Tabrakan kereta api Cicalengka 2024

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tabrakan kereta api
Cicalengka 2024
Kereta api Turangga (kanan) dan Commuter Line Bandung Raya (kiri) yang mengalami tabrakan di Cicalengka
Peta
Lokasi kedua lokomotif kereta api setelah tabrakan
Rincian
Tanggal5 Januari 2024; 3 bulan lalu (2024-01-05)
Waktu06.03 WIB
Letakkm 181+700 lintas BogorBandungBanjarKutoarjoYogyakarta (Cikuya, Cicalengka, Bandung)
Koordinat06°58′42.11314″S 107°49′38.50028″E / 6.9783647611°S 107.8273611889°E / -6.9783647611; 107.8273611889Koordinat: 06°58′42.11314″S 107°49′38.50028″E / 6.9783647611°S 107.8273611889°E / -6.9783647611; 107.8273611889
NegaraIndonesia
Jalur1 (Padalarang–Kasugihan)
OperatorKAI Commuter
Daerah Operasi II Bandung
Jenis kecelakaanTabrakan langsung
Statistik
Kereta api
Penumpang
    • 287 orang (Turangga)
    • 191 orang (Lokal Bandung Raya)[1]
Meninggal dunia4
Luka-luka37
KerusakanRusak pada dua lokomotif, satu kereta penumpang dan satu kereta pembangkit, serta rel kereta

Tabrakan kereta api Cicalengka 2024 merupakan peristiwa kecelakaan kereta api antara dua kereta api yang terjadi di km 181+700 lintas Bogor–Bandung–Banjar–Kutoarjo–Yogyakarta,[2] tepatnya di Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 5 Januari 2024.[3] Tabrakan tersebut melibatkan kereta api Turangga (dengan nomor KA PLB 65A) yang berjalan menuju Stasiun Bandung dari arah Stasiun Surabaya Gubeng dan Commuter Line Bandung Raya (dengan nomor KA 350) dari arah Stasiun Padalarang menuju Stasiun Cicalengka. Imbas dari kejadian tersebut, empat orang awak kereta api meninggal dunia dan lalu lintas kereta api di lintas selatan Jawa terutama di koridor Bandung–Kroya terganggu.

Latar belakang

Commuter Line Bandung Raya merupakan kereta api yang melayani rute utama PadalarangCicalengka dan sebaliknya, serta satu perjalanan dari Cicalengka menuju Purwakarta. Kereta api ini merupakan kereta api komuter yang dioperasikan oleh KAI Commuter Wilayah 2 Bandung. Sarana yang digunakan oleh kereta komuter ini berupa kereta penumpang tanpa penggerak yang ditarik oleh lokomotif.

Sepanjang perjalanannya, kereta api ini melalui jalur ganda untuk sebagian besar jalur Padalarang—Cicalengka. Namun, kereta api ini juga melalui jalur tunggal di beberapa petak antarstasiun, salah satunya merupakan petak antara Haurpugur—Cicalengka. Jalur Haurpugur—Cicalengka sejatinya merupakan bagian dari proyek pekerjaan jalur ganda Bandung Timur tahap kedua yang awalnya direncanakan selesai pada 2023,[4] tetapi tertunda hingga pertengahan 2024.[5]

Kereta api Turangga merupakan layanan kereta api antarkota yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia, melayani rute Surabaya Gubeng—Bandung. Kereta api yang memiliki kelas eksekutif dan panoramic ini menempuh durasi perjalanan penuh sekitar 10 jam 14 menit.[6] Kelas eksekutif pada kereta api ini menggunakan sarana baja nirkarat buatan Industri Kereta Api.[7]

Kronologi

Lokomotif CC201 77 17 dengan skema warna vintage yang sedang dipajang di depan Balai Yasa Yogyakarta; yang terlibat dalam tabrakan ini.

Pada 5 Januari 2024, Commuter Line Bandung Raya dengan nomor KA 350 berangkat sebagai kereta api komuter pertama[8] dari Padalarang menuju Cicalengka. Kereta api tersebut berangkat dari Stasiun Haurpugur dengan mengangkut 191 penumpang. Pada waktu yang sama, kereta api Turangga dengan nomor KA 65A berjalan menuju Bandung dari Surabaya Gubeng dengan mengangkut 287 penumpang.[9]

Berdasarkan dokumen Grafik Perjalanan Kereta Api 2023 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Commuter Line Bandung Raya dijadwalkan bersilang dengan kereta api Turangga di Haurpugur.[8] Hal ini karena petak jalan antara Haurpugur dan Cicalengka masih berupa jalur tunggal, sehingga hanya dapat dilalui oleh satu kereta api pada saat yang bersamaan. Meskipun demikian, menurut laporan Kumparan, PPKA Stasiun Haurpugur "memberangkatkan KRD Bandung Raya" sebelum Turangga melintas dan PPKA Stasiun Cicalengka "melaporkan lewat radio WS untuk KA Turangga langsung Cicalengka" saat Commuter Line Bandung Raya masih dalam perjalanan dari Haurpugur.[10]

Pada pukul 06.03 WIB, kedua kereta api mengalami tabrakan. Tabrakan terjadi di petak jalan km 181+700 antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka.[11] Lokasi tersebut merupakan tikungan berbentuk huruf "S" dengan jari-jari kelengkungan besar.[12]

Dampak dan proses evakuasi

Korban dan kerusakan

Kondisi lokomotif Commuter Line Bandung Raya dan Turangga setelah tabrakan

EVP of Corporate Secretary KAI, Dwinanton Budiaji mengatakan bahwa empat orang tewas dalam peristiwa ini, yang terdiri dari masinis (Julian Dwi Setiyono) dan asisten masinis (Ponisam) yang berdinas membawa Commuter Line Bandung Raya, prama KA Turangga (Ardiansyah), dan petugas keamanan Commuterline Bandung Raya (Enjang Yudi).[13] Selain itu, sebanyak 37 penumpang mengalami luka ringan dan telah dibawa ke rumah sakit di sekitar lokasi kejadian.[9]

Kerusakan parah terjadi pada lokomotif dan kereta. Lokomotif CC 201 77 17 dan CC 206 13 97, serta dua unit kereta yakni satu KP3 yang terangkat di atas lokomotif dan K3 96 09 yang terbalik ke kanan.[14] CC 201 77 17 yang dilaporkan mengalami kecelakaan tersebut, merupakan lokomotif CC201 yang menggunakan skema warna vintage ala PJKA 1953–1991.[15]

Penutupan jalur kereta api

Pascatabrakan, sejumlah layanan kereta api yang secara reguler melintasi jalur selatan Jawa dialihkan melalui lintas utara Jawa. Hingga pukul 09.00 WIB, terdapat delapan perjalanan kereta api tujuan Jakarta, Surabaya, Purwokerto, Kutoarjo, dan Solo yang dialihkan melalui lintas Padalarang–Cikampek–Cirebon.[16] Kereta api komuter yang dijadwalkan melintas hingga Cicalengka juga dipotong rutenya dan hanya mencapai Stasiun Rancaekek.[17]

Evakuasi dan perbaikan jalur

Lokomotif CC 201 77 17 dari Commuter Line Bandung Raya yang dievakuasi dari lokasi kejadian menuju Bandung pada 6 Januari 2024

Proses evakuasi penumpang dilakukan segera setelah kejadian. Dilansir dari BBC Indonesia, seorang penumpang KA Turangga menuturkan bahwa proses evakuasi segera dilakukan karena kondisi kereta yang anjlok dan mengepulkan asap.[18] Penumpang dievakuasi menuju Stasiun Cicalengka dan "melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang KAI sediakan".[19] Proses evakuasi penumpang yang selamat dan korban jiwa dinyatakan selesai oleh Kepala Basarnas Bandung, Hery Marantika, sekitar pukul 17.30 WIB.[20]

Proses evakuasi dan perbaikan jalur kereta api melibatkan 300 personel serta mengerahkan dua unit crane,[17] enam dongkrak elektrik, dan 100 bantalan rel untuk proses perbaikan jalur.[21] Hingga pukul 19.00, seluruh kereta penumpang dari Turangga dan lima kereta dari Commuter Line Bandung Raya telah dievakuasi. Sementara itu, dua lokomotif dan tiga kereta paling depan dari Commuter Line Bandung Raya masih berada di lokasi kejadian.[17]

Pada keesokan harinya, 6 Januari 2024 pukul 04.13 WIB, perbaikan jalur mulai dikerjakan. Perbaikan dilakukan dengan mengganti sekitar 30 bantalan beton dan sejumlah penambat rel, serta memperbaiki geometri rel.[22] Pukul 06.30 WIB, jalur kereta api antara Cicalengka dan Haurpugur dinyatakan telah "steril dan dapat dilalui kereta api" dengan batas kecepatan 20 km/jam. Kereta api pertama yang melintas ialah kereta api Cikuray tujuan Pasar Senen (KA 267) yang melintas pukul 08.56 WIB.[23] Siang harinya, Commuter Line Bandung Raya yang semula diperpendek rutenya, kembali normal menuju Stasiun Cicalengka, ditandai dengan sampainya KA 352 di Cicalengka pukul 12.43 WIB.[24]

Penyelidikan

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), bekerja sama dengan KAI, TNI/Polri, Basarnas, DJKA, dan berbagai pihak lain yang terkait, diketahui telah memulai proses penyelidikan kejadian ini.[25][26]

Tanggapan

Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, memandang bahwa akhir kejadian tabrakan "adu banteng" antara KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya seolah-olah mengulang Tragedi Bintaro 1987.[27] Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, meminta pemerintah dan PT KAI untuk mendorong pemasangan penghenti kereta api otomatis (automatic train stop) pada bakal pelanting berpenggerak seperti yang telah diterapkan di Whoosh, LRT Jabodebek, dan MRT Jakarta. Akan tetapi, ia mengakui bahwa pada upaya ini sudah dilakukan sejak 2007, tetapi tidak dilanjutkan karena biaya investasinya mahal.[28]

Pakar Transportasi ITB, Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, M.T., Ph.D., menduga bahwa kecelakaan ini “kemungkinan karena miskomunikasi", lalu menambahkan bahwa bisa jadi terdapat kesalahan pada salah satu dari "sinyalnya atau [..] masinisnya, atau salah dari isyaratnya”. Ia juga menyebut jalur tunggal di Indonesia masih menjadi jalur yang rawan mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, perlu "disegerakan pembangunan (double track) jalur selatan" karena jalur selatan cukup ramai oleh kereta api penumpang.[29]

Jasa Raharja memberikan santunan sebesar 50 juta rupiah untuk korban meninggal dan membayarkan biaya perawatan sebesar maksimal 20 juta untuk korban luka dari kecelakaan ini. Pemberian santunan dan pembiayaan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2017.[30] Selain itu, KAI juga memberikan santunan dengan nominal berbeda-beda kepada awak kereta yang meninggal dunia.[31]

Galeri

Referensi

  1. ^ "Keluarga Korban Histeris, Pramugara KA Turangga Tewas saat Adu Banteng Dua Kereta Api di Cicalengka". Tribun Jabar. Bandung: KG Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05 – via YouTube. 
  2. ^ Nababan, Helena Francisca; Dany, Wisnu Wardhana (2024-01-05). "KNKT Kumpulkan Bukti Faktual Tabrakan KA di Cicalengka". kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  3. ^ Fajar Fadhillah, Muhammad. "Kecelakaan Kereta 'Adu Banteng' KA Turangga dan KA Bandung Raya". Kompas TV. Bandung: KG Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  4. ^ "Proyek Jalur Ganda Kereta Api Kiaracondong-Cicalengka". Republika Online. 2022-09-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  5. ^ Ramadhan, Ervan David, Mu'arif (2024-01-07). "Kemenhub Targetkan Jalur Kereta Ganda Cicalengka Rampung Pertengahan 2024". iNews.ID. Diakses tanggal 2024-01-07. 
  6. ^ "Makin Diminati, Kereta Panoramic Sudah Layani 7.470 Penumpang hingga Mei 2023". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-12-19. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  7. ^ Ichsan, Muchammad Nachirul (2024-01-05). "Punya Arti Kuda Para Bangsawan, Inilah Profil KA Turangga yang Terlibat Kecelakaan di Cicalengka". Radar Semarang. 
  8. ^ a b Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 2023. hlm. 26. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-11. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  9. ^ a b "Update Kejadian Kecelakaan Kereta Api KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya di Petak Jalan Haurpugur – Cicalengka". Kereta Api Indonesia. 2024-01-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-14. Diakses tanggal 2024-01-14. 
  10. ^ Hadi, Fadjar (2024-01-05). Subagja, Indra, ed. "Kronologi Tabrakan KA Turangga vs CL Bandung Raya di Cicalengka". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-06. Diakses tanggal 2024-01-06. 
  11. ^ "Kejadian Kecelakaan Kereta Api KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya di Petak Jalan Haurpugur – Cicalengka". Kereta Api Indonesia. 2024-01-05. 
  12. ^ Dwi, Setiady (2024-01-05). "Duka di Tikungan Besar Cicalengka, Posisi KA Bandung Raya yang Berada di Antara Sinyal Muka & Sinyal Masuk saat Tiba-tiba Muncul KA Turangga". Suara Merdeka Jakarta. 
  13. ^ Putra, Wisma. "Data Korban Tabrakan Kereta di Cicalengka: 4 Tewas-Puluhan Orang Luka". Detik. Bandung: Trans Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  14. ^ Lusiana, Nanda (2024-01-05). "3 Korban Tewas dalam Insiden Tabrakan KA Turangga vs KA Baraya di Cicalengka, Termasuk Masinis". Tribun Jabar. Bandung: KG Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  15. ^ BeritaSatu.com. "KA Commuter Line Bandung yang Tabrakan dengan KA Turangga Berdesain Vintage Series". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  16. ^ Firmansyah, Anang. "8 KA Lintas Selatan Dialihkan Memutar, Imbas Tabrakan Kereta di Bandung". Detik. Yogyakarta: Trans Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  17. ^ a b c Prayoga, Ricky (2024-01-05). "Daop 2 Bandung fokus evakuasi kereta untuk normalkan jalur Cicalengka". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-06. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  18. ^ Saputra, Yuli. "Dua kereta tabrakan di Bandung, proyek jalur ganda dan sistem keamanan disorot". BBC News Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  19. ^ "Seluruh Penumpang KA Selamat, Korban Cedera Dibawa Ke RS Terdekat". Kereta Api Indonesia. 2024-01-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-14. 
  20. ^ "Seluruh Korban Kecelakaan KA di Cicalengka Tuntas Dievakuasi". medcom.id. 2024-01-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  21. ^ "Update Evakuasi KA Turangga dan CL Bandung Raya di Kab. Bandung". Kereta Api Indonesia. 2024-01-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-14. 
  22. ^ Nababan, Helena Francisca; Dany, Wisnu Wardhana; Ritonga, Machradin Wahyudi (2024-01-06). "Jalur Haurpugur-Cicalengka Sudah Dapat Dilewati KA dengan Kecepatan Terbatas". kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-06. Diakses tanggal 2024-01-06. 
  23. ^ "Jalur Haurpugur – Cicalengka Sudah Dapat Dilewati KA dengan Kecepatan Terbatas". Kereta Api Indonesia. 2024-01-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-06. Diakses tanggal 2024-01-14. 
  24. ^ Nurcahyo, Agung Tri (2024-01-06). "Update Rute Perjalanan KA Lokal Bandung Raya Sudah Normal Lagi Pasca Tabrakan Kereta di Cicalengka". prfmnews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-06. Diakses tanggal 2024-01-14. 
  25. ^ BeritaSatu.com. "KAI & KNKT Investigasi Penyebab Tabrakan Kereta di Bandung". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  26. ^ "KAI Gerak Cepat Investigasi Kecelakaan KA". Kereta Api Indonesia. 2023-01-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-07. Diakses tanggal 2024-01-14. 
  27. ^ "Tabrakan Kereta Bandung, YLKI: Seperti Mengulang Tragedi Bintaro". Republika Online. 2024-01-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  28. ^ "Dua kereta tabrakan di Bandung, proyek jalur ganda dan sistem keamanan disorot". BBC News Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  29. ^ Hafizh, M. Naufal. "Pakar Transportasi ITB soal Tabrakan Kereta Api di Cicalengka: Jalur Ganda Harus Segera Dibangun -". Institut Teknologi Bandung (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  30. ^ Untari, Pernita Hestin (2024-01-05). "Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka, Jasa Raharja Beri Santunan Rp50 Juta untuk Korban Meninggal". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-06. Diakses tanggal 2024-01-06. 
  31. ^ "Masinis Julian Dapat Santunan Rp 137 Juta dari Jasa Raharja & KAI". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-06. Diakses tanggal 2024-01-06.