Wikipedia:Artikel Pilihan/29 2018: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''[[Anafilaksis]]''' adalah suatu [[alergi|reaksi alergi]] berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian. Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala termasuk di antaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, [[dispnea]], muntah, kepala terasa ringan, dan [[tekanan darah rendah]]. Gejala-gejala ini akan timbul dalam hitungan menit hingga jam. Penyebab yang umum dari reaksi ini adalah gigitan serangga, makanan, dan obat. Penyebab lainnya dapat berupa paparan [[lateks]]. Selain itu kasus dapat terjadi tanpa alasan yang jelas. Mekanisme terjadinya anafilaksis melibatkan pelepasan mediator dari [[sel darah putih]] tertentu. Diagnosis anafilaksis dilakukan berdasarkan gejala dan tanda pada seseorang setelah terjadi paparan dengan [[alergen]] potensial. Tata laksana awal anafilaksis adalah pemberian suntikan [[epinefrin]], pemasangan [[infus]], dan pengaturan posisi tubuh mendatar. Dosis epinefrin tambahan dapat diberikan apabila diperlukan. Di seluruh dunia, sekitar 0,05–2% dari populasi pernah mengalami anafilaksis pada suatu saat dalam kehidupannya. '''([[Anafilaksis|Selengkapnya...]])'''
'''[[Anafilaksis]]''' adalah suatu [[alergi|reaksi alergi]] berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian. Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala termasuk di antaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, [[dispnea]], muntah, kepala terasa ringan, dan [[tekanan darah rendah]]. Gejala-gejala ini akan timbul dalam hitungan menit hingga jam. Penyebab yang umum dari reaksi ini adalah gigitan serangga, makanan, dan obat. Penyebab lainnya dapat berupa paparan [[lateks]]. Selain itu kasus dapat terjadi tanpa alasan yang jelas. Mekanisme terjadinya anafilaksis melibatkan pelepasan mediator dari [[sel darah putih]] tertentu. Diagnosis anafilaksis dilakukan berdasarkan gejala dan tanda pada seseorang setelah terjadi paparan dengan [[alergen]] potensial. Tata laksana awal anafilaksis adalah pemberian suntikan [[epinefrin]], pemasangan [[infus]], dan pengaturan posisi tubuh mendatar. Dosis epinefrin tambahan dapat diberikan apabila diperlukan. Di seluruh dunia, sekitar 0,05–2% dari populasi pernah mengalami anafilaksis pada suatu saat dalam kehidupannya. '''([[Anafilaksis|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter|Cheesecake|Operasi Bernhard|Ranavalona I}}
{{TFAfooter|Cheesecake|Operasi Bernhard|Rossy Pratiwi Dipoyanti}}

Revisi per 12 Juni 2018 01.57

Angioedema pada wajah hingga anak laki-laki ini tidak dapat membuka matanya. Reaksi ini disebabkan oleh paparan alergen.

Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian. Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala termasuk di antaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah. Gejala-gejala ini akan timbul dalam hitungan menit hingga jam. Penyebab yang umum dari reaksi ini adalah gigitan serangga, makanan, dan obat. Penyebab lainnya dapat berupa paparan lateks. Selain itu kasus dapat terjadi tanpa alasan yang jelas. Mekanisme terjadinya anafilaksis melibatkan pelepasan mediator dari sel darah putih tertentu. Diagnosis anafilaksis dilakukan berdasarkan gejala dan tanda pada seseorang setelah terjadi paparan dengan alergen potensial. Tata laksana awal anafilaksis adalah pemberian suntikan epinefrin, pemasangan infus, dan pengaturan posisi tubuh mendatar. Dosis epinefrin tambahan dapat diberikan apabila diperlukan. Di seluruh dunia, sekitar 0,05–2% dari populasi pernah mengalami anafilaksis pada suatu saat dalam kehidupannya. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: CheesecakeOperasi BernhardRossy Pratiwi Dipoyanti