Lompat ke isi

Al-Qawa'idul Arba'

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Al-Qawa'idul Arba'
PengarangMuhammad bin 'Abdul-Wahhab
NegaraNegara Saudi Pertama
BahasaArab
SubjekAkidah Islam
Tanggal terbit
Abad ke-18

Al-Qawa'idul Arba' (bahasa Indonesia: Empat Landasan Utama) adalah kitab yang ditulis pada abad ke-18 oleh ulama Sunni, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Kitab ini berisi pengenalan dan penjelasan terkait dasar-dasar tauhid, dasar-dasar syirik, dan masalah-masalah hukum terkait pelaku kesyirikan. Selain itu, kitab ini juga menjelaskan tentang syafaat manfiyyah (syafaat yang tertolak) dan syafaat mutsbatah (syafaat yang ditetapkan)[1].

Ringkasan kitab

[sunting | sunting sumber]

Penulis (Muhammad bin Abdul Wahhab) berkata di pendahuluan kitabnya,

"Ketahuilah, bahwa sebuah ibadah tidaklah dinamakan ibadah, kecuali dengan tauhid, sebagaimana salat tidaklah dinamakan (sah) salat, kecuali dengan taharah. Apabila kesyirikan masuk dalam ibadah, (kesyirikan) itu akan merusak (ibadah) tersebut sebagaimana jika hadas masuk pada taharah. Jika engkau mengetahui bahwa kesyirikan, jika bercampur dengan ibadah akan merusak (ibadah) itu, menghapuskan amalan, dan menjadikan pelakunya termasuk ke dalam orang-orang yang kekal ke dalam neraka, engkau pun mengetahui bahwa hal terpenting adalah mengetahui perkara tersebut supaya Allah melepaskanmu dari jerat ini, yaitu perbuatan syirik kepada Allah."

Empat landasan utama

[sunting | sunting sumber]

Ibnu Abdul-Wahhab menjabarkan pemikirannya dalam empat hal sebagai berikut:

  • Landasan pertama: Orang-orang kafir yang diperangi oleh Nabi Islam, Muhammad, mengakui Tauhid Rububiyyah, tetapi mereka tidak mengakui Tauhid Uluhiyyah.
  • Landasan kedua: Orang-orang kafir yang diperangi di zaman nabi, mereka menyembah berhala, bukan karena berhala itu dapat memberi manfaat dan bala, tetapi hanya demi kedekatan (kepada Allah) dan syafaat.
  • Landasan ketiga: Muhammad muncul di antara orang-orang yang terpecah belah dalam ibadahnya dan tidak membeda-bedakan mereka.
  • Landasan keempat: Orang-orang musyrik di zaman kita lebih musyrik daripada orang-orang zaman dahulu.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "القواعد الأربع - عربي - محمد بن عبد الوهاب". web.archive.org. 2020-11-24. Diakses tanggal 2023-11-16.