Lompat ke isi

Bojongpicung, Cianjur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bojongpicung
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenCianjur
Pemerintahan
 • CamatEjen Jaenal Mutakin
Populasi
 • Total70 959[1] jiwa
Kode Kemendagri32.03.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3203160 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan11 desa

Bojongpicung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Bojongpicung berbatasan dengan:

  • Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Cibeber
  • Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Ciranjang
  • Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Haurwangi
  • Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Bandung Barat

Politik dan Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Secara administratif kecamatan Bojongpicung dipimpin oleh seorang camat yang dibantu oleh Seorang Sekretaris Camat dan empat orang Kepala Seksi yakni kasi Pemerintahan, Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kasi Kesejahteraan Rakyat serta Kasi Ketentraman dan Ketertiban. Kecamatan Bojongpicung terdiri atas sebelas desa yang terdiri dari

Kepala Desa yang berada di wilayah Kecamatan Bojongpicung dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa untuk masa bakti 5 tahun. Kepala Desa dibantu oleh Sekretaris Desa dan beberapa Kepala Urusan (Kaur). Desa memiliki Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang merupakan fungsi legislatif dari desa. Selain daripada BPD, desa pun memiliki Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, sebagai wadah yang membantu desa dalam merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat.

Beberapa desa di Kecamatan Bojongpicung merupakan produsen komoditas khas perdesaan. Diantaranya adalah:

  • Desa Hegarmanah dan Desa Neglasari merupakan sentra produksi kerajinan tas
  • Desa Sukarama merupakan sentra produksi pelampung pancingan (sunda: kukumul) dan pisang
  • Desa Kemang merupakan sentra produksi daun pisang, gula merah dan cabe rawit

Distribusi dan Pemasaran

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Bojongpicung mendistribusikan hasil produksinya ke beberapa wilayah. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, beberapa produksi didistribusikan ke luar wilayah seperti tas ke wilayah Bandung dan Daun Pisang ke Jakarta.

Bojongpicung memiliki dua Pasar Tradisional, yaitu Pasar Darmaga dan Pasar Taman Albar. Namun keadaan dua pasar tersebut termasuk memprihatinkan karena warga Bojongpicung lebih memilih memenuhi kebutuhannya ke Pasar Ciranjang yang lebih lengkap. Selain daripada kedua pasar tersebut, ada Pasar Desa Sukarama dan Pasar Desa Jati

Sosial Budaya

[sunting | sunting sumber]

Secara sosial, warga Bojongpicung merupakan warga yang bertetangga dan memiliki solidaritas yang cukup baik. Ini dicirikan dengan sangat kurangnya gesekan-gesekan sosial yang terjadi di Bojongpicung. Namun ciri khas sosial desa sudah mulai terdegradasi dengan mulai berkurangnya kegiatan-kegiatan seperti Gotong Royong dan Musyawarah.

Sebagai wilayah di daerah Jawa Barat, mayoritas warga Bojongpicung merupakan penutur asli Bahasa Sunda. Kebudayaan yang mendominasi pun kebudayaan sunda meskipun dewasa ini kebudayaan sunda sudah mulai tergantikan dengan budaya luar sebagai efek dari globalisasi. Beberapa kebudayaan dan kesenian yang masih ada di Bojongpicung diantaranya adalah, seni degung, seni calung, upacara adat perkawinan, mamaos, kacapi suling dan maen po (silat).

Pertahanan dan Keamanan

[sunting | sunting sumber]

Segi pertahanan di Bojongpicung dipelihara oleh Koramil Bojongpicung yang dipimpin oleh seorang perwira berpangkat kapten. Tanggung jawab keamanan terletak pada Kepolisian Sektor Bojongpicung yang dipimpin oleh seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi. Selain daripada itu, di setiap desa dibentuk Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang dipimpin oleh Komandan Satuan Tugas Linmas yang berkedudukan di tiap desa. Masyarakat pun melaksanakan pengamanan swakarsa dengan dilaksanakannya Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di tiap kampung.

Sebelah selatan kecamatan Bojongpicung terdapat bentang alam perbukitan yang ditutupi oleh hutan. Hutan tersebut sebagian besar adalah milik Perhutani dan sebagian kecilnya adalah milik warga. Sebelah utara, barat dan timur didominasi oleh persawahan yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat dan warga. Kecamatan Bojongpicung dilalui arus sungai Ciranjang dan sungai Cisokan. Selain dari kedua sungai tersebut, sumber irigasi Bojongpicung juga berasal dari waduk Cisuru yang dibangun pada masa Hindia Belanda.

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar penduduk Bojongpicung adalah tani. Petani di Bojongpicung terdiri dari pemilik sawah, penyewa sawah Provinsi dan buruh tani. Sebagian penduduk bermata pencaharian sebagai pedagang. Sebagian kecilnya adalah PNS, TNI dan POLRI.

Sarana dan Prasarana

[sunting | sunting sumber]

Akses Jalan

[sunting | sunting sumber]

Bojongpicung dilalui oleh jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa. Yang sangat baik untuk memperbaiki perekonomian.

Akses Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Unuk memfasilitasi pendidikan, di tiap desa telah berdiri Pendidikan Anak Usia Dini. Selain daripada itu, di tiap desa pun telah berdiri lebih dari dua Sekolah Dasar. Sedangkan untuk tingkat menengah pertama, di Bojongpicung terdapat:

  1. SMP Negeri 1 Bojongpicung di Desa Neglasari
  2. SMP Negeri 2 Bojongpicung di Desa Jati
  3. SMP Negeri 3 Bojongpicung di Desa Kemang
  4. SMP PGRI Bojongpicung di Desa Bojongpicung (d/h SMP PGRI No. 280 Bojongpicung)
  5. MTs Muslimin Bojongpicung di Desa Neglasari
  6. MTs Muslimin Cikondang di Desa Cikondang
  7. MTs Hirsul Fata di Desa Sukajaya

Untuk tingkat menengah atas di Bojongpicung terdapat:

  1. SMK Negeri 1 Bojongpicung di Desa Sukaratu
  2. MA Muslimin Cikondang di Desa Cikondang
  3. SMA Islam Al Ianah Kemang di Desa Kemang
  4. SMK Mitra Pasundan di Desa Bojongpicung
  5. SMK Plus Insan Mandiri di Desa Cikondang
  6. SMK Az Dzikro di Desa Jati
  7. SMA Negeri 1 Bojongpicung di Desa Jati

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi, warga Bojongpicung kebanyakan berurbanisasi ke Bandung dan Jakarta. Selain daripada itu, dewasa ini warga Bojongpicung banyak yang masuk ke perguruan tinggi di wilayah Cianjur. Selain dari pendidikan formal yang ada, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan nonformal di Kecamatan Bojongpicung juga berdiri dua lembaga pendidikan nonformal yaitu suatu lembaga yang berdiri atas prakarsa dari masyarakat itu sendiri yaitu PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat):

  1. PKBM Cinta winaya berada di Desa Bojongpicung dengan layanan meliputi 6 desa yatiu Bojongpicung, Cibarengkok, Kemang, Sukaratu, Neglasari dan Hegarmanah.
  2. PKBM Al Hijrah berada di Desa Jatisari dengan layanan meliputi 5 desa Yaitu Jatisari, Jati, Cikondang, Sukajaya dan Sukarama.

Fasilitas Pengembangan Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Sejak zaman Hindia Belanda, Kecamatan Bojongpicung menjadi tempat beberapa instansi pertanian. Saat ini di Kecamatan Bojongpicung terdapat beberapa instansi pertanian seperti:

  • UPTD Balai Latihan Pertanian d/h BLPP Cihea di desa Neglasari
  • UPTD Balai Pengembangan Benih Padi d/h BBTM Cihea di desa Neglasari
  • UPTD Balai Mekanisasi Pertanian d/h BBI Cihea di desa Neglasari
  • UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura di desa Hegarmanah
  • UPTD Balai Benih Ikan di desa Jati

Referensi

[sunting | sunting sumber]