Wikipedia:Artikel Pilihan/38 2018: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
What a joke (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{HU/Tepigambar|Gelora Bandung Lautan Api.JPG|150|Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebagai tempat upacara pembukaan dan penutupan.|{{{selular|}}}}} '''Pekan Olahrag...'
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Gelora Bandung Lautan Api.JPG|150|Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebagai tempat upacara pembukaan dan penutupan.|{{{selular|}}}}}
{{HU/Tepigambar|Kate Sheppard.jpg|100|Katherine Wilson Sheppard pada 1905|{{{selular|}}}}}
'''[[Katherine Wilson Sheppard]]''' adalah tokoh terkemuka dalam [[hak suara perempuan di Selandia Baru|gerakan perjuangan hak suara perempuan di Selandia Baru]] dan [[pejuang hak suara perempuan]] paling terkenal di Selandia Baru. Ia bermigrasi ke Selandia Baru bersama keluarganya pada 1868, tempat ia menjadi anggota aktif di berbagai organisasi keagamaan dan sosial, termasuk Woman's Christian Temperance Union (WCTU). Pada 1887, Katherine diangkat menjadi Penilik Nasional WCTU untuk Hak Suara dan Legislasi. Jabatan ini ia manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan perjuangan hak suara perempuan di Selandia Baru. Katherine memperjuangkan pemberian hak suara kepada kaum perempuan dengan jalan mengatur pembuatan dan pengajuan petisi-petisi, menyelenggarakan rapat-rapat umum, menyurati media massa, dan menjalin hubungan dengan para politikus. Katherine adalah penyunting ''White Ribbon'', surat kabar pertama di Selandia Baru yang dikelola oleh kaum perempuan. Melalui keterampilan menulis dan kecakapan berbicara di muka umum, Katherine berhasil menyuarakan perjuangan hak suara perempuan. Surat selebarannya yang berjudul ''Ten Reasons Why the Women of New Zealand Should Vote'' [''Sepuluh Alasan Wanita Selandia Baru Harus Mengundi''] dan ''Should Women Vote?'' [''Haruskah Wanita Mengundi?''] turut berjasa membantu perjuangan hak suara perempuan. '''([[Katherine Wilson Sheppard|Selengkapnya...]])'''
'''[[Pekan Olahraga Nasional XIX]]''' adalah ajang olahraga nasional utama yang diselenggarakan di [[Bandung]], [[Jawa Barat]], dari tanggal 17 sampai 29 September 2016. Sebanyak 8403 orang atlet di luar atlet tuan rumah berpartisipasi dalam kompetisi ini. Provinsi termuda, [[Kalimantan Utara]] memulai debutnya di ajang PON XIX ini.
Jawa Barat terpilih sebagai tuan rumah pada rapat anggota [[Komite Olahraga Nasional Indonesia]] (KONI) 2010 di Jakarta pada tanggal 27 April 2010. [[Bandung]] terakhir kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional pada tahun [[Pekan Olahraga Nasional V|1961]], dan pertama kalinya sejak tahun [[Pekan Olahraga Nasional XV|2000]], Pekan Olahraga Nasional berlangsung di [[Pulau Jawa]]. '''([[Pekan Olahraga Nasional XIX|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter|Departures|Blue's Clues|}}
{{TFAfooter|Penganiayaan Diokletianus|Bediding|Sabtu Berdarah (foto)}}

Revisi terkini sejak 17 September 2018 03.46

Katherine Wilson Sheppard pada 1905

Katherine Wilson Sheppard adalah tokoh terkemuka dalam gerakan perjuangan hak suara perempuan di Selandia Baru dan pejuang hak suara perempuan paling terkenal di Selandia Baru. Ia bermigrasi ke Selandia Baru bersama keluarganya pada 1868, tempat ia menjadi anggota aktif di berbagai organisasi keagamaan dan sosial, termasuk Woman's Christian Temperance Union (WCTU). Pada 1887, Katherine diangkat menjadi Penilik Nasional WCTU untuk Hak Suara dan Legislasi. Jabatan ini ia manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan perjuangan hak suara perempuan di Selandia Baru. Katherine memperjuangkan pemberian hak suara kepada kaum perempuan dengan jalan mengatur pembuatan dan pengajuan petisi-petisi, menyelenggarakan rapat-rapat umum, menyurati media massa, dan menjalin hubungan dengan para politikus. Katherine adalah penyunting White Ribbon, surat kabar pertama di Selandia Baru yang dikelola oleh kaum perempuan. Melalui keterampilan menulis dan kecakapan berbicara di muka umum, Katherine berhasil menyuarakan perjuangan hak suara perempuan. Surat selebarannya yang berjudul Ten Reasons Why the Women of New Zealand Should Vote [Sepuluh Alasan Wanita Selandia Baru Harus Mengundi] dan Should Women Vote? [Haruskah Wanita Mengundi?] turut berjasa membantu perjuangan hak suara perempuan. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Penganiayaan DiokletianusBedidingSabtu Berdarah (foto)