Lompat ke isi

Bahasa Jerman Tinggi Baru Awal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Jerman Hulu Baru Awal
Deutsch
Bahasa Jerman Tinggi Baru Awal
WilayahJerman, bagian dari Austria dan Swiss
EraAbad Pertengahan Akhir, Periode Modern Awal
Bentuk awal
Kode bahasa
ISO 639-3
GlottologTidak ada
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Bahasa Jerman Hulu Baru Awal diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Jerman Hulu Baru Awal (ENHG) ialah istilah untuk periode dalam sejarah bahasa Jerman, umumnya didefinisikan, mengikuti Wilhelm Scherer,[3] sejak periode 1350 hingga 1650.[4]

Istilah ini ialah terjemahan baku bahasa Jerman dari Frühneuhochdeutsch (Fnhd., Frnhd.), yang diperkenalkan oleh Scherer. Istilah Bahasa Jerman Hulu Modern Awal juga kadang-kadang digunakan untuk periode ini (tetapi singkatan EMHG umumnya digunakan untuk Bahasa Jerman Hulu Pertengahan Awal).

Periodisasi

[sunting | sunting sumber]
Halaman pembuka Kitab Kejadian dalam terjemahan Alkitab Martin Luther pada tahun 1534, diterbitkan oleh Hans Luft

Tarikh awal dan akhir ENHG, sepeti semua periodisasi linguistik, agak abriter. Terlepas dari banyak saran alternatif, tarikh Scherer masih memperoleh penerimaan luas.[5] Secara linguistik, pertengahan abad ke-14 ditandai oleh perubahan fonologis pada sistem vokal yang menjadi ciri bahasa baku modern; pertengahan ke-17 menjadi waktu hilangnya status untuk bentuk bahasa daerah, dan kemenangan Jerman atas bahasa Latin sebagai bahasa yang dominan, dan kemudian satu-satunya, untuk wacana umum.

Tarikh Scherer juga muncul bertepatan dengan dua bencana demografis utama dengan konsekuensi linguistik : Maut Hitam, dan akhir dari Perang Tiga Puluh Tahun. Dapat dikatakan, Perdamaian Westphalia pada 1648, dengan mengakhiri perang agama dan menciptakan Jerman dari banyak negara berdaulat kecil, membawa kondisi politik penting untuk pengembangan akhir bahasa baku yang dapat diterima secara universal dalam periode Bahasa Jerman Hulu Baru.

Periodisasi alternatif memerlukan periode untuk memulai nanti, seperti penemuan pencetakan dengan tipe yang dapat dilepaskan pada 1450.[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ Scherer 1878, hlm. 13.
  4. ^ Wells 1987, hlm. 23. "1350–1650... seems the most widely accepted dating."
  5. ^ Roelke 1998. lists the various suggestions.
  6. ^ Wells 1987, hlm. 25.
  • Bach, Adolf (1965). Geschichte der deutschen Sprache (edisi ke-8). Heidelberg: Quelle & Meyer. 
  • Besch W (1980). "Frühneuhochdeutsch". Dalam Althaus HP, Henne H, Wiegand HE. Lexikon der Germanistischen Linguistik (dalam bahasa German). III (edisi ke-2). Tübingen: Niemeyer. hlm. 588–597. ISBN 3-484-10391-4. 
  • Brooke, Kenneth (1955). An Introduction to Early New High German. Oxford: Basil Blackwell. 
  • Ebert, Peter; Reichmann, Oskar; Solms, Hans-Joachim; Wegera, Klaus-Peter (1993). Frühneuhochdeutsche Grammatik. Sammlung kurzer Grammatiken germanischer Dialekte, A.12. Tübingen: Niemeyer. ISBN 3-484-10672-7. 
  • Hartweg, Frédéric; Wegera, Klaus-Peter (2005). Frühneuhochdeutsch. Germanistische Arbeitsheft 33 (edisi ke-2). Tübingen: Niemeyer. ISBN 3-484-25133-6. 
  • Keller, R. E. (1978). The German Language. London: Faber. ISBN 0-571-11159-9. 
  • von Kienle, Richard (1969). Historische Laut- und Formenlehre des Deutschen (edisi ke-2). Tübingen: Niemeyer. 
  • Piirainen IT (1985). "Die Diagliederung des Frühneuhochdeutschen". Dalam Besch W, Reichmann O, Sonderegger S. Sprachgeschichte. Ein Handbuch zur Geschichte der deutschen Sprache und ihrer Erforschung (dalam bahasa German). 2.2. Berlin, New York: Walter De Gruyter. hlm. 1369–1378. ISBN 3-11-009590-4. 
  • Roelcke T (1998). "Die Periodisierung der deutschen Sprachgeschichte". Dalam Besch W, Betten A, Reichmann O, Sonderegger S. Sprachgeschichte. 2.1 (edisi ke-2nd). Berlin, New York: Walter De Gruyter. hlm. 798–815. ISBN 3-11-011257-4. 
  • Scherer (1878). Zur Geschichte der deutschen Sprache (edisi ke-2nd). Berlin: Weidmann. 
  • Schmidt, Wilhelm (2013). Geschichte der deutschen Sprache (edisi ke-11). Stuttgart: Hirzel. ISBN 978-3-7776-2272-9. 
  • Waterman, John. T. (1966). A History of the German LanguagePerlu mendaftar (gratis). Seattle, London: University of Washington. ISBN 0-295-73807-3. 
  • Wells, C. J. (1987). German: A Linguistic History to 1945. Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-815809-2. 
  • Wolf NR (1985). "Phonetik und Phonologie, Graphetik und Graphemik des Frühneuhochdeutschen". Dalam Besch W, Reichmann O, Sonderegger S. Sprachgeschichte. Ein Handbuch zur Geschichte der deutschen Sprache und ihrer Erforschung (dalam bahasa German). 2.2. Berlin, New York: Walter De Gruyter. hlm. 1305–1313. ISBN 3-11-009590-4. 

Tata bahasa

[sunting | sunting sumber]
  • Moser, Hugo; Stopp, Hugo (1970–1988). Grammatik des Frühneuhochdeutschen. Beiträge zur Laut- und Formenlehre. Heidelberg: Winter.  7 vols.
  • Moser, Virgil (1971). Historisch-grammatische Einführung in die frühneuhochdeutschen Schriftdialekte. Darmstadt: Wissenschafliche Buchgesellschaft. ISBN 978-3487532837.  (Reprint of 1909 edition)
  • Frühneuhochdeutsches Wörterbuch. Hrsg. von Robert R. Anderson [für Bd. 1] / Ulrich Goebel / Anja Lobenstein-Reichmann [für die Bände 5, 6, 11–13] und Oskar Reichmann. Berlin / New York 1989 ff.
  • Christa Baufeld, Kleines frühneuhochdeutsches Wörterbuch. Niemeyer, Tübingen 1996, ISBN 3-484-10268-3.
  • Alfred Götze. Frühneuhochdeutsches Glossar. 2. Aufl. Bonn 1920 (= Kleine Texte für Vorlesungen und Übungen, 101); 5. Aufl. Berlin 1956; Neudrucke 1960 u. ö. The second edition (1920) is online: archive.org.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]