Lompat ke isi

Higurashi no Naku Koro ni

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Higurashi no Naku Koro ni (ひぐらしのなく頃に, When Cicadas Cry) adalah anime bergenre komedi, drama, misteri, pembunuhan, dan horor psikologi yang berasal dari ide sebuah perusahaan game bernama 07th Expasion, yang telah mengeluarkan karya ketiga mereka yang berjudul Umi no Naku Koro Ni (When They Cry 3) dengan Ryukushi07 sebagai salah satu krunya. Sementara manganya dikeluarkan melalui Square Enix oleh Karin Suzuragi (Onikakushi-hen & Tsumihoroboshi-hen), Yutori Hōjō (Watanagashi-hen & Meakashi-hen),Jirō Suzuki (Tatarigoroshi-hen), Yoshiki Tonogai (Himatsubushi-hen), En Kitō (Onisarashi-hen & Utsutsukowashi-hen), Mimori (Yoigoshi-hen.

Higurashi no Naku Koro ni mengambil setting di bulan Juni 1983 (zaman Showa tahun 58) di Jepang. Setting anime ini adalah sebuah desa terpencil bernama Hinamizawa dengan populasi penduduk sekitar 1000 orang lebih, desa Hinamizawa mengambil model desa Shirakawa di Prefektur Gifu. Tokoh utama dari cerita ini adalah Keiichi Maebara, Rena Ryuugu, Mion Sonozaki, Rika Furude, dan Satoko Houjou. Higurashi no Naku Koro ni juga diudarakan di Amerika dengan judul "When They Cry" oleh Geneon.

Anime ini telah dibuat sebanyak 24 episode yang memuat Onikakushi-Hen, Watanagashi-Hen, Tatarigoroshi-Hen, Himatsubushi-Hen, Meakashi-Hen, dan Tsumihoroboshi-Hen. Ada pula season kedua dari anime ini yaitu Higurashi no Naku Koro ni Kai yang telah selesai ditayangkan. Pada episode pertama Higurashi no Naku Koro ni Kai, dengan judul Reuni (サイカイ) mengambil setting 22 tahun sejak insiden yang terjadi di Hinamizawa, juga seorang tokoh baru bernama Hanyu Furude, seorang murid pindahan di Hinamizawa dan memiliki ikatan erat dengan Rika Furude.

Diberitakan juga bahwa anime ini akan diberhentikan penayangannya untuk sementara terkait dengan kasus pembunuhan seorang gadis 16 tahun terhadap ayahnya dengan menggunakan kapak di Kyoto. Menurut studio Deen, dalam anime ini juga terdapat adegan seorang gadis yang mengayun-ayunkan kapak (Rena Ryuugu).

Pengarang

[sunting | sunting sumber]

Higurashi no Naku Koro ni dikarang oleh Ryukishi07 (dibaca: Ryukishi Zero Nana). Dalam bahasa Jepang, angka "07" bisa dibaca sebagai "rei nana". Ryukishi07 adalah nama pena yang diambil dari nama salah satu karakter Final Fantasy V yang bernama Reina, sedangkan Ryukishi berarti "penunggang naga" yang kebetulan adalah pekerjaan Reina.

Pada bulan Juni tahun 1983, terjadilah suatu peristiwa mengenaskan. Di sebuah kamar dalam kegelapan malam, seorang pemuda dengan tongkat baseball menghajar dua perempuan berseragam sekolah sampai mati. Tongkat tersebut dihantamkannya dengan sekuat tenaga berkali-kali ke kepala, tangan, dan kaki korban hingga bersimbah darah dan meremukkan tulang mereka. Selesai dengan korbannya, dengan napas terengah-engah, ia berdiri dengan wajah seram seperti kesetanan.

Selepas opening yang berjudul sama dengan judul anime ini awalnya terlihat begitu hangat. Di pagi hari yang cerah Maebara Keiichi bangun dari tidurnya dan bersiap-siap ke sekolah. Keluar dari rumah ia bertemu dengan Ryuuguu Rena yang tampaknya selalu menunggu Keiichi setiap pagi. Rena terlihat sangat manis dengan seragamnya. Kemudian Keiichi bercerita bahwa ia baru pindah ke desa itu yang bernama Hinamizawa sebulan yang lalu.

Dalam perjalanan menuju ke sekolah, bertemulah mereka dengan Sonozaki Mion. Mion tampak tomboi dan kasar. Rupanya Mion adalah kakak kelas Keiichi dan Rena. Sesampainya di sekolah mereka belajar dalam satu kelas. Karena letaknya di desa terpencil, sekolah tersebut hanya memiliki satu kelas dengan satu guru yang mengajar murid dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD.

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Rena dan Mion mengajak Keiichi untuk berjalan-jalan di sekitar desa tersebut besok. Mereka ingin memperkenalkan lingkungan di sekitar desa tersebut. Keesokan harinya mereka pergi ke kuil dan berpiknik di halamannya.

Lalu datang dua anak dari kelasnya yang bernama Furude Rika dan Houjou Satoko. Dilihat dari fisiknya, mereka sepertinya adik kelas Mion, Rena dan Keiichi. Selesai jalan-jalan hari sudah senja, mereka semua berpisah. "Sayang sekali sudah harus pulang", kata Keiichi. "Bagaimana kalau kita mengambil jalan putar?", ajak Rena.

Rena tampak gembira karena sudah lama ia tidak melewati jalan itu yang ternyata melewati tempat pembuangan barang bekas. Baginya itu seperti gundukan harta karun. Rena berjalan ke gundukan tersebut sedangkan Keiichi menuggu sambil tidur-tiduran di tepi jalan. Tiba-tiba Keiichi dikejutkan oleh seorang fotografer yang sekonyong-konyong membidikkan kamera ke arahnya.

Fotografer tersebut memperkenalkan dirinya sebagai juru kamera freelancer yang bernama Tomitake. Kadang ia datang ke Hinamizawa dalam event tertentu. Dari kejauhan Rena memanggil, "Keiichi-kun! Maaf membuatmu menunggu, aku sudah hampir selesai."

"Kamu bersama teman? Apa yang dilakukan dia di sana?", tanya Tomitake.

"Mana kutahu. Mungkin dia mencari potongan mayat yang dia kubur", gurau Keiichi.

Keduanya terdiam sesaat.. lalu,

"Memang tidak mengenakkan ya kejadiannya... sepotong tangan masih belum ketemu, kan?", tanya Tomitake.

"A, apa..?!"

Keiichi sangat terkejut mendengar hal itu.

Kemudian Tomitake mohon pamit karena di kejauhan tampak Rena sudah selesai dengan urusannya. Setelah Tomitake pergi, Keiichi masih belum tersadar dari kagetnya dengan mulut menganga tidak menghiraukan Rena yang memanggil di belakangnya. Sampai Rena muncul di depannya baru ia tersadar.

Rupanya Rena menemukan barang menarik yaitu Kenta-kun ningyo (patung kolonel KFC) yang terkubur di bawah barang-barang rongsokan. Karena hari sudah petang, Keiichi mengusulkan untuk kembali keesokan harinya. Rena begitu gembira karena dengan bantuan Keiichi ia bisa membawa pulang Kenta-kun.

"Apa di sini pernah terjadi sesuatu, dulu?", tanya Keiichi tiba-tiba.

"Oh, sepertinya dulu pernah ada rencana pembangunan dam. Tapi kurang tahu juga sih", dengan ragu Rena menjawab.

"Pembangunan dam..? Apa mungkin sesuatu pernah terjadi selama pembangunan? Seperti kecelakaan atau pembunuhan?"

"Tidak tahu", secepatnya Rena menjawab dengan nada dingin.

"Eh..?"

"Aku tinggal di tempat lain sampai tahun lalu", jelas Rena.

"Jadi kamu juga murid pindahan? Kukira..."

"Karena itu aku kurang tahu tentang kejadian itu. Maaf..", potong Rena sambil membalik badan membelakangi Keiichi.

"Oh begitu", sahut Keiichi.

Keesokan harinya sepulang sekolah Keiichi bertanya pada Mion yang kebetulan menemaninya.

"Di sana, di tempat pembangunan dam, dulu pernah terjadi sesuatu, kan?"

"Pernah"

"Tiba-tiba mereka membangun dam dan pemerintah menggusur penduduk dengan paksa", jelas Mion.

"Dengan paksa?, tanya Keiichi bingung.

"Makanya seluruh penduduk desa melawan"

"Kalau tidak desa ini sudah dibawah air...", Mion terus menjelaskan tentang kejadian itu untuk beberapa saat lalu Keiichi bertanya,

"Apa tidak ada tindak kekerasan atau semacamnya? Seperti korban luka-luka atau korban jiwa?" Mion berhenti dan terdiam lalu berkata dingin, "tidak ada". Lalu mereka berpamitan dan Keiichi pergi ke tempat pembuangan barang bekas untuk membantu Rena.

Tidak semudah yang diduga, ternyata Kenta-kun tertimbun cukup dalam di antara balok-balok kayu. "Sepertinya kita butuh kapak atau gergaji", kata Keiichi.

"Tunggu sebentar, oke?!", kata Rena bersemangat seraya meninggalkan Keiichi untuk mengambil sesuatu. Sementara itu Keiichi berjalan-jalan di sekitar situ dan melihat tumpukan koran dan majalah bekas. Ia jongkok lalu membalik-balik halaman sebuah majalah sambil teringat perkataan Tomitake "Sepotong tangan masih belum ketemu, kan?". Tiba-tiba matanya tertegun pada sebuah berita yang berisi

"Di dam Hinamizawa, sebuah tragedi terjadi... Pembunuhan main hakim sendiri, badan terpotong-potong... Tanpa ampun korban dibantai oleh tersangka dengan kapak dan beliung. Selain itu, sebuah kapak digunakan untuk memotong korban hingga 6 bagian: kepala, kedua lengan, kedua kaki, dan batang tubuh. Salah satu pembunuh melarikan diri dan masih dicari."

Keiichi menjadi ketakutan, ia teringat Rena dan Mion mengatakan tidak pernah terjadi apa-apa. Sekarang ia yakin bahwa pembunuhan tersebut memang pernah terjadi. Di belakangnya, dengan kapak di tangan, Rena berjalan mendekati Keiichi dengan senyuman menyeramkan...

Apa yang akan terjadi pada Keiichi? Apa yang sebenarnya terjadi di desa itu? Apa hubungan Rena, Mion, Rika, dan Satoko dengan pembunuhan 5 tahun lalu?

Plot Cerita

[sunting | sunting sumber]

Question Arc

Sampul dari Onikakushi-hen
  • Onikakushi-Hen (Demoning Away Chapter)
  • Watanagashi-Hen (Cotton Drifting Chapter)
  • Tatarigoroshi-Hen (Curse Killing Chapter)
  • Himatsubushi-Hen (Time Wasting Chapter)

Answer Arc

  • Meakashi-Hen (Eye Open Chapter)
  • Tsumihoroboshi-Hen (Atonement Chapter)
  • Minagoroshi-Hen (Messacre Chapter)
  • Matsuribayashi-Hen (Festival Accompanying Chapter)

Cerita Pendek

[sunting | sunting sumber]

Selain dari inti cerita utama, Higurashi no Naku Koro ni juga mempunyai side story yang direalisasikan melalui manga. Manga ini dikeluarkan sebagai suplemen untuk versi game Higurashi dan juga menambah sebagian dari inti cerita..

Onisharashi-Hen (Demon Exposing Chapter) Pada Himatsubushi-Hen dibahas mengenai insiden yang terjadi di Hinamishizawa. Di Onisarashi-Hen, deperkenalkan seorang gadis yang dulunya berasal dari Hinamizawa(Natsumi Kimiyoshi). Chapter ini menceritakan kehidupan Natsumi setelah insiden Hinamizawa terjadi.

Yougoshi-Hen (Overnight Chapter) Bisa dikatakan chapter yang memulai dari awal. Chapter ini menceritakan Hinamizawa pada masa sekarang ini juga seorang reporter bernama Arakawa yang meliput kejadian di Hinamizawa. Chapter ini cukup mengejutkan para pembaca karena di chapter ini diperkenalkan seorang tokoh bernama Mion Sonozaki, gadis yang telah tinggal di Hinamizawa ketika insiden Hinamizawa terjadi. Tetapi identitas Mion Sonozaki ini masih diselubungi misteri.


Live Action Movie

[sunting | sunting sumber]

Higurashi no Naku Koro Ni akan diangkat menjadi drama live action movie pada yang diudarakan pada tahun 2008 di bawah perintah Ataru Oikawa yang mengambil setting pada Onikakushi-Hen. Disini Gōki Maeda akan memainkan Keiichi Maebara, Airi Matsuyama akan memainkan Rena Ryuugu, dan Asuka akan memainkan Mion Sonozaki, Aika akan memainkan Rika Furude, dan Erena Ono akan memainkan Satoko Houjou.

  • Keiichi Maebara (前原 圭一 Maebara Keiichi)
Pengisi suara: Souchiro Hoshi
Senjata: Tongkat pemukul Bisbol/Bat baseball
Keiichi Maebara adalah tokoh utama dalam "question arc", yang menjadi inti dari sederetan peristiwa yang terjadi di Hinamizawa. Keahliannya bergaul membuatnya memiliki banyak teman dekat. Sejalan dengan alur cerita, Keiichi menjadi "paranoid" akibat peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi di Hinamizawa. Senjatanya adalah Bat Baseball yang sebelumnya dimiliki oleh Satoshi Houjou, kakak Satoko.
  • Rena Ryuugu (竜宮 レナ, Ryūgū Rena)
Pengisi suara: Mai Nakahara
Senjata: Eizen/Kapak (pisau besar yang biasanya dipakai untuk memotong daging)
Rena pindah ke Hinamizawa setahun sebelum Keiichi. Rena juga kadang-kadang mengakhiri kalimatnya dengan kata -kana. Nama asli Rena sebenarnya adalah Reina, namun teman-temannya memanggilnya dengan nama demikian. Rena memiliki kebiasaan mengoleksi benda-benda yang ia anggap lucu dan selalu ingin membawa mereka pulang walaupun kebanyakan orang tidak menganggap demikian.
  • Mion Sonozaki (園崎 魅音, Sonozaki Mion)
Pengisi suara: Satsuki Yukino
Senjata: Air gun
Di antara grup mereka, Mion adalah yang tertua. Mion adalah rival dari Keiichi yang akhirnya menyukai orang itu. Mion bekerja di sebuah toko mainan setiap jam 3 sore. Mion juga penerus langsung dari generasi keluarga Sonozaki. Sonozaki adalah keluarga besar yang memiliki pengaruh kekuasaan tertinggi di Hinamizawa.
  • Satoko Houjou (北条 沙都子, Hōjō Satoko)
Pengisi suara: Mika Kanai
Senjata: Trap/Perangkap
Satoko adalah adik dari Satoshi. Ia memiliki kebiasaan dimana mengakhiri perkataannya dengan -desu wa. Satoko adalah anak yang ceria dimana ia sering mengusik Keiichi. Satoko juga tidak dapat membedakan kembang kol dengan brokoli. Satoko sepertinya dibenci penduduk Hinamizawa karena keluarga Houjou pernah berniat untuk mengubah Hinamizawa menjadi perairan DAM sehingga hal itu menjadi masa lalu yang masih mengusiknya sampai saat ini.
  • Rika Furude (古手 梨花, Furude Rika)
Pengisi suara: Yukari Tamura
Senjata: Pepper spray
Rika adalah teman dekat Satoko yang tinggal bersama dengannya sejak kedua orang tua mereka meninggal. Sebagai pemilik dari "Furude Shrine", Rika memegang peranan sebagai Miko pada setiap Watanagashi Festival. Ia kadang-kadang suka mengawali katanya dengan mii dan mengakhiri katanya dengan niipa yang membuatnya selalu ingin dibawa Rena ke rumahnya karena tidak tahan dengan kelucuannya.
  • Shion Sonozaki (園崎 詩音, Sonozaki Shion)
Pengisi suara: Satsuki Yukino
Senjata: Taser
Shion adalah kembaran Mion. Awalnya ia tinggal di Okinomiya, sebuah tempat yang dekat dengan Hinamizwa. Shion kadang-kadang suka bertukar tempat dengan Mion. Ia juga bekerja sambilan di Angel Mort, sebuah restoran di Hinamizawa, juga menjadi asisten manager di Hinamizawa Fighter (Klub Baseball Hinamizawa). Sejak pandangan pertama, Shion sudah menyukai Satoshi.
  • Hanyu Furude
Pengisi suara: Yui Horie
Hanyu adalah murid pindahan ke Hinamizawa yang pertama kali diperkenalkan pada Minagoroshi-Hen oleh Akasaka Mamoru yang suka berkata Au.... Hanyu yang berambut ungu dan bertanduk seperti kambing ini memiliki hubungan yang erat dengan Rika Furude. Hanyu membenci Kimchi dan Alkohol. Hanyu juga selalu menggunakan baju Miiko (gadis kuil di Jepang).
  • Rina Mamiya (間宮 リナ, Mamiya Rina)
Pengisi suara: Misa Watanabe
Rina adalah karakter yang baru muncul pada chapter Tsumihoroboshi-Hen. Gadis ini memiliki hubungan yang erat dengan Rena Ryuugu. Nama asli Rina sebenarnya adalah Ritsuko. Ia dibunuh oleh Rena untuk melindungi ayahnya.
  • Satoshi Houjou (北条 悟史, Hōjō Satoshi)
Pengisi suara: Yu Kobayashi
Kakak Satoko yang merupakan pemain bisbol. Ia menghilang secara misterius pada Festival Watanagashi tahun keempat. Ia juga memegang peranan kunci pada beberapa peristiwa yang terjadi di Hinamizawa. Sama dengan Satoko, Satoshi juga tidak dapat membedakan antara kembang kol dengan brokoli. Satoko memanggilnya dengan sebutan Nii-Nii ( salah satu sebutan untuk kakak laki-laki).
  • Miyo Takano (鷹野 三四, Takano Miyo)
Pengisi suara: Miki Itou
Satu-satunya suster yang bekerja di klinik di Hinamizawa yang sangat tertarik dengan kutukan Oyashiro-sama. Miyo memiliki sebuah catatan yang bernomor 34, seperti namanya (mi berarti tiga dan yo berarti empat). Ia tewas terbunuh dalam festival Watanagashi tahun kelima bersama dengan Jiro Tomitake.
  • Oyashiro-Sama (オヤシロ?)
Sama berarti tuan, atau sebutan untuk seseorang yang dihormati atau dipuja. Oyashiro-Sama adalah dewa yang dipuja oleh penduduk Hinamizawa. Menurut legenda, Oyashiro-sama menjaga keharmonisan desa Onigafuchi, nama sebelumnya untuk desa Hinamizawa.

Berikut ini adalah isu-isu yang berhubungan dengan insiden di Hinamizawa dan kutukan Oyashiro-sama:

  • Furude Rika adalah reinkarnasi dari Oyashiro-sama
  • Keluarga Sonozaki yang jadi pemimpin sesungguhnya di Hinamizawa bertanggung jawab atas semua peristiwa kematian yang aneh berkaitan dengan festival Watanagashi. Tujuannya agar penduduk Hinamizawa taat pada ajaran Oyashiro-sama dan patuh pada keturunannya yang notabene dipimpin oleh keluarga Sonozaki. Pendek kata, harus patuh dengan keluarga Sonozaki.
  • Oyashiro-sama sendiri (lewat Furude Rika) sudah muak atas kelakuan penduduk Hinamizawa karena sudah melenceng dari semua ajarannya dan malah hidup dalam keegoisan. Padahal Oyashiro-sama menginginkan hidup yang damai.
  • Karena adat penduduk Hinamizawa yg tidak berkenan dengan Oyashiro-sama, dia mengirim tiga orang pendatang sebagai simbol perlawanan. Yaitu Ryuugu Rena, Akasaka Mamoru dan Maebara Keiichi. Sepertinya upaya lewat Rena dan Akasaka gagal. Tapi lewat Keiichi ada kemajuan, dan Rika Furude (Oyashiro-sama) yang bersedia membantunya.
  • Ryukishi07 mengatakan bahwa warna merah pada karakter "Na" di logo Higurashi no Naku Koro ni secara resmi merupakan usulannya.
  • Rena Ryuugu diciptakannya berdasarkan karakter favoritnya, Reina dari Final Fantasy.
  • Versi permainan video Higurashi no Naku Koro ni untuk Playstation 2 sudah beredar sebanyak 3 judul: Taraimawashi-hen, Tsukiotoshi-hen, dan Miotsukushi-hen.
  • Type Moon, sebuah perusahaan pembuat game yang sudah merilis Tsukihime, Fate/Stay Night, dan Melty Blood memberikan izin untuk membuat karakter Chie Rumiko sebagai parodi dari tokoh parodi Tsukihime, Ciel. Nama 'Chie' dalam bahasa Jepang diucapkan sebagai "Shi-e-ru" (hampir mirip dengan Ciel). Ditambah lagi, Chie dan Ciel memiliki rambut pendek berwarna biru. Mereka berdua juga senang makan kari, Fumiko Orisaka bertindak sebagai pengisi suara bagi keduanya.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]