1 Raja-raja 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
1 Raja-raja 1
Kitab Raja-raja (Kitab 1 & 2 Raja-raja) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 1 Raja-raja
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
11
pasal 2

1 Raja-raja 1 (atau I Raja-raja 1, disingkat 1Raj 1) adalah pasal pertama Kitab 1 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1] Pasal ini berisi catatan sejarah mengenai hari tua raja Daud dan soal penggantinya, antara putranya Adonia dan Salomo. [2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Waktu[sunting | sunting sumber]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 931 SM.

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 6[sunting | sunting sumber]

Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom. (TB)[3]

Adonia adalah putra Daud yang keempat. Namun setelah kematian Amnon, putra sulung Daud, dan Absalom, serta kemungkinan besar juga Daniel, putra kedua Daud, maka Adonia menjadi putra tertua.[4] Adonia memberontak terhadap ayahnya dengan menyatakan dirinya sebagai raja Israel, sekalipun Allah dan Daud telah menunjukkan Salomo sebagai raja berikutnya (1 Raja–raja 1:5,17,30; 2:15).

  1. Hingga saat kematiannya Daud mengalami kesulitan dengan anak-anaknya. Kendatipun tercatat sebagai seorang pemimpin yang baik, ia sangat gagal sebagai seorang ayah karena, mengabaikan atau menolak untuk mendidik, membimbing dan "menegor" (yaitu, mendisiplin) anak-anaknya dengan baik sebagaimana diuraikan dalam Ulangan 6:1–9. Sebagai akibatnya, kehidupan Daud penuh dengan kesedihan dan kesusahan. Putranya yang sulung, Amnon, memperkosa adik tirinya Tamar dan kemudian dibunuh oleh adik tirinya Absalom (2 Samuel 13:1–33). Putra Daud yang ketiga, Absalom, memberontak melawan dan berusaha membunuh ayahnya (2 Samuel 15:1-18:33). Kini putranya yang keempat memberontak dan kemudian dihukum mati oleh Salomo (1 Raja–raja 2:23–25).
  2. Karena Daud gagal menaati kehendak Allah mengenai keluarganya, ia mengalami kesusahan silih berganti sepanjang hidupnya. Tidak ada buah pemuridan yang lebih penting dalam kehidupan kita daripada berusaha untuk tetap setia dengan segenap hati kepada pasangan hidup dan anak-anak serta menuntun mereka menjalankan hidup yang saleh melalui pengajaran dan teladan.[5]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 1 Raja–raja 1:6 - Sabda.org
  4. ^ 1 Tawarikh 3:1-9
  5. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]