Wikipedia:Artikel Pilihan/30 2018: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k perbaiki
What a joke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Statue Surakarta.JPG|100|Patung Slamet Rijadi di Surakarta, Jawa Tengah.|{{{selular|}}}}}
{{HU/Tepigambar|Statue of Slamet Rijadi in Surakarta, Indonesia.jpg|100|Patung Slamet Rijadi di Surakarta, Jawa Tengah.|{{{selular|}}}}}
'''[[Slamet Rijadi]]''' (1927–1950) adalah seorang tentara [[Indonesia]]. Rijadi lahir di Surakarta, [[Jawa Tengah]], Rijadi menempuh pendidikan di sekolah pelaut yang dikelola oleh [[Jepang]] dan bekerja untuk mereka setelah lulus. Setelah [[Proklamasi kemerdekaan Indonesia|Indonesia merdeka]], Rijadi memimpin tentara Indonesia di Surakarta pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia|perang kemerdekaan]] melawan Belanda. Dimulai dengan kampanye [[gerilya]], pada 1947 ia berperang dengan sengit melawan Belanda di [[Ambarawa]] dan [[Semarang]], bertanggung jawab atas Resimen 26. Pada tahun 1950, setelah berakhirnya revolusi, Rijadi dikirim ke [[Maluku]] untuk memerangi [[Republik Maluku Selatan]]. Setelah operasi perlawanan selama beberapa bulan dan berkelana melintasi [[Pulau Ambon]], Rijadi gugur tertembak menjelang operasi berakhir. Sejak kematiannya, Rijadi telah menerima banyak penghormatan. Sebuah jalan utama di Surakarta dinamakan menurut namanya, begitu juga dengan [[fregat]] [[TNI AL]], [[KRI Slamet Riyadi (352)|KRI ''Slamet Riyadi'']]. Selain itu, Rijadi juga dianugerahi beberapa tanda kehormatan secara [[anumerta]] pada tahun 1961, dan ditetapkan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]] pada tanggal 9 November 2007. '''([[Slamet Rijadi|Selengkapnya...]])'''
'''[[Slamet Rijadi]]''' (1927–1950) adalah seorang tentara [[Indonesia]]. Rijadi lahir di Surakarta, [[Jawa Tengah]], Rijadi menempuh pendidikan di sekolah pelaut yang dikelola oleh [[Jepang]] dan bekerja untuk mereka setelah lulus. Setelah [[Proklamasi kemerdekaan Indonesia|Indonesia merdeka]], Rijadi memimpin tentara Indonesia di Surakarta pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia|perang kemerdekaan]] melawan Belanda. Dimulai dengan kampanye [[gerilya]], pada 1947 ia berperang dengan sengit melawan Belanda di [[Ambarawa]] dan [[Semarang]], bertanggung jawab atas Resimen 26. Pada tahun 1950, setelah berakhirnya revolusi, Rijadi dikirim ke [[Maluku]] untuk memerangi [[Republik Maluku Selatan]]. Setelah operasi perlawanan selama beberapa bulan dan berkelana melintasi [[Pulau Ambon]], Rijadi gugur tertembak menjelang operasi berakhir. Sejak kematiannya, Rijadi telah menerima banyak penghormatan. Sebuah jalan utama di Surakarta dinamakan menurut namanya, begitu juga dengan [[fregat]] [[TNI AL]], [[KRI Slamet Riyadi (352)|KRI ''Slamet Riyadi'']]. Selain itu, Rijadi juga dianugerahi beberapa tanda kehormatan secara [[anumerta]] pada tahun 1961, dan ditetapkan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]] pada tanggal 9 November 2007. '''([[Slamet Rijadi|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter|Anafilaksis|Wanita peradaban Maya klasik|Operasi Bernhard}}
{{TFAfooter| Anastasia Nikolaevna |Cheesecake|Pertempuran Osan}}

Revisi terkini sejak 15 Juli 2018 02.19

Patung Slamet Rijadi di Surakarta, Jawa Tengah.

Slamet Rijadi (1927–1950) adalah seorang tentara Indonesia. Rijadi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, Rijadi menempuh pendidikan di sekolah pelaut yang dikelola oleh Jepang dan bekerja untuk mereka setelah lulus. Setelah Indonesia merdeka, Rijadi memimpin tentara Indonesia di Surakarta pada masa perang kemerdekaan melawan Belanda. Dimulai dengan kampanye gerilya, pada 1947 ia berperang dengan sengit melawan Belanda di Ambarawa dan Semarang, bertanggung jawab atas Resimen 26. Pada tahun 1950, setelah berakhirnya revolusi, Rijadi dikirim ke Maluku untuk memerangi Republik Maluku Selatan. Setelah operasi perlawanan selama beberapa bulan dan berkelana melintasi Pulau Ambon, Rijadi gugur tertembak menjelang operasi berakhir. Sejak kematiannya, Rijadi telah menerima banyak penghormatan. Sebuah jalan utama di Surakarta dinamakan menurut namanya, begitu juga dengan fregat TNI AL, KRI Slamet Riyadi. Selain itu, Rijadi juga dianugerahi beberapa tanda kehormatan secara anumerta pada tahun 1961, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 November 2007. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Anastasia Nikolaevna CheesecakePertempuran Osan