Bahasa Kulisusu
Bahasa Kulisusu adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh etnis Kulisusu, yang merupakan etnis pribumi yang berasal dari daerah Kulisusu di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Dokumentasi tentang bahasa Kulisusu lumayan baik, karya akademis mengenai bahasa Kulisusu banyak diterbitkan dalam artikel oleh Mahasiswa Universitas Halu Oleo.
Dialek dan kekerabatan
[sunting | sunting sumber]Bahasa Kulisusu dituturkan oleh masyarakat di sebagian besar wilayah Kabupaten Buton Utara seperti Desa Korolabu, Kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara; Desa Bubu, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara; Desa Kioko, Kabupaten Buton Utara; Desa Maligano, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna; Desa Lawey, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan; dan Desa Noko, Kecamatan Wawonii Timur Laut, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Bahasa Kulisusu memiliki empat dialek, yaitu
- Dialek Kambowa dituturkan di ujung timur Kabupaten Buton Utara (Desa Korolabu, Kecamatan Kulisusu Utara, dan Desa Bubu, Kecamatan Kambowa).
- Dialek Taloki dituturkan di bagian utara Kabupaten Muna (Desa Maligano, Kecamatan Maligano).
- Dialek Wawonii dituturkan di Desa Lawey, Kecamatan Wawonii Selatan dan dituturkan di Desa Noko, Kecamatan Wawonii Timur Laut, Pulau Wawonii.
- Dialek Ereke dituturkan di pantai timur Kabupaten Buton Utara (Desa Kioko).
Pada daerah sebaran tersebut, selain Bahasa Kulisusu, juga terdapat Bahasa Muna (di Kabupaten Muna dan Buton Utara) dan Bahasa Jawa (di Kabupaten Muna). Penghitungan dialektometri menunjukkan persentase perbedaan antardialek tersebut berkisar antara 69,82%--74,70% (beda dialek) dengan perincian persentase perbedaan sebagai berikut: (i) dialek Kambowa dengan dialek Taloki sebesar 58,78% (beda dialek); (ii) dialek Kambowa dengan dialek Wawonii sebesar 71,82% (beda dialek); (iii) dialek Kambowa dengan dialek Ereke sebesar 36,82% (beda subdialek); (iv) dialek Taloki dengan dialek Wawonii sebesar 74,70% (beda dialek); (v) dialek Taloki dengan dialek Ereke sebesar 56,08% (beda dialek), dan (vi) dialek Wawonii dengan dialek Ereke sebesar 67,80% (beda dialek).
Hasil penghitungan dialektometri menunjukkan bahwa isolek Kulisusu merupakan suatu bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%--100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang terdapat di Sulawesi Tenggara, misalnya Bahasa Lasalimu-Kamaru dan Bahasa Muna.[1]
Fonologi
[sunting | sunting sumber]Bahasa Kulisusu memiliki 34 fonem yang terdiri dari 5 fonem vokal dan 29 fonem konsonan. Bahasa Kulisusu memiliki kemungkinan suku kata hanya V dan KV, yang berarti bahwa bahasa Kulisusu selalu berakhir dengan suku kata terbuka.
Vokal
[sunting | sunting sumber]Depan | Madya | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | u | |
Tengah | e | o | |
Terbuka | a |
Konsonan
[sunting | sunting sumber]Bilabial | Interdental | Dental | Alveolar | Palatal | Velar | Glotal | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Sengau (Nasal) | m | n | ŋ
⟨ng⟩ |
||||
Letup/Frikatif Pranasal | mp mb | nt | nd | nt͡ʃ nd͡ʒ
⟨nc nj⟩ |
ŋk ŋg
⟨ngk ngg⟩ |
||
Letup/Afrikat | p b | d̪ | t | d | t͡ʃ d͡ʒ
⟨c j⟩ |
k g | ʔ
⟨'⟩ |
Letup Implosif | ɓ | ɗ | |||||
Frikatif | β
⟨w⟩ |
s | h | ||||
Getar/Sisi | r l |
Walaupun terdapat perbedaan fonem antara /b ɓ/ dan /d d̪ ɗ/, pada penulisan awam perbedaan ini sering tidak dituliskan.
Lihat Pula
[sunting | sunting sumber]- https://www.kulisusu.net/ind/bahasa-kita/kamus
- https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Kulisusu
- https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa.php?idb=189
- https://www.ethnologue.com/language/vkl
- https://www.kulisusu.net/ind/abjad
- http://sulang.org/sites/default/files/sulangphon002-v1.pdf
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Kulisusu". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Kulisusu". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.