Lompat ke isi

Ekonomi Vietnam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekonomi Vietnam
Mata uangđồng Vietnam
Tahun fiskalTahun kalender
Organisasi perdaganganAFTA, WTO, APEC, ASEAN, FAO
Statistik
PDB$219.379 milyar (2016, nominal)[1] $594.9 milyar (2016, PPP)[1]
Pertumbuhan PDBKenaikan 6.1% (2016) [2]
PDB per kapita$2,371 (2016, nominal)[1] $6,377 (2016, PPP)[1]
PDB per sektorPertanian: 17%, industri: 39%, jasa: 44% (2016 est.)[3]
Inflasi (IHK)Kenaikan 2.8% (2016)[3]
Penduduk
di bawah garis kemiskinan
8.4% (2016 est.)[3]
Koefisien gini 0.376 (2014)
Angkatan kerja54.93 juta (2016 est.)[3]
Angkatan kerja
berdasarkan sektor
Pertanian: 44.3%, industri: 22.9%, jasa: 32.8% (2015 est.)[3]
Pengangguran3.7% (2016)[3]
Industri utamaberas, kopi, karet, katun, teh, lada, kedelai, cashews, tebu, kacang, pisang, unggas, ikan, makanan laut
Peringkat kemudahan melakukan bisniske-68 (2018)[4]
Eksternal
EksporKenaikan $169.2 milyar (2016)
Komoditas eksporpakaian, sepatu, produk kelautan, minyak mentah, elektronik, produk kayu, beras, kopi, mesin
Tujuan ekspor utama Tiongkok 27.2%
 South Korea 21.2%
 Japan 8.0%
 Taiwan 6.0%
Others 37.4% (2017 est.)[5]
ImporKenaikan $161 milyar (2016)
Komoditas impormesindan perlatan, bahan bakar minyak, produk baja, bahan mentah untuk industri sepatu dan pakaian, elektronik, plastik, mobil
Negara asal impor utama United States 19.4%
 EU 18.4%
 Tiongkok 13.9%
 Japan 8.5%
Others 39.8% (2017 est.)[6]
Modal investasi langsung asingKenaikan US$114.7 milyar (2016)[7]
Utang kotor luar negeri US$78.88 milyar (Dec 2016 est.)
Pembiayaan publik
Utang publik 54.9% GDP (2016)[8] $594.9 milyar (PPP, 2016 est.)[8]
Pendapatan$48.04 milyar (2016 est.)[8]
Beban$57.21 milyar (2016 est.)[8]
Bantuan ekonomi$2,174 milyur (2016)
Peringkat utangStandard & Poor's:[9]
BB- (Domestik)
BB- (Foreign)
BB- (T&C Assessment)
Outlook: Stabil[10]
Moody's:[10]
B1
Outlook: Stabil
Fitch:[10]
BB-
Outlook: Stabil
Sumber data utama: CIA World Fact Book

Perekonomian Vietnam berada dalam posisi ke-47 terbesar di dunia menurut produk domestik bruto nominal (PDB) dan ke-35 terbesar di dunia bila diukur berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP). Negara ini juga merupakan anggota APEC, ASEAN dan WTO.

Sejak pertengahan 1980-an, ketika masa reformasi Doi Moi, Vietnam telah bergeser dari ekonomi terencana terpusat menjadi ekonomi campuran yang menggunakan perencanaan indikatif melalui rencana lima tahun. Selama periode itu, ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Pada abad ke-21, Vietnam dalam periode yang terintegrasi ke dalam ekonomi global. Hampir semua perusahaan Vietnam adalah usaha kecil dan menengah (UKM). Vietnam telah menjadi eksportir pertanian terkemuka dan menjadi negara tujuan yang menarik bagi investasi asing di Asia Tenggara. Saat ini ekonomi Vietnam bergantung sebagian besar pada investasi langsung asing untuk menarik modal dari luar negeri untuk mendukung ekonominya.[11] Investasi Asing di hotel mewah dan dan resorts naik untuk mendukung industri pariwisata.[12]

Menurut perkiraan PricewaterhouseCoopers pada bulan Februari 2017, Vietnam mungkin menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Potensi tingkat pertumbuhan PDB tahunan sekitar 5,2%, menjadikan ekonomi negara ini berada pada urutan ke-20 terbesar di dunia pada tahun 2050.[13] Gua

Sektor-sektor ekonomi

[sunting | sunting sumber]
Bank Nasional Vietnam, Ho Chi Minh City.

Pertanian, perikanan dan kehutanan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2003, Vietnam memproduksi sekitar 30,7 juta meter kubik kayu. Pada tahun 1992, dalam menanggapi berkurangnya hutan, Vietnam memberlakukan larangan ekspor kayu bulat dan bahan baku kayu. Pada tahun 1997, larangan itu diperpanjang untuk semua produk kayu kecuali artefak kayu. Selama tahun 1990-an, Vietnam mulai membebaskan lahan untuk hutan dengan program penanaman pohon.[14]

Industri perikanan Vietnam memiliki sumber daya yang melimpah berkat panjang pantainya yang luar biasa dan jaringan sungai dan danaunya yang ekstensif. Pada tahun 2003, total tangkapan sekitar 2,6 juta ton. Namun, ekspor makanan laut meningkat empat kali lipat antara tahun 1990 dan 2002 hingga lebih dari US$2 miliar, digerakkan oleh peternakan udang dan lele di Selatan. Dengan menjual udang dan lele dalam jumlah besar ke AS, Vietnam memicu keluhan antidumping oleh AS, menyebabkan dikenakannya tarif ikan lele dan sedang dipertimbangkan untuk hal yang sama untuk udang. Pada tahun 2005, industri makanan laut mulai berfokus pada permintaan domestik untuk mengkompensasi penurunan ekspor.[14]

Vietnam adalah salah satu negara pengekspor beras terbesar di dunia, tapi keterbatasan peralatan petani Vietnam skala kecil menyebabkan kualitas produksinya menurun.[15]

Energi, pertambangan dan mineral

[sunting | sunting sumber]

Minyak bumi adalah sumber energi utama, diikuti oleh batubara, yang memberikan kontribusi sekitar 25% dari energi negara itu (termasuk biomassa). Cadangan minyak Vietnam berada di kisaran 270-500 juta ton. Produksi minyak naik dengan cepat ke 403.300 barel per hari (64.120 m3/d) pada tahun 2004, tetapi keluaran ini diyakini telah mencapai puncak dan diperkirakan menurun bertahap.

Pada tahun 2003, pertambangan dan penggalian menyumbang 9.4% dari PDB, dan mempekerjakan 0.7% angkatan kerja. Minyak bumi dan batubara adalah ekspor utama. Mineral lain yang juga ditambang adalah antimon, bauksit, kromium, emas, besi, alam fosfat, timah, dan seng.[14] Minyak mentah adalah komoditas ekspor terbesar Vietnam sampai akhir tahun 2000-an, ketika perusahaan listrik teknologi tinggi muncul menjadi penyumbang ekspor terbesar (pada tahun 2014, minyak mentah hanya menyumbang 5% ekspor Vietnam, sedangkan pada tahun 1996 mencapai 20% dari total ekspor). Hal ini karena di Vietnam sumbangsih minyak mentah mencapai puncaknya pada tahun 2004, ketika mewakili 22% dari semua pendapatan ekspor.[16] Ekspor minyak bumi di Veitnam dalam bentuk minyak mentah karena Vietnam memiliki kapasitas penyulingan sangat terbatas. Kilang satu-satunya Vietnam di di Cat Hai, dekat Ho Chi Minh City, memiliki kapasitas hanya 800 barel per hari (130 m3/d). Per tahun 2012, Vietnam hanya memiliki satu kilang, kilang minyak Dung Quat, tapi yang kedua, Kilang Nghi Son direncanakan dan dijadwalkan konstruksi pada Mei 2013.[14][17]

Cadangan antrasit batubara negara ini diperkirakan 3,7 miliar ton. Produksi batubara hampir 19 juta ton pada tahun 2003, sedangkan pada tahun 1999 hanya 9,6 juta ton. Cadangan potensi gas alam 1,3 triliun meter kubik.

Mata uang, nilai tukar dan inflasi

[sunting | sunting sumber]

Mata uang

[sunting | sunting sumber]

Mata uang Vietnam adalah Vietnam đồng.

Nilai tukar

[sunting | sunting sumber]

Per tanggal 1 Januari 2017, 1 dolar AS bernilai 22.769 Vietnam đồng.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d "World Economic Outlook: Vietnam". International Monetary Fund. October 2013. Diakses tanggal 25 April 2017. 
  2. ^ "GDP Growth Rate of 2015". GSO. 
  3. ^ a b c d e f gso.gov.vn
  4. ^ "Ease of Doing Business in Vietnam". Doingbusiness.org. Diakses tanggal 2017-01-23. 
  5. ^ "Export Partners of Vietnam". CIA World Factbook. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-02. Diakses tanggal 2013-07-23. 
  6. ^ "Import Partners of Vietnam". CIA World Factbook. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-17. Diakses tanggal 2013-07-23. 
  7. ^ "COUNTRY COMPARISON :: STOCK OF DIRECT FOREIGN INVESTMENT - AT HOME". The World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 12 November 2015. 
  8. ^ a b c d "Vietnam". [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "Sovereigns rating list". Standard & Poor's. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-03. Diakses tanggal February 18, 2013. 
  10. ^ a b c Rogers, Simon; Sedghi, Ami (15 April 2011). "How Fitch, Moody's and S&P rate each country's credit rating". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-01. Diakses tanggal 28 September 2012. 
  11. ^ http://www.imf.org/external/pubs/ft/seminar/2002/fdi/eng/pdf/doanh.pdf
  12. ^ http://www.vir.com.vn/room-remains-for-growth-in-luxury-hotel-segment.html
  13. ^ "The World in 2050" (PDF). PricewaterhouseCoopers. Diakses tanggal 24 April 2017. 
  14. ^ a b c d Vietnam country profile. Library of Congress Federal Research Division (December 2005). This article incorporates text from this source, which is in the public domain.
  15. ^ Rosen, Elisabeth (24 April 2014). "Why Can't Vietnam Grow Better Rice?". thediplomat.com. The Diplomat. Diakses tanggal 26 April 2014. 
  16. ^ "What did Viet Nam export in 1996? - The Atlas Of Economic Complexity". Diakses tanggal 23 July 2016. 
  17. ^ "Sẽ khởi công xây dựng nhà máy lọc dầu Nghi Sơn vào tháng 5/2013". 17 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-13. Diakses tanggal 23 July 2016.