Ella Rizki Farihatul Maftuhah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Ella Rizki Farihatul Maftuhah
Lahir14 April 1995 (umur 29)
Magelang, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
PekerjaanCEO PT Nira Lestari International
Tahun aktif2015–sekarang
PasanganRayndra Syahdan Mahmudin
AnakRafaizan Syahdan Alfatih

Ella Rizki Farihatul Maftuhah, Amd.Si., S.Si., M.Sc.   (lahir 14 April 1995) adalah CEO PT Nira Lestari International, perusahaan pertanian yang bergerak di bidang gula semut dan madu vegan. Ella saat ini sedang kuliah S3 di Universitas Gadjah Mada.[1]

Pendidikan dan Karier[sunting | sunting sumber]

Ella lulusan D3 Akademi Kimia Politeknik AKA Bogor 2012-2015, kemudian Ella melanjutkan kuliah S1 jurusan kimia di Universitas Nusa Bangsa Bogor, 2015 -2017 . Setelah itu, Ella melanjutkan magister kimia pada Universitas Gadjah Mada, 2018-2020, dan pada tahun 2022 Ella mengambil gelar doktoral kimia  pada di Universitas Gadjah Mada. Ella menemukan dan membuat madu vegan.  

Ella berinisiatif mendirikan PT Nira Lestari International, dan menggerakkan Koperasi Nira Lestari Tani di Dusun Semen, Desa Trenten, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dengan adanya PT Nira Lestari International petani dapat melakukan ekspor dan menentukan harga produknya secara langsung. Ella melihat potensi pohon kelapa di kecamatan yang memiliki 480 hektare perkebunan kelapa. Sebagian besar penduduk Dusun Semen bekerja sebagai penderes, yaitu orang yang memanjat pohon kelapa, dan mengambil nira dari pohon kelapa.  Kemudian nira dimasak menjadi gula cetak, namun karena kurang higienis, gula cetak tersebut kurang laku. Ini membuat banyak dari generasi ibu dan bapak Ella meninggalkan profesi tersebut dan lebih memilih bekerja sebagai  Asisten Rumah Tangga (ART) di kota.[2]

Setiap anggota koperasi yang berhasil menyetor gula semut akan mendapatkan upah berdasarkan prinsip bagi hasil koperasi. Ella ingin memuliakan ibu-ibu di desanya dengan menjadi mitra dan tidak lagi berprofesi sebagai ART yang menyebabkan anak-anak mereka di rumah tidak terurus. Bahkan tak jarang upah yang diperoleh sebagai ART sangat murah, hanya 20 ribu rupiah per hari. Ella ingin ibu-ibu di kampungnya beralih profesi dengan menjadi mitra pembuat gula semut dan madu vegan. Produk gula semut dan madu vegan ini sudah diekspor ke Belanda, Korea Selatan, dan Malaysia.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b NAPITUPULU, ESTER LINCE (2021-01-21). "Ella Rizki FM Memutar Roda Ekonomi Desa Berbasis Kelapa". kompas.id. Diakses tanggal 2023-09-25. 
  2. ^ "Ella Rizki, Petani Milenial Penggerak Ekonomi Desa". FNN - Forum News Network (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-25.