Daftar Bupati Bekasi
Bupati Bekasi | |
---|---|
Kediaman | Cikarang Pusat |
Masa jabatan | 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan |
Dibentuk | 15 Agustus 1950 |
Pejabat pertama | Suhandan Umar |
Situs web | www |
Halaman ini berisi tentang daftar politisi yang terpilih dalam pemilihan umum dan dilantik sebagai Bupati Bekasi. Sejauh ini, terdapat 50 orang yang telah menduduki jabatan ini.
Berikut adalah artikel tentang Daftar Bupati Bekasi, di provinsi Jawa Barat, Indonesia, dari masa ke masa sejak tahun 1950. Bupati Bekasi adalah pemimpin eksekutif tertinggi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada masa kemerdekaan, Kabupaten Bogor dipimpin oleh Ipik Gandamana yang diangkat sebagai Patih Bogor pada tahun 1948. Saat itu, Kabupaten Bogor dalam kondisi yang menegangkan setelah tentara Belanda menyerbu wilayah Bogor, termasuk mata-matanya dan menyebarkan politik adu domba (bahasa Belanda: de vide impera). Beberapa kali Ipik dibujuk untuk bergabung dengan Belanda dengan berbagai macam cara, termasuk ditawari jabatan menjadi Patih Bogor di lingkungan pemerintahan Belanda, namun beliau tetap menolak dan membela Pemerintah Republik Indonesia. Saat dalam pengasingan, Ipik Gandamana menerima tugas dari Pemerintah Indonesia untuk menyusun pemerintahan darurat Kabupaten Bogor dan beliau ditetapkan menjadi Bupati Bogor, kemudian diangkat lagi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat untuk merangkap sebagai Bupati Lebak. Perjalanan panjang Ipik dalam menerima tugas, selain berkaitan dengan penyusunan pemerintahan darurat Kabupaten Bogor tidak pernah berhenti, walaupun harus menghuni sel di penjara Paledang, karena menolak bekerja sama dengan pemerintah Belanda atau Recomba.
Selama penyusunan pemerintahan darurat Kabupaten Bogor, Raden Endoey Abdoellah diangkat sebagai Wedana Istimewa yang melaksanakan tugas pokok pengerahan tenaga rakyat untuk perjuangan, pengerahan bahan makanan untuk keperluan perjuangan, menghadapi dan atau mengikuti perundingan-perundingan dengan Belanda dan perantaraan Komisi Tiga Negara (KTN), yaitu Australia, Amerika Serikat dan Tiongkok.
Daftar
[sunting | sunting sumber]Nomor urut | Potret | Bupati [1][2] | Awal | Akhir | Masa jabatan | Partai | Periode | Referensi | Potret | Wakil | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | H. Tubagus Suhandan Umar | 15 Agustus 1950 | 1 November 1951 | 1 tahun, 78 hari | Non Partisan | 1 | — | |||||
2 | R. Sampoerno Kolopaking | 1 November 1951 | 30 Januari 1958 | 6 tahun, 90 hari | Non Partisan | 2 | ||||||
Suhandan Umar | ||||||||||||
3 | M. Nausan | 30 Januari 1958 | 26 Januari 1960 | 1 tahun, 361 hari | Non Partisan | 3 | [Ket. 1] | |||||
4 | R. Son Prawira Adiningrat | 1 Juli 1958 | 30 Januari 1967 | 8 tahun, 213 hari | Non Partisan | |||||||
Maun Al Ismaun | 27 Januari 1960 | 21 Januari 1967 | 6 tahun, 359 hari | Non Partisan | 4 | |||||||
5 | M. Sukat Subandi | 21 Januari 1967 | 25 Januari 1973 | 5 tahun, 188 hari | Militer | 5 | ||||||
6 | H. Abdul Fatah | 1973 | 1978 | 4–5 tahun | 6 (1973) | |||||||
1978 | 1983 | 4–5 tahun | 7 (1978) | |||||||||
7 | H. Suko Martono (1941–2014) |
1983 | 1988 | 4–5 tahun | 8 (1983) | |||||||
1988 | 1993 | 4–5 tahun | 9 (1988) | |||||||||
8 | H. Moch. Djamhari | 1993 | 1998 | 4–5 tahun | Non Partisan | 10 (1993) | Dede Satibi | |||||
9 | H. Wikanda Darmawijaya | 1998 | 2003 | 4–5 tahun | Non Partisan | 11 (1998) | Dimyati Syarifuddin | |||||
10 | Saleh Manaf (lahir 1950) |
21 Januari 2004 | 13 Januari 2006 | 1 tahun, 357 hari | Non Partisan | 12 (2003) | Solihin Sari | |||||
11 | Teni Wisramuan | 13 Januari 2006 | 14 Mei 2007 | 1 tahun, 121 hari | Non Partisan | |||||||
12 | Dr. H. Sa'duddin, M.M. (1961–2021) |
14 Mei 2007 | 14 Mei 2012 | 5 tahun, 0 hari | Partai Keadilan Sejahtera | 13 (2007) |
M. Darip Mulyana (lahir 1956) | |||||
13 | dr. Hj. Neneng Hassanah Yasin (lahir 1980) |
14 Mei 2012 | 14 Mei 2017 | 5 tahun, 0 hari | Partai Golongan Karya | 14 (2012) |
H. Rohim Mintareja, S.Sos. | |||||
22 Mei 2017 | 18 Oktober 2018 | 1 tahun, 149 hari | 15 (2017) |
[Ket. 2] | H. Eka Supria Atmaja, S.H. (1973–2021) | |||||||
14 | H. Eka Supria Atmaja, S.H. (1973–2021) |
12 Juni 2019 | 11 Juli 2021 | 2 tahun, 29 hari | [3] [Ket. 3] |
— | ||||||
Lowong | 27 Oktober 2021 | 23 Mei 2022 | 208 hari | [Ket. 4] | H. Akhmad Marjuki, S.E. |
Pengganti sementara
[sunting | sunting sumber]Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil bupati, termasuk ketika posisi bupati berada dalam masa transisi atau bupati tidak bisa menjalankan pemerintahan karena suatu hal.
Potret | Bupati | Partai | Awal | Akhir | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
H. Eka Supria Atmaja, S.H. (pelaksana tugas) |
Partai Golongan Karya | 18 Oktober 2018 | 12 Juni 2019 | 15 (2017) | |||
Drs. Herman Hanafi, M.Si. (pelaksana harian) |
Non Partisan | 11 Juli 2021 | 23 Juli 2021 | [7] | |||
Dr. H. Dani Ramdan, M.T. (penjabat) |
Non Partisan | 23 Juli 2021 | 27 Oktober 2021 | ||||
H. Akhmad Marjuki, S.E. (pelaksana tugas) |
Partai Golongan Karya | 27 Oktober 2021 | 23 Mei 2022 | ||||
Dr. H. Dani Ramdan, M.T. (penjabat) |
Non Partisan | 23 Mei 2022 | 15 Agustus 2024 | Transisi | |||
Dr. Drs. Dedy Supriyadi, M.M. (penjabat) |
Non Partisan | 15 Agustus 2024 | Petahana | [8] |
- Catatan
- ^ Kepala Daerah Swatantra II Bekasi
- ^ Tersandung kasus korupsi perizinan Meikarta
- ^ Meninggal dunia saat menjabat[4]
- ^ Akhmad Marjuki sudah terpilih sebagai Wakil Bupati Bekasi pada Maret 2020 oleh DPRD Kabupaten Bekasi saat Bupati Eka Supria Atmaja masih hidup[5], Karena proses yang lama, baru dilantik menjadi Wakil Bupati pada 27 Oktober 2021 dimana saat itu Bupati definitif Eka Supria Atmaja sudah meninggal dunia sehingga saat dilantik menjadi Wakil Bupati langsung menjadi Pelaksana Tugas Bupati Bekasi[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-12. Diakses tanggal 2021-07-12.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-28. Diakses tanggal 2021-07-12.
- ^ Dean Pahrevi (12 Juni 2019). Icha Rastika, ed. "Resmi Jadi Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja Fokus Benahi Sektor Ini". Kompas.com. Diakses tanggal 25 Agustus 2019.
- ^ Isal Mawardi (11 Juli 2021). "Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Meninggal karena Corona". Detik.com. Diakses tanggal 11 Juli 2021.
- ^ Mikael Niman (18 Maret 2020). "Akhmad Marjuki Terpilih Jadi Wakil Bupati Bekasi". Berita Satu.com. Diakses tanggal 18 Maret 2020.
- ^ "RK Lantik Akhmad Marzuki Jadi Wabup Sekaligus Plt Bupati Bekasi". CNN Indonesia.
- ^ Djati Waluyo (12 Juli 2021). Sabrina Asril, ed. "Bupati Bekasi Meninggal Dunia, Sekda Ambil Alih Sementara Tugas Bupati". Kompas.com. Diakses tanggal 12 Juli 2021.
- ^ "Pj Gubernur Jawa Barat Lantik Dedy Supriyadi sebagai Pj Bupati Bekasi". Jurnal Indonesia Baru. 2024-08-17. Diakses tanggal 2024-08-19.