Gempa bumi Siberut 2022

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suasana kepanikan akibat gempa bumi 11 September 2022 di The Axana Hotel, Padang

Gempa bumi Siberut 2022 adalah serangkaian gempa bumi yang bepusat di wilayah Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia pada 29 Agustus 2022 dan 11 September 2022. Gempa hari pertama dengan kekuatan terbesar M 6,1 terjadi pukul 10:29 WIB, sedangkan gempa hari kedua dengan kekuatan terbesar M 6,1 terjadi pukul 06.10.[1][2]

Kedua gempa bumi merupakan jenis gempa dangkal akibat subduksi lempeng di zona subduksi Mentawai segmen Siberut yang memiliki mekanisme pergerakan naik.[3][4]

Kronologi[sunting | sunting sumber]

29 Agustus 2022[sunting | sunting sumber]

Gempa utama pukul 10:29 WIB dengan magnitude 6,1[5] didahului serangkaian gempa bumi pendahuluan, yaitu pukul 00:04:41 WIB dengan magnitude 4,9 dan pukul 05:34:37 WIB dengan magnitude 5,8. Gempa ini dirasakan di Siberut Barat dan Siberut Utara dengan skala intensitas VI MMI serta beberapa daerah Sumatera Barat dengan intensitas antara II hingga V skala MMI.[3]

Episenter gempa bumi utama terletak pada koordinat 1.09° LS; 98.54° BT di perairan : Kepulauan Mentawai pada kedalaman 24 km.

Rentetan[sunting | sunting sumber]

  • M 4,9 pukul 00.04 WIB
  • M 5,8 pukul 05.34 WIB.
  • M 6,1 pukul 10.29 WIB.[6][5]

11 September 2022[sunting | sunting sumber]

Gempa utama pukul 06.10 WIB dengan magnitude 6,1 diikuti gempa susulan pada pukul 06.24 WIB dengan magnitude 5,4 dan pukul 07.10 WIB dengan magnitude 5,3. Gempa ini dirasakan di Siberut Utara dengan skala intensitas V MMI dan beberapa daerah Sumatera Barat dengan intensitas antara II hingga IV skala MMI.[7]

Episenter gempa bumi uatama terletak pada koordinat 1,18° LS ; 98,53° BT atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai pada kedalaman 27 km

Rentetan[sunting | sunting sumber]

  • M 6,1 pukul 06.10 WIB.
  • M 5,4 pukul 06.24 WIB.[8]
  • M 5,3 pukul 07.10 WIB.[4]

Dampak[sunting | sunting sumber]

Sebanyak 3.277 warga Siberut Barat mengungsi pasca-gempa 29 Agustus 2022. Sejumlah fasilitas umum dilaporkan rusak seperti sekolah, gereja, dan kantor camat.[9]

Sementara itu, dua orang warga dilaporkan terluka akibat gempa 11 September 2022.[10]

Tanggapan[sunting | sunting sumber]

Zona subduksi Mentawai memiliki dua segmen di Sumatera Barat, yakni Sipora-Pagai dan Siberut. Gempa sangat kuat di segmen Sipora-Pagai terjadi pada 1833 dengan kekuatan hampir 9,0 M, sementara gempa sangat kuat di segmen Siberut terjadi pada 1797 dengan kekuatan 8.4 M.

Periode ulang gempa besar di segmen Sipora-Pagai sudah terjadi pada 12 September 2007 dengan kekuatan 8,4 M, 13 September 2007 dua kali dengan kekuatan 7,9 M dan 7,4 M, serta terakhir pada 25 Oktober 2010 dengan kekuatan 7,7 M.[11]

Semenatra itu, periode ulang gempa besar di segmen Siberut, menurut pakar gempa Universitas Andalas Badrul Mustafa, belum keluar kecuali dua pertiganya. Oleh sebab itu, Badrul mengingatkan warga Sumatera Barat agar waspada terhadap potensi gempa yang bersumber dari segmen Siberut.[12]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Fuadi Zikri. "Gempa Mentawai Terjadi 2 Kali Berpusat di Wilayah Siberut, Warga Siberut Mengungsi ke Perbukitan". Tribunpadang.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  2. ^ Fakhruddin Arrazzi (2022-08-29). "Sekolah hingga Gereja Rusak Akibat Gempa Mentawai". Padangkita.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  3. ^ a b "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  4. ^ a b Fuadi Zikri. "Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Mentawai Pagi Ini, Gempa Susulan Berkekuatan M 5,3". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-24. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  5. ^ a b "Gempa Terkini M 6,4 Guncang Mentawai, Segmen Megathrust Bermagnitudo Tertarget 8,9". KOMPAS.com. 2022-08-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  6. ^ Yola Sastra (2022-08-29). "Kembali Diguncang Gempa M 6,4, Mentawai Alami Tiga Gempa Kuat dalam 12 Jam". kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  7. ^ "Gempa Kepulauan Mentawai M=6,2 diikuti gempa susulan M 5,3". Antara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  8. ^ Fuadi Zikri. "Gempa Mentawai, Kurang dari 15 Menit Dua Kali Gempa Bumi Guncang Bumi Sikerei". Tribunpadang.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  9. ^ Fakhruddin Arrazzi (2022-08-31). "Dampak Gempa Mentawai: 8 Rumah Warga Rusak, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 3.277 Orang". Padangkita.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  10. ^ "Usai Gempa M 6,2, Mentawai Kembali Diguncang Gempa M 5,1". 2022-09-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-14. Diakses tanggal 2022-09-14. 
  11. ^ "Pakar gempa : Tetap waspada, dua pertiga energi gempa segmen Siberut belum keluar". Antara News Sumbar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2020-10-21. 
  12. ^ "Pakar Gempa Unand Ingatkan Potensi Megathrust Segmen Siberut, Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan". Tribunpadang.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]