Fitnah darah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fitnah darah (juga tuduhan darah)[1][2] adalah sebuah tuduhan[3][4][5] yang menyatakan bahwa Yahudi menculik dan membunuh anak-anak Kristen dalam rangka menggunakan darah mereka sebagai bagian dari ritual keagamaan mereka pada hari-hari raya Yahudi.[1][2][6] Pada zaman dahulu, klaim tersebut – bersama peracunan sumur dan penodaan hosti  – menjadi alasan utama penganiayaan Yahudi di Eropa.[4]

Fitnah darah biasanya dikatakan bahwa Yahudi memakai darah manusia untuk memanggang matzo untuk Paskah Yahudi, meskipun unsur tersebut dianggap absen dalam kasus-kasus awal yang mengklaim bahwa Yahudi (pada masa itu) didakwa melakukan Penyaliban Yesus. Dalam beberapa kasus, korban yang dianggap dijadikan pengurbanan manusia diangkat menjadi martir, seorang figur suci di tengah-tengah berkembangnya kultus martir. Tiga orang diantaranya – William dari Norwich, Santo Kecil Hugh dari Lincoln, dan Simon dari Trente  – menjadi objek pengudusan dan kultus lokal, dan dalam beberapa kasus ditambahkan pada Kalender Roma Utama. Satu orang, Gavriil Belostoksky, dikanonisasikan oleh Gereja Ortodoks Rusia.

Praktik Yahudi sebenarnya terkait darah dan pengurbanan[sunting | sunting sumber]

Pengurbanan manusia dan penyiksaan yang dituduhkan dalam fitnah darah bertentangan dengan pengajaran Yudaisme. Menurut Alkitab, Allah memerintahkan Abraham dalam Pengurbanan Ishak untuk mengurbankan putranya, tetapi kemudian digantikan oleh seekor lembu muda. Sepuluh Perintah Allah dalam Taurat melarang pembunuhan. Selain itu, penggunaan darah (baik manusia atau makhluk lainnya) dalam memasak dilarang oleh hukum makan kosher (kashrut). Darah dari hewan yang disembelih tidak boleh dimakan, dan harus mengeringkan hewan tersebut dan ditutupi dengan tanah (Imamat 17:12–13). Menurut Kitab Imamat, darah dari hewan yang dikurbankan hanya ditempatkan pada sebuah altar di Bait Allah di Yerusalem. Selain itu, konsumsi daging manusia akan melanggar kashrut.[7]

Meskipun pengurbanan hewan merupakan bagian dari Yudaisme kuno, Taurat, Perjanjian Lama dan pengajaran Yahudi menyatakan bahwa pengurbanan manusia merupakan salah satu perbuatan jahat yang memisahkan kaum pagan di Kanaan dari Ibrani (Deuteronomika 12:31, 2 Raja–Raja 16:3). Yahudi dilarang melakukan ritual-ritual tersebut dan menghukum orang yang melakukannya (Keluaran 34:15, Imamat 20:2, Deuteronomika 18:12, Yeremia 7:31). Pada kenyataannya, ritual pembersihan untuk para pendeta melarang mereka berada pada ruangan yang sama dengan jenazah manusia (Imamat 21:11).

Pandangan Muslim[sunting | sunting sumber]

Pada akhir 1553 atau 1554, Suleiman I, Sultan Kekaisaran Utsmaniyah, mengeluarkan sebuah firman (dekret kerajaan) yang secara resmi mengumumkan fitnah darah terhadap Yahudi.[8]

Pada 1983, Mustafa Tlass menulis dan mempublikasikan The Matzah of Zion, yang merupakan sebuah pernyataan dari Peristiwa Damaskus dari tahun 1840 yang menyebutkan "fitnah darah" kuno, yang menyatakan bahwa Yahudi menggunakan darah non-Yahudi yang dibunuh dalam ritual-ritual keagamaan seperti memanggang roti Matza.[9] Dalam buku tersebut, ia menyatakan bahwa kepercayaan agama Yahudi yang sesungguhnya "sangat membenci seluruh manusia dan agama," dan bahwa tak ada negara agama yang bakal menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Israel.[10] Tlass mencetak buku tersebut berulang kali, dan tetap mengukuhkan pernyataan tersebut. Setelah buku tersebut diterbitkan, Tlass berkata pada Der Spiegel, bahwa tuduhan terhadap Yahudi tersebut sah dan buku tersebut adalah "sebuah studi sejarah ... berdasarkan pada dokumen-dokumen dari Prancis, Wina, dan Universitas Amerika di Beirut."[10][11]

Pada 2003, surat kabar Mesir Al-Ahram menerbitkan serangkaian artikel karya Osama Al-Baz, seorang penasehat senior untuk Presiden Mesir pada waktu itu Hosni Mubarak. Pada salah satu pernyataannya, Osam Al-Baz menyinggung asal muasal fitnah darah terhadap Yahudi. Ia berkata bahwa bangsa Arab dan Muslim tidak pernah anti-semitik, tetapi menuduh bahwa beberapa penulis dan figur media Arab menyerang Yahudi "atas dasar tuduhan-tuduhan dan mitos-mitos rasis yang berasal dari Eropa". Ia berkata bahwa tidak boleh terpengaruh dengan "mitos-mitos" seperti fitnah darah.[12]

Namun, fitnah darah muncul dalam sebuah adegan pada serial TV Suriah Ash-Shatat, yang ditayangkan pada 2003,[13][14] sementara pada 2013, situs web Israel Arutz Sheva mengabarkan kasus Arab Israel bertanya "dimana Yahudi menemukan darah Kristen yang mereka butuhkan untuk memanggang cmatza".[15]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Gottheil, Richard; Strack, Hermann L.; Jacobs, Joseph (1901–1906). "Blood Accusation". Jewish Encyclopedia. New York: Funk & Wagnalls. 
  2. ^ a b Dundes, Alan, ed. (1991). The Blood Libel Legend: A Casebook in Anti-Semitic Folklore. University of Wisconsin Press. ISBN 978-0-299-13114-2. 
  3. ^ Turvey, Brent E. Criminal Profiling: An Introduction to Behavioral Evidence Analysis, Academic Press, 2008, p. 3. "Blood libel: An accusation of ritual murder made against one or more persons, typically of the Jewish faith".
  4. ^ a b Chanes, Jerome A. Antisemitism: A Reference Handbook, ABC-CLIO, 2004, pp. 34–45. "Among the most serious of these [anti-Jewish] manifestations, which reverberate to the present day, were those of the libels: the leveling of charges against Jews, particularly the blood libel and the libel of desecrating the host.
  5. ^ Goldish, Matt. Jewish Questions: Responsa on Sephardic Life in the Early Modern Period, Princeton University Press, 2008, p. 8. "In the period from the twelfth to the twentieth centuries, Jews were regularly charged with blood libel or ritual murder – that Jews kidnapped and murdered the children of Christians as part of a Jewish religious ritual."
  6. ^ Zeitlin, S "The Blood Accusation" Diarsipkan 2023-07-22 di Wayback Machine. Vigiliae Christianae, Vol. 50, No. 2 (1996), pp. 117–124
  7. ^ "What is [[kashrut]]; "Eating blood is forbidden. Blood is blood, whether it comes from a human being or an animal. In prohibiting the consumption of blood, the Torah seems to be concerned that it can excite a blood-lust in human beings and may desensitize us to the suffering of human beings when their blood is spilled."". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-06. Diakses tanggal 2016-08-22. 
  8. ^ Mansel, Phillip (1998). Constantinople: City of the World's Desire, 1453–1924. New York: St. Martin's Griffin. hlm. 124. ISBN 978-0-312-18708-8. 
  9. ^ An Anti-Jewish Book Linked to Syrian Aide Diarsipkan 2023-02-13 di Wayback Machine., New York Times, 15 July 1986.
  10. ^ a b "Literature Based on Mixed Sources - Classic Blood Libel: Mustafa Tlas' Matzah of Zion". ADL. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-13. Diakses tanggal 5 July 2012. 
  11. ^ Blood Libel Diarsipkan 2023-02-13 di Wayback Machine. Judith Apter Klinghoffer, History News Network, 19 December 2006.
  12. ^ Osama El-Baz. "Al-Ahram Weekly Online, January 2–8, 2003 (Issue No. 619)". Weekly.ahram.org.eg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-19. Diakses tanggal 2010-01-23. 
  13. ^ Anti-Semitic Series airs on Arab Television Diarsipkan 2015-06-30 di Wayback Machine., Liga Anti Fitnah, 9 Januari 2004
  14. ^ [https://web.archive.org/web/20230314081852/http://www.youtube.com/watch?v=KHqXt_JNSt8 Diarsipkan 2023-03-14 di Wayback Machine. Clip from Ash-Shatat, MEMRI
  15. ^ Blood Libel Alive and Well in the Muslim World Diarsipkan 2021-11-19 di Wayback Machine., Arutz Sheva, March 25, 2013

Bacaan tambahan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Templat:Topik antisemitisme