Lompat ke isi

Ekonomi Etiopia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekonomi Etiopia
Mata uangBirr (ETB) (ብር)
Tahun fiskal8 – 7 Juli (1 ሐምሌ – 30 ሰኔ)
Organisasi perdaganganUni Afrika, Organisasi Perdagangan Dunia (pengamat)
Statistik
PDB$194,980 miliar (KKB)
$78,434 miliar (nominal)
(IMF, Perk. 2017)[1]
Pertumbuhan PDBKenaikan 10,2% (2014)
Penurunan 6,5% (perkiraan 2016)[2]
PDB per kapita$2.104 (KKB)
$846 (nominal)
(IMF, Perk. 2017)[1]
PDB per sektorAgrikultur (36,7%), jasa (47,1%), industri (16,2%) (2015)
Inflasi (IHK) 10,1% (2015)[3]
Penduduk
di bawah garis kemiskinan
29,6% hidup dengan pendapatan $1,90/hari (2014)
Koefisien gini 33,6[4]
Angkatan kerja49,27 juta (13 (2015)
Pengangguran24,9% [3]
Industri utamaPemrosesan makanan, minuman, tekstil, kulit, bahan kimia, pemrosesan logam, semen
Peringkat kemudahan melakukan bisnis 159 (2016)[5]
Eksternal
Ekspor$3,163 miliar(2015)
Komoditas eksporKopi, qat, emas, produk kulit, hewan hidup, minyak nabati
Tujuan ekspor utama Swiss 14,3%
 Republik Rakyat Tiongkok 11,7%
 Amerika Serikat 9,5%
 Belanda 8,8%
 Arab Saudi 5,9%
 Jerman 5,7% (2015)
Impor$15,87 miliar (2015)
Komoditas imporAlat mesin dan pesawat, logam dan produk logam, materi listrik, minyak bumi, kendaraan bermotor, bahan kimia dan pupuk
Negara asal impor utama Republik Rakyat Tiongkok 20,4%
 Amerika Serikat 9,2%
 Arab Saudi 6,5%
 India 4,5% (2015)
Utang kotor luar negeri $19,04 miliar (2015)
Pembiayaan publik
Utang publik48,6% PDB (2015)[1]
Defisit anggaran-2,3% PDB(2015)
Pendapatan$9,26 miliar (2015)
Beban$10,7 miliar (2015)
Bantuan ekonomi$308 miliar (penerima) (2001)
Peringkat utangEconomist Intelligence Unit:
CCC (Risiko tertinggi)
CCC (Risiko mata uang)
CCC (Commercial Bank of Ethiopia)
CC (Risiko politik)
CCC (Risiko struktur ekonomi)
CCC (Risiko negara)
(Februari 2014)[6]
Cadangan mata uang asing$3,113 miliar (2015)
Sumber data utama: CIA World Fact Book

Ekonomi Ethiopia adalah ekonomi peralihan dan ekonomi campuran dengan sektor publik yang besar. Pemerintah Etiopia sedang memprivatisasi badan usaha milik negara dan berupaya mereformasi ekonomi menjadi ekonomi campuran.[7] Namun, sektor perbankan, telekomunikasi dan transportasi masih didominasi oleh badan usaha milik negara.[8][9] Selain itu, konstitusi Etiopia menyatakan bahwa hak milik tanah hanya dimiliki oleh "negara dan rakyat", tetapi penduduk Etiopia boleh menyewa tanah (hingga selama 99 tahun) dan tidak dapat melakukan kredit pemilikan rumah, menjual atau memilikinya.[10]

Etiopia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan negara dengan penduduk terbesar kedua di Afrika.[11] Hampir 50% penduduk Etiopia berusia lebih muda dari 18 tahun. Walaupun jumlah orang yang mengenyam pendidikan dasar dan pendidikan menengah telah meningkat, jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah orang yang lulus dari institut-institut pendidikan. Negara ini harus menciptakan ratusan ribu lapangan kerja setiap tahunnya agar tetap sejalan dengan pertumbuhan penduduk.[12]

Pemerintah Etiopia saat ini sedang mencoba melakukan reformasi ekonomi dengan memprivatisasi badan usaha milik negara dan merasionalisasi kebijakan ekonomi pemerintah.[13] Reformasi ini mulai menarik investasi asing yang amat dibutuhkan oleh Etiopia, tetapi Etiopia masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia.[14]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Ethiopia". International Monetary Fund. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2017. Diakses tanggal 10 January 2017. 
  2. ^ International Monetary Fund Research Dept (4 October 2016). World Economic Outlook, October 2016: Subdued Demand: Symptoms and Remedies (PDF) (dalam bahasa Inggris). International Monetary Fund. ISBN 9781475539813. 
  3. ^ a b "Ethiopia. CIA The World Fact Book". CIA Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-24. Diakses tanggal 10 January 2017. 
  4. ^ Selima., Jāhāna, (2015). Work for human development (PDF). Human Development Report. United Nations Development Programme. ISBN 9789211263985. OCLC 936070939. 
  5. ^ "Doing Business in Ethiopia - World Bank Group". www.doingbusiness.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2017. Diakses tanggal 10 January 2017. 
  6. ^ Morley, Jane (9 December 2016). "Ethiopia: risk assessment". country.eiu.com. The Economist Intelligence Unit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017. 
  7. ^ Sanchez, Dana (2017-01-10). "Ethiopia Moves Toward Privatization. It's Not about Money. It's About Tech". AFKInsider (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2017. Diakses tanggal 2017-01-12. 
  8. ^ Maasho, Aaron (21 March 2015). "Ethiopia launches 4G mobile service in the capital". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017. 
  9. ^ Maasho, Aaron (29 March 2015). "Ethiopia sells off seven state firms, to offer more". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017. 
  10. ^ "Ethiopian Constitution". Diakses tanggal 11 June 2015. 
  11. ^ "Private Sector Boosts Ethiopia's Growth". IFC. Diakses tanggal 27 December 2012. 
  12. ^ "A brittle Western ally in the Horn of Africa". The Economist. 1 November 2007. ISSN 0013-0613. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017. 
  13. ^ Seid, Yared; Taffesse, Alemayehu S.; Ali, Seid Nuru (8 November 2016). "Ethiopia—an agrarian economy in transition" (PDF). Africa's Lions: Growth Traps and Opportunities for Six African Economies (dalam bahasa Inggris). Brookings Institution Press. ISBN 9780815729501. OCLC 961309230. 
  14. ^ "The 10 Poorest Countries Of The World; Ethiopia 10th place". Diakses tanggal 28 September 2016. [pranala nonaktif permanen]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]