Lompat ke isi

Yehezkiel 21

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yehezkiel 21
Kitab Yehezkiel 30:13–18 pada suatu naskah bahasa Inggris dari awal abad ke-13, MS. Bodl. Or. 62, fol. 59a. Teks bahasa Ibrani disalin sebagaimana dalam kodeks bahasa Latin. Terjemahan bahasa Latin ditulis di bagian marjin.
KitabKitab Yehezkiel
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
26

Yehezkiel 21 (disingkat Yeh 21) adalah bagian dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
  • Pasal ini dibagi atas 32 ayat.
  • Berisi firman TUHAN yang diterima oleh Yehezkiel mengenai hukuman Allah atas Israel.
  • Pasal ini menyatakan bahwa hukuman atas Yerusalem dan bangsa Yehuda akan dilaksanakan dengan pedang (yaitu, oleh pasukan Babel) yang akan dipakai Allah untuk membinasakan mereka.[3]

Naskah sumber utama

[sunting | sunting sumber]
Katakanlah kepada tanah Israel: Beginilah firman TUHAN: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu dan akan mencabut pedang-Ku dari sarungnya dan melenyapkan dari tengah-tengahmu orang benar dan orang fasik.[4]

Dalam musibah nasional atau bencana alam, orang benar dan orang fasik sering kali sama-sama menderita. Tetapi perhatikan bahwa dahulu Yehezkiel sudah menjelaskan bahwa orang benar tidak akan mengalami hukuman kekal orang fasik (lihat Yehezkiel 18:1-24).[3]

Berserulah dan merataplah, hai anak manusia! Sebab pedang itu ditujukan melawan umat-Ku, ditujukan melawan semua pemimpin Israel; mereka dan umat-Ku sama-sama dibiarkan dimakan pedang. Oleh sebab itu tepuklah pinggangmu sebagai tanda perkabungan.[5]

Karena umat Allah tidak menerima dirotani oleh Allah, maka Allah tidak ada pilihan lain selain menyerahkan mereka kepada pedang. Tetap keras hati dan keras kepala sementara dihajar Tuhan mengakibatkan ikut dihukum bersama dengan dunia (lihat Ibrani 12:5).[3]

"Hai engkau anak manusia, gambarlah dua jalan yang akan dilalui oleh pedang raja Babel; keduanya mulai dari satu negeri. Buatlah sebuah papan penunjuk jalan pada awal jalan yang menuju ke masing-masing kota. (TB)[6]

Para penganut spiritisme percaya bahwa mereka dapat meramalkan masa depan dengan menyelidiki hati binatang yang dibunuh (Yehezkiel 21:21); tetapi Yehezkiel menjelaskan bahwa Allah mengendalikan perbuatan kafir Raja Nebukadnezar supaya kehendak Allah terlaksana (bandingkan Yeremia 27:6).[3]

Sebab raja Babel berdiri pada persimpangan jalan itu, pada awal kedua jalan itu untuk melakukan tenungan; ia mengocok panah, meminta petunjuk dari terafim dan menilik hati binatang. (TB)[7]
Puing, puing, puing akan Kujadikan dia! Inipun tidak akan tetap. Sampai ia datang yang berhak atasnya, dan kepadanya akan Kuberikan itu. (TB)[8]

"Sampai ia datang yang berhak atasnya": Yehezkiel bernubuat bahwa sekalipun keturunan Daud akan tetap hidup, takhta Daud tidak akan didirikan kembali sehingga Raja Mesias datang untuk menetapkan pemerintahan-Nya (bandingkan Kejadian 49:10; Zakharia 9:9; Matius 21:1–11; Wahyu 19:11–16; 20:4). Yesus Kristus, Sang Mesias, akan memerintah Israel kelak.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  3. ^ a b c d e The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^ Yehezkiel 21:3
  5. ^ Yehezkiel 21:12
  6. ^ Yehezkiel 21:19 - Sabda.org
  7. ^ Yehezkiel 21:21 - Sabda.org
  8. ^ Yehezkiel 21:27 - Sabda.org

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]