Wikipedia:Artikel Pilihan/35 2018: Perbedaan antara revisi
Hanamanteo (bicara | kontrib) k perbaiki |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''''[[Sabtu Berdarah (foto)|Sabtu Berdarah]]''''' adalah nama dari sebuah foto hitam-putih yang banyak diterbitkan pada September–Oktober 1937 dan kurang dari sebulan telah dilihat oleh lebih dari 136 juta penonton. Menggambarkan seorang bayi Tiongkok menangis di reruntuhan yang telah dibom dari [[Stasiun Kereta Api Shanghai Selatan]], foto tersebut menjadi dikenal sebagai sebuah [[ikon kebudayaan]] yang mendemonstrasikan kebiadaban Jepang pada masa Perang di Tiongkok. Diambil beberapa menit setelah serangan udara Jepang terhadap warga sipil saat [[Pertempuran Shanghai]],fotografer [[Hearst Corporation]] [[H. S. Wong|H. S. "Newsreel" Wong]], tidak menemukan identitas atau bahkan jenis kelamin dari anak yang terluka tersebut, yang ibunya terbaring tewas didekatnya. Sebagai salah satu foto perang paling dikenang yang pernah diterbitkan, dan mungkin adegan [[newsreel]] paling terkenal pada 1930an, gambar tersebut menimbulkan kemurkaan [[Hemisfer Barat|barat]] terhadap kekerasan Jepang di Tiongkok. Foto tersebut disangkal oleh [[nasionalisme Jepang|kaum nasionalis Jepang]] yang menyatakan bahwa foto tersebut dilebih-lebihkan. '''([[Sabtu Berdarah (foto)|Selengkapnya...]])''' |
'''''[[Sabtu Berdarah (foto)|Sabtu Berdarah]]''''' adalah nama dari sebuah foto hitam-putih yang banyak diterbitkan pada September–Oktober 1937 dan kurang dari sebulan telah dilihat oleh lebih dari 136 juta penonton. Menggambarkan seorang bayi Tiongkok menangis di reruntuhan yang telah dibom dari [[Stasiun Kereta Api Shanghai Selatan]], foto tersebut menjadi dikenal sebagai sebuah [[ikon kebudayaan]] yang mendemonstrasikan kebiadaban Jepang pada masa Perang di Tiongkok. Diambil beberapa menit setelah serangan udara Jepang terhadap warga sipil saat [[Pertempuran Shanghai]],fotografer [[Hearst Corporation]] [[H. S. Wong|H. S. "Newsreel" Wong]], tidak menemukan identitas atau bahkan jenis kelamin dari anak yang terluka tersebut, yang ibunya terbaring tewas didekatnya. Sebagai salah satu foto perang paling dikenang yang pernah diterbitkan, dan mungkin adegan [[newsreel]] paling terkenal pada 1930an, gambar tersebut menimbulkan kemurkaan [[Hemisfer Barat|barat]] terhadap kekerasan Jepang di Tiongkok. Foto tersebut disangkal oleh [[nasionalisme Jepang|kaum nasionalis Jepang]] yang menyatakan bahwa foto tersebut dilebih-lebihkan. '''([[Sabtu Berdarah (foto)|Selengkapnya...]])''' |
||
{{TFAfooter|Sejarah Haji|Elvis Presley|Soeman Hs}} |
|||
<div style="padding: 0px 0px 0px 0px; font-size: 90%; " align="left" class="noprint"> |
|||
Artikel pilihan sebelumnya: [[Haji]] dan [[Sejarah Haji]] – [[Elvis Presley]] – [[Soeman Hasiboean]] |
|||
</div> |
|||
<div style="font-weight: bold;" align="right" class="noprint"> |
|||
[[Wikipedia:Artikel pilihan/{{CURRENTYEAR}}|Arsip]] – [[Wikipedia:Artikel pilihan|Artikel pilihan lainnya...]] |
|||
</div> |
Revisi terkini sejak 8 Juni 2018 14.20
Sabtu Berdarah adalah nama dari sebuah foto hitam-putih yang banyak diterbitkan pada September–Oktober 1937 dan kurang dari sebulan telah dilihat oleh lebih dari 136 juta penonton. Menggambarkan seorang bayi Tiongkok menangis di reruntuhan yang telah dibom dari Stasiun Kereta Api Shanghai Selatan, foto tersebut menjadi dikenal sebagai sebuah ikon kebudayaan yang mendemonstrasikan kebiadaban Jepang pada masa Perang di Tiongkok. Diambil beberapa menit setelah serangan udara Jepang terhadap warga sipil saat Pertempuran Shanghai,fotografer Hearst Corporation H. S. "Newsreel" Wong, tidak menemukan identitas atau bahkan jenis kelamin dari anak yang terluka tersebut, yang ibunya terbaring tewas didekatnya. Sebagai salah satu foto perang paling dikenang yang pernah diterbitkan, dan mungkin adegan newsreel paling terkenal pada 1930an, gambar tersebut menimbulkan kemurkaan barat terhadap kekerasan Jepang di Tiongkok. Foto tersebut disangkal oleh kaum nasionalis Jepang yang menyatakan bahwa foto tersebut dilebih-lebihkan. (Selengkapnya...)