Daftar bahasa Tionghoa di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah rumah makan yang menggunakan penulisan bahasa Hakka

Berikut ini daftar bahasa Tionghoa di Indonesia dituturkan oleh kelompok penduduk berketurunan Tionghoa. Tidak termasuk bahasa Tionghoa-Peranakan yang juga digunakan oleh masyarakat Tionghoa-Peranakan. Kebanyakan bahasa-bahasa Tionghoa maupun Peranakan mengalami penurunan penutur karena beralih ke bahasa lain.

Daftar[sunting | sunting sumber]

Peringkat Bahasa Jumlah penutur Daerah konsentrasi Status
1 Min Nan (Hokkien, termasuk Tiochiu dan Hainan)[1] 766.000 (2015)[1] Tersebar; Bali, Jawa, Kalimantan, Sumatra 8a (bahasa terancam)[1]
2 Hakka 640.000 (1982)[2] Tersebar; Aceh, Bangka-Belitung, Jawa, Lampung, Maluku (Pulau Ambon), Papua (Kota Jayapura), Kepulauan Riau (Batam), Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat (Kota Singkawang), Kalimantan Selatan (Kota Banjarmasin)[2] 8a (bahasa terancam)[2]
3 Bahasa Mandarin 466.000 (2005 oleh J. Leclerc)[3] Tersebar[3] 3 (komunikasi luas)[3]
4 Konghu (Kanton, Toisan) 182.000 (2005 oleh J. Leclerc)[4] Tersebar; Jakarta Raya, Kalimantan, Sumatra bagian tengah[4] 8a (bahasa terancam)[4]
5 Henghwa (Puxian/Putian) Tidak diketahui ? ?
5 Min Dong (Fuzhou, Fuqing) Sedikit[5] Tersebar; Bali dan Jawa[5] 8b (hampir punah)[5]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Chinese, Min Nan (Perlu Log in), Ethnologue. Akses: 21 Agustus 2022.
  2. ^ a b c Chinese, Hakka (Perlu Log in), Ethnologue. Akses: 21 Agustus 2022.
  3. ^ a b c Chinese, Mandarin (Perlu Log in), Ethnologue. Akses: 21 Agustus 2022.
  4. ^ a b c Chinese, Yue (Perlu Log in), Ethnologue. Akses: 21 Agustus 2022.
  5. ^ a b c Chinese, Min Dong (Perlu Log in), Ethnologue. Akses: 21 Agustus 2022.