Wikipedia:Artikel Pilihan/41 2018: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k perbaiki
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Inlandse -en Afrikaanse troepen.jpg|150|Tentara pribumi dan tentara Afrika yang bertugas di dalam KNIL|{{{selular|}}}}}
{{HU/Tepigambar|Inlandse -en Afrikaanse troepen.jpg|150|Tentara pribumi dan tentara Afrika yang bertugas di dalam KNIL|{{{selular|}}}}}
'''[[Belanda Hitam]]''' adalah sebutan untuk budak-budak yang berasal dari [[Elmina]] (sekarang terletak di [[Ghana]], [[Afrika Barat]]), yang direkrut Belanda untuk menjadi [[KNIL|Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] dan ditugaskan di [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]). Di antara tahun 1831 hingga 1872, lebih dari tiga ribu orang Afrika direkrut dari [[Pantai Emas Belanda]] untuk dijadikan sebagai [[tentara kolonial]] di Hindia Belanda. Belanda mengikuti langkah kekuatan kolonial lain pada saat itu, seperti [[Britania Raya]] dan [[Perancis]] yang merekrut anggota dari Afrika untuk bertempur di tanah-tanah jajahan yang lain. Secara umum, anggota tentara asing tidak mungkin bersimpati dengan penduduk asli dalam perlawanan mereka dengan kekuasaan penjajah. Dalam kasus tentara yang direkrut dari Afrika dan KNIL, hampir semua anggota direkrut darip kalangan budak. Perekrutan berakhir pada tahun 1872 setelah Elmina diserahkan kepada Britania Raya dalam [[Perjanjian Sumatera|Perjanjian Sumatera 1871]]. Beberapa orang dari Afrika bisa pulang ke negara asalnya di Afrika Barat setelah selesai melakukan peperangan, tetapi sebagian besar juga menetap di Hindia Belanda setelah menikah dengan wanita setempat. Keturunan mereka dianggap sebagai masyarakat [[Orang Indo|Indo-Eropa]]. Setelah [[Perang Dunia Kedua]] dan [[kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Hindia Belanda]] sebagai negara Indonesia, kebanyakan dari mereka pindah ke Belanda. '''([[Belanda Hitam|Selengkapnya...]])'''
'''[[Belanda Hitam]]''' adalah sebutan untuk budak-budak yang berasal dari [[Elmina]] (sekarang terletak di [[Ghana]], [[Afrika Barat]]), yang direkrut Belanda untuk menjadi [[KNIL|Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] dan ditugaskan di [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]). Di antara tahun 1831 hingga 1872, lebih dari tiga ribu orang Afrika direkrut dari [[Pantai Emas Belanda]] untuk dijadikan sebagai [[tentara kolonial]] di Hindia Belanda. Belanda mengikuti langkah kekuatan kolonial lain pada saat itu, seperti [[Britania Raya]] dan [[Prancis]] yang merekrut anggota dari Afrika untuk bertempur di tanah-tanah jajahan yang lain. Secara umum, anggota tentara asing tidak mungkin bersimpati dengan penduduk asli dalam perlawanan mereka dengan kekuasaan penjajah. Dalam kasus tentara yang direkrut dari Afrika dan KNIL, hampir semua anggota direkrut dari kalangan budak. Perekrutan berakhir pada tahun 1872 setelah Elmina diserahkan kepada Britania Raya dalam [[Perjanjian Sumatera|Perjanjian Sumatera 1871]]. Beberapa orang dari Afrika bisa pulang ke negara asalnya di Afrika Barat setelah selesai melakukan peperangan, tetapi sebagian besar juga menetap di Hindia Belanda setelah menikah dengan wanita setempat. Keturunan mereka dianggap sebagai masyarakat [[Orang Indo|Indo-Eropa]]. Setelah [[Perang Dunia Kedua]] dan [[kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Hindia Belanda]] sebagai negara Indonesia, kebanyakan dari mereka pindah ke Belanda. '''([[Belanda Hitam|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter|Globalisasi dan wanita di Tiongkok|Jeruk kalamansi|Katherine Wilson Sheppard}}
{{TFAfooter|Globalisasi dan wanita di Tiongkok|Kebijakan terkait penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan nirregulasi di Uni Eropa|Katherine Wilson Sheppard}}

Revisi terkini sejak 9 Februari 2019 18.09

Tentara pribumi dan tentara Afrika yang bertugas di dalam KNIL

Belanda Hitam adalah sebutan untuk budak-budak yang berasal dari Elmina (sekarang terletak di Ghana, Afrika Barat), yang direkrut Belanda untuk menjadi Tentara Kerajaan Hindia Belanda dan ditugaskan di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Di antara tahun 1831 hingga 1872, lebih dari tiga ribu orang Afrika direkrut dari Pantai Emas Belanda untuk dijadikan sebagai tentara kolonial di Hindia Belanda. Belanda mengikuti langkah kekuatan kolonial lain pada saat itu, seperti Britania Raya dan Prancis yang merekrut anggota dari Afrika untuk bertempur di tanah-tanah jajahan yang lain. Secara umum, anggota tentara asing tidak mungkin bersimpati dengan penduduk asli dalam perlawanan mereka dengan kekuasaan penjajah. Dalam kasus tentara yang direkrut dari Afrika dan KNIL, hampir semua anggota direkrut dari kalangan budak. Perekrutan berakhir pada tahun 1872 setelah Elmina diserahkan kepada Britania Raya dalam Perjanjian Sumatera 1871. Beberapa orang dari Afrika bisa pulang ke negara asalnya di Afrika Barat setelah selesai melakukan peperangan, tetapi sebagian besar juga menetap di Hindia Belanda setelah menikah dengan wanita setempat. Keturunan mereka dianggap sebagai masyarakat Indo-Eropa. Setelah Perang Dunia Kedua dan kemerdekaan Hindia Belanda sebagai negara Indonesia, kebanyakan dari mereka pindah ke Belanda. (Selengkapnya...)