Anemia dalam kehamilan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil yang menunjukkan kadar hemoglobin di bawah kadar normal, yakni 11g/dl. Anemia merupakan kondisi umum pada saat kehamilan, karena kurangnya sel darah merah untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan. Kebutuhan sel darah merah akan bertambah pada saat kehamilan, karena tubuh akan lebih banyak memproduksi darah untuk mendukung penyaluran oksigen dalam tubuh.[1]

Gejala[sunting | sunting sumber]

Terdapat beberapa gejala yang dirasakan Ibu hamil yang mengalami anemia, seperti peningkatan ritme detak jantung, pernapasan semakin cepat, kepala terasa pusing akibat kekurangan darah pada otak, tubuh terasa lemah letih lesu berkepanjangan, kulit menjadi terlihat pucat, mual-mual, serta penurunan kualitas kuku dan rambut.[2]

Penanganan[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani anemia, seperti mengonsumsi suplemen penambah darah, mengonsumsi makanan kaya zat besi, dan mengonsumsi makanan kaya vitamin C.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-03-17. 
  2. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-03-17. 
  3. ^ "Gejala Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya". Alodokter. 2015-08-17. Diakses tanggal 2024-03-17.