bersatu dengan Georgia, Abkhazia masukbergabung dengan [[Republik Sosialis Federatif Soviet Transkaukasia]] (RSFST), bersama dengan [[RSS Armenia|Armenia]] dan [[RSS Azerbaijan|Azerbaijan]]. Federasi baru tersebut menciptakanseolah-olah tantangandibentuk padaatas keperluandasar ekonomi, namuntetapi lebihkemungkinan nampakhal ini dilakukan untuk mengkonsolidasikanmengukuhkan kekuasaan Soviet atasdi kawasanwilayah tersebut, yang telah menjadi kontensiu.<ref>{{harvnb|Hewitt|1993|p=271}}</ref> Abkhazia lebih diperlakukandianggap sebagai kawasan otonom diwilayah Georgia, meskipun takstatus sepertiAbkhazia negarasebenarnya tidak biasa bila dibandingkan dengan republik-republik otonom lainlainnya di Uni Soviet, negarakarena tersebutAbkhazia memiliki lambang-lambangsimbol nasionalnyanasional sendiri—sebuah(sebuah bendera dan lambang—danlambang) unitdan satuan angkatan daratdaratnya nasionalsendiri, sebuahpadahal hak yangini hanya diberikan kepada republik penuhanggota Uni Soviet.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|pp=50–56}}</ref> Lambang Abkhazia awalnya dideskripsikandirincikan padadi dalam konstitusi 1925 sebagai sebuah lambang yang "terdiri dari palu-arit emas didengan latar pemandanganbentang alam Abkhazia dan dengan kutipan dalam bahasa Abkhaz 'RSS Abkhazia'".<ref name="Saparov 56">{{harvnb|Saparov|2015|p=56}}</ref> IniRincian dimodifikasiini sedikit diubah pada tahun 1926,: saat mottosemboyan republik tersebut (dan juga semboyan di seluruh Uni Soviet), "ParaKaum proletarianproletar dari seluruhsemua negara, bersatulah!", dituliskini dituliskan dalam bahasa Abkhaz, Georgia, dan Rusia (sebelumnya hanya ditulis dalam bahasa Abkhaz).<ref name="Saparov 56"/> Negara tersebutAbkhazia juga memiliki konstitusinya sendiri, yang dibuatdirumuskan pada 1 April 1925, walaupun hak lainuntuk yangmenetapkan konstitusi hanya diberikandimiliki kepadaoleh republik penuhanggota.<ref>{{harvnb|Hewitt|2013|p=40}}</ref>
 
PenyatuanRakyat dengandan Georgiatokoh takmasyarakat poplerAbkhaz ditidak kalanganmenyukai pendudukpenyatuan ataudengan kepemimpin AbkhazGeorgia.<ref name="Blauvelt 2014 26"/> KawasanPenyatuan tersebutini juga kurangtidak diperhatikandisukai di Georgia, dimanadan kawasanbahkan tersebutmuncul dianggapkecurigaan sebagaibahwa tempatpenyatuan pemberhentiantersebut olehmerupakan kaumtipu daya Bolshevik untuk melakukan serangan keagar Georgia darimengalihkan otoritaskebencian dimereka Moskwakepada melaluiorang Abkhaz, karenaterutama mengingat bahwa pada saat itu orang Georgia adalahmerupakan salah satu kelompok yang paling menentangbermusuhan terhadap kaum Bolshevik.<ref>{{harvnb|Smith|2013|p=344}}</ref> Karena hanyaSebagai "republik traktat" satu-satunya di USSRUni Soviet, status RSS abkhaziaAbkhazia disorotiyang otoritassebenarnya menjadi perhatian pemerintah Soviet dan Georgia, yangkarena takmereka tidak ingin kawasanwilayah lain menuntut status serupa.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=60}}</ref> Untuk menyelesaikan halpermasalahan ini, merkeapemerintah memutuskan untuk menurunkan status Abkhazia,. dan padaPada 19 Februari 1931, kawasanAbkhazia tersebutdirombak dijadikanmenjadi [[Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz]], bawahanyang daritunduk kepada RSS Georgia (yang saat itu juga masih menjadi anggota RSFSTRepublik Transkaukasia).<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=212}}</ref> Tindakan tersebut menimbulkan protes publik, protesdan skalaini adalah demonstrasi besar pertama diyang Abkhaziamenentang terhadap otoritaspemerintah Soviet di Abkhazia.<ref>{{harvnb|Lakoba|1995|p=99}}</ref>
 
== Politik ==
[[Berkas:Lakoba Nestor.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|rightka|[[Nestor Lakoba]], yang menjabatberperan sebagai pemimpin ''de facto'' Abkhazia dari tahun 1921 sampai kematiannya pada tahun 1936. Ia merupakan tokoh pentingyang berjasa dalam pendirianmendirikan RSS Abkhazia.]]
Pada awalnyamulanya, AbkhazAbkhazia berada di bawah kendali Revkom, pimpinanAbkhaz (yang dipimpin oleh ketuanya, Efrem Eshba,) mengkontrol Abkhaziahingga sampaisebuah badanlembaga yang lebih permanen dapat didirikan.<ref name="Saparov 51"/> Pada tanggal 17 Februari 1922, [[Dewan Komisar Rakyat]] didirikandibentuk, dan Nestor Lakoba dipilih menjadi Ketuanyaketuanya, menjadikannyasehingga ia menjadi kepala republik secara ''de facto''; jabatan ini adalahhanya menjadi formalitas untukbagi Lakoba, yangkarena telahia secarasudah efektifmengendalikan beradaAbkhazia dalamsemenjak kontrolkaum AbkhaziaBolshevik sejakmenguasai Bolshevikwilayah berkuasatersebut pada tahun 1921.<ref>{{harvnb|Bgazhba|1965|p=39}}</ref><ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=207}}</ref> DenganLakoba dan Eshba, iasendiri sudah menjadi pemimpin kaum Bolshevik utamadi Abkhazia setelah meletusnya Revolusi Rusia. Lakoba dan Eshba memimpin dua upaya abortifkali untukmencoba merebut Abkhazia pada Februari dan April 1918;, setelahtetapi upaya-upaya terakhirini kandas. Setelah kegagalan yang gagalkedua, mereka melarikan diri, dari Abkhazia dari baru kembali pada Maret 1921 setelah kontrol Bolshevik dikonsolidasikan,mengukuhkan meskipunkekuasaannya Eshba kemudian ditransfer ke posisi laindi dalamwilayah Partaitersebut.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2014|pp=24–25}}</ref> Lakoba secara efektif mengkontrol Abkhazia sebagai pemimpin pribadi, yang secara bercanda menyebutnya sebagai "Lakobistan", dan statusnya sebagai kepala republik tak pernah ditentang atau tersaingi.<ref>{{harvnb|Lakoba|2001|pp=50–54}}</ref> Ia menentang beberapa kebijakan represif yang diimplementasikan di seluruh belahan lain USSR, termasuk [[kolektivisasi di Uni Soviet|kolektivisasi]]. Lakoba secara finansial mendukung kebangsawanan Abkhaz, yang dapat ia lakukan karena hubungan pribadi dekatnya dengan pemimpin Soviet [[Joseph Stalin]].<ref>{{harvnb|Lak'oba|1998b|p=71}}</ref>
 
Lakoba menguasai Abkhazia seperti wilayahnya sendiri, sampai-sampai muncul gurauan yang menyebut Abkhazia dengan nama "Lakobistan". Statusnya sebagai kepala republik tidak pernah ditentang.<ref>{{harvnb|Lakoba|2001|pp=50–54}}</ref> Ia berupaya melawan berbagai kebijakan menindas yang diberlakukan di wilayah-wilayah lainnya di Uni Soviet, termasuk kebijakan [[kolektivisasi di Uni Soviet|kolektivisasi]]. Lakoba juga memasok dana kepada para bangsawan Abkhaz, dan ia dapat melakukan hal ini berkat hubungannya yang erat dengan pemimpin Soviet, [[Josef Stalin]].<ref>{{harvnb|Lak'oba|1998b|p=71}}</ref>
 
== Ekonomi ==
SepanjangPada eramasa Soviet, Abkhazia menjadi produser besarpenghasil tembakau, danutama. padaPada 1930andasawarsa 1930-an, mensuplaiwilayah lebihini darimemasok hingga 52% persendari seluruh ekspor tembakau dariUni USSRSoviet.<ref>{{harvnb|Suny|1994|p=268}}</ref> Produk-produk pertanian lainlainnya, yang meliputiseperti teh, arakwine, dan buah sitrus—khususnyasitrus tangerin—diproduksi(khususnya [[tangerine]]) juga dihasilkan dalam jumlah yang besar, membuatsehingga Abkhazia menjadi salah satu wilayah paling baikkaya di seluruh Uni Soviet, dan dianggapbahkan lebih kaya ketimbangdaripada Georgia.<ref>{{harvnb|Zürcher|2007|pp=120–121}}</ref> Ekspor Sumber-sumber daya alam tersebut membuatmenjadikan kawasanAbkhazia tersebut menjadisebagai "sebuah pulau kemakmuran dalamdi sebuahwilayah Kaukasus yang diwarnaidirusak perang".<ref>{{harvnb|Rayfield|2004|p=95}}</ref> Beberapa pabrik juga dibangun di kawasan tersebutAbkhazia sebagai bagian dari kebijakan pembangunan seluruh belahan Uni Soviet, meskipunwalaupun merekapabrik-pabrik memilikiini dampaktidak kecilterlalu padaberdampak terhadap kekuatan ekonomi seluruh belahan Abkhazia.<ref name="Anchabadze 2012 90">{{harvnb|Anchabadze|Argun|2012|p=90}}</ref>
 
Abkhazia juga dihargaidikenal sebagai tempattujuan plesirwisata utama untukbagi kalangankaum elit Soviet dansekaligus masyarakatrakyat umumjelata. Pada dasawarsa 1920-an, Stalin berkunjung setiap tahuntahunnya berkunjungke sepanjangwilayah 1920anini, dan bergabungia denganjuga paradiiringi oleh rekan-rekannya dari [[Kremlin]], yang memakaimencoba memanfaatkan waktu tersebut untuk meraihmendapatkan kepercayaannya.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=202}}</ref> Sebagai tuan rumah, Lakobahubungan makin dekatLakoba dengan Stalin danmenjadi semakin erat. Lakoba juga menjadi orang kepercayaannya, membolehkannyadan untukStalin mempertahankanjuga posisimembiarkan dominannyaLakoba atasmengendalikan Abkhazia.<ref>{{harvnb|Scott|2016|p=96}}</ref> IniHal sangatini nampaktampak saatjelas ketika Lakoba menolak penerapanmelaksanakan kebijakan kolektivisasi, berpendapatkarena bahwamenurutnya taktidak ada ''[[kulak]]'' (petani curangkaya) di negara bagian tersebutAbkhazia.<ref>{{harvnb|Marshall|2010|p=239}}</ref> KebijakanSikap semacam iniLakoba dibela oleh Stalin, yang menyatakan bahwa kebijakan anti-kulak bukanlahtidak "perampasanmempertimbangkan pekuliaritaskekhususan istimewa daridalam struktur sosial Abkhaz dan membuatmelakukan kesalahpahamankesalahan daridengan memindahkan model teknikpengaturan sosial ala Rusia yang ditransfer secara mekanis padake tanahwilayah Abkhaz".<ref>{{harvnb|Rayfield|2004|p=30}}</ref> Kolektivisasi mula-mulabaru diterapkanmulai dijalankan setelah status Abkhazia diturunkan statusnya pada tahun 1931, dan sepenuhnyaakhirnya diterapkandilaksanakan secara utuh pada tahun 1936 setelah kematian Lakoba meninggal .<ref name="Derluguian 1998 266">{{harvnb|Derluguian|1998|p=266}}</ref> Sepanjang keberadaan RSS Abkhazia, [[rubel Soviet]] menjadi mata uang resmi.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=211}}</ref>
Sepanjang era Soviet, Abkhazia menjadi produser besar tembakau, dan pada 1930an, mensuplai lebih dari 52 persen seluruh ekspor tembakau dari USSR.<ref>{{harvnb|Suny|1994|p=268}}</ref> Produk pertanian lain, yang meliputi teh, arak, dan buah sitrus—khususnya tangerin—diproduksi dalam jumlah besar, membuat Abkhazia menjadi salah satu wilayah paling baik di seluruh Uni Soviet, dan dianggap lebih kaya ketimbang Georgia.<ref>{{harvnb|Zürcher|2007|pp=120–121}}</ref> Ekspor sumber daya tersebut membuat kawasan tersebut menjadi "sebuah pulau kemakmuran dalam sebuah Kaukasus yang diwarnai perang".<ref>{{harvnb|Rayfield|2004|p=95}}</ref> Beberapa pabrik juga dibangun di kawasan tersebut sebagai bagian dari pembangunan seluruh belahan Uni Soviet, meskipun mereka memiliki dampak kecil pada kekuatan ekonomi seluruh belahan Abkhazia.<ref name="Anchabadze 2012 90">{{harvnb|Anchabadze|Argun|2012|p=90}}</ref>
 
Abkhazia juga dihargai sebagai tempat plesir utama untuk kalangan elit Soviet dan masyarakat umum. Stalin setiap tahun berkunjung sepanjang 1920an dan bergabung dengan para rekannya dari [[Kremlin]], yang memakai waktu tersebut untuk meraih kepercayaannya.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=202}}</ref> Sebagai tuan rumah, Lakoba makin dekat dengan Stalin dan menjadi orang kepercayaannya, membolehkannya untuk mempertahankan posisi dominannya atas Abkhazia.<ref>{{harvnb|Scott|2016|p=96}}</ref> Ini sangat nampak saat Lakoba menolak penerapan kolektivisasi, berpendapat bahwa tak ada ''[[kulak]]'' (petani curang) di negara bagian tersebut.<ref>{{harvnb|Marshall|2010|p=239}}</ref> Kebijakan semacam ini dibela oleh Stalin, yang menyatakan bahwa kebijakan anti-kulak bukanlah "perampasan pekuliaritas istimewa dari struktur sosial Abkhaz dan membuat kesalahpahaman dari model teknik sosial Rusia yang ditransfer secara mekanis pada tanah Abkhaz".<ref>{{harvnb|Rayfield|2004|p=30}}</ref> Kolektivisasi mula-mula diterapkan setelah Abkhazia diturunkan statusnya pada 1931, dan sepenuhnya diterapkan pada 1936 setelah Lakoba meninggal .<ref name="Derluguian 1998 266">{{harvnb|Derluguian|1998|p=266}}</ref> Sepanjang keberadaan RSS Abkhazia, [[rubel Soviet]] menjadi mata uang resmi.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=211}}</ref>
 
Dalam sejarahnya yang singkat, mata uang resmi yang digunakan oleh republik ini adalah [[rubel Soviet]].<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=211}}</ref>
== Budaya ==
 
=== Demografi ===
RSS Abkhazia merupakan kawasanwilayah beragamyang memiliki keanekaragaman etnis, yangdan demografinyakomposisi berubahetnisnya sepanjangmengalami berdekade-dekadeperubahan setelahbesar dianeksasisemenjak wilayah tersebut dikuasai oleh Rusia. BeberapaPada akhir abad ke-19, jumlah [[suku Abkhazia|orang Abkhaz]] dideportasiyang padadiusir akhirdari abadwilayahnya kesembilanmencapai Belas100.000 jiwa, lebihdan kebanyakan dari 100,000mereka orang diusir—utamanyadideportasi ke [[KekaisaranKesultanan Utsmaniyah]].<ref>{{harvnb|Hewitt|2013|p=25}}</ref> Pada waktusaat RSS Abkhazia dibentuk, kelompok etnis Abkhaz terdirihanya darimewakili kurang dari 30% populasi (55,918), yang berjumlah 201,016 menurut [[Sensus Seluruh Uni Pertama Uni Soviet|sensus Soviet 1926]]—satu-satunya sensus yang dilakukan saat RSS Abkhazia berdiri.<ref name="Müller 231">{{harvnb|Müller|1998|p=231}}</ref> Kebijakan ''[[korenizatsiia]]'' (nativisasi)kemudian diterapkandilaksanakan pada eramasa tersebut, yangdengan dilakukantujuan untuk mempromosikanmendukung kelompok-kelompok minoritas di USSR,Uni yangSoviet, membuatalhasil jumlah orang Abkhaz pun meningkat: antaradari tahun 1922 danhingga 1926, etnisjumlah orang Abkhaz meningkatbertambah sekitar 8%, dansedangkan meliputijumlah sekitarorang 27.8%Georgia populasiturun sebesar 6%. PadaOleh masasebab itu, menurut hasil [[Sensus Seluruh Uni Pertama Uni Soviet|sensus Soviet 1926]] (satu-satunya sensus yang samadiadakan saat RSS Abkhazia berdiri), jumlah etnisorang GeorgiaAbkhazia turunmencapai dari55.918 42%jiwa menjadiatau 36mewakili 27,8% (67populasi, sementara jumlah orang Georgia tercatat sebesar 67.494 jiwa (36%).<ref>{{harvnb|Jones|1988|pp=617–618}}</ref> KelompokJumlah penduduk Abkhazia sendiri secara keseluruhan mencapai 201.016. Sementara itu, kelompok etnis besar lainnya yang dihitung padadalam sensus tahun 1926 adalah [[orang Armenia]] (25,.677, atau 12.,7%), [[orang Yunani Kaukasus|orang Yunani]] (14,.045, atau 7%), dan [[orang Rusia]] (12,.553, atau 6.,2%).<ref name="Müller 231">{{harvnb|Müller|1998|p=231}}</ref><ref>{{harvnb|Jones|1988|pp=617–618}}</ref>
 
=== BahasaBudaya dan bahasa ===
Aksara yang dipakai untuk menuliskan [[bahasa Abkhaz]] dimodifikasidiubah pada eramasa RSS Abkhazia. DiMenurut bawahkebijakan ''korenizatsiia'', suku Abkhaz taktidak dianggap salah satusebagai suku bangsa yang "maju" di USSRUni Soviet, dansehingga mengalamikebijakan peningkatanini fokusberupaya padamengembangkan pengembangan budayabahasa dan bahasa nasionalbudaya mereka.<ref>{{harvnb|Martin|2001|pp=23–24}}</ref> Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, Abkhaz—bersamabahasa denganAbkhaz beberapa(dan bahasa-bahasa regionaldaerah lainlainnya di USSR—Uni Soviet) [[Latinisasi di Uni Soviet|di-Latinisasi-kandilatinisasi]] pada tahun 1928, meraihsehingga daribahasa ini tidak lagi dituliskan dengan [[aksara Sirilik|aksara berbasis SirilikKiril]] asli.<ref>{{harvnb|Jones|1988|p=617}}</ref> SorotanKebijakan ditempatkanini padajuga pengembanganberupaya budayamenggalakkan kebudayaan Abkhaz, yang sangatmelalui dipromosikandukungan dan dibiayaipendanaan.<ref name="Anchabadze 2012 90"/> SelainUntuk itusemakin memajukan upaya ini, Perhimpunan SaintifikIlmiah Abkhazia dibuatdibentuk pada tahun 1922, sementara Akademi SastraBahasa dadan BahasaSastra Abkhazia didirikan pada tahun 1925.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2012a|p=252}}</ref>
 
DalamUntuk mengakui keragaman kelompokkeanekaragaman etnis di Abkhazia, Pasal 8 dariKonstitusi konstitusiAbkhazia Abkhaztahun 1925 menyerukanmencantumkan tiga bahasa resmi—Abkhazresmi, yaitu bahasa Abkhaz, Georgia, dan Rusia—sementaraRusia, amandemensementara hasil amendemen pada masa berikutnya menyatakan, "seluruhSemua wargasuku negarabangsa yang tinggal dimenghuni RSS Abkhazia diberikandijamin hak kebebasanatas pembangunan secara bebas dan pemakaianpenggunaan bahasa asli baik dalam budayabadan nasional-budaya danmaupun dalam badan agensikenegaraan negarasecara umum".<ref>{{harvnb|Saparov|2015|pp=58–59}}</ref><ref>{{harvnb|Blauvelt|2012a|pp=241–242}}</ref> KebanyakanSebagian besar penduduk takAbkhazia memahamitidak bisa bahasa Abkhaz, sehingga bahasa Rusia menjadi bahasa yang dominan daridi dalam pemerintahan, sementara kawasandaerah-kawasandaerah lokaltertentu memakaimenggunakan bahasa yang paling dikenalsering dituturkan di kawasan disanatersebut.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2012a|pp=240–246}}</ref>
 
== WarisanTinggalan sejarah ==
{{See also|Konflik Abkhaz–Georgia}}
Status Abkhazia sebagai "republik traktat" taktidak pernah diklarifikasikandiperjelas sepanjangpada masa pendiriannyaberdirinya, dan sejarawan [[Arsène Saparov]] bahkan menyatakan bahwa para pejabat pada masa itu tak memahami arti frasedari istilah tersebut.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|pp=61–62}}</ref> Status tersebutini memiliki pengartianmakna simboliksimbolis kepadabagi suku Abkhaz, yang tak pernah melupakan bahwa mereka memilikipernah sebuahmemiliki negaranegaranya independensendiri, setidaknyapaling dalamtidak teoridi atas kertas.<ref>{{harvnb|Saparov|2015|p=62}}</ref> DenganSeruan untuk mengembalikan status Abkhazia seperti semula muncul ketika kemajuankebijakan [[glasnost]] dan [[perestroika]] digalakkan pada 1980an,masa seruanpemerintahan agarMikhail AbkhaziaGorbachev merestorasikanpada statusnyadasawarsa dimulai;1980-an. sebuahSebuah majelis di [[Lykhny]] pada tahun 1989 menyerukanmeminta agar otoritaspemerintah Soviet membuatmengubah status Abkhazia menjadi republik unianggota penuh,dan mengklaim RSS Abkhazia sebagai landasan dariyang dapat membenarkan pergerakantindakan tersebut.<ref>{{harvnb|Anchabadze|1998|p=132}}</ref> Saat Abkhazia mendeklarasikanmengumandangkan kemerdekaankemerdekaannya pada tahun 1990, mereka meminta restorasiagar konstitusi tahun 1925 dipulihkan, yangdan konstitusi ini sendiri menyerukan agarpenyatuan ABkhaziaAbkhazia dan Georgia bersatu, membolahkansehingga kemungkinankonstitusi penyatuanini masatetap depanmemberikan antarruang duabagi negarapenyatuan tersebutdengan Georgia.<ref>{{harvnb|Cornell|1998|p=52}}</ref> RestorasiPemulihan konstitusi tahun 1925 adalahkemudian sebuahmenjadi permulaan daripemantik [[Perang Abkhazia (1992–1993)|perang melawan Georgia pada tahun 1992–1993]] dan menimbulkan [[pengakuan internasional Abkhazia dan Ossetia Selatan|persengketaansengketa atasmengenai status Abkhazia]],. yangHasilnya membuatadalah kemerdekaan Abkhazia menjadi independen secara ''de facto'' dari Georgiasemenjak sejaktahun 1992.<ref name="Derluguian 1998 266"/>
 
== Referensi ==
Baris 127 ⟶ 124:
 
{{DEFAULTSORT:Abkhazia, Republik Sosialis Soviet}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Politik Abkhazia]]

Revisi terkini sejak 23 Juli 2021 03.47

Republik Sosialis Soviet
Abkhazia

Социалисттә Советтә Республика Аҧсны  (Abkhazian)
საბჭოთა სოციალისტური რესპუბლიკა აფხაზეთი  (Georgia)
Социалистическая Советская Республика Абхазия  (Rusia)
1921–1931
{{{coat_alt}}}
Lambang Negara
SemboyanПролетарии всех стран, соединяйтесь!
Proletarii vsekh stran, soyedinyaytes'!
"Kaum proletar dari semua negara, bersatulah!"
Lagu kebangsaanИнтернационал
Internatsional
"The Internationale"
Republik Sosialis Soviet Abkhazia pada 1921
Republik Sosialis Soviet Abkhazia pada 1921
Ibu kotaSukhumi
Bahasa yang umum digunakanAbkhaz, Georgia, Rusia
PemerintahanRepublik Sosialis
LegislatifKongres Soviet
Sejarah 
• Didirikan
31 Maret 1921
• Dibubarkan
19 Februari 1931
Luas
19268.600 km2 (3.300 sq mi)
Penduduk
• 1926
201016
Mata uangRubel
Didahului oleh
Digantikan oleh
Republik Demokratik Georgia
Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Republik Sosialis Soviet Abkhazia (RSS Abkhazia)[a] adalah sebuah republik berusia pendek yang terletak di daerah Kaukasus di Uni Soviet. Republik yang terdiri dari wilayah Abkhazia ini berdiri dari tanggal 31 Maret 1921 hingga 19 Februari 1931, dan dibentuk seusai serangan Tentara Merah ke Georgia pada tahun 1921. RSS Abkhazia awalnya merupakan sebuah negara yang berdiri sendiri, tetapi pada tanggal 16 Desember 1921, republik ini menandatangani sebuah perjanjian yang menyatukannya dengan Republik Sosialis Soviet Georgia (RSS Georgia). Status RSS Abkhazia sebagai sebuah "republik traktat" yang tunduk kepada Georgia mirip dengan republik otonom di Uni Soviet, walaupun sebenarnya republik ini masih merdeka secara de facto dari Georgia karena RSS Abkhazia memiliki beberapa hak yang hanya dinikmati oleh republik-republik anggota Uni Soviet, seperti hak untuk memiliki satuan militernya sendiri. Pada tahun 1922, Abkhazia menjadi bagian dari Republik Sosialis Federatif Soviet Transkaukasia yang menyatukan RSS Armenia, Azerbaijan, dan Georgia. RSS Abkhazia dibubarkan pada tahun 1931 dan digantikan oleh Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz di RSS Georgia.

Dalam sejarahnya, RSS Abkhazia dipimpin oleh Nestor Lakoba yang secara resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Komisar Rakyat, tetapi ia sangat mengendalikan republik tersebut sampai-sampai muncul kelakar yang menyematkan julukan "Lakobistan" kepada republik ini. Berkat hubungan erat Lakoba dengan pemimpin Soviet Josef Stalin, kolektivisasi ditangguhkan sampai Abkhazia digabung dengan Georgia. Abkhazia tetap menjadi produsen tembakau utama di masa tersebut, dan wilayah ini menghasilkan lebih dari setengah persediaan tembakau Uni Soviet. Abkhazia juga menghasilkan produk-produk pertanian lainnya, seperti teh, wine, dan buah sitrus, alhasil Abkhazia menjadi salah satu wilayah terkaya di Uni Soviet. Selain itu, iklim subtropisnya menjadikannya sebagai tujuan wisata utama di Uni Soviet; Stalin dan para pemimpin Soviet lainnya memiliki dacha (vila) di wilayah ini dan menghabiskan banyak waktu di tempat tersebut.

Walaupun Abkhazia adalah sebuah wilayah yang memiliki keanekaragaman etnis, republik ini dipimpin oleh suku Abkhaz yang hanya mewakili kurang dari 30% populasi. Kelompok-kelompok besar lainnya meliputi orang Georgia, Armenia, Yunani, dan Rusia. Meskipun mereka bukan kelompok mayoritas, suku Abkhaz diberi banyak keistimewaan, dan bahasa Abkhaz juga digalakkan sebagai bagian dari kebijakan korenizatsiia pada masa tersebut. Jati diri nasional Abkhaz dikembangkan lewat kebijakan ini, sehingga nasionalisme Abkhaz pun bangkit. Pendirian republik ini sendiri berdampak besar terhadap sejarah orang Abkhaz, karena untuk pertama kalinya ada sebuah satuan geografi yang diberi nama Abkhazia. Meskipun republik setengah merdeka ini diturunkan statusnya pada tahun 1931, suku Abkhaz masih tetap mengingat keberadaan negara tersebut. Pada saat pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev menggalakkan program glasnost dan perestroika pada akhir dasawarsa 1980-an, para pemimpin Abkhaz menyerukan agar negara Abkhazia dibentuk kembali dan dipisahkan dari Georgia, dan mereka menjadikan RSS Abkhazia sebagai landasannya. Hal ini berujung pada pemulihan konstitusi RSS Abkhazia tahun 1925, yang kemudian memicu perang Abkhazia-Georgia pada tahun 1992–1993 serta konflik Abkhaz–Georgia pada zaman modern.

Latar belakang

Kekaisaran Rusia mengambil alih Abkhazia pada awal abad ke-19 dan telah menancapkan kekuasaannya di kawasan tersebut pada tahun 1864.[1] Rusia tidak ingin mendirikan satuan wilayah yang dilandaskan pada kelompok etnis, sehingga mereka memutuskan untuk memasukkan wilayah Abkhazia ke dalam Kegubernuran Kutais.[2] Kemudian terjadi pemindahan penduduk dalam jumlah yang besar, alhasil persebaran etnis di Abkhazia pun berubah drastis. Ribuan orang Abkhaz diusir dari rumah mereka, dan kemudian suku Mingrelia didatangkan untuk menggantikan mereka.[3][4] Setelah meletusnya Revolusi Februari pada tahun 1917 yang mengakhiri riwayat Kekaisaran Rusia, status Abkhazia menjadi tidak jelas.[5] Wilayah ini terbebas dari kekuasaan Rusia dan sempat mempertimbangkan untuk bergabung dengan Republik Pegunungan Kaukasus Utara pada tahun 1917, tetapi akhirnya mereka memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut akibat jarak antara Abkhazia dengan kelompok-kelompok lain yang terlibat dalam pembentukan republik tersebut.[6] Pada Februari 1918, kaum Bolshevik Abkhazia mencoba mendirikan sebuah komune yang mirip dengan sistem Soviet (dewan) yang dibentuk di Rusia. Upaya ini kandas dan kedua tokoh Bolshevik Abkhazia, Efrem Eshba dan Nestor Lakoba, melarikan diri.[7] Dewan Rakyat Abkhaz (DRA) kemudian dibentuk dan secara de facto menjadi penguasa wilayah ini. Setelah Republik Demokratik Georgia didirikan pada Mei 1918, negara tersebut mengambil alih Abkhazia dan menjadikannya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Georgia. Georgia tidak dapat mengendalikan seluruh wilayah Abkhazia, sehingga DRA masih menguasainya hingga Abkhazia diserang oleh Bolshevik pada tahun 1921.[8]

Status Abkhazia ditetapkan oleh konstitusi Georgia tahun 1921. Pasal 107 menjamin otonomi "Abkhazeti[b] (distrik Soukhoum)" dalam "mengelola urusan mereka".[9] Konstitusi tersebut dikumandangkan setelah Tentara Merah menyerang Georgia pada Februari 1921; hakikat dari status otonomi yang telah dijanjikan ini sendiri tidak pernah dijabarkan.[10] Walaupun begitu, menurut sejarawan Timothy Blauvelt, peristiwa ini sangat berdampak terhadap sejarah Abkhazia, karena untuk pertama kalinya Abkhazia ditetapkan sebagai satuan geografinya sendiri.[11]

Pembentukan

Pada tanggal 15 Februari 1921, Tentara Merah menyerang Georgia, dan Abkhazia juga ikut diserang pada tanggal 17 Februari.[12] Eshba dan Lakoba kembali ke Abkhazia sebelum serangan tersebut dimulai dan membentuk Komite Revolusioner (Revkom) untuk mempersiapkan pendirian sebuah pemerintahan Bolshevik.[13] Ibu kota Abkhazia di Sukhumi direbut pada tanggal 4 Maret. Ketika pertempuran masih berkecamuk di Georgia, Revkom (yang tidak menduga bahwa mereka akan menjadi satu-satunya yang memiliki wewenang di Abkhazia) memanfaatkan keadaan dan menyatakan Abkhazia sebagai sebuah republik yang merdeka.[14] Mereka mengirim sebuah telegram ke Moskwa yang meminta nasihat dan juga mengusulkan agar republik ini bergabung dengan Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, tetapi Sergo Ordzhonikidze (tokoh Bolshevik dan pemimpin Biro Kaukasus atau Kavbiuro) menolak gagasan tersebut.[15] Akibatnya, pada 31 Maret 1921, republik tersebut mengumandangkan bahwa "atas kehendak dari para buruh, Republik Sosialis Soviet Abkhazia yang baru telah lahir."[16] Abkhazia pun menjadi sebuah republik yang merdeka dengan kesepahaman di pihak Abkhazia dan Georgia bahwa Abkhazia kelak akan bergabung dengan Republik Sosialis Soviet Georgia (RSS Georgia) yang baru saja dibentuk.[16] Sebelum hal ini dapat diwujudkan, Abkhazia akan dianggap sebagai wilayah yang terpisah dari Georgia. Revkom Georgia (yang berperan sebagai badan pemerintahan RSS Georgia) menerima Abkhazia dalam sebuah telegram pada 21 Mei 1921, dan juga menyatakan bahwa status hubungan di antara keduanya sebaiknya diselesaikan dalam Kongres Buruh pertama di masing-masing republik.[17]

Status

Peta RSS Georgia pada tahun 1922. RSS Abkhazia terletak di kiri atas.

Revkom Abkhaz merasa enggan untuk menjadwalkan sebuah kongres yang akan menentukan status Abkhazia, karena mereka tidak ingin melepaskan kekuasaan mereka. Kavbiuro memaksa Revkom untuk mengambil tindakan, dan perundingan antara Abkhazia dan Georgia dimulai pada Oktober 1921.[18] Hasilnya adalah sebuah perjanjian yang terdiri dari dua pasal, dan perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 16 Desember 1921:

1. RSS Georgia dan RSS Abkhazia bersatu secara politik, militer, dan keuangan-ekonomi.
2. Dalam rangka memenuhi tujuan yang telah disebutkan di atas, kedua pemerintahan ini mengumandangkan penggabungan Komisariat-Komisariat berikut: a) militer, b) keuangan, c) pertanian rakyat, d) pos dan telegraf, e) ChKa, f) RKI, g) Komisariat Keadilan Rakyat, dan h) [Komisariat] Angkutan Laut.

— Perjanjian Penyatuan antara RSS Georgia dan RSS Abkhazia[19]

Perjanjian ini menyatukan kedua negara tersebut, sehingga Abkhazia menjadi sebuah "republik traktat" yang tunduk kepada Georgia.[20] Status istimewa Abkhazia semakin diperkuat dalam konstitusi Georgia tahun 1922, yang menyebutkan "perjanjian penyatuan istimewa" di antara kedua negara tersebut. Konstitusi Abkhazia 1925 memberikan catatan bahwa Abkhazia bersatu dengan Georgia "atas dasar perjanjian istimewa".[21] Pada tanggal 13 Desember 1922, saat masih bersatu dengan Georgia, Abkhazia bergabung dengan Republik Sosialis Federatif Soviet Transkaukasia (RSFST), bersama dengan Armenia dan Azerbaijan. Federasi baru tersebut seolah-olah dibentuk atas dasar ekonomi, tetapi kemungkinan hal ini dilakukan untuk mengukuhkan kekuasaan Soviet di wilayah tersebut.[22] Abkhazia dianggap sebagai wilayah Georgia, meskipun status Abkhazia sebenarnya tidak biasa bila dibandingkan dengan republik-republik otonom lainnya di Uni Soviet, karena Abkhazia memiliki simbol nasional (sebuah bendera dan lambang) dan satuan angkatan daratnya sendiri, padahal hak ini hanya diberikan kepada republik anggota Uni Soviet.[23] Lambang Abkhazia awalnya dirincikan di dalam konstitusi 1925 sebagai sebuah lambang yang "terdiri dari palu-arit emas dengan latar bentang alam Abkhazia dan dengan kutipan dalam bahasa Abkhaz 'RSS Abkhazia'".[24] Rincian ini sedikit diubah pada tahun 1926: semboyan republik tersebut (dan juga semboyan di seluruh Uni Soviet), "Kaum proletar dari semua negara, bersatulah!", kini dituliskan dalam bahasa Abkhaz, Georgia, dan Rusia (sebelumnya hanya ditulis dalam bahasa Abkhaz).[24] Abkhazia juga memiliki konstitusinya sendiri, yang dirumuskan pada 1 April 1925, walaupun hak untuk menetapkan konstitusi hanya dimiliki oleh republik anggota.[25]

Rakyat dan tokoh masyarakat Abkhaz tidak menyukai penyatuan dengan Georgia.[11] Penyatuan ini juga tidak disukai di Georgia, dan bahkan muncul kecurigaan bahwa penyatuan tersebut merupakan tipu daya Bolshevik agar Georgia mengalihkan kebencian mereka kepada orang Abkhaz, terutama mengingat bahwa pada saat itu orang Georgia merupakan salah satu kelompok yang paling bermusuhan terhadap kaum Bolshevik.[26] Sebagai "republik traktat" satu-satunya di Uni Soviet, status RSS Abkhazia yang sebenarnya menjadi perhatian pemerintah Soviet dan Georgia, karena mereka tidak ingin wilayah lain menuntut status serupa.[27] Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah memutuskan untuk menurunkan status Abkhazia. Pada 19 Februari 1931, Abkhazia dirombak menjadi Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz yang tunduk kepada RSS Georgia (yang saat itu juga masih menjadi anggota Republik Transkaukasia).[28] Tindakan tersebut menimbulkan protes, dan ini adalah demonstrasi besar pertama yang menentang pemerintah Soviet di Abkhazia.[29]

Politik

Nestor Lakoba yang berperan sebagai pemimpin de facto Abkhazia dari tahun 1921 sampai kematiannya pada tahun 1936. Ia merupakan tokoh yang berjasa dalam mendirikan RSS Abkhazia.

Pada mulanya, Abkhazia berada di bawah kendali Revkom Abkhaz (yang dipimpin oleh ketuanya, Efrem Eshba) hingga sebuah lembaga yang lebih permanen dapat didirikan.[17] Pada tanggal 17 Februari 1922, Dewan Komisar Rakyat dibentuk, dan Nestor Lakoba dipilih menjadi ketuanya, sehingga ia menjadi kepala republik secara de facto; jabatan ini hanya menjadi formalitas bagi Lakoba, karena ia sudah mengendalikan Abkhazia semenjak kaum Bolshevik menguasai wilayah tersebut pada tahun 1921.[30][31] Lakoba dan Eshba sendiri sudah menjadi pemimpin kaum Bolshevik di Abkhazia setelah meletusnya Revolusi Rusia. Lakoba dan Eshba dua kali mencoba merebut Abkhazia pada Februari dan April 1918, tetapi upaya-upaya ini kandas. Setelah kegagalan yang kedua, mereka melarikan diri dari Abkhazia dari baru kembali pada Maret 1921 setelah Bolshevik mengukuhkan kekuasaannya di wilayah tersebut.[32]

Lakoba menguasai Abkhazia seperti wilayahnya sendiri, sampai-sampai muncul gurauan yang menyebut Abkhazia dengan nama "Lakobistan". Statusnya sebagai kepala republik tidak pernah ditentang.[33] Ia berupaya melawan berbagai kebijakan menindas yang diberlakukan di wilayah-wilayah lainnya di Uni Soviet, termasuk kebijakan kolektivisasi. Lakoba juga memasok dana kepada para bangsawan Abkhaz, dan ia dapat melakukan hal ini berkat hubungannya yang erat dengan pemimpin Soviet, Josef Stalin.[34]

Ekonomi

Pada masa Soviet, Abkhazia menjadi penghasil tembakau utama. Pada dasawarsa 1930-an, wilayah ini memasok hingga 52% dari seluruh ekspor tembakau Uni Soviet.[35] Produk-produk pertanian lainnya, seperti teh, wine, dan buah sitrus (khususnya tangerine) juga dihasilkan dalam jumlah yang besar, sehingga Abkhazia menjadi salah satu wilayah paling kaya di Uni Soviet, dan bahkan lebih kaya daripada Georgia.[36] Sumber-sumber daya alam tersebut menjadikan Abkhazia sebagai "sebuah pulau kemakmuran di wilayah Kaukasus yang dirusak perang".[37] Beberapa pabrik juga dibangun di Abkhazia sebagai bagian dari kebijakan pembangunan Uni Soviet, walaupun pabrik-pabrik ini tidak terlalu berdampak terhadap kekuatan ekonomi Abkhazia.[38]

Abkhazia juga dikenal sebagai tujuan wisata utama bagi kaum elit Soviet sekaligus rakyat jelata. Pada dasawarsa 1920-an, Stalin berkunjung setiap tahunnya ke wilayah ini, dan ia juga diiringi oleh rekan-rekannya dari Kremlin yang mencoba memanfaatkan waktu tersebut untuk mendapatkan kepercayaannya.[39] Sebagai tuan rumah, hubungan Lakoba dengan Stalin menjadi semakin erat. Lakoba juga menjadi orang kepercayaannya, dan Stalin juga membiarkan Lakoba mengendalikan Abkhazia.[40] Hal ini tampak jelas ketika Lakoba menolak melaksanakan kebijakan kolektivisasi, karena menurutnya tidak ada kulak (petani kaya) di Abkhazia.[41] Sikap Lakoba dibela oleh Stalin, yang menyatakan bahwa kebijakan anti-kulak tidak "mempertimbangkan kekhususan dalam struktur sosial Abkhaz dan melakukan kesalahan dengan memindahkan model pengaturan sosial ala Rusia ke wilayah Abkhaz".[42] Kolektivisasi baru mulai dijalankan setelah status Abkhazia diturunkan pada tahun 1931, dan akhirnya dilaksanakan secara utuh pada tahun 1936 setelah kematian Lakoba.[43]

Dalam sejarahnya yang singkat, mata uang resmi yang digunakan oleh republik ini adalah rubel Soviet.[44]

Demografi

RSS Abkhazia merupakan wilayah yang memiliki keanekaragaman etnis, dan komposisi etnisnya mengalami perubahan besar semenjak wilayah tersebut dikuasai oleh Rusia. Pada akhir abad ke-19, jumlah orang Abkhaz yang diusir dari wilayahnya mencapai 100.000 jiwa, dan kebanyakan dari mereka dideportasi ke Kesultanan Utsmaniyah.[45] Pada saat RSS Abkhazia dibentuk, kelompok etnis Abkhaz hanya mewakili kurang dari 30% populasi. Kebijakan korenizatsiia kemudian dilaksanakan pada masa tersebut dengan tujuan untuk mendukung kelompok-kelompok minoritas di Uni Soviet, alhasil jumlah orang Abkhaz pun meningkat: dari tahun 1922 hingga 1926, jumlah orang Abkhaz bertambah sekitar 8%, sedangkan jumlah orang Georgia turun sebesar 6%. Oleh sebab itu, menurut hasil sensus Soviet 1926 (satu-satunya sensus yang diadakan saat RSS Abkhazia berdiri), jumlah orang Abkhazia mencapai 55.918 jiwa atau mewakili 27,8% populasi, sementara jumlah orang Georgia tercatat sebesar 67.494 jiwa (36%). Jumlah penduduk Abkhazia sendiri secara keseluruhan mencapai 201.016. Sementara itu, kelompok etnis besar lainnya yang dihitung dalam sensus tahun 1926 adalah orang Armenia (25.677 atau 12,7%), orang Yunani (14.045, atau 7%), dan orang Rusia (12.553, atau 6,2%).[46][47]

Budaya dan bahasa

Aksara yang dipakai untuk menuliskan bahasa Abkhaz diubah pada masa RSS Abkhazia. Menurut kebijakan korenizatsiia, suku Abkhaz tidak dianggap sebagai suku bangsa yang "maju" di Uni Soviet, sehingga kebijakan ini berupaya mengembangkan bahasa dan budaya mereka.[48] Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, bahasa Abkhaz (dan bahasa-bahasa daerah lainnya di Uni Soviet) dilatinisasi pada tahun 1928, sehingga bahasa ini tidak lagi dituliskan dengan aksara Kiril.[49] Kebijakan ini juga berupaya menggalakkan kebudayaan Abkhaz melalui dukungan dan pendanaan.[38] Untuk semakin memajukan upaya ini, Perhimpunan Ilmiah Abkhazia dibentuk pada tahun 1922, sementara Akademi Bahasa dan Sastra Abkhazia didirikan pada tahun 1925.[50]

Untuk mengakui keanekaragaman etnis di Abkhazia, Pasal 8 Konstitusi Abkhazia tahun 1925 mencantumkan tiga bahasa resmi, yaitu bahasa Abkhaz, Georgia, dan Rusia, sementara hasil amendemen pada masa berikutnya menyatakan, "Semua suku bangsa yang menghuni RSS Abkhazia dijamin hak atas pembangunan secara bebas dan penggunaan bahasa asli baik dalam badan nasional-budaya maupun dalam badan kenegaraan secara umum".[51][52] Sebagian besar penduduk Abkhazia tidak bisa bahasa Abkhaz, sehingga bahasa Rusia menjadi bahasa yang dominan di dalam pemerintahan, sementara daerah-daerah tertentu menggunakan bahasa yang paling sering dituturkan di kawasan tersebut.[53]

Tinggalan sejarah

Status Abkhazia sebagai "republik traktat" tidak pernah diperjelas pada masa berdirinya, dan sejarawan Arsène Saparov bahkan menyatakan bahwa para pejabat pada masa itu tak memahami arti dari istilah tersebut.[54] Status ini memiliki makna simbolis bagi suku Abkhaz, yang tak pernah melupakan bahwa mereka pernah memiliki negaranya sendiri, paling tidak di atas kertas.[55] Seruan untuk mengembalikan status Abkhazia seperti semula muncul ketika kebijakan glasnost dan perestroika digalakkan pada masa pemerintahan Mikhail Gorbachev pada dasawarsa 1980-an. Sebuah majelis di Lykhny pada tahun 1989 meminta agar pemerintah Soviet mengubah status Abkhazia menjadi republik anggota dan mengklaim RSS Abkhazia sebagai landasan yang dapat membenarkan tindakan tersebut.[56] Saat Abkhazia mengumandangkan kemerdekaannya pada tahun 1990, mereka meminta agar konstitusi tahun 1925 dipulihkan, dan konstitusi ini sendiri menyerukan penyatuan Abkhazia dan Georgia, sehingga konstitusi ini tetap memberikan ruang bagi penyatuan dengan Georgia.[57] Pemulihan konstitusi tahun 1925 kemudian menjadi pemantik perang melawan Georgia pada tahun 1992–1993 dan sengketa mengenai status Abkhazia. Hasilnya adalah kemerdekaan Abkhazia secara de facto semenjak tahun 1992.[43]

Referensi

Catatan

  1. ^ bahasa Abkhaz: Социалисттә Советтә Республика Аҧсны, ССР Аҧсны; Sociālicṭṭw Soveṭṭw Resṗubliḳā Āpsnə
    bahasa Georgia: საბჭოთა სოციალისტური რესპუბლიკა აფხაზეთი, სსრ აფხაზეთი; sabch'ota sotsialist'uri resp'ublika apkhazeti;
    bahasa Rusia: Социалистическая Советская Республика Абхазия, ССР Абхазия; Sotsialisticheskaya Sovetskaya Respublika Abkhaziya
  2. ^ Nama Abkhazia dalam bahasa Georgia dipakai dalam terjemahan Konstitusi 1921 versi bahasa Inggris.

Kutipan

  1. ^ Lak'oba 1998a, hlm. 89–101
  2. ^ kartuli sabch'ota entsiklopedia 1985, hlm. 504
  3. ^ Lak'oba 1998a, hlm. 84
  4. ^ Müller 1998, hlm. 220–225
  5. ^ Blauvelt 2007, hlm. 206
  6. ^ Saparov 2015, hlm. 43
  7. ^ Blauvelt 2012b, hlm. 81
  8. ^ Lakoba 1990, hlm. 63
  9. ^ Papuashvili 2012, hlm. 48
  10. ^ Welt 2012, hlm. 214–215
  11. ^ a b Blauvelt 2014, hlm. 26
  12. ^ Suny 1994, hlm. 207
  13. ^ Saparov 2015, hlm. 48
  14. ^ Hewitt 2013, hlm. 39
  15. ^ Saparov 2015, hlm. 49
  16. ^ a b Saparov 2015, hlm. 50
  17. ^ a b Saparov 2015, hlm. 51
  18. ^ Saparov 2015, hlm. 52
  19. ^ Saparov 2015, hlm. 54
  20. ^ Saparov 2015, hlm. 55
  21. ^ Saparov 2015, hlm. 55, 57
  22. ^ Hewitt 1993, hlm. 271
  23. ^ Saparov 2015, hlm. 50–56
  24. ^ a b Saparov 2015, hlm. 56
  25. ^ Hewitt 2013, hlm. 40
  26. ^ Smith 2013, hlm. 344
  27. ^ Saparov 2015, hlm. 60
  28. ^ Blauvelt 2007, hlm. 212
  29. ^ Lakoba 1995, hlm. 99
  30. ^ Bgazhba 1965, hlm. 39
  31. ^ Blauvelt 2007, hlm. 207
  32. ^ Blauvelt 2014, hlm. 24–25
  33. ^ Lakoba 2001, hlm. 50–54
  34. ^ Lak'oba 1998b, hlm. 71
  35. ^ Suny 1994, hlm. 268
  36. ^ Zürcher 2007, hlm. 120–121
  37. ^ Rayfield 2004, hlm. 95
  38. ^ a b Anchabadze & Argun 2012, hlm. 90
  39. ^ Blauvelt 2007, hlm. 202
  40. ^ Scott 2016, hlm. 96
  41. ^ Marshall 2010, hlm. 239
  42. ^ Rayfield 2004, hlm. 30
  43. ^ a b Derluguian 1998, hlm. 266
  44. ^ Blauvelt 2007, hlm. 211
  45. ^ Hewitt 2013, hlm. 25
  46. ^ Müller 1998, hlm. 231
  47. ^ Jones 1988, hlm. 617–618
  48. ^ Martin 2001, hlm. 23–24
  49. ^ Jones 1988, hlm. 617
  50. ^ Blauvelt 2012a, hlm. 252
  51. ^ Saparov 2015, hlm. 58–59
  52. ^ Blauvelt 2012a, hlm. 241–242
  53. ^ Blauvelt 2012a, hlm. 240–246
  54. ^ Saparov 2015, hlm. 61–62
  55. ^ Saparov 2015, hlm. 62
  56. ^ Anchabadze 1998, hlm. 132
  57. ^ Cornell 1998, hlm. 52

Daftar pustaka

  • Anchabadze, Jurij (1998), "History: the modern period", dalam Hewitt, George, The Abkhazians: A Handbook, New York City: St. Martin's Press, hlm. 132–146, ISBN 978-0-31-221975-8 
  • Anchabadze, Yu. D.; Argun, Yu. G. (2012), Абхазы (The Abkhazians) (dalam bahasa Russian), Moscow: Nauka, ISBN 978-5-02-035538-5 
  • Bgazhba, Mikhail (1965), Нестор Лакоба (Nestor Lakoba) (dalam bahasa Russian), Tbilisi: Sabtchota Saqartvelo 
  • Blauvelt, Timothy (May 2007), "Abkhazia: Patronage and Power in the Stalin Era", Nationalities Papers, 35 (2): 203–232, doi:10.1080/00905990701254318 
  • Blauvelt, Timothy (2012a), "'From words to action!': Nationality policy in Soviet Abkhazia (1921–38)", dalam Jones, Stephen F., The Making of Modern Georgia, 1918 – 2012: The first Georgian Republic and its successors, New York City: Routledge, hlm. 232–262, ISBN 978-0-41-559238-3 
  • Blauvelt, Timothy K. (2012b), "Resistance and Accommodation in the Stalinist Periphery: A Peasant Uprising in Abkhazia", Ab Imperio, 3: 78–108, doi:10.1353/imp.2012.0091 
  • Blauvelt, Timothy K. (2014), "The Establishment of Soviet Power in Abkhazia: Ethnicity, Contestation and Clientalism in the Revolutionary Periphery", Revolutionary Russia, 27 (1): 22–46, doi:10.1080/09546545.2014.904472 
  • Cornell, Svante E. (Autumn 1998), "Religion as a Factor in Caucasian Conflicts", Civil Wars, 1 (3): 46–64, doi:10.1080/13698249808402381 
  • Derluguian, Georgi M. (1998), "The Tale of Two Resorts: Abkhazia and Ajaria Before and Since the Soviet Collapse", dalam Crawford, Beverley; Lipshutz, Ronnie D., The Myth of "Ethnic Conflict": Politics, Economics, and "Cultural" Violence, Berkeley, California: University of California Press, hlm. 261–292, ISBN 978-0-87-725198-9 
  • Hewitt, B.G. (1993), "Abkhazia: a problem of identity and ownership", Central Asian Survey, 12 (3): 267–323, doi:10.1080/02634939308400819 
  • Hewitt, George (2013), Discordant Neighbours: A Reassessment of the Georgian-Abkhazian and Georgian-South Ossetian Conflicts, Leiden, The Netherlands: Brill, ISBN 978-9-00-424892-2 
  • Jones, Stephen F. (October 1988), "The Establishment of Soviet Power in Transcaucasia: The Case of Georgia 1921–1928", Soviet Studies, 40 (4): 616–639, doi:10.1080/09668138808411783 
  • kartuli sabch'ota entsiklopedia (1985), "sokhumis okrug (Sokhumi Okrug)", kartuli sabch'ota entsiklopedia (Georgian Soviet Encyclopedia) (dalam bahasa Georgian), Vol. 9, Tbilisi: kartuli sabch'ota entsiklopedia 
  • Lak'oba, Stanislav (1998a), "History: 18th century–1917", dalam Hewitt, George, The Abkhazians: A Handbook, New York City: St. Martin's Press, hlm. 89–101, ISBN 978-0-31-221975-8 
  • Lak'oba, Stanislav (1998b), "History: 1917–1989", dalam Hewitt, George, The Abkhazians: A Handbook, New York City: St. Martin's Press, hlm. 67–88, ISBN 978-0-31-221975-8 
  • Lakoba, Stanislav (1990), Очерки Политической Истории Абхазии (Essays on the Political History of Abkhazia) (dalam bahasa Russian), Sukhumi, Abkhazia: Alashara 
  • Lakoba, Stanislav (1995), "Abkhazia is Abkhazia", Central Asian Survey, 14 (1): 97–105, doi:10.1080/02634939508400893 
  • Lakoba, Stanislav (2001), "Я Коба а ты Лакоба (I am Koba and you are Lakoba)", dalam Iskander, Fazil, Мое сердце в горах: очерки о современной Абхазии (My heart is in the mountains: Essays on modern Abkhazia) (dalam bahasa Russian), Yoshkar Ola: Izd-vo Mariskogo Poligrafkombinata, hlm. 50–74, ISBN 5-878981-64-5 
  • Marshall, Alex (2010), The Caucasus Under Soviet Rule, New York City: Routledge, ISBN 978-0-41-541012-0 
  • Martin, Terry (2001), The Affirmative Action Empire: Nations and Nationalism in the Soviet Union, 1923–1939, Ithaca, New York: Cornell University Press, ISBN 978-0-80-143813-4 
  • Müller, Daniel (1998), "Demography: ethno-demographic history, 1886–1989", dalam Hewitt, George, The Abkhazians: A Handbook, New York City: St. Martin's Press, hlm. 218–231, ISBN 978-0-31-221975-8 
  • Papuashvili, George, ed. (2012), The 1921 Constitution of the Democratic Republic of Georgia, Batumi, Georgia: Constitutional Court of Georgia, ISBN 978-9941-0-3458-9 
  • Rayfield, Donald (2004), Stalin and His Hangmen: The Tyrant and Those Who Killed for Him, New York City: Random House, ISBN 978-0-37-575771-6 
  • Saparov, Arsène (2015), From Conflict to Autonomy in the Caucasus: The Soviet Union and the making of Abkhazia, South Ossetia and Nagorno Karabakh, New York City: Routledge, ISBN 978-0-41-565802-7 
  • Scott, Erik R. (2016), Familiar Strangers: The Georgian Diaspora and the Evolution of Soviet Empire, Oxford, United Kingdom: Oxford University Press, ISBN 978-0-19-939637-5 
  • Smith, Jeremy (2013), Red Nations: The Nationalities Experience in and after the USSR, Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press, ISBN 978-0-52-112870-4 
  • Suny, Ronald Grigor (1994), The Making of the Georgian Nation (edisi ke-Second), Bloomington, Indiana: Indiana University Press, ISBN 978-0-25-320915-3 
  • Welt, Cory (2012), "A Fateful Moment: Ethnic Autonomy and Revolutionary Violence in the Democratic Republic of Georgia (1918–1921)", dalam Jones, Stephen F., The Making of Modern Georgia, 1918 – 2012: The first Georgian Republic and its successors, New York City: Routledge, hlm. 205–231, ISBN 978-0-41-559238-3 
  • Zürcher, Christoph (2007), The Post-Soviet Wars: Rebellion, Ethnic Conflict, and Nationhood in the Caucasus, New York City: New York University Press, ISBN 978-0-81-479709-9 

Koordinat: 43°00′N 41°01′E / 43.000°N 41.017°E / 43.000; 41.017