Tim nasional sepak bola Thailand: Perbedaan antara revisi

Thailand
Julukan	ช้างศึก (Changsuek); (Gajah Perang)
Asosiasi	Asosiasi Sepak Bola Thailand
Konfederasi	AFC (Asia)
Sub-konfederasi	AFF (Asia Tenggara)
Pelatih	Masatada Ishii
Kapten	Theerathon Bunmathan
Penampilan terbanyak	Kiatisuk Senamuang (134)
Pencetak gol terbanyak	Kiatisuk Senamuang (71)
Stadion kandang	Stadion Rajamangala
Kode FIFA	THA
Peringkat FIFA
Terkini	101 (4 April 2024)
Tertinggi	43 (September 1998)
Terendah	165 (Oktober 2014)
Peringkat Elo
Terkini	105 3 (19 Januari 2024)
Pertandingan internasional pertama
	Thailand 1–6 Tiongkok ; (Bangkok, Thailand; 20 Agustus 1948)
Kemenangan terbesar
	Thailand 10–0 Brunei ; (Bangkok, Thailand; 25 Mei 1971)
Kekalahan terbesar
	Britania Raya 9–0 Thailand ; (Melbourne, Australia; 30 November 1956)
Piala Asia AFC
Penampilan	7 (Pertama kali pada 1972)
Hasil terbaik	Juara ketiga (1972)
Kejuaraan AFF
Penampilan	13 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaik	Juara (1996, 2000, 2002, 2014, 2016, 2020, 2022)

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Sebaris

Revisi terkini sejak 6 April 2024 13.47

Tim nasional sepak bola Thailand (Thai: ฟุตบอลทีมชาติไทยcode: th is deprecated , RTGS: futbon thim chat thai, pengucapan [fút.bɔ̄n tʰīːm t͡ɕʰâːt tʰāj]) adalah tim nasional yang mewakili Thailand dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini dikendalikan oleh Asosiasi Sepak Bola Thailand, yang merupakan anggota FIFA dan juga anggota Konfederasi Sepak Bola Asia.

Thailand belum pernah tampil dalam Piala Dunia FIFA. Pada tingkat regional, Thailand telah tujuh kali tampil dalam Piala Asia AFC, dengan hasil terbaik mereka adalah menjadi juara ketiga pada tahun 1972, saat mereka menjadi tuan rumah penyelenggara. Pada tingkat Asia Tenggara, Thailand telah berhasil menjadi juara dalam 7 edisi Kejuaraan AFF, yakni pada tahun 1996, 2000, 2002, 2014, 2016, 2020 dan 2022

Sejarah[sunting | sunting sumber]

1915–1995: pendirian dinasti[sunting | sunting sumber]

Tim pendahulu tim nasional sepak bola Thailand, yang beroperasi dengan nama Siam, didirikan pada tahun 1915 dan memainkan pertandingan tidak resmi pertamanya melawan tim orang Eropa di Stadion Royal Bangkok Sports Club pada tanggal 20 Desember tahun itu. Tim ini memainkan pertandingan internasional pertamanya pada tahun 1930 melawan tim nasional Indochina, yang terdiri dari pemain dari Vietnam Selatan dan orang-orang Prancis.^[4]

Thailand tampil dalam Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne, di mana mereka kalah 0–9 dari Britania Raya, yang menjadi kekalahan terbesar hingga saat ini, dan gagal melaju ke babak perempat final. Pada tahun 1959, Thailand sebagai tuan rumah memenangkan medali perak dalam Southeast Asian Peninsular Games 1959 setelah kalah 1–3 dari Vietnam Selatan di final. Pada tahun 1965, Thailand meraih gelar pertamanya: tempat pertama dalam Southeast Asian Games. Mereka membuat penampilan kedua dan terakhir mereka pada Olimpiade Musim Panas tahun 1968, kalah dalam ketiga pertandingan dengan selisih gol minimal 3 gol dari Bulgaria, Guatemala, dan Cekoslovakia, sehingga tereliminasi di babak pertama.^[5]

Selama kualifikasi Piala Asia AFC 1992, Thailand meraih kesuksesan yang signifikan dengan mengalahkan Korea Selatan 2–1 dan Bangladesh 1–0 untuk menjadi juara grup dan lolos ke Piala Asia AFC 1992. Penampilan tim pada turnamen final adalah dengan bermain imbang pada dua pertandingan pertama melawan Qatar dan Tiongkok yang pada akhirnya meraih posisi ketiga, dan kemudian kalah 0–4 dari Arab Saudi. Pada tahun 1994, manajer Thawatchai Sartjakul menyusun sebuah tim yang dijuluki sebagai "tim impian" dengan pemain-pemain seperti Kiatisuk Senamuang, Tawan Sripan, dan Dusit Chalermsan.^[6]

1996–2016: panji Asia Tenggara[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1996, Thailand mengalahkan Malaysia 1–0 dan meraih gelar juara Kejuaraan Sepak Bola ASEAN (kemudian dikenal sebagai Tiger Cup) untuk pertama kalinya. Thailand menjadi favorit untuk merebut kembali gelar pada tahun 2007, 2008, dan 2012, tetapi harus menelan kekalahan dalam final ketat dari Singapura dan Vietnam.^[7]

Pada Tiger Cup 1998, Thailand bertemu dengan Indonesia dalam sebuah pertandingan yang penuh kontroversi karena kedua tim secara sengaja melakukan tindakan untuk menghindari bertemu tuan rumah Vietnam di babak semifinal, serta mengalami beban teknis dalam pemindahan tempat latihan dari Ho Chi Minh City ke Hanoi.^[8] FIFA mengenakan denda sebesar $40.000 pada kedua tim karena "melanggar semangat permainan". Thailand akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut dan menghadapi kegagalan melawan Vietnam di babak semifinal.

Thailand secara berurutan berhasil lolos dan berpartisipasi dalam dua turnamen final Piala Asia AFC yang diselenggarakan di wilayah Asia Barat pada tahun 1996 dan 2000, saat "tim impian" mereka memasuki periode emas. Kejadian kebetulan dalam kedua edisi tersebut adalah semua lawan tim Thailand berasal dari Asia Barat, yaitu Arab Saudi, Lebanon, Iran, dan Irak, dengan dua tim terakhir berada dalam grup yang sama dengan Thailand dua kali. Pada kedua edisi tersebut, Thailand hanya mencatatkan dua hasil imbang dan kalah pada pertandingan lainnya, sehingga menjadi juru kunci di babak grup pada edisi pertama dan menjadi tim peringkat ketiga terburuk pada edisi kedua.^[9]

Susunan pemain utama Thailand dalam final Kejuaraan Sepak Bola AFF 2000^[10]

Pertandingan final Kejuaraan Sepak Bola AFF 2000 antara Thailand dan Indonesia, yang berlangsung di Rajamangala yang penuh sesak, hampir merupakan salinan hampir sempurna dari pertemuan mereka dalam babak grup. Gajah-gajah Perang berhasil memenangkan pertandingan 4–1 lagi dengan Worrawoot berhasil mencetak gol di gawang lawan. Pemain berusia 28 tahun ini mencetak dua gol dalam pertandingan pertama dan mencetak hat-trick dalam 32 menit pertama di final.^[11] Pada final Piala AFF 2002, Thailand kembali bertemu dengan Indonesia (yang saat itu menjadi tuan rumah) dan memenangkan pertandingan dalam adu penalti meskipun sempat unggul 2–0.^[12]

Thailand kembali berhasil lolos ke Piala Asia pada tahun Piala Asia AFC 2004 dan ditempatkan dalam grup bersama Jepang, Iran, dan debutan Oman. Meskipun memiliki pengalaman yang cukup dalam Piala Asia, tim ini belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan karena mereka kalah dalam semua pertandingan dan menjadi tim dengan performa terburuk dalam seluruh turnamen.

Tanda-tanda perbaikan baru muncul pada Piala Asia AFC 2007 ketika Thailand berpartisipasi sebagai tuan rumah yang sudah dipersiapkan dengan baik dan ditempatkan dalam grup bersama debutan Australia, Oman, dan Irak. Tim berhasil mencatatkan hasil imbang melawan Irak dan meraih kemenangan sejarah atas Oman. Dengan keunggulan 4 poin, peluang Thailand untuk lolos ke babak berikutnya untuk pertama kalinya sejak tahun 1972 hampir sirna akibat kekalahan telak 0–4 dari Australia. Turnamen ini menyaksikan berakhirnya generasi kenamaan Thailand dengan pensiunnya kemudian Kiatisuk, Tawan, dan Pipat.^[13]

Pada bulan September 2008, Thailand menandatangani kontrak empat tahun dengan pelatih asal Inggris, Peter Reid^[14], tetapi Reid meninggalkan posisinya secara bersepakat setelah hanya satu tahun menjabat^[15] karena timnya gagal meraih juara dalam Kejuaraan Sepak Bola AFF 2008 setelah kalah agregat 2–3 dari Vietnam di final.

Pada bulan September 2009, Bryan Robson setuju untuk melatih Thailand dalam debut pertamanya sebagai pelatih sepak bola internasional^[16] dan dikontrak untuk menangani tim hingga Piala Dunia 2014. Pada bulan November, Robson merayakan pertandingan kompetitif pertamanya sebagai pelatih tim nasional dengan kemenangan tandang melawan Singapura dalam pertandingan grup kualifikasi Piala Asia 2011^[17], tetapi kemudian kalah dari lawan yang sama ketika bermain di kandang. Kemudian, dua hasil imbang tanpa gol melawan Yordania dan Iran pada bulan Januari 2010 dan kekalahan tandang 0–1 dari Iran pada bulan Maret semuanya efektif mengakhiri peluang untuk lolos ke Piala Asia AFC 2011. Dalam persiapan untuk Kejuaraan Sepak Bola AFF 2010, Robson membawa Thailand meraih kemenangan melawan Singapura dan India yang dilatih oleh Bob Houghton dalam serangkaian pertandingan persahabatan. Namun, ketika memasuki turnamen pada bulan Desember, ia gagal membawa Thailand lolos dari babak grup A setelah hanya berhasil bermain imbang melawan Laos dan Malaysia serta kalah dari Indonesia.

Pada tanggal 8 Juni 2011, Robson mengundurkan diri sebagai manajer Thailand, dengan alasan masalah kesehatan, dan digantikan oleh Winfried Schäfer, yang menjadi orang Jerman kesembilan yang melatih tim Thailand.

Pelatih baru tersebut memanggil pemain muda untuk kualifikasi Piala Dunia 2014 dan berhasil memenangkan beberapa pertandingan dengan minimal kekalahan dari Australia, mengalahkan Oman 3–0, dan bermain imbang dengan Arab Saudi, tetapi tidak berhasil lolos setelah akhirnya kalah dari ketiga tim tersebut dalam set kedua. Pada Kejuaraan AFF 2012, Thailand finis di puncak grup mereka dan mengalahkan Malaysia di babak semifinal, tetapi harus menyerahkan gelar kepada Singapura di final. Pada kualifikasi Piala Asia 2015, Thailand mengalami setback dengan kerentanannya di sektor pertahanan yang diekspos oleh tim-tim saingan Timur Tengah (Iran, Kuwait, Lebanon) ketika kalah dalam 6 pertandingan kualifikasi, dengan kebobolan 21 gol dalam proses tersebut.

Pada bulan Juni 2013, Schäfer membatalkan kontraknya. Asosiasi Sepak Bola Thailand menunjuk mantan pemain Kiatisuk Senamuang sebagai pelatih sementara untuk tim nasional. Pertandingan pertamanya adalah pertandingan persahabatan melawan Tiongkok pada tanggal 15 Juni, yang mengejutkan dengan kemenangan Thailand 5–1.^[18]

Susunan pemain inti Thailand pada laga final 2016 AFF Suzuki Cup.^[19]

Pada tahun 2014, Thailand mengakhiri puasa gelar Kejuaraan AFF selama 12 tahun berkat gol-gol akhir dari Charyl Chappuis dan Chanathip Songkrasin, yang memberikan kemenangan dramatis dengan agregat 4–3 atas Malaysia pada laga final di Bukit Jalil. Tim ini tidak kalah dalam pertandingan apa pun hingga laga final kedua dan sering mengusung gaya permainan tiki-taka, misalnya dalam satu laga final melawan Malaysia, mereka berhasil melewati 27 operan berturut-turut.^[20] Dengan demikian, Kiatisuk menjadi orang pertama yang berhasil memenangkan Kejuaraan Sepak Bola ASEAN baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Thailand berhasil mempertahankan gelar Kejuaraan AFF dua tahun kemudian di 2016, dengan mengalahkan Indonesia dengan agregat 3–2 meskipun kalah dalam leg pertama.

Pada tahun 2015, harapan tim nasional Thailand untuk akhirnya mencapai turnamen Piala Dunia semakin membara ketika mereka memulai babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2018 AFC. Striker terkenal Thailand, Teerasil Dangda, bergabung kembali dengan tim nasional setelah masa peminjaman di UD Almería berakhir. Mereka tergabung dalam Grup F bersama Chinese Taipei, Irak, dan Vietnam, dengan pertandingan pertama melawan Vietnam di kandang pada 24 Mei yang dimenangkan dengan gol kemenangan dari jarak 20 yard. Mereka kemudian menghadapi pertandingan yang lebih mudah di kandang lawan yang sama, dengan kemenangan 3–0. Thailand berhasil memenangkan kedua pertandingan melawan Chinese Taipei dan bermain imbang 2–2 dalam kedua pertandingan melawan Irak, sehingga berhasil lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup F.^[21]

Pada babak terakhir, tim besutan Kiatisuk berada dalam grup yang sama dengan Australia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lawan sebelumnya, Irak. Sekali lagi, Thailand tersingkir tanpa meraih kemenangan dan hanya mencatatkan dua poin dari sepuluh pertandingan.

2017–sekarang: Pembangunan untuk mencapai kesuksesan di level benua[sunting | sunting sumber]

Setelah diambil alih oleh Somyot Poompanmoung, Asosiasi Sepak Bola Thailand bertujuan untuk menjadikan tim nasional pria sebagai salah satu tim terkemuka di Asia dengan rencana dan persiapan pengembangan selama 20 tahun yang konkret. Setelah tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia, Kiatisuk mengundurkan diri dan Thailand menunjuk Milovan Rajevac sebagai pelatih, yang menjadi pelatih pertama yang bukan berasal dari Brasil, Jerman, atau Inggris yang melatih tim nasional ini. Namun, dengan pelatih baru, Thailand gagal mempertahankan gelar Kejuaraan AFF mereka pada tahun 2018 ketika kalah dari Malaysia di babak semifinal dengan aturan gol tandang.

Sebelum Piala Asia AFC 2019, Thailand tergabung dalam grup A bersama tuan rumah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan India. Rajevac menangani Thailand dalam kekalahan 1–4 melawan India. Pelatih Serbia tersebut dipecat dan asistennya, Sirisak Yodyardthai, menjadi pelatih interim pada tanggal 7 Januari. Sirisak membawa Thailand meraih kemenangan 1–0 atas Bahrain dan bermain imbang 1–1 dengan tuan rumah Uni Emirat Arab, cukup untuk melaju ke babak gugur Piala Asia AFC untuk pertama kalinya dalam 47 tahun. Keberhasilan mereka disambut dengan ucapan selamat dari FA.^[22] Thailand bertemu dengan Tiongkok pada babak 16 besar, berhasil unggul lebih dulu tetapi akhirnya kalah 2–1 karena Tiongkok memberikan tanggapan yang menentukan.

Susunan pemain utama biasa dari tim yang menjuarai Kejuaraan AFF 2020.^[23]

Setelah menempati posisi keempat dalam Piala Raja Thailand 2019 dan kalah dari rival Vietnam dalam turnamen tersebut, Sirisak mengundurkan diri dan FA Thailand menunjuk pelatih Jepang Akira Nishino, yang sebelumnya telah membawa Jepang mencapai babak 16 besar Piala Dunia FIFA 2018, sebagai penggantinya. Ini adalah pertama kalinya seorang pelatih Asia menjadi pelatih kepala Thailand. Tim ini ditarik ke dalam grup G dari babak kedua kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 bersama tiga rival Asia Tenggara lainnya: Vietnam, Malaysia, Indonesia; bersama dengan Uni Emirat Arab. Meskipun berhasil mengalahkan Indonesia 3-0 dan Uni Emirat Arab 2–1, Thailand gagal membalas dendam atas Vietnam saat bermain imbang tanpa gol di kedua pertandingan, sementara kalah dari Malaysia 1–2 di Bukit Jalil. Dengan hasil ini, Thailand hanya mendapatkan posisi ketiga dalam grup G setelah lima pertandingan kualifikasi. Setelah tertunda selama satu tahun karena pandemi COVID-19, Thailand dan tim-tim lainnya dalam grup G harus memainkan sisa pertandingan mereka di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, tim mengalami kerugian besar pemain kunci ketika Chanathip Songkrasin mengalami cedera, sedangkan Teerasil Dangda dan Theerathon Bunmathan menolak untuk berpartisipasi dalam kualifikasi karena berbagai alasan. Tanpa ketiga pemain ini, Thailand menunjukkan penampilan buruk di Dubai - bermain imbang dengan tim juru kunci Indonesia 2–2, kemudian kalah dari Uni Emirat Arab 1–3 dan Malaysia 0–1, yang akhirnya menurunkan tim ke posisi keempat di grup G. Nishino tidak kembali ke Thailand untuk menjelaskan kegagalan tim, tetapi kembali sendiri ke Jepang, yang membuat FA Thailand menunjuk Anurak Srikerd sebagai pelatih sementara dan mempertimbangkan untuk memecat Nishino dalam beberapa hari mendatang. Pada 29 Juli 2021, segera setelah Nishino kembali ke Thailand, FA Thailand memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Nishino.^[24]

Pada 28 September 2021, Alexandré Pölking diangkat sebagai pelatih kepala tim nasional Thailand, menggantikan Akira Nishino. Tugas pertama Pölking adalah pada Kejuaraan AFF 2020 pada Desember 2021.^[25] Antara 5 Desember 2021 dan 1 Januari 2022, Polking berhasil mencapai tugas tersebut dengan membawa War Elephants meraih kemenangan agregat 6–2 setelah bermain imbang 2–2 di leg kedua melawan Garuda Indonesia, membawa Thailand meraih gelar Kejuaraan AFF untuk kali keenam.^[26] Pada 16 Januari 2023, Thailand menjadi juara bertahan, dan berhasil memenangkan turnamen dengan skor agregat 3–2 di final dua leg melawan Vietnam untuk mengamankan gelar ketujuh mereka.^[27]

Pemain[sunting | sunting sumber]

Skuad terkini[sunting | sunting sumber]

Para pemain berikut dipanggil untuk pertandingan pada Kejuaraan AFF 2020.

Per 18 Desember 2021 setelah pertandingan melawan Singapura.

0#0	Pos.	Nama Pemain	Tanggal lahir (umur)	Tampil	Gol	Klub
1	1GK	Kawin Thamsatchanan	26 Januari 1990 (umur 34)	67	0	OH Leuven
20	1GK	Chatchai Budprom	4 Februari 1987 (umur 37)	13	0	BG Pathum United
23	1GK	Siwarak Tedsungnoen	20 April 1984 (umur 40)	26	0	Buriram United

2	2DF	Suriya Singmui	7 April 1995 (umur 29)	5	0	Chiangrai United
3	2DF	Theerathon Bunmathan	6 Februari 1990 (umur 34)	64	6	Buriram United
4	2DF	Manuel Bihr	17 September 1993 (umur 30)	15	0	Bangkok United
5	2DF	Elias Dolah	24 April 1993 (umur 31)	4	1	Bali United F.C.
13	2DF	Philip Roller	10 Juni 1994 (umur 29)	13	1	Port
15	2DF	Narubadin Weerawatnodom	12 Juli 1994 (umur 29)	32	1	Buriram United
19	2DF	Tristan Do	31 Januari 1993 (umur 31)	40	0	Bangkok United
25	2DF	Pawee Tanthatemee	22 Oktober 1996 (umur 27)	3	0	Ratchaburi Mitr Phol
26	2DF	Kritsada Kaman	18 Maret 1999 (umur 25)	3	0	Chonburi

6	3MF	Sarach Yooyen	30 Mei 1992 (umur 31)	51	0	BG Pathum United
7	3MF	Supachok Sarachat	22 Mei 1998 (umur 25)	14	4	Buriram United
8	3MF	Thitiphan Puangchan	1 September 1993 (umur 30)	40	6	Bangkok United
11	3MF	Bordin Phala	20 Desember 1994 (umur 29)	13	0	Port
12	3MF	Thanawat Suengchitthawon	8 Januari 2000 (umur 24)	6	0	Leicester City
14	3MF	Pathompol Charoenrattanapirom	21 April 1994 (umur 30)	5	1	BG Pathum United
16	3MF	Phitiwat Sukjitthammakul	1 Februari 1995 (umur 29)	11	0	Chiangrai United
18	3MF	Chanathip Songkrasin	5 Oktober 1993 (umur 30)	53	8	Hokkaido Consadole Sapporo
21	3MF	Sivakorn Tiatrakul	7 Juli 1994 (umur 29)	10	0	Chiangrai United
24	3MF	Worachit Kanitsribampen	24 Agustus 1997 (umur 26)	4	1	BG Pathum United
27	3MF	Weerathep Pomphan	19 September 1996 (umur 27)	1	0	Muangthong United
28	3MF	Pokklaw Anan	4 Maret 1991 (umur 33)	43	6	Bangkok United
29	3MF	Picha Autra	7 Januari 1996 (umur 28)	2	0	Muangthong United

9	4FW	Adisak Kraisorn	1 Februari 1991 (umur 33)	42	17	Muangthong United
10	4FW	Teerasil Dangda	6 Juni 1988 (umur 35)	107	49	BG Pathum United
17	4FW	Jenphob Phokhi	4 April 1996 (umur 28)	0	0	Police Tero
22	4FW	Supachai Chaided	1 Desember 1998 (umur 25)	23	5	Buriram United

Pemain yang dipanggil[sunting | sunting sumber]

Para pemain berikut juga pernah dipanggil dalam 12 bulan terakhir.

Pos.	Nama pemain	Tanggal lahir (usia)	Tampil	Gol	Klub	Panggilan terakhir
GK	Patiwat Khammai	24 Desember 1994 (umur 29)	1	0	Samut Prakan City	v. Tajikistan, 29 Mei 2021
GK	Worawut Srisupha	25 Mei 1992 (umur 31)	0	0	Port	Pertandingan persahabatan Mei 2021
GK	Saranon Anuin	24 Maret 1994 (umur 30)	0	0	Chiangrai United	Pertandingan persahabatan Mei 2021
GK	Somporn Yos	23 Juni 1993 (umur 30)	0	0	Muangthong United	Pertandingan persahabatan Mei 2021

DF	Jonathan Khemdee	17 Mei 2002 (umur 21)	0	0	OB	Kejuaraan AFF 2020 ^INJ
DF	Peerapat Notchaiya	4 Februari 1993 (umur 31)	29	1	Bangkok United	Kejuaraan AFF 2020 ^INJ
DF	Pansa Hemviboon	8 Juli 1990 (umur 33)	23	4	Buriram United	Kejuaraan AFF 2020 ^INJ
DF	Suphan Thongsong	26 Agustus 1994 (umur 29)	11	0	Suphanburi	v. Malaysia, 15 Juni 2021
DF	Ernesto Phumipha	16 April 1990 (umur 34)	3	0	BG Pathum United	v. Malaysia, 15 Juni 2021
DF	Sathaporn Daengsee	13 Mei 1988 (umur 35)	3	0	Nongbua Pitchaya	v. Malaysia, 15 Juni 2021
DF	Sasalak Haiprakhon	8 Januari 1996 (umur 28)	9	0	Buriram United	v. Uni Emirat Arab, 7 Juni 2021
DF	Nitipong Selanon	25 Mei 1993 (umur 30)	3	0	Port	v. Tajikistan, 29 Mei 2021
DF	Jaturapat Sattham	15 Juni 1999 (umur 24)	1	0	Port	v. Tajikistan, 29 Mei 2021
DF	Santiphap Channgom	23 September 1996 (umur 27)	1	0	BG Pathum United	v. Tajikistan, 29 Mei 2021
DF	Worawut Namvech	4 Juli 1995 (umur 28)	1	0	Port	v. Tajikistan, 29 Mei 2021
DF	Suporn Peenagatapho	12 Juli 1995 (umur 28)	0	0	Muangthong United	Pertandingan persahabatan Mei 2021
DF	Chatmongkol Rueangthanarot	9 Mei 2002 (umur 21)	0	0	Chonburi	Pertandingan persahabatan Mei 2021

MF	Pakorn Prempak	2 Februari 1993 (umur 31)	5	0	Port	Kejuaraan AFF 2020 ^INJ
MF	Jakkaphan Kaewprom	24 Mei 1988 (umur 35)	23	2	Buriram United	v. Malaysia, 15 Juni 2021
MF	Sumanya Purisai	5 Desember 1986 (umur 37)	22	0	BG Pathum United	v. Malaysia, 15 Juni 2021
MF	Ekanit Panya	21 Oktober 1999 (umur 24)	7	1	Chiangrai United	v. Malaysia, 15 Juni 2021
MF	Peeradon Chamratsamee	15 September 1992 (umur 31)	6	0	Buriram United	v. Malaysia, 15 Juni 2021
MF	Jaroensak Wonggorn	18 Mei 1997 (umur 26)	1	0	Samut Prakan City	v. Malaysia, 15 Juni 2021
MF	Phanuphong Phonsa	3 Juni 1994 (umur 29)	1	0	Chonburi	v. Uni Emirat Arab, 7 Juni 2021
MF	Tanaboon Kesarat	21 September 1993 (umur 30)	51	1	Port	Pertandingan persahabatan Mei 2021
MF	Teeraphol Yoryoei	25 Oktober 1994 (umur 29)	0	0	Muangthong United	Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 Juni 2021 ^WD

FW	Suphanat Mueanta	2 Agustus 2002 (umur 21)	7	3	Buriram United	v. Malaysia, 15 Juni 2021
FW	Nattawut Suksum	6 November 1997 (umur 26)	0	0	Bangkok United	v. Malaysia, 15 Juni 2021
^INJ Cedera ^PRE Skuad awal ^RET Pensiun ^SUS Dijatuhi sanksi ^WD Mengundurkan diri

Pencetak gol terbanyak[sunting | sunting sumber]

Piyapong Piew-on - 103 (FIFA 15)
Kiatisuk Senamuang - 100 (FIFA 65)^[28]
Niwat Srisawat - 55
Jessadapon na Patalung - 42
Netiphong Srithong-in - 35

Rekor kompetisi[sunting | sunting sumber]

Piala Dunia FIFA[sunting | sunting sumber]

Tahun	Babak	Pos
1930–1970	Tidak ikut berpartisipasi
1974	Tidak lolos kualifikasi
1978
1982
1986
1990
1994
1998
2002
2006
2010
2014
2018
2022
2026	Akan ditentukan
Total		0/22

Olimpiade[sunting | sunting sumber]

Tahun	Babak	Pos	Main	M	S*	K	GM	GK
1900–1952	Tidak ikut berpartisipasi
1956	Babak pertama	11/11	1	0	0	1	0	9
1960	Tidak lolos kualifikasi
1964
1968	Babak grup	16/16	3	0	0	3	1	19
1972
1976	Tidak ikut berpartisipasi
1980	Tidak ikut berpartisipasi
1984
1988
Total	Babak pertama	2/20	4	0	0	4	1	28

Piala Asia AFC[sunting | sunting sumber]

Tahun	Babak	Pos	Main	M	S*	K	GM	GK
1956	Mengundurkan diri
1960	Mengundurkan diri
1964	Tidak lolos kualifikasi
1968	Tidak lolos kualifikasi
1972	Juara ketiga	3/6	5	0	3	2	6	9
1976	Mengundurkan diri setelah kualifkasi
1980	Tidak lolos kualifikasi
1984
1988
1992	Babak grup	7/8	3	0	2	1	1	5
1996	Babak grup	12/12	3	0	0	3	2	13
2000	Babak grup	9/12	3	0	2	1	2	4
2004	Babak grup	16/16	3	0	0	3	1	9
2007	Babak grup	10/16	3	1	1	1	3	5
2011	Tidak lolos kualifikasi
2015	Tidak lolos kualifikasi
2019	Babak 16 besar	14/24	4	1	1	2	4	7
2023	Lolos
Total	Juara ketiga	7/17	24	2	9	13	19	52

Pesta Olahraga Asia[sunting | sunting sumber]

Tahun	Babak	Pos	Main	M	S*	K	GM	GK
1951	Tidak ikut berpartisipasi
1958	Tidak ikut berpartisipasi
1962	Babak grup	7/8	3	0	0	3	4	10
1966	Perempat final	6/11	4	1	1	2	5	8
1970	Perempat final	6/10	4	1	2	1	6	6
1974	Babak grup	12/15	2	0	0	2	2	4
1978	Semifinal	6/14	5	2	0	3	6	12
1982	Babak grup	10/16	3	1	0	2	3	5
1986	Babak grup	11/18	4	1	1	2	8	4
1990	Juara keempat	4/14	6	3	1	2	5	3
1994	Babak grup	15/18	4	0	1	3	8	12
1998	Juara keempat	4/23	8	4	1	3	12	10
Total	Juara keempat	10/12	43	13	7	23	59	74

Informasi lainnya
Pertandingan pertama	Jepang 3–1 Thailand (Jakarta, Indonesia; 25 Agustus 1962)
Pertandingan terakhir	Tiongkok 3–0 Thailand (Bangkok, Thailand; 16 Desember 1998)
Kemenangan terbesar	Thailand 6–0 Pakistan (Daegu, Korea Selatan; 29 September 1986)
Kekalahan terbesar	Thailand 1–5 Jepang (Bangkok, Thailand; 17 Desember 1966)

Kejuaraan AFF[sunting | sunting sumber]

Tahun	Babak	Pos	Main	M	S*	K	GM	GK
1996	Juara	ke-1	6	5	1	0	18	3
1998	Juara keempat	ke-4	5	2	2	1	10	10
2000	Juara	ke-1	5	5	0	0	15	3
2002	Juara	ke-1	5	2	2	1	13	7
2004	Babak grup	ke-5	4	2	1	1	13	4
2007	Juara kedua	ke-2	7	3	3	1	10	4
2008	Juara kedua	ke-2	7	5	1	1	16	4
2010	Babak grup	ke-6	3	0	2	1	3	4
2012	Juara kedua	ke-2	7	5	1	1	14	6
2014	Juara	ke-1	7	5	1	1	17	6
2016	Juara	ke-1	7	6	0	1	12	4
2018	Semifinal	ke-3	6	3	3	0	17	5
2020	Juara	ke-1	8	6	2	0	18	3
Total	Juara	13/13	77	49	19	9	176	63

Informasi lainnya
Pertandingan pertama	Filipina 0–5 Thailand (Jurong, Singapura; 2 September 1996)
Kemenangan terbesar	Timor Leste 0–8 Thailand (Kuala Lumpur, Malaysia; 12 Desember 2004)
Kekalahan terbesar	Vietnam 3–0 Thailand (Hanoi, Vietnam; 3 September 1998)

Pesta Olahraga Asia Tenggara[sunting | sunting sumber]

Tahun	Babak	Pos	Main	M	S*	K	GM	GK
1959	Medali perak	ke-2	4	2	0	2	9	10
1961	Medali perunggu	ke-3	3	1	2	0	7	4
1965	Medali emas¹	ke-1	3	2	1	0	6	3
1967	Medali perunggu	ke-3	4	2	0	2	9	8
1969	Medali perak	ke-2	3	1	1	1	4	4
1971	Medali perunggu	ke-3	5	1	2	2	7	8
1973	Babak grup	ke-5	2	0	1	1	1	2
1975	Medali emas	ke-1	3	1	2	0	5	4
1977	Medali perak	ke-2	4	1	1	2	3	6
1979	Medali perunggu	ke-3	5	2	2	1	6	5
1981	Medali emas	ke-1	4	2	2	0	9	6
1983	Medali emas	ke-1	5	3	1	1	10	4
1985	Medali emas	ke-1	4	3	1	0	17	1
1987	Medali perunggu	ke-3	4	2	1	1	7	3
1989	Juara keempat	ke-4	4	1	2	1	5	3
1991	Medali perak	ke-2	4	2	1	1	10	2
1993	Medali emas	ke-1	6	6	0	0	18	6
1995	Medali emas	ke-1	6	5	1	0	19	2
1997	Medali emas	ke-1	6	4	2	0	15	3
1999	Medali emas	ke-1	6	5	1	0	24	1
Total	9 gelar	ke-1	127	70	29	19	330	109

Informasi lainnya
Pertandingan pertama	Vietnam Selatan 4–0 Thailand (Bangkok, Thailand; 13 December 1959)
Pertandingan terakhir	Thailand 2–0 Vietnam (Bandar Seri Begawan, Brunei; 14 Agustus 1999)
Kemenangan terbesar	Thailand 9–0 Kamboja (Chiang Mai, Thailand; 12 Desember 1995) Thailand 9–0 Filipina (Bandar Seri Begawan, Brunei; 30 Juli 1999)
Kekalahan terbesar	Vietnam Selatan 5–0 Thailand (Bangkok, Thailand; 14 Desember 1967)

Referensi[sunting | sunting sumber]

^ "The FIFA/Coca-Cola World Ranking". FIFA. 4 April 2024. Diakses tanggal 4 April 2024.
^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024.
^ "Thailand matches, ratings and points exchanged". World Football Elo Ratings: Thailand. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 February 2018. Diakses tanggal 24 November 2016.
^ Kenneth Perry Landon (1939). Siam in Transition: A Brief Survey of Cultural Trends in the Five Years Since the Revolution of 1932. University of Chicago Press. hlm. 209–. ISBN 9780598977366.
^ "Thailand's 100-year football milestone". Bangkok Post.
^ "Asian Nations Cup 1992". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2022. Diakses tanggal 3 February 2023.
^ "AFF Championship – Tiger Cup 1996". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2021. Diakses tanggal 3 June 2021.
^ 1998 Tiger Cup Highlight Pertandingan Diarsipkan 4 Desember 2016 di Wayback Machine.
^ "FLASHBACK: 2000 ASEAN FOOTBALL CHAMPIONSHIP". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2021. Diakses tanggal 3 June 2021.
^ "ASEAN ("Tiger") Cup 2000 (Thailand) (Full Info)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2022. Diakses tanggal 23 Agustus 2018.
^ "Flashback: 2000 ASEAN Football Championship". Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Agustus 2018. Diakses tanggal 23 Agustus 2018.
^ "Flashback: 2002 ASEAN Football Championship". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2018. Diakses tanggal 23 Agustus 2018.
^ "Flashback: AFC Asian Cup 2007". Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021.
^ "Reid confirmed as Thailand boss". BBC Sport. 2 September 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2008. Diakses tanggal 2 September 2008.
^ "Reid named Stoke assistant boss". BBC Sport. 10 September 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2011. Diakses tanggal 10 September 2009.
^ "Bryan Robson to coach Thailand Bryan Robson has agreed to replace his former England team-mate Peter Reid as coach of Thailand". The Daily Telegraph. London. 23 September 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2022. Diakses tanggal 27 April 2010.
^ "Singapore 1-3 Thailand: Sutee Suksomkit Gives Bryan Robson Crucial Win - Goal.com". goal.com. 14 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 4 January 2017.
^ "Thailand appoint Kiatisuk Senamuang as new national team coach". Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2017. Diakses tanggal 3 Juni 2021.
^ "Thailand vs. Indonesia - Laporan Pertandingan Sepak Bola - 17 Desember 2016 dari espn.co.uk". Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Agustus 2017. Diakses tanggal 31 Agustus 2017. Diakses pada tanggal 31 Agustus 2017.
^ "บาร์ซาเข้าสิง! ชมอีกครั้งไทยติกิ-ตาก้าต่อบอล 27 ครั้งสุดเทพ". GOAL. Bangkok. 17 Desember 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2016. Diakses tanggal 2 Agustus 2015.
^ "Pokklaw strikes late to give Thailand opening World Cup qualifying win". ESPN FC. 24 Mei 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2015. Diakses tanggal 17 Oktober 2015.
^ "Thailand make Yodyadthai proud". Asian Football Confederation. 15 Januari 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2021. Diakses tanggal 23 November 2019.
^ "AFF SUZUKI CUP 2020". Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2021. Diakses tanggal 1 Januari 2022.
^ "FA Thailand on Facebook". Facebook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-30. Templat:User-generated source
^ Polking appointed as national coach
^ Thailand capture sixth Suzuki Cup
^ "Football: Thailand retain AFF championship after 3–2 aggregate win over Vietnam". The Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2023. Diakses tanggal 27 Mei 2023.
^ "91 gol menurut situs web pribadinya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-08. Diakses tanggal 2007-06-26.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Thailand pada situs web resmi FIFA.
Situs web resmi Asosiasi Sepak Bola Thailand

[FIFA_World_Rankings-1] "The FIFA/Coca-Cola World Ranking". FIFA. 4 April 2024. Diakses tanggal 4 April 2024.

[World_Football_Elo_Ratings-2] Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024.

[3] "Thailand matches, ratings and points exchanged". World Football Elo Ratings: Thailand. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 February 2018. Diakses tanggal 24 November 2016.

[4] Kenneth Perry Landon (1939). Siam in Transition: A Brief Survey of Cultural Trends in the Five Years Since the Revolution of 1932. University of Chicago Press. hlm. 209–. ISBN 9780598977366.

[5] "Thailand's 100-year football milestone". Bangkok Post.

[6] "Asian Nations Cup 1992". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2022. Diakses tanggal 3 February 2023.

[7] "AFF Championship – Tiger Cup 1996". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2021. Diakses tanggal 3 June 2021.

[8] 1998 Tiger Cup Highlight Pertandingan Diarsipkan 4 Desember 2016 di Wayback Machine.

[9] "FLASHBACK: 2000 ASEAN FOOTBALL CHAMPIONSHIP". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2021. Diakses tanggal 3 June 2021.

[10] "ASEAN ("Tiger") Cup 2000 (Thailand) (Full Info)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2022. Diakses tanggal 23 Agustus 2018.

[11] "Flashback: 2000 ASEAN Football Championship". Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Agustus 2018. Diakses tanggal 23 Agustus 2018.

[12] "Flashback: 2002 ASEAN Football Championship". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2018. Diakses tanggal 23 Agustus 2018.

[13] "Flashback: AFC Asian Cup 2007". Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021.

[14] "Reid confirmed as Thailand boss". BBC Sport. 2 September 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2008. Diakses tanggal 2 September 2008.

[15] "Reid named Stoke assistant boss". BBC Sport. 10 September 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2011. Diakses tanggal 10 September 2009.

[16] "Bryan Robson to coach Thailand Bryan Robson has agreed to replace his former England team-mate Peter Reid as coach of Thailand". The Daily Telegraph. London. 23 September 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2022. Diakses tanggal 27 April 2010.

[17] "Singapore 1-3 Thailand: Sutee Suksomkit Gives Bryan Robson Crucial Win - Goal.com". goal.com. 14 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 4 January 2017.

[18] "Thailand appoint Kiatisuk Senamuang as new national team coach". Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2017. Diakses tanggal 3 Juni 2021.

[19] "Thailand vs. Indonesia - Laporan Pertandingan Sepak Bola - 17 Desember 2016 dari espn.co.uk". Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Agustus 2017. Diakses tanggal 31 Agustus 2017. Diakses pada tanggal 31 Agustus 2017.

[20] "บาร์ซาเข้าสิง! ชมอีกครั้งไทยติกิ-ตาก้าต่อบอล 27 ครั้งสุดเทพ". GOAL. Bangkok. 17 Desember 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2016. Diakses tanggal 2 Agustus 2015.

[21] "Pokklaw strikes late to give Thailand opening World Cup qualifying win". ESPN FC. 24 Mei 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2015. Diakses tanggal 17 Oktober 2015.

[22] "Thailand make Yodyadthai proud". Asian Football Confederation. 15 Januari 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2021. Diakses tanggal 23 November 2019.

[23] "AFF SUZUKI CUP 2020". Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2021. Diakses tanggal 1 Januari 2022.

[24] "FA Thailand on Facebook". Facebook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-30. Templat:User-generated source

[25] Polking appointed as national coach

[26] Thailand capture sixth Suzuki Cup

[27] "Football: Thailand retain AFF championship after 3–2 aggregate win over Vietnam". The Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2023. Diakses tanggal 27 Mei 2023.

[28] "91 gol menurut situs web pribadinya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-08. Diakses tanggal 2007-06-26.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

[9]

[10]

[11]

[12]

[13]

[14]

[15]

[16]

[17]

[18]

[19]

[20]

[21]

[22]

[23]

[24]

[25]

[26]

[27]

[28]

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
 {{Tim nasional sepak bola
 |Name = Thailand
-|Badge = Thailand national football team.png
+|Badge = Timnas Thailand logo.png
+|Badge_size = 180px
-|Nickname = ช้างศึก ''(Changsuek)'' <br /> (Gajah Perang)
+|Nickname = ช้างศึก ''(Changsuek)''<br /> (Gajah Perang)
 |Association = [[Asosiasi Sepak Bola Thailand]]
+|Sub-confederation     = [[Federasi Sepak Bola Perbara|AFF]] (Asia Tenggara)
-|Coach = [[Alexandré Pölking]]
+|Coach = {{negara|JPN}} [[Masatada Ishii]]
-|Captain =
+|Captain = [[Theerathon Bunmathan]]
 |Most caps = {{nowrap|[[Kiatisuk Senamuang]] (134)}}
 |Top scorer = [[Kiatisuk Senamuang]] (71)
@@ Baris 16: / Baris 18: @@
 |FIFA min date = Oktober 2014
 |Elo Rank = {{World Football Elo Ratings|THA}}
-|pattern_la1 = _tha20h|pattern_b1 = _tha20h|pattern_ra1 = _tha20h|pattern_sh1 =|pattern_so1 = _tha20h_long
+| pattern_la1           = _Thaihome24
+| pattern_b1            = _Thaihome24
-|leftarm1 = 07123F|body1 = 07123F|rightarm1 = 07123F|shorts1 = 07123F|socks1 = 07123F
+| pattern_ra1           = _Thaihome24
-|pattern_la2 = _tha20a|pattern_b2 = _tha20a|pattern_ra2 = _tha20a|pattern_sh2 =|pattern_so2 = _tha20a_long
+| pattern_sh1           = _Thaihome24
-|leftarm2 = FF0B11|body2 = FF0B11|rightarm2 = FF0B11|shorts2 = FF0B11|socks2 = FF0B11
+| pattern_so1           = _Thaihome24
-|First game = {{timnas|Thailand}} 1–6 {{timnas|Republik Tionghoa}}<br />([[Bangkok]], [[Thailand]]; 20 Agustus 1948)<ref>{{cite web|url = http://www.eloratings.net/Thailand|title = Thailand matches, ratings and points exchanged|publisher = World Football Elo Ratings: Thailand|access-date = 24 November 2016}}</ref>
+| leftarm1              = 1e488d
-|Largest win = {{timnas|Thailand}} 10–0 {{timnas|Brunei Darussalam}}<br />([[Bangkok]], [[Thailand]]; 24 Mei 1971)
+| body1                 = 34548a
-|Largest loss = {{timnas|Britania Raya}} 9–0 {{timnas|Thailand}}<br />([[Melbourne]], [[Australia]]; 30 November 1956)
+| rightarm1             = 1e488d
+| shorts1               = 34548a
+| socks1                = 34548a
+| pattern_la2           = _Thaiaway24
+| pattern_b2            = _Thaiaway24
+| pattern_ra2           = _Thaiaway24
+| pattern_sh2           = _Thaiaway24
+| pattern_so2           = _Thaiaway24
+| leftarm2              = d20c0c
+| body2                 = d20c0c
+| rightarm2             = d20c0c
+| shorts2               = d20c0c
+| socks2                = d20c0c
+| pattern_la3           = _tha24t
+| pattern_b3            = _tha24t
+| pattern_ra3           = _tha24t
+| pattern_sh3           =
+| pattern_so3           =
+| leftarm3              = FFFFFF
+| body3                 = FFFFFF
+| rightarm3             = FFFFFF
+| shorts3               = FFFFFF
+| socks3                = FFFFFF
+| First game            = {{fb|THA}} 1–6 {{fb-rt|Republic of China (1912–1949)}}<br>([[Bangkok]], [[Thailand]]; 20 Agustus 1948)<ref>{{cite web|url=http://www.eloratings.net/Thailand|title=Thailand matches, ratings and points exchanged|publisher=World Football Elo Ratings: Thailand|access-date=24 November 2016|archive-date=11 February 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180211071801/http://www.eloratings.net/Thailand|url-status=live}}</ref>
+| Largest win           = {{fb|THA}} 10–0 {{fb-rt|BRU}}<br>([[Bangkok]], [[Thailand]]; 25 Mei 1971)
+| Largest loss          = {{fb|UK}} 9–0 {{fb-rt|THA}}<br>([[Melbourne]], [[Australia]]; 30 November 1956)
 |World cup apps =
 |World cup first =
@@ Baris 31: / Baris 59: @@
 |Regional cup best = Juara ketiga ([[Piala Asia AFC 1972|1972]])
 |2ndRegional name = [[Kejuaraan AFF]]
-|2ndRegional cup apps = 12
+|2ndRegional cup apps = 13
 |2ndRegional cup first = [[Kejuaraan AFF 1996|1996]]
-|2ndRegional cup best = Juara ([[Kejuaraan AFF 1996|1996]], [[Kejuaraan AFF 2000|2000]], [[Kejuaraan AFF 2002|2002]], [[Kejuaraan AFF 2014|2014]], [[Kejuaraan AFF 2016|2016]])
+|2ndRegional cup best = Juara ([[Kejuaraan AFF 1996|1996]], [[Kejuaraan AFF 2000|2000]], [[Kejuaraan AFF 2002|2002]], [[Kejuaraan AFF 2014|2014]], [[Kejuaraan AFF 2016|2016]], [[Kejuaraan AFF 2020|2020]],
+[[Kejuaraan AFF 2022|2022]])
 |Confederations cup apps =
 |Confederations cup first =
@@ Baris 42: / Baris 71: @@
 '''Tim nasional sepak bola Thailand''' ({{lang-th|ฟุตบอลทีมชาติไทย}}, {{RTGS|''futbon thim chat thai''}}, {{IPA-th|fút.bɔ̄n tʰīːm t͡ɕʰâːt tʰāj|pron}}) adalah tim nasional yang mewakili [[Thailand]] dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini dikendalikan oleh [[Asosiasi Sepak Bola Thailand]], yang merupakan anggota [[FIFA]] dan juga anggota [[Konfederasi Sepak Bola Asia]].
-Thailand belum pernah tampil dalam [[Piala Dunia FIFA]]. Pada tingkat regional, Thailand telah tujuh kali tampil dalam [[Piala Asia AFC]], dengan hasil terbaik mereka adalah menjadi juara ketiga pada [[Piala Asia AFC 1972|tahun 1972]], saat mereka menjadi tuan rumah penyelenggara. Pada tingkat Asia Tenggara, Thailand telah berhasil menjadi juara dalam 6 edisi [[Kejuaraan AFF]], yakni pada tahun [[Kejuaraan AFF 1996|1996]], [[Kejuaraan AFF 2000|2000]], [[Kejuaraan AFF 2002|2002]], [[Kejuaraan AFF 2014|2014]], [[Kejuaraan AFF 2016|2016]] dan[[Kejuaraan AFF 2020]].
+Thailand belum pernah tampil dalam [[Piala Dunia FIFA]]. Pada tingkat regional, Thailand telah tujuh kali tampil dalam [[Piala Asia AFC]], dengan hasil terbaik mereka adalah menjadi juara ketiga pada [[Piala Asia AFC 1972|tahun 1972]], saat mereka menjadi tuan rumah penyelenggara. Pada tingkat Asia Tenggara, Thailand telah berhasil menjadi juara dalam 7 edisi [[Kejuaraan AFF]], yakni pada tahun [[Kejuaraan AFF 1996|1996]], [[Kejuaraan AFF 2000|2000]], [[Kejuaraan AFF 2002|2002]], [[Kejuaraan AFF 2014|2014]], [[Kejuaraan AFF 2016|2016]], [[Kejuaraan AFF 2020|2020]] dan [[Kejuaraan AFF 2022|2022]]
-[[Berkas:King Vajiravudh Rama VI.jpg|jmpl|[[Vajiravudh|Raja Vajiravudh Rama VI]], pendiri Asosiasi Sepak Bola Thailand.]]
+[[Berkas:King Vajiravudh Rama VI.jpg|jmpl|[[Vajiravudh|Raja Vajiravudh Rama VI]], pendiri Asosiasi [[Sepak Bola]] Thailand.]]
+== Sejarah ==
+=== 1915–1995: pendirian dinasti ===
+[[File:King Vajiravudh Rama VI.jpg|thumb|King [[Vajiravudh]], pendiri Asosiasi Sepak Bola Thailand|left]]
+[[File:Siam Football Team.jpg|thumb|Para pionir skuad sepak bola asosiasi Siam.|alt=]]
+Tim pendahulu tim nasional sepak bola Thailand, yang beroperasi dengan nama ''Siam'', didirikan pada tahun 1915 dan memainkan pertandingan tidak resmi pertamanya melawan tim orang Eropa di Stadion Royal Bangkok Sports Club pada tanggal 20 Desember tahun itu. Tim ini memainkan pertandingan internasional pertamanya pada tahun 1930 melawan tim nasional [[Indochina]], yang terdiri dari pemain dari [[Vietnam Selatan]] dan orang-orang [[Prancis]].<ref>{{cite book|author=[[Kenneth Perry Landon]]|title=Siam in Transition: A Brief Survey of Cultural Trends in the Five Years Since the Revolution of 1932|url=https://books.google.com/books?id=j0IcAAAAMAAJ|year=1939|publisher=University of Chicago Press|pages=209–|isbn=9780598977366}}</ref>
+[[File:Thai team at 1956 Summer Olympics.jpg|thumb|left|Anggota tim sepak bola Thailand pada Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne sebelum kekalahan terbesar mereka oleh Tim nasional sepak bola Britania Raya.|alt=]]
+Thailand tampil dalam [[Olimpiade Musim Panas 1956]] di [[Melbourne]], di mana mereka kalah 0–9 dari Britania Raya, yang menjadi kekalahan terbesar hingga saat ini, dan gagal melaju ke babak perempat final. Pada tahun 1959, Thailand sebagai tuan rumah memenangkan medali perak dalam Southeast Asian Peninsular Games 1959 setelah kalah 1–3 dari [[Tim nasional sepak bola Vietnam Selatan|Vietnam Selatan]] di final. Pada tahun 1965, Thailand meraih gelar pertamanya: tempat pertama dalam [[Southeast Asian Games]]. Mereka membuat penampilan kedua dan terakhir mereka pada [[Sepak bola pada Olimpiade Musim Panas|Olimpiade Musim Panas]] tahun [[Olimpiade Musim Panas 1968|1968]], kalah dalam ketiga pertandingan dengan selisih gol minimal 3 gol dari [[Tim nasional sepak bola Bulgaria|Bulgaria]], [[Tim nasional sepak bola Guatemala|Guatemala]], dan [[Tim nasional sepak bola Cekoslovakia|Cekoslovakia]], sehingga tereliminasi di babak pertama.<ref>{{cite news|url=https://www.bangkokpost.com/sports/954877/thailands-100-year-football-milestone|title=Thailand's 100-year football milestone|newspaper=Bangkok Post}}</ref>
+Selama kualifikasi [[Piala Asia AFC 1992]], Thailand meraih kesuksesan yang signifikan dengan mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Korea Selatan|Korea Selatan]] 2–1 dan [[Tim nasional sepak bola Bangladesh|Bangladesh]] 1–0 untuk menjadi juara grup dan lolos ke [[Piala Asia AFC 1992]]. Penampilan tim pada turnamen final adalah dengan bermain imbang pada dua pertandingan pertama melawan [[Tim nasional sepak bola Qatar|Qatar]] dan [[Tim nasional sepak bola Tiongkok|Tiongkok]] yang pada akhirnya meraih posisi ketiga, dan kemudian kalah 0–4 dari [[Tim nasional sepak bola Arab Saudi|Arab Saudi]]. Pada tahun 1994, manajer Thawatchai Sartjakul menyusun sebuah tim yang dijuluki sebagai "tim impian" dengan pemain-pemain seperti [[Kiatisuk Senamuang]], Tawan Sripan, dan Dusit Chalermsan.<ref>{{cite web|url=https://www.rsssf.org/tables/92asch.html|title=Asian Nations Cup 1992|access-date=3 February 2023|archive-date=29 November 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20221129064520/https://rsssf.org/tables/92asch.html|url-status=live}}</ref>
+=== 1996–2016: panji Asia Tenggara ===
+[[File:2007 AFC Asian Cup Welcome Banner.jpg|thumb|right|Selamat datang spanduk di Stadion Rajamangala, tempat pertandingan Grup A Piala Asia AFC 2007.]]
+Pada tahun [[1996 Tiger Cup|1996]], Thailand mengalahkan Malaysia 1–0 dan meraih gelar juara [[Kejuaraan Sepak Bola ASEAN]] (kemudian dikenal sebagai [[Tiger Cup]]) untuk pertama kalinya. Thailand menjadi favorit untuk merebut kembali gelar pada tahun 2007, 2008, dan 2012, tetapi harus menelan kekalahan dalam final ketat dari [[Tim nasional sepak bola Singapura|Singapura]] dan [[Tim nasional sepak bola Vietnam|Vietnam]].<ref>{{cite web|url=https://www.aseanfootball.org/v3/competitions-2/aff-championship/aff-championship-1996/|title=AFF Championship – Tiger Cup 1996|access-date=3 June 2021|archive-date=3 June 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210603040107/https://www.aseanfootball.org/v3/competitions-2/aff-championship/aff-championship-1996/|url-status=live}}</ref>
+Pada Tiger Cup 1998, Thailand bertemu dengan Indonesia dalam sebuah pertandingan yang penuh kontroversi karena kedua tim secara sengaja melakukan tindakan untuk menghindari bertemu tuan rumah [[Tim nasional sepak bola Vietnam|Vietnam]] di babak semifinal, serta mengalami beban teknis dalam pemindahan tempat latihan dari [[Ho Chi Minh City]] ke [[Hanoi]].<ref>1998 Tiger Cup [https://www.youtube.com/watch?v=9mtfgzVPMMM#t=56s Highlight Pertandingan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161204172214/https://www.youtube.com/watch?v=9mtfgzVPMMM#t=56s |date=4 Desember 2016 }}</ref> FIFA mengenakan denda sebesar $40.000 pada kedua tim karena "melanggar semangat permainan". Thailand akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut dan menghadapi kegagalan melawan Vietnam di babak semifinal.
+Thailand secara berurutan berhasil lolos dan berpartisipasi dalam dua turnamen final Piala Asia AFC yang diselenggarakan di wilayah [[Asia Barat]] pada tahun [[Piala Asia AFC 1996|1996]] dan [[Piala Asia AFC 2000|2000]], saat "tim impian" mereka memasuki periode emas. Kejadian kebetulan dalam kedua edisi tersebut adalah semua lawan tim Thailand berasal dari Asia Barat, yaitu [[Tim nasional sepak bola Arab Saudi|Arab Saudi]], [[Tim nasional sepak bola Lebanon|Lebanon]], [[Tim nasional sepak bola Iran|Iran]], dan [[Tim nasional sepak bola Irak|Irak]], dengan dua tim terakhir berada dalam grup yang sama dengan Thailand dua kali. Pada kedua edisi tersebut, Thailand hanya mencatatkan dua hasil imbang dan kalah pada pertandingan lainnya, sehingga menjadi juru kunci di babak grup pada edisi pertama dan menjadi tim peringkat ketiga terburuk pada edisi kedua.<ref>{{cite web|url=https://www.affsuzukicup.com/2020/news/thailand/565-flashback-2000-asean-football-championship|title=FLASHBACK: 2000 ASEAN FOOTBALL CHAMPIONSHIP|access-date=3 June 2021|archive-date=3 June 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210603040106/https://www.affsuzukicup.com/2020/news/thailand/565-flashback-2000-asean-football-championship|url-status=live}}</ref>
+{{football squad on pitch|align=left
+| GK| GK = [[Wirat Wangchan|Wirat]]
+| RWB| RWB = [[Thanunchai Baribarn|Thanunchai]]
+| RCB| RCB = [[Niweat Siriwong|Niweat]]
+| CB| CB = [[Choketawee Promrut|Choketawee]]
+| LCB| LCB = [[Surachai Jirasirichote|Surachai]]
+| LWB| LWB = [[Tanongsak Prajakkata|Tanongsak]]
+| RCM| RCM = [[Anurak Srikerd|Anurak]]
+| LCM| LCM = [[Surachai Jaturapattarapong|Surachai (c)]]
+| AM| AM = [[Tawan Sripan|Tawan]]
+| RCF| RCF = [[Worrawoot Srimaka|Worrawoot]]
+| LCF| LCF = [[Kiatisuk Senamuang|Kiatisuk]]
+| caption = Susunan pemain utama Thailand dalam final [[Kejuaraan Sepak Bola AFF 2000]]<ref>{{cite web|url=https://www.rsssf.org/tablesa/aseanfull00.html|title=ASEAN ("Tiger") Cup 2000 (Thailand) (Full Info)|access-date=23 Agustus 2018|archive-date=21 September 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220921130224/https://www.rsssf.org/tablesa/aseanfull00.html|url-status=live}}</ref>}}
+Pertandingan final Kejuaraan Sepak Bola AFF 2000 antara Thailand dan Indonesia, yang berlangsung di Rajamangala yang penuh sesak, hampir merupakan salinan hampir sempurna dari pertemuan mereka dalam babak grup. Gajah-gajah Perang berhasil memenangkan pertandingan 4–1 lagi dengan Worrawoot berhasil mencetak gol di gawang lawan. Pemain berusia 28 tahun ini mencetak dua gol dalam pertandingan pertama dan mencetak hat-trick dalam 32 menit pertama di final.<ref>{{cite web|url=http://www.affsuzukicup.com/2018/news/thailand/565-flashback-2000-asean-football-championship|title=Flashback: 2000 ASEAN Football Championship|access-date=23 Agustus 2018|archive-date=24 Agustus 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180824002248/http://www.affsuzukicup.com/2018/news/thailand/565-flashback-2000-asean-football-championship|url-status=live}}</ref> Pada final Piala AFF 2002, Thailand kembali bertemu dengan [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]] (yang saat itu menjadi tuan rumah) dan memenangkan pertandingan dalam adu penalti meskipun sempat unggul 2–0.<ref>{{cite web|url=http://www.affsuzukicup.com/2018/news/indonesia/580-flashback-2002-asean-football-championship-3|title=Flashback: 2002 ASEAN Football Championship|access-date=23 Agustus 2018|archive-date=23 Agustus 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180823210759/http://www.affsuzukicup.com/2018/news/indonesia/580-flashback-2002-asean-football-championship-3|url-status=live}}</ref>
+Thailand kembali berhasil lolos ke Piala Asia pada tahun [[Piala Asia AFC 2004|Piala Asia AFC 2004]] dan ditempatkan dalam grup bersama [[Tim nasional sepak bola Jepang|Jepang]], Iran, dan debutan [[Tim nasional sepak bola Oman|Oman]]. Meskipun memiliki pengalaman yang cukup dalam Piala Asia, tim ini belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan karena mereka kalah dalam semua pertandingan dan menjadi tim dengan performa terburuk dalam seluruh turnamen.
+Tanda-tanda perbaikan baru muncul pada [[Piala Asia AFC 2007]] ketika Thailand berpartisipasi sebagai tuan rumah yang sudah dipersiapkan dengan baik dan ditempatkan dalam grup bersama debutan [[Tim nasional sepak bola Australia|Australia]], Oman, dan Irak. Tim berhasil mencatatkan hasil imbang melawan Irak dan meraih kemenangan sejarah atas Oman. Dengan keunggulan 4 poin, peluang Thailand untuk lolos ke babak berikutnya untuk pertama kalinya sejak tahun 1972 hampir sirna akibat kekalahan telak 0–4 dari Australia. Turnamen ini menyaksikan berakhirnya generasi kenamaan Thailand dengan pensiunnya kemudian Kiatisuk, Tawan, dan [[Pipat Thonkanya|Pipat]].<ref>{{cite web|url=https://www.the-afc.com/features/flashback-afc-asian-cup-2007|title=Flashback: AFC Asian Cup 2007|access-date=3 Juni 2021|archive-date=27 September 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210927102035/https://www.the-afc.com/features/flashback-afc-asian-cup-2007|url-status=live}}</ref>
+Pada bulan September 2008, Thailand menandatangani kontrak empat tahun dengan pelatih asal Inggris, Peter Reid<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/sport1/hi/football/internationals/7497000.stm|title=Reid confirmed as Thailand boss|date=2 September 2008|work=BBC Sport|access-date=2 September 2008|archive-date=5 September 2008|archive-url=https://web.archive.org/web/20080905013324/http://news.bbc.co.uk/sport1/hi/football/internationals/7497000.stm|url-status=live}}</ref>, tetapi Reid meninggalkan posisinya secara bersepakat setelah hanya satu tahun menjabat<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/football/teams/s/stoke_city/8247407.stm|title=Reid named Stoke assistant boss|date=10 September 2009|work=BBC Sport|access-date=10 September 2009|archive-date=20 March 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20110320130610/http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/football/teams/s/stoke_city/8247407.stm|url-status=live}}</ref> karena timnya gagal meraih juara dalam Kejuaraan Sepak Bola AFF 2008 setelah kalah agregat 2–3 dari [[Tim nasional sepak bola Vietnam|Vietnam]] di final.
+Pada bulan September 2009, [[Bryan Robson]] setuju untuk melatih Thailand dalam debut pertamanya sebagai pelatih sepak bola internasional<ref>{{cite news|url=https://www.telegraph.co.uk/sport/football/international/6222349/Bryan-Robson-to-coach-Thailand.html|archive-url=https://ghostarchive.org/archive/20220110/https://www.telegraph.co.uk/sport/football/international/6222349/Bryan-Robson-to-coach-Thailand.html|archive-date=10 January 2022|url-access=subscription|url-status=live|work=The Daily Telegraph|location=London|title=Bryan Robson to coach Thailand Bryan Robson has agreed to replace his former England team-mate Peter Reid as coach of Thailand.|date=23 September 2009|access-date=27 April 2010}}{{cbignore}}</ref> dan dikontrak untuk menangani tim hingga [[Piala Dunia FIFA 2014|Piala Dunia 2014]]. Pada bulan November, Robson merayakan pertandingan kompetitif pertamanya sebagai pelatih tim nasional dengan kemenangan tandang melawan [[Tim nasional sepak bola Singapura|Singapura]] dalam pertandingan grup kualifikasi Piala Asia 2011<ref>{{cite web|url=http://www.goal.com/en/news/1276/south-east-asia/2009/11/15/1624420/singapore-1-3-thailand-sutee-suksomkit-gives-bryan-robson|title=Singapore 1-3 Thailand: Sutee Suksomkit Gives Bryan Robson Crucial Win - Goal.com|date=14 November 2009|work=goal.com|access-date=4 January 2017|archive-date=4 March 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304082404/http://www.goal.com/en/news/1276/south-east-asia/2009/11/15/1624420/singapore-1-3-thailand-sutee-suksomkit-gives-bryan-robson|url-status=live}}</ref>, tetapi kemudian kalah dari lawan yang sama ketika bermain di kandang. Kemudian, dua hasil imbang tanpa gol melawan [[Tim nasional sepak bola Yordania|Yordania]] dan [[Tim nasional sepak bola Iran|Iran]] pada bulan Januari 2010 dan kekalahan tandang 0–1 dari Iran pada bulan Maret semuanya efektif mengakhiri peluang untuk lolos ke [[Piala Asia AFC 2011]]. Dalam persiapan untuk Kejuaraan Sepak Bola AFF 2010, Robson membawa Thailand meraih kemenangan melawan Singapura dan [[Tim nasional sepak bola India|India]] yang dilatih oleh Bob Houghton dalam serangkaian pertandingan persahabatan. Namun, ketika memasuki turnamen pada bulan Desember, ia gagal membawa Thailand lolos dari babak grup A setelah hanya berhasil bermain imbang melawan [[Tim nasional sepak bola Laos|Laos]] dan [[Tim nasional sepak bola Malaysia|Malaysia]] serta kalah dari [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]].
+Pada tanggal 8 Juni 2011, Robson mengundurkan diri sebagai manajer Thailand, dengan alasan masalah kesehatan, dan digantikan oleh Winfried Schäfer, yang menjadi orang Jerman kesembilan yang melatih tim Thailand.
+Pelatih baru tersebut memanggil pemain muda untuk kualifikasi Piala Dunia 2014 dan berhasil memenangkan beberapa pertandingan dengan minimal kekalahan dari Australia, mengalahkan Oman 3–0, dan bermain imbang dengan [[Tim nasional sepak bola Arab Saudi|Arab Saudi]], tetapi tidak berhasil lolos setelah akhirnya kalah dari ketiga tim tersebut dalam set kedua. Pada Kejuaraan AFF 2012, Thailand finis di puncak grup mereka dan mengalahkan Malaysia di babak semifinal, tetapi harus menyerahkan gelar kepada Singapura di final. Pada kualifikasi Piala Asia 2015, Thailand mengalami setback dengan kerentanannya di sektor pertahanan yang diekspos oleh tim-tim saingan Timur Tengah (Iran, [[Tim nasional sepak bola Kuwait|Kuwait]], [[Tim nasional sepak bola Lebanon|Lebanon]]) ketika kalah dalam 6 pertandingan kualifikasi, dengan kebobolan 21 gol dalam proses tersebut.
+Pada bulan Juni 2013, Schäfer membatalkan kontraknya. Asosiasi Sepak Bola Thailand menunjuk mantan pemain [[Kiatisuk Senamuang]] sebagai pelatih sementara untuk tim nasional. Pertandingan pertamanya adalah pertandingan persahabatan melawan [[Tim nasional sepak bola Tiongkok|Tiongkok]] pada tanggal 15 Juni, yang mengejutkan dengan kemenangan Thailand 5–1.<ref>{{cite web|url=https://www.goal.com/en-sg/news/3952/asia/2013/06/07/4030661/thailand-appoint-kiatisuk-senamuang-as-new-national-team|title=Thailand appoint Kiatisuk Senamuang as new national team coach|access-date=3 Juni 2021|archive-date=21 September 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170921045755/http://www.goal.com/en-sg/news/3952/asia/2013/06/07/4030661/thailand-appoint-kiatisuk-senamuang-as-new-national-team|url-status=live}}</ref>
+{{football squad on pitch|align=right
+| GK| GK = [[Kawin Thamsatchanan|Kawin]]
+| RCB| RCB = [[Adisorn Promrak|Adisorn]]
+| CB| CB = [[Tanaboon Kesarat|Tanaboon]]
+| LCB| LCB = [[Pratum Chuthong|Pratum]]
+| RWB| RWB = [[Tristan Do|Tristan]]
+| LWB| LWB = [[Theerathon Bunmathan|Theerathon]]
+| RCM| RCM = [[Charyl Chappuis|Chappuis]]
+| LCM| LCM = [[Sarach Yooyen|Sarach]]
+| AM| AM = [[Chanathip Songkrasin|Chanathip]]
+| RCF| RCF = [[Siroch Chatthong|Siroch]]
+| LCF| LCF = [[Teerasil Dangda|Teerasil (C)]]
+| caption = Susunan pemain inti Thailand pada laga final [[2016 AFF Suzuki Cup]].<ref>{{cite web |url=http://www.espn.co.uk/football/match?gameId=466658 |title=Thailand vs. Indonesia - Laporan Pertandingan Sepak Bola - 17 Desember 2016 dari espn.co.uk |access-date=31 Agustus 2017 |archive-date=31 Agustus 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170831083827/http://www.espn.co.uk/football/match?gameId=466658 |url-status=hidup }} Diakses pada tanggal 31 Agustus 2017.</ref>}}
+[[File:2014 AFF Suzuki Champions.jpg|thumb|left|Tim nasional Thailand merayakan kemenangan di Piala AFF Suzuki 2014 di [[Stadion Nasional Bukit Jalil|Stadion Nasional Bukit Jalil]], [[Malaysia]].|alt=]]
+Pada tahun 2014, Thailand mengakhiri puasa gelar Kejuaraan AFF selama 12 tahun berkat gol-gol akhir dari Charyl Chappuis dan [[Chanathip Songkrasin]], yang memberikan kemenangan dramatis dengan agregat 4–3 atas Malaysia pada laga final di Bukit Jalil. Tim ini tidak kalah dalam pertandingan apa pun hingga laga final kedua dan sering mengusung gaya permainan [[tiki-taka]], misalnya dalam satu laga final melawan Malaysia, mereka berhasil melewati 27 operan berturut-turut.<ref>{{cite news | url=http://www.goal.com/th/news/4280/%E0%B8%9F%E0%B8%B8%E0%B8%95%E0%B8%9A%E0%B8%AD%E0%B8%A5%E0%B9%84%E0%B8%97%E0%B8%A2/2014/12/17/7170682/%E0%B8%9A%E0%B8%B2%E0%B8%A3%E0%B9%8C%E0%B8%8B%E0%B8%B2%E0%B9%80%E0%B8%82%E0%B9%89%E0%B8%B2%E0%B8%AA%E0%B8%B4%E0%B8%87-%E0%B8%8A%E0%B8%A1%E0%B8%AD%E0%B8%B5%E0%B8%81%E0%B8%84%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B9%89%E0%B8%87%E0%B9%84%E0%B8%97%E0%B8%A2%E0%B8%95%E0%B8%B4%E0%B8%81%E0%B8%B4-%E0%B8%95%E0%B8%B2%E0%B8%81%E0%B9%89%E0%B8%B2%E0%B8%95%E0%B9%88%E0%B8%AD%E0%B8%9A%E0%B8%AD%E0%B8%A5-27-%E0%B8%84%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B9%89%E0%B8%87%E0%B8%AA%E0%B8%B8%E0%B8%94%E0%B9%80%E0%B8%97%E0%B8%9E | work=GOAL | location=Bangkok | title=บาร์ซาเข้าสิง! ชมอีกครั้งไทยติกิ-ตาก้าต่อบอล 27 ครั้งสุดเทพ | date=17 Desember 2014 | access-date=2 Agustus 2015 | archive-date=6 Maret 2016 | archive-url=https://web.archive.org/web/20160306123736/http://www.goal.com/th/news/4280/%E0%B8%9F%E0%B8%B8%E0%B8%95%E0%B8%9A%E0%B8%AD%E0%B8%A5%E0%B9%84%E0%B8%97%E0%B8%A2/2014/12/17/7170682/%E0%B8%9A%E0%B8%B2%E0%B8%A3%E0%B9%8C%E0%B8%8B%E0%B8%B2%E0%B9%80%E0%B8%82%E0%B9%89%E0%B8%B2%E0%B8%AA%E0%B8%B4%E0%B8%87-%E0%B8%8A%E0%B8%A1%E0%B8%AD%E0%B8%B5%E0%B8%81%E0%B8%84%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B9%89%E0%B8%87%E0%B9%84%E0%B8%97%E0%B8%A2%E0%B8%95%E0%B8%B4%E0%B8%81%E0%B8%B4-%E0%B8%95%E0%B8%B2%E0%B8%81%E0%B9%89%E0%B8%B2%E0%B8%95%E0%B9%88%E0%B8%AD%E0%B8%9A%E0%B8%AD%E0%B8%A5-27-%E0%B8%84%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B9%89%E0%B8%87%E0%B8%AA%E0%B8%B8%E0%B8%94%E0%B9%80%E0%B8%97%E0%B8%9E | url-status=live }}</ref> Dengan demikian, Kiatisuk menjadi orang pertama yang berhasil memenangkan Kejuaraan Sepak Bola ASEAN baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Thailand berhasil mempertahankan gelar Kejuaraan AFF dua tahun kemudian di [[Kejuaraan AFF 2016|2016]], dengan mengalahkan Indonesia dengan agregat 3–2 meskipun kalah dalam leg pertama.
+Pada tahun 2015, harapan tim nasional Thailand untuk akhirnya mencapai turnamen Piala Dunia semakin membara ketika mereka memulai babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2018 AFC. Striker terkenal Thailand, [[Teerasil Dangda]], bergabung kembali dengan tim nasional setelah masa peminjaman di [[UD Almería]] berakhir. Mereka tergabung dalam Grup F bersama [[Tim nasional sepak bola Tiongkok Taipei|Chinese Taipei]], [[Tim nasional sepak bola Irak|Irak]], dan [[Tim nasional sepak bola Vietnam|Vietnam]], dengan pertandingan pertama melawan Vietnam di kandang pada 24 Mei yang dimenangkan dengan gol kemenangan dari jarak 20 yard. Mereka kemudian menghadapi pertandingan yang lebih mudah di kandang lawan yang sama, dengan kemenangan 3–0. Thailand berhasil memenangkan kedua pertandingan melawan Chinese Taipei dan bermain imbang 2–2 dalam kedua pertandingan melawan Irak, sehingga berhasil lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup F.<ref>{{cite news | url=http://www.espnfc.us/blog/football-asia/153/post/2464249/pokklaw-strikes-late-to-give-thailand-opening-world-cup-qual | work=ESPN FC | title=Pokklaw strikes late to give Thailand opening World Cup qualifying win | date=24 Mei 2015 | access-date=17 Oktober 2015 | archive-date=30 September 2015 | archive-url=https://web.archive.org/web/20150930183459/http://www.espnfc.us/blog/football-asia/153/post/2464249/pokklaw-strikes-late-to-give-thailand-opening-world-cup-qual | url-status=hidup }}</ref>
+Pada babak terakhir, tim besutan Kiatisuk berada dalam grup yang sama dengan [[Tim nasional sepak bola Australia|Australia]], [[Tim nasional sepak bola Jepang|Jepang]], [[Tim nasional sepak bola Arab Saudi|Arab Saudi]], [[Tim nasional sepak bola Uni Emirat Arab|Uni Emirat Arab]], dan lawan sebelumnya, Irak. Sekali lagi, Thailand tersingkir tanpa meraih kemenangan dan hanya mencatatkan dua poin dari sepuluh pertandingan.
+=== 2017–sekarang: Pembangunan untuk mencapai kesuksesan di level benua ===
+Setelah diambil alih oleh Somyot Poompanmoung, Asosiasi Sepak Bola Thailand bertujuan untuk menjadikan tim nasional pria sebagai salah satu tim terkemuka di Asia dengan rencana dan persiapan pengembangan selama 20 tahun yang konkret. Setelah tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia, Kiatisuk mengundurkan diri dan Thailand menunjuk [[Milovan Rajevac]] sebagai pelatih, yang menjadi pelatih pertama yang bukan berasal dari [[Orang Brasil|Brasil]], Jerman, atau Inggris yang melatih tim nasional ini. Namun, dengan pelatih baru, Thailand gagal mempertahankan gelar Kejuaraan AFF mereka pada tahun 2018 ketika kalah dari Malaysia di babak semifinal dengan aturan gol tandang.
+Sebelum [[Piala Asia AFC 2019]], Thailand tergabung dalam grup A bersama tuan rumah [[Tim nasional sepak bola Uni Emirat Arab|Uni Emirat Arab]], [[Tim nasional sepak bola Bahrain|Bahrain]], dan [[Tim nasional sepak bola India|India]]. Rajevac menangani Thailand dalam kekalahan 1–4 melawan India. Pelatih Serbia tersebut dipecat dan asistennya, Sirisak Yodyardthai, menjadi pelatih interim pada tanggal 7 Januari. Sirisak membawa Thailand meraih kemenangan 1–0 atas Bahrain dan bermain imbang 1–1 dengan tuan rumah Uni Emirat Arab, cukup untuk melaju ke babak gugur Piala Asia AFC untuk pertama kalinya dalam 47 tahun. Keberhasilan mereka disambut dengan ucapan selamat dari FA.<ref>{{cite web|url=https://www.the-afc.com/competitions/afc-asian-cup/news/thailand-make-yodyadthai-proud|title=Thailand make Yodyadthai proud|publisher=Asian Football Confederation|date=15 Januari 2019|access-date=23 November 2019|archive-date=19 Januari 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210119192649/https://www.the-afc.com/competitions/afc-asian-cup/news/thailand-make-yodyadthai-proud|url-status=hidup}}</ref> Thailand bertemu dengan [[Tim nasional sepak bola Tiongkok|Tiongkok]] pada babak 16 besar, berhasil unggul lebih dulu tetapi akhirnya kalah 2–1 karena Tiongkok memberikan tanggapan yang menentukan.
+{{football squad on pitch|align=right
+| GK = [[Chatchai Budprom|Chatchai]]
+| RB = [[Narubadin Weerawatnodom|Narubadin]]
+| RCB = [[Manuel Bihr|Bihr]]
+| LCB = [[Kritsada Kaman|Kritsada]]
+| LB = [[Theerathon Bunmathan|Theerathon]]
+| DM = [[Phitiwat Sukjitthammakul|Phitiwat]]
+| RCM = [[Thanawat Suengchitthawon|Thanawat]]
+| LCM = [[Sarach Yooyen|Sarach]]
+| AM = [[Chanathip Songkrasin|Chanathip (C)]]
+| RCF = [[Teerasil Dangda|Teerasil]]
+| LCF = [[Supachok Sarachat|Supachok]]
+| caption = Susunan pemain utama biasa dari tim yang menjuarai [[Kejuaraan AFF 2020]].<ref>{{cite web|url=https://www.aseanfootball.org/v3/aff-suzuki-cup-2020/|title=AFF SUZUKI CUP 2020|access-date=1 Januari 2022|archive-date=27 November 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20211127152104/https://www.aseanfootball.org/v3/aff-suzuki-cup-2020/|url-status=hidup}}</ref>
+}}
+Setelah menempati posisi keempat dalam Piala Raja Thailand 2019 dan kalah dari rival Vietnam dalam turnamen tersebut, Sirisak mengundurkan diri dan FA Thailand menunjuk pelatih Jepang Akira Nishino, yang sebelumnya telah membawa Jepang mencapai babak 16 besar Piala Dunia FIFA 2018, sebagai penggantinya. Ini adalah pertama kalinya seorang pelatih Asia menjadi pelatih kepala Thailand. Tim ini ditarik ke dalam grup G dari babak kedua kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 bersama tiga rival Asia Tenggara lainnya: Vietnam, Malaysia, Indonesia; bersama dengan Uni Emirat Arab. Meskipun berhasil mengalahkan Indonesia 3-0 dan Uni Emirat Arab 2–1, Thailand gagal membalas dendam atas Vietnam saat bermain imbang tanpa gol di kedua pertandingan, sementara kalah dari Malaysia 1–2 di Bukit Jalil. Dengan hasil ini, Thailand hanya mendapatkan posisi ketiga dalam grup G setelah lima pertandingan kualifikasi. Setelah tertunda selama satu tahun karena [[pandemi COVID-19]], Thailand dan tim-tim lainnya dalam grup G harus memainkan sisa pertandingan mereka di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, tim mengalami kerugian besar pemain kunci ketika [[Chanathip Songkrasin]] mengalami cedera, sedangkan [[Teerasil Dangda]] dan [[Theerathon Bunmathan]] menolak untuk berpartisipasi dalam kualifikasi karena berbagai alasan. Tanpa ketiga pemain ini, Thailand menunjukkan penampilan buruk di [[Dubai]] - bermain imbang dengan tim juru kunci Indonesia 2–2, kemudian kalah dari Uni Emirat Arab 1–3 dan Malaysia 0–1, yang akhirnya menurunkan tim ke posisi keempat di grup G. Nishino tidak kembali ke Thailand untuk menjelaskan kegagalan tim, tetapi kembali sendiri ke Jepang, yang membuat FA Thailand menunjuk Anurak Srikerd sebagai pelatih sementara dan mempertimbangkan untuk memecat Nishino dalam beberapa hari mendatang. Pada 29 Juli 2021, segera setelah Nishino kembali ke Thailand, FA Thailand memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Nishino.<ref>{{cite web | url-access=limited |archive-url = https://ghostarchive.org/iarchive/facebook/1656982554566879/2840041736260949 |archive-date = 2022-04-30| url = https://www.facebook.com/FootballAssociationOfThailand/posts/2840041736260949 |title = FA Thailand on Facebook |website=[[Facebook]]}}{{cbignore}}{{User-generated source|certain=yes|date=March 2022}}</ref>
+Pada 28 September 2021, [[Alexandré Pölking]] diangkat sebagai pelatih kepala tim nasional Thailand, menggantikan Akira Nishino. Tugas pertama Pölking adalah pada [[Kejuaraan AFF 2020]] pada Desember 2021.<ref>[https://www.bangkokpost.com/sports/2189155/polking-appointed-as-national-coach Polking appointed as national coach]</ref> Antara 5 Desember 2021 dan 1 Januari 2022, Polking berhasil mencapai tugas tersebut dengan membawa War Elephants meraih kemenangan agregat 6–2 setelah bermain imbang 2–2 di leg kedua melawan Garuda Indonesia, membawa Thailand meraih gelar Kejuaraan AFF untuk kali keenam.<ref>[https://www.bangkokpost.com/sports/2240707/thailand-capture-sixth-suzuki-cup Thailand capture sixth Suzuki Cup]</ref> Pada 16 Januari 2023, Thailand menjadi juara bertahan, dan berhasil memenangkan turnamen dengan skor agregat 3–2 di final dua leg melawan [[Tim nasional sepak bola Vietnam|Vietnam]] untuk mengamankan gelar ketujuh mereka.<ref>{{cite news|url=https://www.straitstimes.com/sport/football-thailand-retain-aff-championship-after-3-2-aggregate-win-over-vietnam|title=Football: Thailand retain AFF championship after 3–2 aggregate win over Vietnam|work=The Straits Times|access-date=27 Mei 2023|archive-date=21 Januari 2023|archive-url=https://web.archive.org/web/20230121162336/https://www.straitstimes.com/sport/football-thailand-retain-aff-championship-after-3-2-aggregate-win-over-vietnam|url-status=hidup}}</ref>
 ==Pemain==
 === Skuad terkini ===
@@ Baris 57: / Baris 177: @@
 {{nat fs g player|no=3|pos=DF|name=[[Theerathon Bunmathan]]|age={{birth date and age|1990|2|6|df=y}}|caps=64|goals=6|club=[[Buriram United F.C.|Buriram United]]|clubnat=THA}}
 {{nat fs g player|no=4|pos=DF|name=[[Manuel Bihr]]|age={{birth date and age|1993|9|17|df=y}}|caps=15|goals=0|club=[[Bangkok United F.C.|Bangkok United]]|clubnat=THA}}
-{{nat fs g player|no=5|pos=DF|name=[[Elias Dolah]]|age={{birth date and age|1993|4|24|df=y}}|caps=4|goals=1|club=[[Port F.C.|Port]]|clubnat=THA}}
+{{nat fs g player|no=5|pos=DF|name=[[Elias Dolah]]|age={{birth date and age|1993|4|24|df=y}}|caps=4|goals=1|club=[[Bali United F.C.]]|clubnat=IDN}}
 {{nat fs g player|no=13|pos=DF|name=[[Philip Roller]]|age={{birth date and age|1994|6|10|df=y}}|caps=13|goals=1|club=[[Port F.C.|Port]]|clubnat=THA}}
 {{nat fs g player|no=15|pos=DF|name=[[Narubadin Weerawatnodom]]|age={{birth date and age|1994|7|12|df=y}}|caps=32|goals=1|club=[[Buriram United F.C.|Buriram United]]|clubnat=THA}}
@@ Baris 127: / Baris 247: @@
 == Pencetak gol terbanyak ==
-# [[Piyapong Piew-on]] - 103 (FIFA 15)
+# Piyapong Piew-on - 103 (FIFA 15)
-# [[Kiatisuk Senamuang]] - 100 (FIFA 65)<ref>[http://www.sporthero.net/index.php?ContentID=ContentID-0509261422209 91 gol menurut situs web pribadinya]</ref>
+# [[Kiatisuk Senamuang]] - 100 (FIFA 65)<ref>{{Cite web |url=http://www.sporthero.net/index.php?ContentID=ContentID-0509261422209 |title=91 gol menurut situs web pribadinya |access-date=2007-06-26 |archive-date=2019-09-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190908235710/http://www.sporthero.net/index.php?ContentID=ContentID-0509261422209 |dead-url=yes }}</ref>
-# [[Niwat Srisawat]] - 55
+# Niwat Srisawat - 55
-# [[Jessadapon na Patalung]] - 42
+# Jessadapon na Patalung - 42
-# [[Netiphong Srithong-in]] - 35
+# Netiphong Srithong-in - 35
 == Rekor kompetisi ==
@@ Baris 293: / Baris 413: @@
 |Babak 16 besar||14/24||4||1||1||2||4||7
 |-
-|{{flagicon|CHN}} [[Piala Asia AFC 2023|2023]]
+|{{flagicon|QAT}} [[Piala Asia AFC 2023|2023]]
-|colspan=8|''Akan ditentukan''
+|colspan=8|''Lolos''
 |-
 !Total
@@ Baris 574: / Baris 694: @@
 {{Authority control}}
+[[Kategori:Tim nasional sepak bola Thailand| ]]
 [[Kategori:Tim nasional sepak bola Asia|Thailand]]
 [[Kategori:Tim nasional olahraga Thailand|Sepak bola]]
-[[Kategori:Sepak bola di Thailand|Tim nasional]]
+[[Kategori:Tim sepak bola Thailand|Tim nasional]]

l b s Tim nasional sepak bola Asia (AFC)
Asia Tenggara (AFF)	Australia Brunei Filipina Indonesia Kamboja Laos Malaysia Myanmar Singapura Thailand Timor Leste Vietnam
Asia Tengah (CAFA)	Afganistan Iran Kirgizstan Tajikistan Turkmenistan Uzbekistan
Asia Timur (EAFF)	Guam Hong Kong Jepang Kepulauan Mariana Utara† Korea Selatan Korea Utara Makau Mongolia Tionghoa Taipei Tiongkok
Asia Selatan (SAFF)	Bangladesh Bhutan India Maladewa Nepal Pakistan Sri Lanka
Asia Barat (WAFF)	Arab Saudi Bahrain Irak Kuwait Lebanon Oman Palestina Qatar Suriah Uni Emirat Arab Yaman Yordania
Bubar	Malaya Vietnam Selatan Vietnam Utara Yaman Selatan
Bekas	Israel Kazakhstan Selandia Baru
† Anggota rekan AFC tetapi bukan anggota FIFA.