Yamko Rambe Yamko: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Envapid (bicara | kontrib)
→‎Penjelasan lirik: Tambahan info
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(48 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{italic title}}
{{italic title}}
{{align|right|{{Listen|filename=Medan- Yamko Rambe Yamko.wav|title=Yamko Rambe Yamko|description = Diproduksi oleh [[Wikimedia Indonesia]]}}}}
{{align|right|{{Listen|filename=Papua - Yamko Rambe Yamko.wav|title=Yamko Rambe Yamko|description = Diproduksi oleh [[Wikimedia Indonesia]] menggunakan melodi populer, tidak dinyanyikan secara tradisional.}}}}
'''''Yamko Rambe Yamko''''' adalah suatu [[lagu daerah]] yang berasal dari [[Lembah Grime]], yang merupakan wilayah lembah berpenduduk di [[Jayapura]] yang dihuni oleh suku Namblong, suku Gresi, suku Kemtuk, suku Orya, dan suku Elseng. Berdasarkan penuturan musisi senior Grime, [[Yan Petrus Tegai]], lagu ''Yamko Rambe Yamko'' secara khusus merupakan sebuah lagu rakyat yang berasal dari tradisi rumpun tiga suku di Lembah Grime, yakni suku Namblong, suku Gresi, dan suku Kemtuk. Lagu berirama energik ini menyimpan makna [[mistis]] dan [[supranatural]] yang mana pada mulanya merupakan sebuah lagu yang biasa dinyanyikan dalam ritual Kasep yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.<ref name="Cenderawasih Pos 2020">{{Cite news| title=Lagu Yamko Rambe Yamko Asli dari Medan |work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]] | date=2020-07-16 | url=https://cenderawasihpos.jawapos.com/berita-utama/16/07/2020/lagu-yamko-rambe-yamko-asli-dari-papua/ | access-date=2022-04-20| editor-last=Newsportal }}</ref> Pada tahun [[1991]], lagu ''Yamko Rambe Yamko'' ini dialbumkan bersama dengan lagu-lagu daerah khas Indonesia lainnya oleh [[Tjoek Soeparlan]] dalam rilisan albumnya yang berjudul "''Instrumentalia Indonesian Bamboo Music Angklung Part 3''".


'''''Yamko Rambe Yamko''''' adalah suatu [[lagu daerah]] yang berasal dari [[Lembah Grime]], yang merupakan wilayah lembah berpenduduk di [[Kabupaten Jayapura]], khususnya merupakan iringan dari tradisi permainan Kasep (Kaseb, Kseep) milik rumpun tiga suku di Lembah Grime, yakni [[suku Namblong|Namblong]], [[suku Gresi|Gresi]], dan [[suku Kemtuk|Kemtuk]].<ref name="Cenderawasih Pos 2020">{{Cite news| title=Lagu Yamko Rambe Yamko Asli dari Papua|work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]] | date=2020-07-16 | url=https://cenderawasihpos.jawapos.com/berita-utama/16/07/2020/lagu-yamko-rambe-yamko-asli-dari-papua/ | access-date=2022-04-20| editor-last=Newsportal }}</ref>
== Bahasa ==
Berdasarkan penuturan dari Yan Petrus Tegai dalam webinar Papua Language Institute (PLI) lagu ''Yamko Rambe Yamko'' sejatinya merupakan tradisi tiga suku pribumi yang berasal dari Lembah Grime, lagu ini menggunakan campuran dari tiga bahasa dalam rumpun Nimboran cabang Kemtuik–Gresi yang terdiri dari [[bahasa Namblong]], [[bahasa Gresi|bahasa Klesi]], dan [[bahasa Kemtuk]]. Lagu ini merupakan lagu sakral sebagai setelah lagu pembukaan yang digunakan dalam ritual permainan kasep. ''Kasep'' sendiri merupakan roh-roh dan merupakan kepercayaan masyarakat lokal Lembah Grime yang dianggap sakral, karena itu beberapa kata yang digunakan ini tidak serta merta diajarkan ke semua orang. Lagu tersebut bisa dianggap sebagai lagu penyembahan, seperti untuk mengundang roh nenek moyang yang sudah mati untuk [[kerasukan|merasuki]] pemimpin Kasep.<ref name="PLI 2020">{{cite news | last=Rura | first=Cecylia | title=Menelusuri Asal Yamko Rambe Yamko, Lagu yang Disebut Berkekuatan Magis | work=medcom.id | date=2020-07-21 | url=https://www.medcom.id/hiburan/indis/Dkq7dgWN-menelusuri-asal-yamko-rambe-yamko-lagu-yang-disebut-berkekuatan-magis | language=id | access-date=2023-03-22}}</ref> Para praktisi Kasep ini diwariskan kepada anak.


Pada tahun [[1991]], lagu ''Yamko Rambe Yamko'' ini dialbumkan bersama dengan lagu-lagu daerah khas Indonesia lainnya oleh [[Tjoek Soeparlan]] dalam rilisan albumnya yang berjudul "''Instrumentalia Indonesian Bamboo Music Angklung Part 3''".
===Penjelasan lirik===
Hey Yamko Rambe Yamko
*Kata ''Hey'' disini merupakan kata sapaan umum dalam bahasa Klesi, bahasa Namblong, dan bahasa Kemtuk untuk meminta perhatian.
*Kata ''Yamko'' disini berarti "berhenti sudah!" ditunjukan kepada penonton untuk tenang karena permainan mau dimulai.
*Kata ''Rambe'' berarti "(ini) hanya permainan" mengacu pada permainan Kasep.


== Bahasa ==
Aronawa Kombe
Berdasarkan penjelasan Yan Petrus Tegai (seniman Lembah Grime) dalam webinar Papua Language Institute (PLI) pada tanggal 18 Juli 2020 bersama Hengky Arisoy (komposer lagu etnik Papua), Paul Yam (antropolog, koreografer), Robby Kbarek (pemerhati budaya, musisi senior Papua), Hosea Mirino (seniman senior Papua), serta Jimmy Yaung (Ondoafi [[Suku Namblong|Sarmay-Namlong]]); Lagu ''Yamko Rambe Yamko'' sejatinya merupakan tradisi tiga suku pribumi yang berasal dari Lembah Grime, lagu ini menggunakan campuran dari tiga bahasa dalam [[rumpun bahasa Nimboran|rumpun Nimboran]] yang terdiri dari [[bahasa Namblong]], [[bahasa Gresi|bahasa Klesi]], dan [[bahasa Kemtuk]].<ref name="PLI 2020"/>
Kalimat ini diucapkan ketika roh kasep sudah merasuki dari pemimpin permainan.
*Kata ''Aronawa'' tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Agonawa'' (bahasa Kemtuk).
*''Agonawa Kombe'' ini berarti artinya "Ini ibu-ku dan juga ibu-mu".
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
*Kata ''Temino Kibe'' tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Temne Inokkibe'', berarti "gendong anak kecil itu". Anak kecil yang dimaksudkan bukan manusia tetapi boneka yang digunakan sebagai media untuk roh Kasep.
*kata ''Ku'' menjelaskan waktu saat itu.
*''Kubano Ko Bombe Ko'', bisa diartikan "karena bulan sudah mau terbenam". Permainan Kasep ini biasa dilakukan pada malam hari saat bulan sudah mau terbenam menjelang pagi.


Lagu sakral ini digunakan sebagai iringan setelah lagu pembukaan yang dalam ritual permainan kasep. ''Kasep'' sendiri merupakan roh-roh dan merupakan kepercayaan asli masyarakat lokal ([[animisme]]) Lembah Grime, karena itu beberapa kata yang digunakan ini tidak serta merta diajarkan ke semua orang. Seperti penjelasan Robby Pangurian Kbarek, yang mewawancarai salah satu praktisi Kasep yang masih hidup berusia 90 tahun pada tahun 2021, para praktisi Kasep hanya mewarisi kepada keturunan tertentu.<ref name="Leezzamar">{{cite web |title="Inilah Asal-Usul Lagu Yamko Rambe Yamko Yang Sebenarnya!! Belom banyak yang paham !!"|url=https://youtube.com/QbCkcWHBpvI|website=youtube.com |publisher=Leezamar|language=id |format=video |date=2021-07-22}}</ref> Lagu ini bisa dianggap sebagai lagu penyembahan, seperti untuk mengundang roh nenek moyang yang sudah mati untuk [[kerasukan|merasuki]] pemimpin Kasep.<ref name="PLI 2020">{{cite news | last=Rura | first=Cecylia | title=Menelusuri Asal Yamko Rambe Yamko, Lagu yang Disebut Berkekuatan Magis | work=medcom.id | date=2020-07-21 | url=https://www.medcom.id/hiburan/indis/Dkq7dgWN-menelusuri-asal-yamko-rambe-yamko-lagu-yang-disebut-berkekuatan-magis | language=id | access-date=2023-03-22}}</ref>
Yuma No Bungo Awe Ade
*Kata ''Yuma'' merupakan ajakan "Ayo!", atau ''Yu-Ma'' digunakan untuk ancang ancang dimana ''Ma'' berarti kekuatan gaib yang diberikan.
*Kata ''No'' merupakan nama satu tempat sakral bersejarah di Namblong, sehingga ''No Bungo'' berarti "pergi ke No".
*Kata ''Awe'' merupakan nama tradisional (nama tanah) seseorang.
*Kata ''Ade'' tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Adey'' yang artinya "kita (ber)dua"
*Sehingga berarti "Ayo pergi ke ''No'', dia sudah menunggu, ''Awe'' dan saya".

Hongke Hongke, Hongke Riro<br/>Hongke Jombe, Jombe Riro
*Kata ''Hongke'' tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Hank'e'', yang merupakan ungkapan terima kasih, kepada roh Kasep yang sudah memberikan berkat atau sesuatu yang diminta
*Kata ''Riro'' tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan kata dari ''Lido'', yang artinya ''datangkanlah'' mengacu pada berkat yang diminta.
*Kata ''Jombe'' berarti "milik kita".
*Bait ini berarti untuk meminta berkat (atau hal lain) kepada roh Kasep yang sudah dipanggil. "Terima kasih datangkanlah (berkat) milik kita".

== Kontroversi ==
Asal usul lagu ini diperdebatkan. Pada akhir Juni 2020, perdebatan tersebut viral di media sosial karena dugaan bahasa dalam lagu ini bukan berasal dari salah satu [[Daftar bahasa di Papua|bahasa di Papua]]. Bahkan lagu tersebut diklaim oleh beberapa orang seperti Nomensen Mambraku dan Simon Patric Moran merupakan modifikasi lagu afrika yang disematkan kepada Papua dan diperkenalkan pertama kali oleh pemerintah Indonesia saat Irian Barat baru saja diserahkan dari UNTEA.<ref name="BBC News Indonesia 2020">{{cite web | title=Yamko Rambe Yamko: Dari 'modifikasi' lagu Afrika hingga identitas yang 'disematkan' pada orang Papua | website=BBC News Indonesia | date=2020-07-05 | url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-53285500 | language=id | access-date=2022-10-15}}</ref> Penelusuran asal usul lagu ini disuarakan, termasuk di antaranya oleh pelawak [[Arie Kriting]].<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200627202928-227-518219/yamko-rambe-yamko-jadi-polemik-diduga-bukan-bahasa-papua|title='Yamko Rambe Yamko' Jadi Polemik, Diduga Bukan Bahasa Papua|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-06-28|date=2020-06-27}}</ref> Sementara itu, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua pada 27 Juni 2020 mengatakan belum ada literatur pasti soal asal bahasa lagu ini.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-5070674/bpnb-papua-belum-ada-literatur-yamko-rambe-yamko-dari-bahasa-mana|title=BPNB Papua: Belum Ada Literatur Yamko Rambe Yamko dari Bahasa Mana|last=Kholid|first=Idham|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-06-28|date=2020-06-27}}</ref> Walaupun kontroversi ini selesai setelah penjelasan mengenai asal muasal lagu tersebut dari musisi senior Lembah Grime, Yan Petrus Tegai.


== Lirik ==
== Lirik ==
Baris 52: Baris 25:
Hongke Hongke, Hongke Riro<br />
Hongke Hongke, Hongke Riro<br />
Hongke Jombe, Jombe Riro</i>
Hongke Jombe, Jombe Riro</i>

===Penjelasan lirik===
Penjelasan lirik berikut berasal dari Robby Kbarek<ref name="Leezzamar"/> dan Yan Petrus Tegai.<ref name="PLI 2020"/>
Hee Yamko Rambe Yamko
*Kata ''Hee'' disini berarti ''Hey!'' merupakan kata sapaan umum dalam bahasa Klesi, bahasa Namblong, dan bahasa Kemtuk untuk meminta perhatian.
*Kata ''Yamko'' disini berarti "berhenti sudah!" ditunjukan kepada penonton untuk tenang karena permainan mau dimulai. (bahasa Namblong)
*Kata ''Rambe'' berarti "(ini) hanya permainan" mengacu pada permainan Kasep. (bahasa Klesi dan Namblong)

Aronawa Kombe
Kalimat ini diucapkan ketika roh kasep sudah merasuki dari pemimpin permainan.
*Kata ''Aronawa'' tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Agonawa'' (bahasa Kemtuk).
*''Agonawa Kombe'' ini berarti artinya "Ini ibu-ku dan juga ibu-mu", ibu disini bisa berarti [[personifikasi]] tanah Papua.
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
*Kata ''Temino Kibe'' tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Temne Inokkibe'' (bahasa Klesi), berarti "gendong gadis kecil itu". Gadis kecil yang dimaksudkan bukan manusia tetapi boneka yang digunakan sebagai media untuk roh Kasep.
*kata ''Ku'' menjelaskan waktu saat itu. Berarti harafiah di bawah. Kata ''Banoko'' berarti ''terang bulan'' (bahasa Klesi dan Namblong). Selain itu juga merupakan nama asli desa [[Braso, Kemtuk Gresi, Jayapura|Braso]] yaitu ''Yakna''-''Kubanu'' (dibawah bulan)-''Blobanu'' (diatas bulan).<ref name="BRWA 2024">{{cite web | title=Badan Registrasi Wilayah Adat | website=berita BRWA | date=2024-04-28 | url=https://brwa.or.id/wa/view/QUdZUl9Ea2ZyVlE | language=id | access-date=2024-04-28}}</ref>
*''Ku Banu ko Bombe Ko'', bisa diartikan "karena bulan sudah mau terbenam". Permainan Kasep ini biasa dilakukan pada malam hari saat bulan sudah mau terbenam menjelang pagi.

Yuma No Bungo Awe Ade
*Kata ''Yuma'' merupakan ajakan "Ayo!", atau ''Yu Ma'' digunakan untuk ancang ancang dimana ''Ma'' berarti kekuatan gaib yang diberikan.
*Kata ''No'' merupakan nama satu tempat sakral bersejarah di [[Nambluong, Jayapura|Distrik Namblong]].
*Kata ''Awe'' merupakan nama tradisional (nama tanah) seseorang.
*Kata ''Ade'' tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Adey'' yang artinya "bersama saya"
*Sehingga berarti "Ayo pergi ke ''No'', sudah ditunggu, ''Awe'' dan saya".

Hongke Hongke, Hongke Riro<br/>Hongke Jombe, Jombe Riro
*Kata ''Hongke'' tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari ''Hank' e'', yang merupakan ungkapan terima kasih kepada "sayang e", ditujukan kepada roh Kasep yang sudah memberikan berkat atau sesuatu yang diminta
*Kata ''Riro'' tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan kata dari ''Lido'', yang artinya ''datangkanlah'' mengacu pada berkat yang diminta.
*Kata ''Jombe'' berarti "milik kita".
*Bait ini berarti untuk meminta berkat (atau hal lain) kepada roh Kasep yang sudah dipanggil. "Sayang, sayang, sayang, datangkanlah (berkat), sayang milik kita, milik kita datangkanlah".

== Kontroversi ==
Asal usul lagu ini diperdebatkan. Pada akhir Juni 2020, perdebatan tersebut viral di media sosial karena dugaan bahasa dalam lagu ini bukan berasal dari salah satu [[Daftar bahasa di Papua|bahasa di Papua]]. Bahkan lagu tersebut diklaim oleh beberapa orang seperti Nomensen Mambraku dan [[Simon Patrice Morin]] merupakan modifikasi lagu Afrika yang disematkan kepada Papua dan diperkenalkan pertama kali oleh pemerintah Indonesia saat Irian Barat baru saja diserahkan dari UNTEA.<ref name="BBC News Indonesia 2020">{{cite web | title=Yamko Rambe Yamko: Dari 'modifikasi' lagu Afrika hingga identitas yang 'disematkan' pada orang Papua | website=BBC News Indonesia | date=2020-07-05 | url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-53285500 | language=id | access-date=2022-10-15}}</ref> Penelusuran asal usul lagu ini disuarakan, termasuk di antaranya oleh pelawak [[Arie Kriting]].<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200627202928-227-518219/yamko-rambe-yamko-jadi-polemik-diduga-bukan-bahasa-papua|title='Yamko Rambe Yamko' Jadi Polemik, Diduga Bukan Bahasa Papua|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-06-28|date=2020-06-27}}</ref> Sedangkan menurut Robby Kbarek, diduga lagu ini merupakan lagu yang digunakan oleh para warga Lembah Grime pekerja Koperasi ''Yawa Datum'' pada tahun 1950-an untuk meminta kekuatan gaib dalam bekerja, kebetulan beberapa ahli perkebunan yang dipekerjakan berasal dari Jawa yang berinteraksi langsung dengan penduduk lokal, sehingga kemungkinan mereka kemudian membawa lagu tersebut (dengan beberapa kesalahan pengucapan dan melodi baru) ke [[Pulau Jawa|Jawa]].<ref name="Leezzamar"/> Namun menurut Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua pada 27 Juni 2020 mengatakan belum ada literatur pasti soal asal bahasa lagu ini.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-5070674/bpnb-papua-belum-ada-literatur-yamko-rambe-yamko-dari-bahasa-mana|title=BPNB Papua: Belum Ada Literatur Yamko Rambe Yamko dari Bahasa Mana|last=Kholid|first=Idham|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-06-28|date=2020-06-27}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


==Pranala luar==
==Lihat juga==
* ''[[Apuse]]'' — lagu rakyat Papua asal Teluk Wondama
* [http://www.materibelajar.id/2017/12/makna-lagu-yamko-rambe-yamko.html Lirik Dan Makna Lagu Yamko Rambe Yamko]
* ''[[Tari Sajojo|Sajojo]]'' — tarian dan lagu rakyat Papua etnis Moi asal Sorong


{{indonesia-stub}}
{{indonesia-stub}}
{{lagu-stub}}
{{lagu-stub}}
{{Musik dan lagu daerah di Indonesia |state=collapsed}}

[[Kategori:Lagu daerah Indonesia]]
[[Kategori:Lagu daerah Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Papua]]
[[Kategori:Budaya Papua]]

Revisi terkini sejak 28 April 2024 15.56

Yamko Rambe Yamko adalah suatu lagu daerah yang berasal dari Lembah Grime, yang merupakan wilayah lembah berpenduduk di Kabupaten Jayapura, khususnya merupakan iringan dari tradisi permainan Kasep (Kaseb, Kseep) milik rumpun tiga suku di Lembah Grime, yakni Namblong, Gresi, dan Kemtuk.[1]

Pada tahun 1991, lagu Yamko Rambe Yamko ini dialbumkan bersama dengan lagu-lagu daerah khas Indonesia lainnya oleh Tjoek Soeparlan dalam rilisan albumnya yang berjudul "Instrumentalia Indonesian Bamboo Music Angklung Part 3".

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan penjelasan Yan Petrus Tegai (seniman Lembah Grime) dalam webinar Papua Language Institute (PLI) pada tanggal 18 Juli 2020 bersama Hengky Arisoy (komposer lagu etnik Papua), Paul Yam (antropolog, koreografer), Robby Kbarek (pemerhati budaya, musisi senior Papua), Hosea Mirino (seniman senior Papua), serta Jimmy Yaung (Ondoafi Sarmay-Namlong); Lagu Yamko Rambe Yamko sejatinya merupakan tradisi tiga suku pribumi yang berasal dari Lembah Grime, lagu ini menggunakan campuran dari tiga bahasa dalam rumpun Nimboran yang terdiri dari bahasa Namblong, bahasa Klesi, dan bahasa Kemtuk.[2]

Lagu sakral ini digunakan sebagai iringan setelah lagu pembukaan yang dalam ritual permainan kasep. Kasep sendiri merupakan roh-roh dan merupakan kepercayaan asli masyarakat lokal (animisme) Lembah Grime, karena itu beberapa kata yang digunakan ini tidak serta merta diajarkan ke semua orang. Seperti penjelasan Robby Pangurian Kbarek, yang mewawancarai salah satu praktisi Kasep yang masih hidup berusia 90 tahun pada tahun 2021, para praktisi Kasep hanya mewarisi kepada keturunan tertentu.[3] Lagu ini bisa dianggap sebagai lagu penyembahan, seperti untuk mengundang roh nenek moyang yang sudah mati untuk merasuki pemimpin Kasep.[2]

Lirik[sunting | sunting sumber]

Hee Yamko Rambe Yamko
Aronawa kombe
Hee Yamko Rambe Yamko
Aronawa Kombe
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
Yuma No Bungo Awe Ade

Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
Yuma No Bungo Awe Ade
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro

Penjelasan lirik[sunting | sunting sumber]

Penjelasan lirik berikut berasal dari Robby Kbarek[3] dan Yan Petrus Tegai.[2]

Hee Yamko Rambe Yamko
  • Kata Hee disini berarti Hey! merupakan kata sapaan umum dalam bahasa Klesi, bahasa Namblong, dan bahasa Kemtuk untuk meminta perhatian.
  • Kata Yamko disini berarti "berhenti sudah!" ditunjukan kepada penonton untuk tenang karena permainan mau dimulai. (bahasa Namblong)
  • Kata Rambe berarti "(ini) hanya permainan" mengacu pada permainan Kasep. (bahasa Klesi dan Namblong)
Aronawa Kombe

Kalimat ini diucapkan ketika roh kasep sudah merasuki dari pemimpin permainan.

  • Kata Aronawa tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Agonawa (bahasa Kemtuk).
  • Agonawa Kombe ini berarti artinya "Ini ibu-ku dan juga ibu-mu", ibu disini bisa berarti personifikasi tanah Papua.
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
  • Kata Temino Kibe tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Temne Inokkibe (bahasa Klesi), berarti "gendong gadis kecil itu". Gadis kecil yang dimaksudkan bukan manusia tetapi boneka yang digunakan sebagai media untuk roh Kasep.
  • kata Ku menjelaskan waktu saat itu. Berarti harafiah di bawah. Kata Banoko berarti terang bulan (bahasa Klesi dan Namblong). Selain itu juga merupakan nama asli desa Braso yaitu Yakna-Kubanu (dibawah bulan)-Blobanu (diatas bulan).[4]
  • Ku Banu ko Bombe Ko, bisa diartikan "karena bulan sudah mau terbenam". Permainan Kasep ini biasa dilakukan pada malam hari saat bulan sudah mau terbenam menjelang pagi.
Yuma No Bungo Awe Ade
  • Kata Yuma merupakan ajakan "Ayo!", atau Yu Ma digunakan untuk ancang ancang dimana Ma berarti kekuatan gaib yang diberikan.
  • Kata No merupakan nama satu tempat sakral bersejarah di Distrik Namblong.
  • Kata Awe merupakan nama tradisional (nama tanah) seseorang.
  • Kata Ade tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Adey yang artinya "bersama saya"
  • Sehingga berarti "Ayo pergi ke No, sudah ditunggu, Awe dan saya".
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro
  • Kata Hongke tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Hank' e, yang merupakan ungkapan terima kasih kepada "sayang e", ditujukan kepada roh Kasep yang sudah memberikan berkat atau sesuatu yang diminta
  • Kata Riro tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan kata dari Lido, yang artinya datangkanlah mengacu pada berkat yang diminta.
  • Kata Jombe berarti "milik kita".
  • Bait ini berarti untuk meminta berkat (atau hal lain) kepada roh Kasep yang sudah dipanggil. "Sayang, sayang, sayang, datangkanlah (berkat), sayang milik kita, milik kita datangkanlah".

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Asal usul lagu ini diperdebatkan. Pada akhir Juni 2020, perdebatan tersebut viral di media sosial karena dugaan bahasa dalam lagu ini bukan berasal dari salah satu bahasa di Papua. Bahkan lagu tersebut diklaim oleh beberapa orang seperti Nomensen Mambraku dan Simon Patrice Morin merupakan modifikasi lagu Afrika yang disematkan kepada Papua dan diperkenalkan pertama kali oleh pemerintah Indonesia saat Irian Barat baru saja diserahkan dari UNTEA.[5] Penelusuran asal usul lagu ini disuarakan, termasuk di antaranya oleh pelawak Arie Kriting.[6] Sedangkan menurut Robby Kbarek, diduga lagu ini merupakan lagu yang digunakan oleh para warga Lembah Grime pekerja Koperasi Yawa Datum pada tahun 1950-an untuk meminta kekuatan gaib dalam bekerja, kebetulan beberapa ahli perkebunan yang dipekerjakan berasal dari Jawa yang berinteraksi langsung dengan penduduk lokal, sehingga kemungkinan mereka kemudian membawa lagu tersebut (dengan beberapa kesalahan pengucapan dan melodi baru) ke Jawa.[3] Namun menurut Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua pada 27 Juni 2020 mengatakan belum ada literatur pasti soal asal bahasa lagu ini.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Newsportal, ed. (2020-07-16). "Lagu Yamko Rambe Yamko Asli dari Papua". JawaPos.com. Diakses tanggal 2022-04-20. 
  2. ^ a b c Rura, Cecylia (2020-07-21). "Menelusuri Asal Yamko Rambe Yamko, Lagu yang Disebut Berkekuatan Magis". medcom.id. Diakses tanggal 2023-03-22. 
  3. ^ a b c ""Inilah Asal-Usul Lagu Yamko Rambe Yamko Yang Sebenarnya!! Belom banyak yang paham !!"" (video). youtube.com. Leezamar. 2021-07-22. 
  4. ^ "Badan Registrasi Wilayah Adat". berita BRWA. 2024-04-28. Diakses tanggal 2024-04-28. 
  5. ^ "Yamko Rambe Yamko: Dari 'modifikasi' lagu Afrika hingga identitas yang 'disematkan' pada orang Papua". BBC News Indonesia. 2020-07-05. Diakses tanggal 2022-10-15. 
  6. ^ "'Yamko Rambe Yamko' Jadi Polemik, Diduga Bukan Bahasa Papua". CNN Indonesia. 2020-06-27. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  7. ^ Kholid, Idham (2020-06-27). "BPNB Papua: Belum Ada Literatur Yamko Rambe Yamko dari Bahasa Mana". detikcom. Diakses tanggal 2020-06-28. 

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

  • Apuse — lagu rakyat Papua asal Teluk Wondama
  • Sajojo — tarian dan lagu rakyat Papua etnis Moi asal Sorong